NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Kurasu no Gyaru ga Naze ka Ore no Gimai to Nakayoku Natta V1 Chapter 2 Part 5

Chapter 2 - Bagian 5 【Dikelilingi di kedua sisi oleh kaki】


 Seperti biasa, hari ini Takarai juga mengunjungi rumah kami lagi.

"Hah?"

 Takarai berjalan ke pintu depan dan mengalihkan pandangannya ke langit-langit.

"Nagumo-kun, bukankah lampunya itu rusak?"

"Aku tidak marah."

"Tidak, lihat."

"Ah, benarkah!?"

 Takarai menunjukkan bahwa lampu neon yang menerangi koridor memang berkedip mencurigakan dari waktu ke waktu.

“Aku akan segera menggantinya. Jadi, kau bisa bermain dengan Tsumugi.”

 Aku pergi ke gudang untuk mengambil lampu neon cadangan.

 Takara mengikutiku.

"Aku akan membantumu, Nagumo-kun."

"Tidak, tidak. Aku punya tangga. Jadi, aku akan baik-baik saja."

 Aku sangat berterima kasih atas kebaikannya karena ingin membantuku. Tapi, aku tidak bisa terus merepotkan Takarai-san. Itu sebabnya, aku menolak bantuannya. Itulah yang kupirkan. Namun...

“Sialan. Ayah mengambilnya dan tidak pernah mengembalikannya…”

 Aku benar-benar melupakannya.

"Ayahmu mengambil tangganya?"

 Aku menjelaskan kepada Takarai yang memiringkan kepalanya.

 Aku sudah memberitahumu bahwa ayahku adalah pegulat profesional, kan? Dia terkadang bergulat untuk organisasi selain yang utama karena kontraknya, tetapi dia pernah bergulat untuk organisasi indie dalam pertandingan tangga di mana dia bisa menggunakan tangga sebagai senjata dan alat. Biasanya, organisasi akan menyediakan tangga, tetapi karena itu adalah organisasi indie dan mereka tidak punya uang untuk itu, para pemain harus membawa sendiri. Ayahku suka bermain di tempat yang tidak biasa seperti itu. Dia telah bekerja untuk sebuah organisasi besar untuk waktu yang lama dan dia mungkin bosan dengan jalan utama.

 Tapi, Takarai memiringkan kepalanya ke arah yang berlawanan seperti yang kujelaskan.

“Eh, pertandingan macam apa itu?"

"Lain kali, aku akan menunjukkanmu videonya .."

 Bagaimanapun, yang harus kita khawatirkan sekarang adalah tidak adanya tangga.

 Ayahku membawanya ke pertandingan tangga, tetapi dia memecahkannya di sana dan sekarang kami tidak memiliki tangga di rumah kami. Seharusnya aku membeli tangga baru lebih cepat.

“Hmm, yaudah. Biarkan aku membantumu, Nagumo-kun.. Aku akan naik ke pundakmu dan memasang lampunya.."

 Oke! Ayo lakukan itu!

 Tidak mungkin aku bisa mengatakan itu.

 Itu berarti aku harus memanggul dia dipundakku, kan? Selain itu, Takarai saat ini masih mengenakan seragam sekolah yang artinya dia juga masih memakai rok. Jika aku melakukan itu sekarang, aku tidak tahu apakah aku masih bisa bersikap tenang atau tidak.

"Ah, sepertinya lampunya masih bisa bertahan. Jadi, lain kali-.."

“…Shin-nii, apa kamu tidak akan mengganti lampunya?"

 Tiba-tiba Tsumugi muncul dari ruang penyimpanan dan tampak khawatir.

 Aku baru ingat bahwa Tsumugi takut dengan tempat-tempat gelap.

 Tapi, bukankah kau menyukai film horor? Tidak, mungkin karena dia menyukai film horor sehingga dia sangat sadar akan kegelapan. Kalau dia bangun untuk menggunakan kamar mandi dan lampu lorong tidak menyala... dia akan menggigil dalam kegelapan dan aku akan merasa sangat kasihan padanya.

“Baiklah, aku akan melakukannya.”

 Ini demi Tsumugiku yang imut. Aku tidak bisa berpaling darinya.

 Aku mengeluarkan lampu neon dari rak yang diurutkan berdasarkan kategori.

"Huh, syukurlah.. lampu cadangannya masih ada .."

"Kalau begitu, ayo cepat pasang lampunya .."

"Ya, lebih cepat lebih baik."

 Aku mengikuti Takarai dari belakang.

"Oke, Nagumo-kun. Cepat jongkok di sana.."

“Ya, iya ... Sabar dong .."

 Aku membungkuk dengan punggung menghadap Takarai, merasa sangat malu.

 Memberikan tumpangan bahu, memberikan tumpangan bahu, ini hanya tugas untuk mengganti lampu neon.

 Itulah yang kucoba katakan pada diri sendiri, untuk tetap tenang dan bersiap untuk melakukannya.

"Nagumo-kun, mundur, mundur!" kata Takarai sambil berjalan di depanku.

“Aku ingin Nagumo-kun menggendongku dari depan.”

 Dia tersenyum dan mengatakan sesuatu yang keterlaluan.

 Rupanya, Takarai ingin aku mengangkatnya dalam posisi yang disebut powerbomb. [TN: Powerbomb]

 Hah!? Apa kau serius?

 Tentu saja aku akan menolak.

 Membiarkannya naik di pundakku saja sudah membuatku malu.. Dia malah memintaku melakukan hal yang aneh. Lagipula, tidak mungkin aku bisa meletakkan wajahku tepat di antara kaki Takarai.

“Sulit untuk menjaga keseimbanganku dengan itu. Aku tidak bisa melihat apa yang ada di depanku.”

"Haa ..."

 Jika bukan karena situasi ini, aku akan gugup.

“Ayolah, aku tidak akan melakukan hal aneh kok.."

 Sejujurnya, aku bahkan tidak ingin membiarkan dia naik di pundakku.

"Shin-nii..."

 Tsumugi menempel padaku.

“Jangan khawatir, Tsumugi ...."

 Aku harus melakukan bagianku untuk membawa cahaya kepada Tsumugi.

"Ayo, Nagumon-kun.. Cepat ke sini.."

“Ugh, kau ini ya.. Padahal kalau kau tidak mengatakan hal yang tidak perlu, kita bisa menggantinya dari tadi."

 Takarai, kau pasti menikmati ini, kan? Aku baik-baik saja dengan itu, tapi jangan menyeret Tsumugi ke dalamnya.

“Huh, Nagumo-kun sangat keras kepala. Oh, ya, Nagumo-kun, kamu punya 'Konsol game', kan?”

“Ya, emang kenapa?"

“Kalau begitu kita akan memainkan semacam permainan dan kalau Nagumo-kun menang, aku akan membiarkanmu menggendongku di pundakmu seperti yang kamu inginkan. Tapi, kalau aku menang, kamu harus melakukan apapun yang kuminta.”

"Oke, jangan mengeluh kalau kalah.”

 Pertama-tama, aku bahkan tidak ingin menggendongnya di pundakku.

 Kami harus melakukan sesuatu seperti ini untuk menghilangkan masalah. Jadi, aku mengikuti ide Takarai.

* * *

 Untuk beberapa alasan, aku memainkan game backgammon dengan Tsumugi dan Takarai. Awalnya kupikir aku bisa menang mudah melawan mereka. Tapi, ternyata aku terlalu naif, mereka lebih jago dari perkiraanku ..

"Fufu~.. Sekarang, kamu harus menepati janjimu, pecundang."

"Shin-nii lemah."

 Takarai dan Tsumugi berdiri berlutut dengan tangan di pinggul di depanku saat aku merosot. Mereka begitu selaras satu sama lain sehingga mereka terlihat seperti Kakak-Adik dan aku takut apa yang akan terjadi jika Tsumugi terus dipengaruhi oleh Takarai. Alasan kenapa aku kalah dengan selisih yang luar biasa di tempat pertama adalah karena keduanya telah bekerja sama untuk memainkan setiap kartu yang mereka bisa untuk mengalahkanku.

"Baiklah ..."

 Tak ingin menyerah, aku berjalan keluar menuju lorong dan berjongkok di depan Takarai.

 …Namun, Takarai muncul di belakangku.

“Setelah dipikir-pikir, sulit untuk menjaga keseimbanganku dari depan. Lebih aman untuk naik di pundakmu."

"Hah, kan sudah kubilang ..."

“Gomen, gomen~.”

 Takarai berkata dengan seringai lebar, seolah-olah dia benar-benar ingin meminta maaf.

“Aku hanya ingin bermain game dengan Nagumo-kun.”

“Hal semacam itu, aku bisa saja bermain denganmu sebanyak yang kau mau?”

"Kamu akan bermain denganku sebanyak yang kumau?"

"Ya."

"Itu sama dengan menjanjikan cinta abadi, kan?"

“K-Kenapa malah nyambungnya ke situ?"

 Pada akhirnya, dia hanya ingin menggodaku seperti biasa. Tapi, entah kenapa aku merasa senang.

"Nee, kalau aku terlalu berat, kamu bisa memberitahuku bahwa aku terlalu berat, oke?"

 Aku bisa mendengar suara malu Takarai saat dia meletakkan tangannya di bahuku.

"Eh, tidak.. Aku tidak bisa memberitahumu kalau kau berat.."

 Atau lebih tepatnya, tidakkah Takarai merasa malu digendong di pundak pria yang beratnya lebih dari dia?

 Yah, kurasa Takarai tidak keberatan. Bukannya dia tidak terbiasa dengan lawan jenis sepertiku.

“Fufu~, kamu sangat gentleman. Kalau begitu, mari kita mulai.”

 Saat aku menunggu dengan penuh semangat untuk saat yang akhirnya tiba, aku bertemu dengan momen yang tidak biasa ketika aku merasakan beban yang tidak biasa di pundakku dan paha putih seorang gadis yang membentang dari kedua sisi wajahku.

 Apalagi itu milik Yua Takarai.

 Belum lama ini, aku bahkan tidak bisa menyapanya.

 Aku tersentuh oleh fakta bahwa ada hal-hal aneh yang bisa terjadi dan itu menghilangkan rasa maluku, tetapi ketika pahanya yang lembut menyentuh wajahku, dikombinasikan dengan aroma manis Takarai, punggungku melengkung dan aku merasa seperti tidak bisa berdiri.

“Tuh, kan! Aku berat, bukan!?"

 Aku mendengar suara Takarai, hampir seperti teriakan.

"Itu tidak benar…"

 Untuk membuktikan bahwa aku tidak berbohong, aku berdiri dan mencoba mengangkat Takarai.

 Sejujurnya, Takarai tidak ringan.

 Dia tinggi, lebih dari enam kaki kalau aku memikirkannya. Dia ramping, tetapi juga memiliki payudara yang diberkahi dan dia mungkin memiliki berat lebih dari itu. Jika dia menimbang lima puluh kilogram, itu setara dengan sekantong beras lima kilogram. Jika aku harus mengangkatnya di pundakku, ini akan menjadi semacam pelatihan.

 Namun, sepertinya latihan ototku terbayar tanpa kusadari.

 Setelah meletakkan Takarai di pundakku, aku bisa mengangkatnya dengan sangat mudah.

“Oh~ Nagumo-kun, kamu luar biasa, kamu sangat kuat~.”

"Yah, itu karena aku sering melatih otot-ototku.. Jadi, ini mudah bagiku."

 Begitu aku merasa nyaman, Takarai menepuk kepalaku. Tolong jangan lakukan itu, aku akan kehilangan kekuatanku.

 Membawa Takarai dengan roknya di pundakku lebih memalukan daripada yang kukira dan mungkin itu karena aku mencoba menjaga keseimbanganku. Tapi, Takarai melilitkan kakinya di leherku dan menggoyangkannya dan aku merasa seperti akan naik ke surga hanya dari merasakan pahanya.

 Kalau kita tidak menyelesaikan ini dengan cepat, aku mungkin tidak akan bisa bertahan.

“Tsumugi~, berhenti bertingkah seperti Jedi dan berikan lampu neon pada Takarai-san~.” [TN: Oh wow, referensi Star Wars kekw.]

"Ini, Yua-san."

 Tsumugi mengulurkan lampu neon ke arah Takarai.

 Mungkin terbiasa hidup sendiri, Takarai dengan cepat mengganti lampu neon dan turun dariku.

 Aku masih bisa merasakan sentuhan Takarai di belakang kepala dan bahuku, dan ketika aku memikirkannya lagi, aku merasa seperti telah melakukan sesuatu yang buruk.

“Terima kasih, Nagumo-kun~.”

“Takarai-san yang menggantikannya. Dengan ini, Tsumugi tidak perlu takut kegelapan lagi.”

“Ini adalah kerja sama kita!”

 Tsumugi memekik kegirangan saat dia memutar-mutar lampu neon tua itu. Jangan lakukan itu, itu berbahaya.

 Meskipun sama seperti biasanya, lampu fluorescent baru tampak bersinar lebih terang dari sebelumnya.

 Dengan demikian, cahaya baru dibawa ke dalam rumah tangga Nagumo.



|| Previous || Next Chapter ||
5 comments

5 comments

  • Unknown
    Unknown
    29/10/21 18:26
    Pahaa
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    15/10/21 08:56
    ditunggu lanjutan nya min
    Reply
  • Anonymous
    Anonymous
    14/10/21 23:39
    Semangat min, ditunggu lanjutannya
    Reply
  • Hinagizawa Groups
    Hinagizawa Groups
    14/10/21 22:31
    Maaf, kalau TL krg bagus. Soalnya mimin ngambil dr TL MTL (China -> Eng)
    • Hinagizawa Groups
      Anonymous
      14/10/21 23:40
      Gpp min, semangat terus
    Reply
close