-->
NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

My Wife in The Web Game is a Popular Idol [WN] Chapter 49

49 - Partner


"Waa~, aku tahu itu, kamu punya! Seperti apa orang itu?"

Nada suaranya meninggi. Kurumizaka-san bersandar di dekat Kiyokawa, penasaran.

Rinka, yang duduk di sebelahku, juga mendengarkan dengan penuh minat

Lagipula, cewek suka berbicara tentang cinta. 

Aku juga penasaran orang seperti apa yang disukai Kiyokawa.

"Umm, tentang itu...... dia sebenarnya temanku dari game online, tapi......"

Kiyokawa menceritakan kepada kami dengan susah payah.

Dia khawatir dia akan merusak harapan kedua Senpainya.

"Ayane-chan! Jangan malu-malu! Kisah romantis di game online itu indah, oke."

"Dia benar. Faktanya, Kazuto-kun dan aku juga bertemu melalui game online."

"Ya....... Tapi, itu...... adalah cinta yang tak terbalas."

"Kenapa?"

"Temanku itu menikah di game dan punya pacar di kehidupan nyata juga."

""Ahh...""

Kurumizaka-san dan Rinka mengeluarkan suara penyesalan saat mereka mundur.

Aku memiliki reaksi yang sama.

"Mereka juga sangat dekat dan...... Mereka sudah bermain bersama sepanjang waktu. Eee, begitu banyak sehingga tidak ada ruang bagiku untuk masuk sama sekali."

Dengan hanya mendengarkan kata-katanya, kedengarannya menyesal. Tapi, cara Kiyokawa berbicara suram namun tersenyum.

Bukan karena dia cemburu.

Dia hanya menonton dari sudut pandang orang ketiga.

"Dimana kamu bertemu orang itu?"

"Pertama kali kita bertemu adalah saat kita tergabung dalam guild yang sama. Namun, dia selalu pergi menambang dan jarang muncul di pertemuan guild......"

'Itu seperti yang Kazuto-kun lakukan', gumam Rinka.

Aku pikir juga begitu.

Kiyokawa meletakkan tangannya di dadanya sambil melanjutkan.

"Di dalam guild itu aku sangat di sukai. Mungkin karena aku seorang perempuan. Tapi pada saat itu, aku salah mengira bahwa mereka memperlakukanku dengan perasaan yang murni......."

"Apakah terjadi sesuatu?"

"Ya. Kami berbicara tentang mengadakan pertemuan offline. Tapi, saat aku menolak untuk menyembunyikan fakta bahwa aku adalah seorang Idol, aku ...... dibanjiri kritik. Aku disebut gadis bodoh yang tidak bisa' tidak membaca suasana dan kritikan mengerikan lainnya."

Bahu Kiyokawa sedikit bergetar saat dia sepertinya mengingat kejadian itu dengan jelas.

"Aku juga punya pengalaman yang sama. Makanya aku berusaha untuk tidak berteman dengan siapapun selain Kazuto-kun dan Nana."

"Mn, aku juga melakukan hal yang sama. Ketika aku dihina oleh player lain dari partyku. Tidak ada orang yang mau membelaku.. Tapi, ada satu orang.. dia datang untuk membelaku. Dia marah pada player lain hanya untukku.. Dan, berkat itu.. kami akhirnya meninggalkan guild."

Kiyokawa menghela napas lega saat dia selesai bercerita.

Sebaliknya aku, di sisi lain, merasakan sensasi kesemutan di suatu tempat di kepalaku.

"Hei, Kiyokawa-san. Apa nama temanmu itu――――."

"Cerita yang luar biasa, Ayane-chan! Temanmu itu, orang yang sangat baik!"

Kurumizaka-san, memotong pembicaraabku, meraih dan menggenggam tangan Kiyokawa dengan kuat.

"I-Iya....... Sebenarnya, aku terkadang meminta nasihat orang itu tentang kehidupan nyata....... Dan, dia mendengarkan semua ceritaku dengan ramah."

"Sungguh teman yang baik, dia."

"Iya, aku juga mendapati diriku jatuh cinta padanya ....... Aku ingin mempertahankan hubungan kami dan terus bergaul dan bermain bersama, itu sebabnya aku menyembunyikan perasaanku ......."

"Aku mengerti ......"

Bukankah ini kisah yang sangat menyentuh?

Orang yang dia cintai menikah dalam game dan memiliki pacar di kehidupan nyata.......

Tapi, dia masih ingin bersamanya. Jadi, dia menyembunyikan fakta bahwa dia menyukainya dan terus bermain dengannya sebagai teman.

Kiyokawa mungkin berpikir bahwa jika orang tersebut tahu bahwa dia menyukainya, itu akan merusak hubungan mereka.

"Arg! Lain kali, mari kita berempat main bersama!"

Mungkin dia tidak suka suasana yang suram atau mungkin dia mencoba menghidupkan suasana.

Kurumizaka-san mengangkat tangannya, berkata dengan riang.

"Itu ide yang bagus. Kalau dipikir-pikir, kami sama sekali belum membicarakan game itu."

"Benar. Sepulang sekolah, kami hanya membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan Idol."

Rinka dan Kurumizaka-san saling mengangguk sambil berkata, "Yup, yup".

Karena sibuk sebagai Idol populer, gadis-gadis itu tampaknya tidak memiliki kesempatan untuk berbicara tentang hal-hal seperti game online.

"Mari kita kesampingkan mengatur rencana nanti! Sekarang waktunya makan siang, makan siang~"

Kurumizaka-san yang lapar memegang kotak makan siang di tangannya dan menyendok nasi putih ke mulutnya dengan antusias.

Melihatnya makan saja sudah cukup untuk membuat seseorang tersenyum.

"......"

"Ada apa, Kazuto-kun?"

"Tidak ..... bukan apa-apa kok."

Aku ingin menanyakan nama player yang dia gunakan pada Kiyokawa. Tapi, sepertinya dia sedang tidak mood.

Dia benar-benar mengubah suasana dan sedang dalam mode makan.

"Nana-senpai Aku sudah menyiapkan teh di sini."

"Makasih, Ayane-chan!"

Seperti yang kupikirkan, ini bukan mood untuk menceritakannya lagi.

......Yah, terserahlah.

Tidak mungkin Kiyokawa bisa menjadi orang itu.

Tidak peduli apa itu, tidak mungkin kebetulan seperti itu bisa terjadi.

Hanya saja kami kebetulan pernah mengalami situasi serupa. Kalau kau bermain game online, masalah hubungan adalah hal biasa.

Istriku dalam game adalah Idol yang keren dan teman baikku adalah Idol yang elegan..

Tidak mungkin keajaiban seperti itu bisa terjadi padaku.

Namun, jika...... Masked☆Aaya-san adalah Kiyokawa.......

... Eh.

Masked......☆...... Aaya-san.............

Dengan sekejap dan potongan-potongannya pas di kepalaku――――.

"Ayanokouji-senpai!"

"Eh, ah, ya!"

Kiyokawa memanggilku dengan suara keras yang terdengar seperti kemarahan. Atau lebih tepatnya, wajahnya terlihat marah.

"Kenapa kamu mengabaikan Rinka-senpai?"

"Apa maksud ...... Ah."

Segera setelah itu, aku melirik ke sampingku.

Aku melihat Rinka dengan pipi cemberut. Dia sepertinya ngambek.

"Kazuto-kun......mengabaikan 'Ahnm'ku......."

"Ah, bukan seperti itu, aku hanya sedang memikirkan sesuatu......"

Sepertinya aku sedang melamun, tidak menyadari 'Ahnm' Rinka.

"Apa yang kamu pikirkan. Apakah itu lebih penting dibandingkan denganku?"

"Tidak, itu sama sekali tidak penting. Rinka adalh yang terpenting bagiku!"

"M-Muu...... Kazuto-kun......"

Pipi Rinka memerah saat dia tersipu malu. Dan itu sangat imut.

Saat aku melihat Rinka, aku tidak peduli tentang hal lain.

"......Seperti yang kuduga, mereka sudah menjadi pasangan idiot, kan?"

Dalam arti tertentu, bukankah itu terdengar lebih baik daripada menyatakan diri sebagai suami-istri?

Kiyokawa bergumam, yang aku jawab dalam pikiranku.




|| Previous || Next Chapter ||
10 comments

10 comments

  • Anonymous
    Anonymous
    9/5/22 12:36
    Ihh gemes deh pengen Mukul rasanya, btw Tq min atas tlnya ntar kalo aku udh kerja aku traktir 👍
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    15/2/22 16:52
    Tengkyu min!
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    12/2/22 04:37
    (ノ`Д´)ノ彡┻━┻
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    7/2/22 18:14
    Serius baru sadar 😑
    Reply
  • B aja
    B aja
    6/2/22 23:13
    Gk ketolong ni MC
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    6/2/22 22:17
    Paling abis mabar + on mic langsung ketauan 🗿
    • Unknown
      Fella
      8/2/22 17:04
      Nanti dia tahu dan dia gak masuk sekolah selama seminggu (seingat gw)
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    6/2/22 04:11
    Semngt min
    Reply
  • Zexdexz
    Zexdexz
    5/2/22 22:58
    🗿ngk peka atau emang .... Serah lah ah
    • Zexdexz
      Atago
      8/2/22 00:33
      Gemes gua liat nya pen cubit ginjal mc nya dah🗿
    Reply
close