Chapter 107 – Awal Yang Baru Bagi Keduanya
Musim semi ....
Aku tidak punya pendapat khusus tentang musim semi.
Banyak yang mengatakan bahwa musim semi adalah musim perpisahan dan pertemuan. Tapi bagiku, yang sudah menjalani keseharianku sebagai penyendiri untuk waktu yang lama, tidak tahu tentang hal itu atau lebih tepatnya, aku tidak memperdulikannya.
Meskipun, aku menyukai cuacanya karena lebih hangat dibandingkan dengan musim dingin.
Yah, aku yakin pendapatku tentang itu akan segera berubah.
“… Mm…”
Aku terbangun lima menit sebelum alarmku berbunyi. Ini sering terjadi baru-baru ini, mungkin karena aku jarang begadang dalam beberapa bulan terakhir.
Ibuku sepertinya sudah berangkat kerja. Ada bau samar kopi dan rokok di ruang tamu. Dia mengatakan kepadaku bahwa dia mengubah merek rokoknya baru-baru ini, dia mengatakan itu memiliki 1mg mentol atau sesuatu, tetapi aku masih berpikir bahwa dia harus berhenti merokok.
Aku menyelesaikan sarapan dengan cepat, memakai seragamku dan pergi ke kamar mandi.
“Rambutku… Mm, kurasa ini sudah cukup rapi."
Aku mengoleskan sedikit wax pada rambutku dan memangkas ujungnya agar tidak terlihat shaggy. Lalu aku merapikan poni dan penampilanku secara keseluruhan sambil menyembunyikan lingkaran hitam di bawah mataku.
Aku sudah terbiasa menjaga penampilanku di pagi hari.
Sejujurnya, tidak terpikirkan olehku bahwa aku akan memiliki kebiasaan seperti ini.
“Aku rasa, ini semua berkat pacarku..."
Ketika aku mencoba untuk memperbaiki dasiku yang agak berantakan, smartphoneku berdering.
Itu adalah jenis nada dering yang sedikit lucu, tetapi juga berisik. Biasanya, aku akan menyetel nada dering standar atau bawaan smartphoneku untuk nada panggilan. Tapi untuk orang ini khususnya, aku menyetel nada dering yang berbeda.
“Selamat pagi, Umi.”
{Yo, pagi, Maki. Kamu sudah bangun, kan? Jangan malas-malasan hanya karena besok adalah liburan musim semi, oke?}
"Apa yang kau katakan? Aku tidak pernah lengah, terutama karena ini adalah hari terakhir sekolah.”
{Fufu~ benarkah itu~? Tapi, yah.. aku senang kamu baik-baik saja~}
"Kan semalam kita habis telponan. Tidak ada yang akan terjadi padaku dalam semalam.”
{Aku tahu, tapi… aku hanya… mengkhawatirkanmu, tahu? Mau bagaimana lagi, oke?}
"Ya, iya.. Terima kasih sudah mengkhawatiranku.."
{Muu, apa-apaan itu? Aku serius, tahu…}
Sebenarnya aku juga merasakan hal yang sama dengannya.
Tapi, dari nada bicaranya.. tampaknya Umi baik-baik saja, itu membuatku merasa lega.
Kami berdua benar-benar mirip satu sama lain, ya? Pasangan yang nengkhawatirkan pacar mereka ...
“Btw, apa rencanamu hari ini? Haruskah aku menjemputmu?"
{Mn, sebenarnya aku ingin kamu datang ke rumahku. Tapi, aku harus pergi ke rumah Yuu. Jadi, kamu bisa berangkat dulu, oke?}
“Hm, begitu 'ya .... Jadi, Amami-san masih belum bangun?"
{Iya, semalam dia menonton anime yang aku rekomendasikan padanya. Jadi, dia mungkin masih tidur sekarang. Aku akan pergi ke rumahnya dan menendangnya keluar dari tempat tidur.}
Saat ini, Amami-san telah mengambil peranku sebagai NEET. Meskipun dia terlihat seperti malaikat seperti biasanya, tetapi aku bisa melihat perubahannya karena kami lebih sering nongkrong bersama, tentu saja dengan Umi, Nozomu dan Nitta-san.
"Baiklah, kalau begitu.. Sampai jumpa di kelas."
{Mnm! Oh, iya.. Maki~…}
"Nggak mau."
{Hah?! Apa maksudmu dengan 'Nggak mau?' Aku bahkan belum mengatakan apa-apa.}
"Aku tahu apa yang ingin kau tanyakan padaku, Umi."
{Eee~ ... Apa pacarku sekarang memiliki kekuatan Esper, hm~?}
“Ugh …”
Umi selalu membuatku mengatakan sesuatu sebelum dia membiarkanku menutup telepon.
Aku tidak keberatan mengatakannya karena kita adalah sepasang kekasih, tapi…
Memalukan… Aku sudah mengatakannya padanya berkali-kali. Tapi, tetap saja terasa memalukan.
Yah, kali ini tidak terlalu buruk karena Ibuku tidak ada di sini, tapi tetap saja…
{Bukankah kamu mengatakan hal yang sama semalam tanpa aku harus meminta kamu mengatakan itu? Ayolah, kamu bisa mengatakannya seperti itu lagi kali ini ...}
“Moodnya sangat cocok tadi malam, oke?”
{Uuu, Maki-ku sekarang membenciku~}
"Astaga …"
Dia tahu lebih baik dari siapa pun bagaimana perasaanku padanya.
Sejak kami berteman, dia selalu menjadi teman berhargaku. Dan setelah Natal, dia menjadi pacarku yang berharga.
“Baiklah, aku akan mengatakannya sekali, tidak ada pengulangan.”
{Iya! Begitu kamu mengatakannya, aku akan segera pergi ke rumah Yuu.}
"Baiklah…"
Aku berdehem, lalu ....
“…Aku mencintaimu, Umi.”
{Ehehe~}
Suara bahagianya mencapai telingaku. Sejujurnya, aku tidak punya pilihan selain menghiburnya setiap pagi seperti ini atau dia akan merajuk sepanjang hari.
“I-Itu sudah cukup, kan? Kalau begitu, aku akan menutup teleponnya.”
{Mkay. Hati-hati di jalan, pacarku~}
"Berhenti menggodaku."
{Fufu, kalau begitu. Sampai jumpa di kelas~}
"Ya, sampai jumpa.."
Setelah mendengar jawabannya, aku menutup telepon.
Aku harus melakukan ini untuknya setiap pagi setelah aku bangun dan setiap malam sebelum aku tidur. Itu bukan masalah besar, tetapi karena ini, aku yang malang harus memikirkan berapa banyak uang yang harus kuhemat untuk biaya telepon. Aku mungkin harus mengubah paket teleponku.
“… Astaga, Umi benar-benar anak manja…”
Untuk meredakan pipiku yang terbakar karena rasa malu dan bahaiga. Aku menyiramnya dengan air dingin.
Sudah tiga bulan sejak kami berbagi ciuman pertama kami dan menjadi sepasang kekasih.
…Dan aku tidak pernah merasa lebih bahagia.
Catatan Penerjemah:
Yo, balik lagi dengan Web Novel kesayangan kita semua~ ... Mulai hari ini, mimin mulai akfif lagi menterjemahkan Web Novel ini~ ...
|| Previous || Next Chapter ||
21 comments
Semangat TL nya min 🔥