NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Kurasu de Nibanme ni Kawaii Onna no Ko to Tomodachi ni Natta [WN] Chapter 127

Chapter 127 – Pelatihan Khusus Secara Rahasia?


Minggu berikutnya setelah insiden kecil itu terjadi.

Amami-san, yang merupakan Ketua kelas kami, menulis beberapa tim untuk pertandingan antar kelas.

Hasilnya, untuk softball, kelas 2-10 akan diunggulkan di babak pertama. Kami bersyukur untuk fakta bahwa kami akan memainkan satu pertandingan lebih sedikit daripada yang lain. Tapi, kami harus menghadapi kelas Nozomu di grup yang sama. Jadi, aku tidak tanu apakah ini sebuah keberuntungan atau kesialan.

Kelas Nozomu, kelas 2-4 kemungkinan besar akan memenangkan pertandingan pertama mereka dan jika itu masalahnya, mereka akan melawan kita…

Dengan kata lain, softball adalah kegagalan bagi kami. Tapi, setidaknya kami bisa mencoba membuat segalanya lebih menarik… Mungkin…

Pada akhirnya, hasil undian yang paling menarik adalah untuk pertandingan basket. Ada banyak tim untuk basket. Jadi, mereka membaginya menjadi empat grup. Pemenang setiap grup akan ditentukan berdasarkan jumlah poin mereka.

“Amami-san, ini…”

“…Mm… Yah, hal semacam ini bisa saja terjadi, kan?”

Amami-san, yang menulis timnya sendiri, menunjukkan senyum pahit sambil berdiri di sampingku. Bisa dimaklumi, karena hasil undiannya adalah sebagai berikut:

Kelas 2, Grup C

     1. Tim 10-A
     2. Tim 4-B
     3. Tim 7-B
     4. Tim 11-A

[TN: Setiap kelas itu di bagi beberapa tim, seperti kelas Maki.. untuk basket dibagi 2 'Tim A & Tim B]

Tim 10-A adalah tim Amami-san dan Arae-san. Tapi, kedua tim berikutnya. Tim 7-B dan tim 11-A masing-masing adalah tim Nitta-san dan Umi.

Jadwal tersebut menyatakan bahwa pertandingan antara tim 10-A dan 11-A akan dimulai segera setelah pembukaan pertandingan antar kelas. Mereka bilang itu untuk memamerkan pertandingan antara kelas persiapan dan kelas reguler. Tapi, aku merasa mereka sengaja mengatur ini dan menempatkan klimaks tepat di awal tanpa alasan.

Jika bukan karena insiden terakhir kali, aku akan dengan senang hati menonton pertandingan ini karena ini akan menjadi pertarungan antara Amami-san dan Umi, tetapi karena insiden itu, situasinya agak rumit…

“Amami-san, apa kau sudah memberitahu Arae-san tentang pembagian grup ini?”

“Aku sudah memberitahunya. Tapi, dia terus mengabaikanku. Jadi, aku memberitahu gadis lain untuk memberitahu dia tentang hal itu. Selain itu, aku sudah mengirim pesan ke Umi tentang ini…”

Tepat saat dia mengatakan itu, smartphoneku bergetar.

Aku pamit pada Amami-san dan mulai mengirim pesan dengan Umi.

[Umi: Maki.]

[Maki: Aku mendengar semuanya dari Amami-san.]

[Umi: Muu, Maki. Pokoknya, aku tidak mau kalah dari kelasmu.]

[Maki: Aku tahu.]

Terakhir kali, keduanya bertanding basket... hasilnya kemenangan untuk Amami-san, tetapi itu bukan hasil yang tepat.. melainkan time out.

Ada juga insiden kecil dengan Arae-san dan kelompoknya.

Tentu saja, saat itu kami tidak bisa menyerangnya begitu saja karena kita masih berada di depan umum.

Meskipun kami tidak bersalah, tetapi kami harus bertanggung jawab karena kami juga terlibat dalam keributan itu. Itu sebabnya, Umi ingin menyelesaikannya dengan adil di pertandingan antar kelas ini.

Ini bukan adu pukulan atau semacamnya. Tapi, pertandingan bola basket. Jika Umi berhasil mengalahkan Arae-san dalam pertandingan antar kelas. Itu bisa membuatnya menarik kembali kata-kata yang dia lontarkan tempo hari. Atau lebih tepatnya, membungkam mulut omong kosongnya itu.

Mengetahui hal ini, entah bagaimana hasil undian ini tidak terlalu buruk juga.

[Maki: Tapi, bisakah kau menang?]

[Maki: Dia bilang dia tidak akan bermain serius dan dia tidak bermain selama setahun penuh. Tapi, dia pernah membawa SMP-nya juara 4 di turnamen prefektur, kan?]

[Maki: Tentu saja, aku tidak mengatakan bahwa kau lemah atau apa pun.]

[Umi: Hehe, terima kasih, Maki.]

[Umi: Seperti yang kamu katakan, dia belum bermain selama setahun. Tapi, dia masih pemain yang berpengalaman. Seorang amatir sepertiku akan kalah dengan cepat jika aku melawannya secara langsung.]

[Maki: Astaga, kalau saja ada seseorang yang cukup baik dalam bola basket untuk melatihmu sehingga kau bisa bersaing dengannya…]

[Umi: Ah, tenang saja. Aku kenal seseorang yang jago dalam bola basket.]

[Maki: Eh, benarkah?]

[Umi: Mnm.]

[Umi: Tapi, aku harus mengkonfirmasi hal-hal dengan mereka terlebih dahulu karena jadwal mereka padat.]

[Maki: Begitu.]

Aku tidak berharap bahwa dia sudah menemukan seseorang untuk melatihnya. Lingkaran pertemanannya lebih kecil dari sebelumnya sebelum dia mulai pacaran denganku. Tapi, sepertinya dia masih bisa menemukan seseorang di antara kenalannya.

Tapi, Umi mengatakan bahwa jadwal mereka padat. Jadi, ada kemungkinan mereka tidak bisa melatihnya. Meski begitu, aku ingin mencoba bergaul dengan mereka sehingga aku dapat membantu Umi jika dia membutuhkannya. Meskipun aku masih merasa cemas bergaul dengan orang lain. Tapi, jika itu untuk Umi. Aku akan melalukan yang terbaik.

[Umi: Maukah kamu ikut denganku, Maki?]

[Maki: Tentu saja.]

[Maki: Kau mencoba yang terbaik, tentu saja aku akan mencoba untuk tetap di sisimu.]

[Umu: Apa itu karena cintamu padaku?…]

[Maki: …Ugh…]

[Maki: Y-ya, tentu saja. Ayo kita pergi bersama.]

[Umi: Ehehe~]

[Umi: Maki adalah pacar yang penyayang~]

[Maki: ... Iyalah.]

[Maki: Btw, apa ini yang disebut pelatihan khusus? Kapan kau akan melakukannya?]

[Umi: Jika mereka setuju, kita akan mulai hari ini sepulang sekolah, setiap hari kecuali akhir pekan karena mereka sibuk di akhir pekan.]

[Maki: Oh, ini sangat mendadak… Btw, siapa pelatihnya? Orang macam apa dia itu?]

[Umi: Oh, ya, aku belum memberitahumu tentang itu, ya?]

[Umi: Oke, pertanyaan untukmu!]

[Umi: Sekolah Arae adalah peringkat ke-4 turnamen prefektur. Nah, apakah kamu tahu sekolah mana yang memenangkan turnamen itu?]

[Maki: Err...?]

[Umi: Aku kasih sebuah petunjuk. Sekolah itu adalah sekolah yang cukup terkenal di daerah ini.]

Petunjuk itu sendiri adalah jawabannya.

Tempat ini agak pedesaan, hanya ada satu sekolah lain yang cukup terkenal di sini.

Sekolah khusus perempuan yang mengenakan seragam sekolah warna putih saat di pesta Natal beberapa bulan lalu.

[Maki: Houjou-san dan Nitori-san?]

[Umi: Benar, keduanya sebenarnya... Yah, petunjukku terlalu jelas, ya?]

[Umi: Mereka berdua berada di klub basket SMP-ku.]

[Umi: Jika mereka setuju. Kita akan mengadakan pelatihan khusus sepulang sekolah di lapangan basket di taman itu, tidak jauh dari sekolah kita.]

Aku menebak jawabannya dengan sempurna. Sekolah Tachibana dikenal sebagai sekolah khusus perempuan, sekolah itu cukup terkenal karena prestasi mereka baik dalam bidang olahraga maupun akademik.

Meskipun aku hanya berbicara sebentar dengan mereka berdua di pesta Natal, tetapi mereka tampaknya unggul dalam akademik dan atletik, setidaknya itulah getaran yang aku dapatkan dari mereka.

[Umi: … Maki.]

[Maki: Mm?]

[Umi: Meski ini akan sulit. Tapi, kamu akan tetap di sisiku 'kan?]

[Maki: … Apa yang kau katakan Umi? Tanpa kau meminta hal itu, aku akan selalu di sisimu.]

[Umi: Ehehehe~ Makasih, Maki-ku~]

Tentu saja aku akan melakukannya, tanpa dia perlu bertanya.

…Astaga, sungguh gadis yang manja. Sekarang, aku bersemangat untuk apa yang akan terjadi sepulang sekolah nanti.





|| Previous || Next Chapter ||
8 comments

8 comments

  • Mamank Di-Di-Di-Diked
    Mamank Di-Di-Di-Diked
    15/5/22 21:33
    Kamving aku merasakan sakit di dada
    Reply
  • Anonymous
    Anonymous
    11/5/22 15:34
    Maki ku.....
    Maki Ku....
    MAKI KU......
    dada gw sakit anjim🙂
    Reply
  • Anonymous
    Anonymous
    11/5/22 10:35
    Lanjut min
    Reply
  • MR.Eza
    MR.Eza
    10/5/22 15:58
    KUHHHHH pas umi bilang "Maki ku"


    EMOTIONAL DAMAGE
    Reply
  • Marriage
    Marriage
    10/5/22 10:55
    Behh..cepet banget update nya..biasanya malam sekarang udah update..jangan lupa jaga kesehatan bang..jangan terlalu maksain diri..
    Reply
  • Marriage
    Marriage
    10/5/22 10:54
    Sebenernya gwe lebih suka kalau yg ngelatih umi itu cowok..dan cowok itu suka sama si umi dan coba deketin dia dan nembak..tapi saat dia lihat umi berpelukan dengan mc hati nya langsung hancurr..behh mantapp
    • Marriage
      Anonymous
      10/5/22 11:32
      Wkwkwk. Bisa kubayangkan . 🤣
    • Marriage
      Zexdexz
      10/5/22 14:05
      😅 sangat disayangkan
    Reply
close