NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Shimotsuki-san wa Mob ga Suki V1 Chapter 4 Part 2

Chapter 4 - Bagian 2
¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯

Dia belum pernah belajar selama ini sejak dia mengikuti ujian masuk.

"Kupikir aku tidak perlu belajar begitu aku masuk SMA, tapi .."

Saat dia menatap kertas ujian matematika yang kosong, dia tiba-tiba melihat dirinya sendiri dari sudut pandang yang objektif, dengan serius menghadapi pertanyaan-pertanyaan dan tanpa sengaja mengeluarkan tawa kecut.

"Bukan berarti aku yang berusaha sekeras ini."

Dia ingin melakukan hal-hal yang menyenangkan.

Hal-hal idealis seperti kesabaran, daya tahan, kerja keras dan tekad yang kuat bukanlah kekuatannya.

Namun, entah bagaimana atau yang lainnya, berkat ketekunannya, dia merasa lebih baik tentang ujian daripada biasanya.

"A-Ah, ini...adalah tempat di mana Nakayama-kun mengajariku.."

Saat menyelesaikan soal-soal matematika, dia tiba-tiba teringat temannya.

"Aku ingin tahu apakah terlihat seperti ini. Yosh, kelihatannya bagus. Kalau begitu, apakah Nakayama-kun akan memujiku?"

Masih ada ruang kosong di lembar jawabannya, tetapi dia sudah melakukan yang terbaik. Mengingat hal itu, dia meletakkan penanya meskipun masih ada waktu.

"Fyuuh.....Yup, mungkin aku harus mengadakan pesta kecil-kecilan dengan Nakayama-kun setelah ujian?"

Pipinya mengendur saat dia berkhayal tentang kegiatan mereka sepulang sekolah.

Itulah betapa dia menyukai Koutarou.

Sungguh...dia sangat luar biasa...

Akhir-akhir ini, dia bahkan akan memikirkannya ketika dia memiliki waktu luang.

Aku ingin tahu kenapa hanya Nakayama-kun yang tidak membuatku gugup?

Itu selalu menjadi kebiasaannya sejak sekolah dasar untuk membeku di hadapan orang lain.

Koutarou, bagaimanapun, adalah pengecualian dari aturan ini. Dia adalah 'Keberadaan yang berbeda'.

Mengapa dia bisa tetap begitu tenang terhadapku?

Baik atau buruk, Shiho terlahir dengan kecantikan, membuat banyak orang asing menjadi objek ketakutan baginya.

Lawan jenis memiliki motif tersembunyi padanya, sedangkan sesama perempuan terus-menerus cemburu padanya.

Shiho, yang terlahir dengan indera pendengaran yang tajam, sangat sensitif dan mampu membaca perasaan buruk orang lain meskipun dia tidak menginginkannya. Itu menyakitkan, memaksanya untuk menjalani kehidupan yang terus menerus mengusir orang lain ... efek berbahaya itu sekarang telah membuatnya sangat pemalu.

Satu-satunya waktu dia bisa bertindak alami adalah di depan Ayah dan Ibunya.

Tapi, Koutarou secara tidak sengaja membuatnya rentan.

Aku tidak bisa mendengar suara berbahaya dari Nakayama-kun...

Tidak ada tanda-tanda motif tersembunyi, kedengkian atau keinginan dalam diri Koutaro.

Itulah mengapa Shiho tidak bisa tidak membuka hatinya untuk Koutaro. Dia membuka jati dirinya yang sebenarnya. Mengizinkannya untuk melupakan konsep menjaga dirinya sendiri, membuatnya menjadi 'Shimotsuki Shiho' yang biasa.

Hmm, tapi...itu mungkin terdengar aneh...

Tidak, itu berbeda.

Karena dia tenang. Karena dia tidak berbahaya. Bagaimanapun juga, dia tidak gugup──alasan seperti itu hanya bisa berarti penilaiannya tidak bisa dimengerti.

Sejauh yang aku tahu, Nakayama-kun... bahkan lebih 'Spesial' bagiku...

Mungkin karena dia memikirkannya, dia tanpa sadar mengalihkan pandangannya ke arah Koutarou.

Tempat duduk Shiho berada di baris kedua dari jendela belakang, sementara tempat duduk Koutarou berada di paling belakang koridor.

Mereka cukup jauh sehingga mereka tidak bisa melihat tatapan satu sama lain, tetapi mata Koutarou bertemu dengan matanya.

Ah.. kira-kira Nakayama-kun sudah selesai belum 'ya a?

Dia meletakkan penanya dan menatapnya, ekspresinya sedikit santai ketika dia bertemu dengan tatapan Shiho.

Dan kemudian, Koutarou tiba-tiba menggerakkan bibirnya.

Tentu saja, tidak ada suara yang dibuat selama tes. Tidak ada yang bisa mendengarnya dan mungkin Koutarou tidak berpikir itu akan dimengerti juga.

Namun, Shiho, yang memiliki indera pendengaran yang tajam, membaca apa yang Koutarou coba katakan dari desahan yang bocor dan gerakan bibirnya.

Um...apa barusan Nakayama-kun mengatakan 'Lakukan yang terbaik?'

Bahkan selama ujian, dia peduli padanya.

Atau lebih tepatnya, kalau kau memikirkannya kembali, Kotaurou memperhatikan tatapan Shiho segera setelah dia menatapnya dan mata mereka bertemu. Itu bisa dianggap bahwa dia memperhatikan Shiho sepanjang waktu.

Dia memperhatikanku bahkan selama ujian...!

Dengan perhatian yang lembut, aku harap usahamu akan membuahkan hasil.

Hal seperti itu, Shiho tidak pernah mengenal orang yang memikirkan orang lain terlebih dahulu seperti ini.

U-Ugh, seperti yang kupikirkan, Nakayama-kun itu aneh...

Tiba-tiba, dia menyadari pipinya semakin panas.

M-Muu. Jangan membuatku senang dengan sesuatu yang tak terduga...kamu membuatku malu!

Shiho membalikkan badannya, tidak bisa melihat Koutarou sambil mengeluh dalam hati.

Hal ini menyebabkan dia menghadapi lembar jawaban lagi.

Dan kali ini, ruang kosong entah bagaimana mengganggunya tanpa perlu. Jadi, dia mengambil penanya lagi.

....Aku akan mencoba yang terbaik sedikit lagi..

Teriakan semangat Koutarou mendorong punggung Shiho sedikit lagi.

Selama ini, dia telah berpikir bahwa dia tidak ingin melakukan apapun.

Dia merasa bahwa dia tidak akan pernah bisa bergaul dengan orang lain dan tidak ada gunanya untuk mencoba.

Tapi sekarang, itu berbeda.

Koutarou memujinya. Dia mengakui dirinya. Dia memperhatikanmya. Dia bermain dengannya. Dia selalu bersama dengan Koutarou dan selalu memikirkan keselamatannya.

Itulah mengapa Shiho bekerja begitu keras.

Pokoknya, aku akan mendapatkan nilai tinggi dan membuat Nakayama-kun terkejut...

Dalam hati membayangkan wajahnya yang terkejut, Shiho semakin bersemangat.

Pada akhirnya, Shiho menggunakan semua waktu yang tersisa untuk mengerjakan soal-soal.

Berkat usahanya, nilai ujiannya──sangat melampaui ekspektasi Koutarou.

72 poin!? L-Luar biasa! Sama seperti yang kupikirkan, aku adalah anak yang 'bisa melakukan' semuanya!

Beberapa hari kemudian, lembar jawaban yang dikembalikan menunjukkan nilai yang sedikit lebih tinggi dari rata-rata.

Setelah melihat nilai tersebut, Shiho tidak bisa menahan dirinya lebih lama lagi.

Meskipun tidak cukup memuaskan, dia berjanji pada Koutarou bahwa dia tidak akan berbicara dengannya sebanyak mungkin di sekolah.

Namun, hal-hal seperti itu sepenuhnya terlupakan, karena dia berpikir bahwa dia ingin mengatakan itu secara langsung 'Nee, Nakayama-kun.. lihat ini!'

Setelah mendapatkan kembali hasil tesnya, dia pergi ke tempat duduk Koutarou segera setelah waktu istirahat.

Seperti yang dia pikirkan, masih tidak mungkin untuk berbicara dengan suara keras karena kehadiran orang-orang di sekitarnya. Jadi, setelah mengambil jalan memutar dan berjalan tepat di belakang Koutarou, dia memanggil Koutarou dengan suara kecil.

"Nakayama-kun, bisakah kamu melihatku?"

Dia dengan ringan menepuk pundaknya.

Kemudian, Koutarou, mungkin tidak menduganya, berbalik dengan ekspresi terkejut di wajahnya.

Shiho segera menunjukkan lembar jawaban kepadanya.

"S-Shimotsuki-san? Kau seharusnya tidak mengobrol dengan... T-Tunggu, 72 poin!?"

Pada awalnya, dia mencoba memperingatkannya.

Namun, nilai Shiho tampaknya mengejutkan Koutarou juga, saat dia melebarkan matanya sebagai tanggapan.

Berkat itu, janjinya telah sepenuhnya terlontar dari pikirannya.

"S-Selamat! I-Itu luar biasa! Tanpa keraguan, kupikir kau akan mendapatkan nilai merah, tapi."

"A-Aku tidak sebodoh itu, oke! T-Tapi, aku juga terkejut."

"Ya iya.. Kau sudah melakukan yang terbaik.."

Koutarou memujinya sambil tersenyum.

Shiho ikut tersenyum bersamanya.

"Hee-hee."

Dia tanpa sadar meletakkan tangannya di atas kepalanya. Akhir-akhir ini, Koutarou memiliki kebiasaan melakukan hal ini ketika dia sedang berbicara dengannya.

Setiap kali dia dipuji seperti ini, dia mulai tidak sabar.

Aku juga ingin menepuknya──T-Tapi, hal seperti itu, tidak mungkin aku bisa memintanya untuk sesuatu yang begitu memalukan...!

Dalam hatinya, kehadiran Koutarou tumbuh semakin kuat.

Hanya di pujinya tidak cukup bagi Shiho.

Itu benar, Koutarou adalah 'Orang spesial' bagi Shiho.

Tapi, suatu hari...!

Lebih dari itu, bahkan lebih lagi, dia berfantasi tentang masa depan di mana dia dan Koutarou menjadi lebih dekat.

Dia dengan cemas menunggu masa depan seperti itu, terpikat dengan Koutarou.

Seiring berjalannya waktu, hubungan mereka semakin dalam.

Namun, kita tidak boleh lupa bahwa ini juga identik dengan perkembangan cerita.

Nakayama Koutarou, sebuah eksistensi yang dihilangkan sejak awal.

Hanya milik siapakah cerita ini?

Jangankan sang protagonis, berteman dengan tokoh pendukung yang berteman dengan Main Heroine saja sudah merupakan hal tabu yang mahal...apa yang akan dirasakan oleh kedua orang ini selanjutnya?

Bagian yang damai akan segera berakhir──





|| Previous || ToC || Next Chapter ||
Post a Comment

Post a Comment

close