Saat itu pertengahan bulan Juli. Musim hujan akhirnya berakhir. Liburan musim panas yang ditunggu-tunggu akan dimulai minggu depan, tetapi ujian kami sudah dekat.
Musim panas adalah musim yang dipenuhi dengan kegembiraan seperti kegiatan klub dan percintaan, tetapi sekolah meredam suasana hati semua orang dengan banyaknya tugas. Tentu saja belajar itu penting bagi kami, tetapi pada saat yang sama, aku lebih suka menghabiskan liburan musim panasku dengan bermain-main dan tidak melakukan sesuatu yang produktif.
Yah, kurasa harus menyeimbangkan antara bersenang-senang dan belajar adalah rintangan utama menjadi seorang pelajar.
Sepulang sekolah, sehari sebelum ujian, kelompok lima orang yang biasa berkumpul di sebuah restoran keluarga. Biasanya kami akan nongkrong di tempatku, tetapi Umi mengatakan bahwa kami harus pergi ke tempat lain sesekali. Jadi, kami datang ke sini sebagai gantinya. Di atas meja ada buku pelajaran kami, bersama dengan minuman kami.
"Em, begitu. Aku mengerti sekarang... Sankyuu, Maki. Berkatmu, aku bisa menghindari mendapatkan nilai merah lagi."
"Sama-sama. Kau seharusnya tidak perlu khawatir. Bukankah nilai-nilaimu meningkat akhir-akhir ini?"
"Hm? Ah, setelah kau mengatakan itu. Benar juga, bahkan orang tuaku terkejut."
Aku sudah mengamati Umi belajar hingga sekarang. Sepertinya dia belajar sendiri secara rahasia. Dia telah membuat beberapa kemajuan karena nilainya lebih baik dibandingkan dengan ketika dia pertama kali meminta bantuanku.
Dia masih hampir tidak lulus, tetapi itu tetap merupakan kemajuan.
"Setelah kalah dalam turnamen sebelumnya, aku memikirkan masa depanku... Aku ingin terus bermain baseball setelah aku masuk universitas..."
"Apa kau mencoba untuk menjadi profesional?"
"....Mungkin. Maksudku, aku tahu itu hanya mimpi belaka sekarang."
Wajahnya memerah saat ia mengatakannya. Aku tidak berpikir itu sesuatu yang memalukan, memiliki tujuan yang jelas seperti itu sangat mengagumkan. Itu juga bukan hal yang mustahil baginya untuk dicapai. Selama ia melakukannya dengan baik, satu atau dua klub pasti akan mengincarnya. Jika mereka tidak melakukannya, maka ia harus melakukannya dengan cara yang sulit, dengan kata lain masuk ke universitas terlebih dahulu. Kurasa itulah sebabnya dia memutuskan untuk belajar.
Dia menyeimbangkan jadwalnya antara belajar, berlatih dan beristirahat, semua demi mencapai tujuannya.
Dibandingkan denganku yang 'tujuannya' hanya untuk masuk ke universitas yang sama dengan Umi, dia jauh lebih mengagumkan.
Aku menghormatinya untuk itu...
"....Yuuchin, Umi... Entah mengapa, aku mengagumi Seki yang sekarang."
"Kebetulan sekali, aku juga, Nina."
"Astaga, kalian berdua, kalian bersikap kasar pada Nozomu-kun! ... Yah, aku juga merasakan hal yang sama, hanya sedikit saja!"
"Bukankah kalian terlalu meremehkanku?!"
Sesi belajar berjalan dengan lancar. Sampai sekarang, aku benci tempat yang ramai. Tapi, akhir-akhir ini aku sudah terbiasa. Dulu aku sangat mengkhawatirkan lingkungan sekitarku, tetapi aku belajar untuk mengabaikannya.
Ini mungkin bukan masalah besar, tetapi itu adalah perubahan besar bagiku.
"Oh, ya! Apa kamu sudah punya rencana pada liburan musim panas nanti, Yuuchin? Yah, liburan musim panas Umi dan Rep tidak jauh dari se-- Maaf, maaf. Aku hanya bercanda, oke? Jadi, berhenti menatapku seperti itu! J-Juga, Umi-san. Bisakah kamu meletakkan garpu di tanganmu itu?"
"Astaga, ada apa dengan isi kepalamu itu.. Yah, memang benar bahwa kita akan menghabiskan waktu kita bersama. Benar 'kan, Maki?"
"Tentu saja."
Kecuali kami memiliki rencana lain, kami akan menghabiskan waktu bersama di tempatku.
Bermain game, makan kapanpun kami lapar dan bersenang-senang sampai kami puas. Ulang tahunku akan jatuh pada bulan Agustus, tetapi aku tidak akan mengadakan pesta untuk merayakannya seperti yang dilakukan Amami-san. Aku hanya ingin merayakannya bersama Umi.
Jadi kami tidak akan melakukan sesuatu yang baru, tapi aku masih menantikannya.
"Bagaimana denganmu, Yuu? Apa kamu ingin mengunjungi nenekmu tahun ini, Yuu?"
"Hmm~ entahlah... Ayahku sibuk dengan pekerjaannya tahun ini. Jadi, aku tidak berpikir aku akan pergi... Mamaku juga belum mengatakan apa-apa... Selain itu, kami tidak bisa meninggalkan Rocky sendirian, kau tahu? Aku tidak bisa menitipkannya pada Sanae-chan atau Manaka-chan tahun ini karena mereka sibuk dengan klub mereka."
Menurut Amami-san, klub Nitori-san dan Houjou-san telah berjalan dengan baik tahun ini. Jadi, mereka akan sibuk dengan klub itu sepanjang musim panas.
Kesimpulannya, Amami-san bebas untuk musim panas.
"Emm. Kalau begitu, bagaimana kalau menghabiskan waktu denganku, Yuuchin~? Kita bisa pergi ke pantai atau kolam renang~ Oh, satu lagi. Kita bisa mengunjungi festival kembang api yang tidak kita datangi tahun lalu."
"Oh, boleh juga tuh~! Ah, tapi.. liburan musim panas ini aku tidak bisa bermain sebanyak itu... Aku sudah berpikir bahwa aku harus belajar lebih giat lagi. Jadi, aku akan memanfaatkannya di waktu luangku."
Awalnya aku dan Umi berpikir bahwa kami mungkin akan menghabiskan liburan musim panas kami dengannya. Tapi, seperti yang kau tahu, Amami-san tampaknya sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk mengisi semua waktu itu.
"Ada apa denganmu, Yuu? Kamu tidak memakan sesuatu yang aneh, kan?"
"Muu, aku serius tahu.."
"Maaf, maaf.. Soalnya ini jarang terjadi bahwa Yuu-ku bisa memikirkan sesuatu selain bermain..."
"Astaga... Yah, ini pertama kalinya aku memberitahu orang lain tentang hal ini. Jadi..."
Kemudian dia mengatakan sesuatu yang tak terduga tanpa kehilangan senyum cerahnya yang biasa.
"Aku ingin pergi ke sekolah persiapan.."
Post a Comment