¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
Jumlah tahun sejak aku belum punya pacar sama dengan usiaku, 20 tahun.
Bukannya aku tidak tertarik dengan lawan jenis. Di sekolah menengah pertama, aku memiliki seorang gadis yang kucintai tak berbalas dan di sekolah menengah, aku membayangkan pacar idealku.
Tapi, keinginan untuk memiliki pacar tidak sejalan dengan fenomena memiliki pacar. Jika semudah mendapatkan onigiri dari toserba, tidak akan ada pria lajang di dunia ini yang menangis karena menginginkan pacar.
Dulu aku merasakan krisis yang akan datang tentang ketidakberuntunganku dengan wanita. Namun, aku memutuskan untuk tidak merasakan ketidaksabaran seperti itu lagi.
Aku memutuskan untuk berhenti sejenak mencari pacar.
Bukannya aku menyerah. Aku hanya sedang istirahat.
Sebagai seorang mahasiswa, aku harus bekerja keras dalam studiku.
Belum terlambat untuk mulai bersenang-senang dengan urusan percintaan setelah kau mulai bekerja di anggota masyarakat.
Dan dari sana, perkembangan yang ideal adalah bisa menikah saat cintaku padanya berlayar.
Itu sebabnya, aku tidak membutuhkan pacar sekarang.
Aku bahkan tidak menginginkannya....
Untuk menjadi suami yang baik di masa depan, aku akan bekerja keras dengan sepenuh hati dalam pelajaranku untuk istriku.
Mengambil keputusan seperti itu, dari sudut pandang penonton, aku menjadi mahasiswa yang rajin dan melelahkan tapi…
Suatu hari, aku—Kamijō Tsukasa, didorong oleh seorang gadis SMA.
Seorang gadis cantik dengan rambut pirang sedang menatapku, pipinya diwarnai merah muda.
Penampilannya sangat bagus, sehingga kalau kau memberi tahuku bahwa dia adalah seorang malaikat, aku harus setuju dengan dirimu bahwa dia adalah malaikat. Rambut pirangnya bersinar putih saat mendekati ujungnya, membuatnya tampak seperti Dewa. Fakta bahwa rambutnya sedikit hitam di ujung rambunya menunjukkan bahwa dia bukan malaikat tetapi manusia yang tidak sempurna.
Beberapa menit kemudian dia membuka mulutnya.
"Aku akan mengikutimu selama sisa hidupku! Aniki! Tolong jadikan aku bawahanmu!"
Jika dia hanya duduk diam di sana, banyak pria akan dibutakan dan terpikat dalam sekejap.
Namun dia menyatakan, dengan tatapan berani dan tajam yang akan menendang pria mana pun yang mendekatinya dengan motif tersembunyi.
Orang-orang menyebut seseorang seperti gadis ini, seorang yankee.
"'Aniki'… Aku tidak berencana mengambil bawahan."
"Apakah begitu!?"
"Lagipula, aku bukan seorang yankee…"
"Begitu, itu memang benar... Kalau begitu, kalau begitu..."
Gadis cantik berambut pirang itu merenung sejenak dan kemudian tiba-tiba membuka matanya lebar-lebar.
"Itu benar, mari kita menjadi pasangan suami-istri! Aku ingin menikah!! Tolong menikahlah denganku!!"
“Haaaaa!?”
Suara bingungku bergema di ruangan itu.
Aku harus menyebutkannya lagi, bahwa riwayatku memiliki pacar setara dengan usiaku.
Dengan kata lain, dia dan aku bahkan belum berkencan.
——Tapi, dia tiba-tiba melamarku…
Aku tidak pernah membayangkan bahwa aku dan si pirang cantik itu—Hata Erika, akan berakhir seperti ini.
3 comments