NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Kurasu de Nibanme ni Kawaii Onna no Ko to Tomodachi ni Natta [WN] Chapter 57

Chapter 57 – Sampai jumpa lagi Minggu depan


“Ah~ Menggoda Maki itu menyenangkan~ Aku sampai lupa waktu, ehehe.. Hm? Ada apa denganmu, Maki? Kamu terlihat sangat kelelahan.."

"Haa, kau pikir ini salah siapa?"

"Ehehe.."

Setelah keributan kecil itu di mulai. Umi terus menggodaku menggunakan fakta bahwa kami berbagi selimut bersama. Dan, setiap kali aku mencoba keluar dari selimut, dia dengan lembut mengingatkanku bahwa diluar sangat dingin. Pada akhirnya, aku tidak bisa lepas dari godaannya.

.... Ah, benar juga.

Kalau dipikir-pikir, aku bisa saja meminjamkan selimut Ibuku, kan? Dan juga, kenapa aku bahkan setuju untuk berbagi selimut dengan gadis ini?

Aku bahkan mengatakan hal-hal bodoh seperti 'Senyumanmu lebih manis daripada Amami-san..'

... Ugh, seseorang.. tolong bunuh aku...

Aku bisa merasakan wajahku semakin panas saat aku mengingat semua hal bodoh yang aku katakan itu.

“Ah~. Tapi, serius deh. Apa yang kita lakukan? Padahal kita sudah memutuskan menjaga jarak untuk sementara waktu. Tapi, lihat.. apa yang kita lakukan."

“Yah, aku juga kaget. Tiba-tiba kau datang ke sini."

Mungkin ini sebabnya Amami-san membawa Umi ke sini dengan paksa.

Yah, dia memang mengatakan bahwa dia tidak ingin kami berdua menjaga jarak meskipun hanya sebentar. Kurasa aku bisa mengerti mengapa dia melakukannya.

Tetap saja, kami benar-benar tidak bisa meremehkannya, ya? Waktunya sangat tepat sekali. Apakah ini kebetulan? Ataukah dia sudah merencanakan ini? Atau mungkin keduanya?

... Entahlah, aku tidak tahu .....

"Maaf, ya. Maki, aku sedikit terbawa suasana, ehehe."

“Tidak apa-apa, aku sudah terbiasa dengan sikapmu itu.... Lagipula, aku juga sedikit kesepian.. Jadi, keributan kecil seperti ini terasa seperti kebahagiaan bagiku.”

Mengenai janji kami dengan Amami-san, kami memutuskan untuk mendiskusikannya lagi nanti. Kami berpikir untuk membatalkan seluruh kesepakatan.

Hari ini, aku sadar.. Bahwa waktu yang kami habiskan bersama sangat penting bagi kita berdua.

Tentu saja, kami akan berusaha menebus kesalahan yang telah kami lakukan pada Amami-san dengan cara lain.

Aku berpikir untuk membiarkan Amami-san memutuskan apa yang akan terjadi ke depannya... Dan, yah. Aku sudah siap untuk apa pun yang dia miliki.

* * *

"Kalau begitu, ayo pergi."

"'Okay~"

Kami berdua meninggalkan rumah bersama. Aku membuat alasan 'ingin pergi ke toko serba ada' agar bisa mengantarnya pulang.

Kalau aku boleh jujur. Aku masih ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengannya.

Saat kami melangkah keluar rumah, udara dingin langsung menerpa wajah kami dengan keras.

Meski ini masih awal bulan November. Tapi, suhu terasa sedingin pertengahan musim dingin.

“Uuu, dingin sekali! Kurasa, aku harus memakai stocking."

"Apa kau baik-baik saja? Nih, aku punya penghangat tangan."

“Makasih– … Maki, kamu ya …”

"Apa?"

“Tidak, bukan apa-apa. Tidak peduli apa yang kukatakan, kamu akan bersikeras bahwa semuanya tentang fungsionalitas…”

Dia mulai mengeluh setelah melihat pakaianku.

Aku memakai jaket hitam dan celana jeans gelap. Dan juga, aku mengenakan celana lain di balik celana jeansku untuk melindungi diriku lebih baik dari dingin.

"Maki, dengar ya.. Meskipun hampir tidak ada orang di sekitar. Kamu masih berjalan dengan seorang gadis cantik di sampingmu. Jadi, lain kali.. perhatikan penampilanmu itu. Terlebih lagi, hawa keberadaanmu sangat tipis. Kalau kamu mengenakan pakaian semacam itu di tengah malam seperti ini. Mungkin kamu akan tertabrak mobil karena dia tidak melihatmu, kau tahu?"

“Ugh …”

Dia bahkan mengemukakan fungsionalitas dalam argumennya, sulit untuk membantahnya. 

“Tidak mungkin seburuk itu, kan? …Maksudku, setiap kali aku pergi belanja pakaian, hanya warna-warna polos seperti biru tua, hitam atau abu-abu yang cocok untukku. Warna selain itu tidak cocok untukku, mereka hanya membuatku terlihat aneh.”

“Yah, kesampingkan wajahmu itu. Tapi, kamu harus memperhatikan penampilanmu itu. Seperti mengubah gaya rambutmu, coba potong ponimu itu.. lalu coba pakai baju selain warna yang kamu punya. Mungkin, kamu akan melihat perbedaanya."

"Maaf, jika wajahku jelek."

"Aku tidak mengatakan 'wajahmu jelek' tahu! Setidaknya, bagiku kamu cukup k-keren kok. Yah, seharusnya tidak sulit bagimu untuk mengubah suasana, jangan khawatir."

Itulah yang dia katakan. Kurasa aku akan mencoba mempercayainya.

"Baiklah. Kalau begitu, ceritakan lebih banyak tentang itu minggu depan, oke?"

"Iya, minggu depan."

Minggu depan. Di waktu yang sama, di tempat yang sama, hanya kami berdua.

Setelah membuat janji itu, kami perlahan menyusuri jalan menuju rumah Asanagi dalam diam.

............

.......

.....

“… Umi.”

"Mm?”

Kami berjalan di sepanjang tepi jalan yang sepi. Pada satu titik, kami mulai berpegangan tangan satu sama lain tanpa alasan tertentu.

Saat suhu semakin dingin, aku menarik tangannya dan memasukkannya ke dalam saku mantelku.

Berkat itu, tubuh kami menjadi lebih dekat.

“Ah~ ini sangat hangat~..."

"Nah, kan? Yah, aku bisa memasukkan penghangat tangan. Fungsionalitasnya luar biasa.”

“Mm… Yah, aku akan memberimu itu untuk saat ini.”

"Terima kasih. Yah, melakukan hal semacam ini di depan umum terasa memalukan…”

"…Jangan beritahu aku tentang itu…"

Jika seseorang dari kelas kami melihat kami, semuanya akan menjadi sangat kacau. Tapi, jika mereka melihat kami dan membocorkannya di sekolah. Aku tidak akan mundur lagi. Aku tidak akan membiarkan hubungan yang telah kami bangun hancur.

Aku tidak punya niat untuk bersembunyi dari mereka lagi.

Aku juga ingin bersikap santai dengannya di sekolah.

...Yah, kecuali memanggilnya dengan nama depannya, masih terasa memalukan untuk melakukan itu.

"Cukup sampai di sini saja. Aku bisa pergi sendiri dari sini."

Ketika kami sampai di rel kereta api, dia perlahan mengeluarkan tangannya dari sakuku.

"Kau yakin? Aku tidak keberatan mengantarmu sampai ke rumahmu, tahu?”

“Kalau kamu melakukan itu, Ibuku akan menangkapmu. Sebelumnya, dia terus menyuruhku untuk membawamu pulang ke rumahku. Jadi, kalau dia melihatmu saat ini. Dia pasti akan menyuruhmu menginap."

"…Baiklah, aku mengerti…"

Entah bagaimana, aku bisa membayangkan Sora-san melakukan itu.

Tapi tetap saja, bahkan jika dia secara pribadi mengizinkanku untuk menginap di rumah keluarga Asanagi.. Masih ada anggota keluarga lainnya, seperti Ayahnya, Daichi-san dan Kakak laki-lakinya, Riku.. mereka berdua ada di rumah dan aku belum pernah bertemu mereka sebelumnya. Akan terasa canggung jika aku tiba-tiba datang dan menginap di rumah Umi.

“Kalau begitu, aku pergi dulu."

“Ya. Sampai jumpa lagi di sekolah.”

"Mnm, Sampai jumpa."

Aku melambai padanya dengan ringan saat aku melihatnya berjalan pergi.

Langkah kakinya ringan. Saat ini, dia bukan siswi teladan Asanagi Umi. Tapi, gadis SMA biasa yang bisa kau temukan di mana saja.

“Oh, ya! Maki! Aku melupakan sesuatu!"

Saat aku hendak pergi, dia berlari kembali ke arahku.

Melupakan sesuatu? Apa 'ya? Kupikir aku sudah memastikan bahwa dia tidak meninggalkan apa pun di rumahku sebelum aku mengunci pintu.

"Ada apa? Kalau kau meninggalkan sesuatu di rumahku, aku bisa mengembalikannya besok."

“Ah, tidak. Bukan itu. Ada sesuatu yang sangat penting yang ingin kusampaikan padamu."

"Eh? Sesuatu yang penting? Apa?"

"Dekatkan telingamu."

"Hah? Uh-huh??"

"(Maki..)"

Pada saat itu, suara kereta api yang melintasi rel bergema.

Kemudian Umi membisikkan sesuatu di telingaku.

“—-”

“…Eh?”

"Luangkan waktumu untuk menjawabnya. Sampai jumpa besok~" katanya sambil tersenyum.

Segera setelah dia mengatakan itu, pipiku langsung memerah saat dia pergi dariku.

Getaran dan suara kereta yang lewat mengguncang tubuhku. Tapi aku tidak bisa bergerak dari tempatku berdiri, bahkan setelah Umi hilang dari pandanganku.

"Tiba-tiba mengatakan hal itu... itu tidak adil.."

Aku memang menyadari perasaannya beberapa waktu lalu. Tapi, mendengar dia mengatakan itu padaku benar-benar membuatku gugup.

'Terima kasih karena selalu memprioritaskanku… Aku mencintaimu…'

Sepertinya malam ini, aku tidak bisa tidur lagi ....




|| Previous || Next Chapter ||
32

32 comments

  • Baca•Manga
    Baca•Manga
    19/4/22 15:27
    Antum Birahi sama Tulisan🤨📸
    Reply
  • Anonymous
    Anonymous
    16/4/22 21:52
    Pengen punya ayang
    Reply
  • DARWISH
    DARWISH
    1/3/22 01:40
    UWOOOO GULAAAAA
    Reply
  • Arcturus
    Arcturus
    22/2/22 14:19
    Gulanya gk ngotak 🙂
    Reply
  • Rinn
    Rinn
    20/2/22 19:00
    Hah gini amat dah
    Reply
  • aurlest-kunn
    aurlest-kunn
    14/2/22 10:50
    Anying valentine gini ga punya ayang terus baca ni ln jadi nyesek juga yak :")
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    13/2/22 09:56
    Kapan update min?
    Reply
  • Oniscorn
    Oniscorn
    13/2/22 08:31
    YESYESYESYESYES
    Reply
  • Kuro no koro
    Kuro no koro
    12/2/22 22:34
    Ayang!!! Aku sayang ayang 1 dan 2!!!
    • Kuro no koro
      R4vins
      13/2/22 00:05
      Potret otaku 🗿
    Reply
  • Danurendra
    Danurendra
    12/2/22 22:11
    Lets goooooo
    Reply
  • Cho
    Cho
    12/2/22 22:07
    Gak bisa tidur karna ayang
    Reply
  • Darwin
    Darwin
    12/2/22 21:51
    Mweheheehhe
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    12/2/22 21:25
    Ayang jugk cinta kamu umi(づ ̄ ³ ̄)づ
    Reply
  • AkiraRyo
    AkiraRyo
    12/2/22 21:12
    Aku cinta mimin><
    Reply
  • ザン
    ザン
    12/2/22 21:10
    Arrrghhh terlalu manissss
    Reply
  • Dandi
    Dandi
    12/2/22 19:38
    Uraaaaaa
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    12/2/22 19:37
    Gw udah nunggu 57 chapter untuk ini
    Reply
  • Kuro
    Kuro
    12/2/22 18:59
    Ugghhhh terlalu manis
    Reply
  • Foxy
    Foxy
    12/2/22 18:56
    Haaaaaaaaaaaaaaaaaa
    Reply
  • LegaliZ
    LegaliZ
    12/2/22 18:37
    Huuu mantaaapp
    Reply
  • Zaq
    Zaq
    12/2/22 18:20
    Jadi pengin punya ayang❤️
    Reply
  • Spight
    Spight
    12/2/22 18:17
    aghhhhhh ga adil gw juga pengen kek gni
    Reply
  • Yuzaki Tsukasa
    Yuzaki Tsukasa
    12/2/22 18:00
    Mantap, Next min.
    Reply
  • Hinagizawa Groups
    Hinagizawa Groups
    12/2/22 17:56
    Huuu~
    Reply
  • Nanashi
    Nanashi
    12/2/22 17:46
    Gyaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhh.......... Penasaran gimana lanjutannya......
    Reply
  • Anonymous
    Anonymous
    12/2/22 17:32
    Aaaaaahhhhhhh, jiwa jombloku menjerit
    Reply
  • Anonymous
    Anonymous
    12/2/22 17:22
    Ahhh sial, akhirnya nembak jga. Walaupun umi yg nembak sih.

    Ty tlnya min, ditgg next chap
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    12/2/22 17:21
    akhirnya ending yang bikin penasaran muncul lagi
    authornya emang pintar bikin orang penasaran setengah mati deh
    kapan kapan mungkin bakalan bisa bikin orang mati deh..... wkwkwkwkw : )
    • Unknown
      Zae
      14/2/22 17:50
      Author adalah dewa
      Bagi para readers
    Reply
  • Hinagizawa Groups
    Hinagizawa Groups
    12/2/22 17:15
    Aku juga cinta ayang ... xixixi
    • Hinagizawa Groups
      Lana
      12/2/22 17:43
      Ayang nya fiksi hiks²
    Reply



close