NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Kurasu de Nibanme ni Kawaii Onna no Ko to Tomodachi ni Natta [WN] Chapter 89

Chapter 89 – Hari kunjungan


Jumat.

Itu adalah hari pertama ujian.

Dan itu juga hari dimana Ayahku akan berkunjung.

Jika berbicara dengan hari-hari yang aku nantikan, rasanya seperti aku sudah menunggu lama sekali untuk hari itu. Sebaliknya, jika itu hari yang tidak aku nantikan, hari itu akan datang dalam sekejap mata. Tentu saja, aku tidak berbicara tentang hari ujian. Aku sudah belajar.. jadi, aku tidak terlalu khawatir tentang itu.

Yang kubicarakan adalah hari kunjungan. Itu adalah salah satu hari yang aku tunggu-tunggu. Aku sangat menghormatinya, dia Ayah yang keren, dia selalu bekerja keras untuk keluarganya dan aku mengaguminya.

“Maaf membuatmu berurusan dengan hal seperti ini hari ini, Maki…”

"Seperti yang kukatakan, tidak apa-apa, Bu. Kami akan makan di restoran di depan stasiun jam 7 malam. Aku akan memesan banyak makanan mahal di sana dan menikmatinya sendiri.”

“Hehe… Iya, ya.. Oh, uangmu–”

“Tidak apa-apa, Bu. Aku akan meminta beberapa dari Ayah nanti. ”

“Ambil saja, agar kamu bisa menebusnya untuk Umi-chan pada Jumat depan, oke?"

.... Yah, jika dia mengatakannya seperti itu, aku tidak punya alasan untuk menolak. Apalagi, aku akan memiliki uang lebih untuk pesta pesta Natal kecil kami dengan Amami-san.

Ketika aku sedang memikirkan itu, tiba-tiba smartphoneku bergetar.

Melihat ke layar, ternyata itu pesan dari Umi.

[Umi: Maaf.]

[Umi: Pagi ini aku tidak bisa datang menjemputmu, ada hal yang harus aku lakukan di rumah Yuu..]

[Maki: Oke. Sampai jumpa di sekolah.]

[Umi: Mm.]

[Umi: Maki, kamu baik-baik saja?]

[Umi: Aku tahu aku mungkin terdengar terlalu protektif. Tapi, aku akan menemanimu setengah jalan 'oke?]

[Maki: Aku baik-baik saja, jangan khawatir. Kami berencana pergi ke restoran mewah dan aku akan menikmati diriku dengan makanan mewah..]

[Umi: Muu, pokoknya aku akan menemanimu. Kamu mau pergi ke Ruiho, kan? Aku dengar makanan paling mahal di sana adalah steak A5 dan untuk pencuci mulut, itu harus parfait stroberi.]

[Maki: Kalau begitu, aku akan memesannya. Jangan khawatir, aku akan memakan bagianmu untukmu.]

[Umi: Ugh …]

[Umi: Aku ingin makanan gratis juga ...]

[Maki: Kau harus mengawasi Amami-san, kan? Lakukan dengan benar. Aku akan menghubungimu setelah semuanya selesai.]

[Umi: Baik.]

[Maki: Dan juga, Umi. Terima kasih.]

[Umi: Mm…]

[Umi: Sampai jumpa.]

[Maki: Ya, sampai jumpa.]

Dan hari pertama ujian pun dimulai.

Aku bisa menyelesaikan sebagian besar soal tanpa banyak kesulitan kecuali matematika. Meski begitu, aku harus bisa mendapatkan setidaknya 80 poin.

Amami-san dan Nozomu tampak gembira karena mereka berhasil mencapai target yang aku dan Umi tetapkan untuk mereka. Tergantung pada subjeknya, mereka mungkin bisa mendapatkan skor rata-rata.

Semua orang bekerja keras untuk ini, aku harap upaya kami membuahkan hasil pada akhirnya.

* * *

Sekarang setelah hari pertama ujian selesai, aku ingin beristirahat sejenak, tetapi aku masih memiliki banyak hal yang harus dilakukan.

Setelah matahari terbenam sepenuhnya, aku menuju ke tempat yang ditentukan untuk bertemu Ayahku. Sudah lama sejak aku pergi keluar sendirian.

.... Yah, baru-baru ini. Aku sudah sering pergi keluar dengan Umi dan Amami-san sih.

Hari ini, aku mengenakan pakaian formal... Sebenarnya, aku bisa saja mengenakan pakaian yang lebih santai. Tapi  aku hanya ingin terlihat rapi untuk hari kunjungan.

Dan juga, setelah Umi dan Amami-san mengajariku tentang fashion, aku baru sadar bahwa aku sangat payah dalam hal penampilan.

Aku menunggu di pintu masuk restoran selama beberapa menit, sebelum sebuah mobil yang terlihat mahal berhenti di tempat parkir. Aku mengenali mobil itu, itu milik Ayahku. Hari ini, dia sepertinya datang dengan bahwan lainnya.

“Maaf, Maki. Aku agak terlambat.”

“Tidak apa-apa, aku baru saja tiba. O, ya.. Ayah, apa kau punya pekerjaan lain setelah ini?"

“Sesuatu seperti itu… Aku menyuruh mereka meluangkan waktu untukku hari ini. Tidak, mereka menyuruhku untuk mengurus sesuatu yang tiba-tiba muncul… Yah, jangan khawatir tentang itu, aku punya cukup waktu untuk kita bersenang-senang. makan bersama.”

Segera setelah itu, kami memasuki restoran dengan pelayan yanh mengantarkan kami ke tempat yang sudah dipesan. Itu adalah tempat makan di belakang pilar dan tampak terisolasi. Itu adalah hal yang baik, aku tidak ingin ada yang mendengar apa yang akan kami bicarakan.

“Aku lapar. Jadi, ayo pesan makanan dulu. Kau mau makan apa, Maki?"

“Aku akan pesan steak daging sapi wagyu A5, udang goreng dan nasi ekstra. Untuk hidangan penutup, parfait stroberi terdengar enak…”

“Kau tidak menahan diri, ya? Anakku yang pemalu sudah tumbuh dewasa…”

“Sudah berbulan-bulan sejak terakhir kali kita bertemu, Ayah. Aku hanya ingin melihat keajaiban yang kau miliki dengan kartu kredit itu.”

“Ahaha, aku jarang menggunakannya akhir-akhir ini… Mungkin juga, ya? …Baiklah, kita akan makan banyak malam ini.”

Ayah memesan satu set steak sirloin. Sambil menunggu makanan datang, kami menyiapkan segala yang kami butuhkan dari konter minuman dan sup.

“Sudah seminggu sejak terakhir kali aku melihatmu, Maki. Tapi, kau tampak lebih dewasa dari sebelumnya.”

“Berat badanku bertambah, itu saja.”

"Benar. Dulu kau kurus. Kau masih perlu menambah berat badan lebih banyak. Makan banyak daging dan kau akan gemuk dalam waktu singkat.”

"Aku tidak akan melakukan olahraga apapun. Yah, aku tidak akan gemuk sih."

Dia adalah orang tua yang sama. Dia selalu bertingkah ceria di depanku.

Tapi, aku tahu ada bagian dari dirinya yang berubah.

…Yah, sebelum aku membahasnya, aku harus makan dulu.

Makanannya terasa sangat enak. 

Dagingnya sangat juicy dan tidak adil untuk membandingkannya dengan daging yang biasa aku makan. Udangnya juga enak dan nasinya juga enak.

Kakau aku punya uang, aku akan mengajak Umi ke sini.

“…Ayah, bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?”

“Hm?”

Setelah aku makan semuanya kecuali makanan penutup, aku memutuskan untuk memulai percakapan.

Pertanyaan yang ingin aku tanyakan adalah pertanyaan yang sama yang aku tanyakan kepada Ibu tempo hari.

"Ayah, apa kau masih mencintai Ibu?"

“… Kenapa kau menanyakan itu?”

"Aku hanya penasaran."

“Yah, tidak, kurasa aku tidak memiliki perasaan itu lagi padanya…”

“…..”

Dia menjawab dengan cepat.

Aku mengenal Ayahku dengan baik. Kadang-kadang dia akan ragu-ragu, tetapi begitu dia memutuskan sesuatu, dia akan menjadi sangat jelas tentang hal itu. 

“Tentu saja, aku masih menghormatinya. Bagaimanapun, dia bekerja keras sebagai Istri bagiku dan Ibu bagimyu aku sangat mengaguminya. Tapi, bukan berarti kita bisa hidup bersama lagi.”

“Lalu bagaimana denganku?”

“Itu cerita yang berbeda. Maki, kau anakku yang berharga. Apa kau tahu bahwa kami bertengkar hebat untuk mendapatkan hak asuhmu?”

Dengan kata lain, baik Ibu maupun Ayah berusaha membawaku bersama mereka.

Dia masih mencintai dan menyayangiku, perasaan itu padanya tidak berubah. Tapi, dia tetap memilih untuk menceraikan Ibu…

Itulah seberapa buruk hubungan mereka berubah, kurasa …

“Apa kau berhenti mencintai Ibu karena Minato-san, Ayah?…”

Aku menguatkan tekadku dan menanyakan itu.

Ekspresinya menegang, tetapi dengan cepat kembali normal saat dia menghela nafas berat.

“…. Sudah kuduga, kau ada di sana ..."

"... Ah, Ayah memperhatikanku 'ya?"

"Tentu saja. Tidak peduli seberapa keras kau mencoba bersembunyi dariku. Aku bisa tahu itu.. Bagaimanapun, kau itu anakku yang berharga. Aku akan langsung mengetanuimu meskipun dari jarak bermil-mil..."

Alasan kenapa dia tidak memanggilku mungkin karena dia mempertimbangkan Minato-san dan Umi.

.... Kurasa aku meremehkannya.

“Lalu, bagiaman hubungamu dengan Minato-san, Ayah?”

“Pertama, aku bersumpah kepadamu bahwa aku mulai tertarik padanya setelah bercerai dengan Ibumu.. Sebelumnya aku hanya memperlakukannya sebagai bawahan yang cakap… Dan, yah banyak hal terjadi di antara kami.."

Menurut dia, mereka mulai berpacaran sekitar sebulan setelah perceraian. Ayah tidak memberitahunya bahwa dia bercerai atau apa. Tapi, rupanya Minato-san mengetahuinya secara kebetulan. Dia memperhatikan dokumen yang berkaitan dengan perceraiannya di dalam departemen urusan umum perusahaan mereka. Setelah itu, dia langsung menyatakan perasaannya padanya dan setelah ini dan itu, mereka bersama.

Jika itu adalah kebenarannya. Maka tidak ada lagi yang harus aku lakukan untuk itu.

"Apa Ayah mencintai Minato-san?"

“Yah, dia sudah bekerja denganku dan dia mengerti kesulitan yang aku alami. Sejak enam bulan yang lalu, dia sudah mendukungku dengan semua…”

"Jadi, kau memang mencintainya ..."

“…Kau bisa memikirkannya seperti itu, aku tidak keberatan.”

“Kau mencintainya atau tidak? Yang mana, Ayah?”

“… Astaga, ya, aku mencintainya.”

Itu tidak biasa baginya untuk membuat alasan seperti ini.

Kenapa dia tidak mengatakannya dengan jelas?

Aku tidak punya niat untuk bertindak egois dan mencoba menyatukan mereka berdua. 

Aku hanya ingin tahu yang sebenarnya.

Apakah dia menyembunyikan sesuatu? Dia bertindak cukup mencurigakan.

Apakah ini tentang sesuatu yang berhubungan dengan Minato-san? Atau itu sesuatu yang lain?

“Maki.”

"Ya?"

"Aku sudah memperhatikannya sejak terakhir kali aku melihatmu. Tapi, tanganmu terasa sangat kasar... Kau harus mengoleskan krim tangan sebelum tidur."

“Eh?”

“Yah, aku harus pergi sekarang, bawahanku sudah menungguku. 
Sampai jumpa lagi, Maki.”

"Tunggu, Ayah, aku belum selesai."

Tepat saat aku bangkit dari tempat dudukku untuk menahan Ayahku, teriakan bernada tinggi bergema di seluruh lantai restoran.

'Apa-apaan itu?! Yang benar saja!? Tidak mungkin!'

"Apa?"

Semua orang, termasuk aku, sedang melihat seorang siswi yang mengenakan seragam SMA yang familiar. 

“…Nitta-san?”

“Eh, Rep? Kenapa kamu di sini?…"

Gadis itu adalah teman sekelasku, Nitta-san.




|| Previous || Next Chapter ||
15

15 comments

  • Unknown
    Unknown
    11/3/22 22:31
    Min req novel you kyana kanojo wa kyori- kan dong
    Reply
  • Fauzi
    Fauzi
    11/3/22 19:21
    kok jd drama sih
    Reply
  • Kuro
    Kuro
    11/3/22 18:38
    Lanjut min
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    11/3/22 17:16
    Apakah Nitta akan menjadi waifu baru? 😏
    Reply
  • Arcturus
    Arcturus
    11/3/22 15:08
    Malak bapak sendiri moment 🗿
    • Arcturus
      Zexdexz
      11/3/22 20:33
      Jgn spoiler bgst
    Reply
  • Danurendra
    Danurendra
    11/3/22 15:03
    Adiknya si minato kah nitta san itu?, Semangat nge tlnya min
    Reply
  • Nanashi
    Nanashi
    11/3/22 14:58
    Tidak ada dosis ke uwu an seperti kemaren.......juga tebakan yg komen diatas gue meleset hehehe
    Reply
  • Zexdexz
    Zexdexz
    11/3/22 14:51
    Makasi min🙏
    Reply
  • Zexdexz
    Zexdexz
    11/3/22 14:46
    Lah diluar dugaan gw bgst gw kira huh sama amami atau sanagi kok malah Nita sih bgst
    Reply
  • KaoriTLReader
    KaoriTLReader
    11/3/22 14:37
    Anjir udh mulai lgi ini author buatin plot twist diakhir chapter
    Reply
  • dimar
    dimar
    11/3/22 14:29
    Wah wah
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    11/3/22 14:04
    Eh eh
    Reply
  • Random_people
    Random_people
    11/3/22 14:02
    Wah wah wah jadi saudara tiri Nitta kah?
    Btw saya ga baca yg raw
    • Random_people
      Zexdexz
      11/3/22 14:48
      Kek nya ngk ayah nya bilang maki anak satu satunya kemungkinan besar Nita adik dari Minato
    Reply



close