【Prolog】
"Bagaimana bisa berakhir seperti ini?"
Fujimura Kyosuke bertanya-tanya saat air panas dari shower menetes ke kepalanya.
Lutut kanannya berdarah dan sepertinya tidak akan berhenti untuk sementara waktu.
Saat ini dia tidak merasakan sakit, meskipun mungkin karena dia merasa gugup karena berada di dalam kamar mandi orang lain.
Kamar mandinya penuh dengan sampo mahal, sabun mandi, losion, pisau cukur dan kosmetik lainnya.
Kyosuke merasa gelisah sekaligus malu berada di kamar mandi seorang gadis cantik.
"Hei, Fujimura."
“Y-Ya!”
Secara refleks tulung punggung Kyosuke menjadi tegak saat sebuah suara memanggil namanya dari balik kaca buram. Itu berdering melalui kamar mandi kecil dan mengirimkan sentakan ke seluruh tubuhnya.
“Wah, kenapa kamu begitu tegang?”
“Ah, tidak, bukan apa-apa,”
“…Yah, terserahlah, handuknya aku taruh disini, ya.."
Siluet seorang gadis bergerak di belakang kaca buram. Rasa malu Kyosuke tumbuh ketika dia mendengar suara yang manis dan bermartabat.
"Aku akan menunggumu di kamarku."
Dia berkata, "Luangkan waktumu," dan berjalan keluar dari ruang ganti. Dia meninggalkannya dengan kata-kata yang buruk bagi hatinya.
“Haa…”
Dia menghela nafas sambil menutupi kepalanya dengan air panas.
Bagaimana aku bisa berakhir di rumah Madonna di kelasku? Dan juga, mengapa aku menggunakan kamar mandinya!?
Aroma manis dari buah pir segar menggelitik indra penciumanku saat bercampur dengan uap ari.
Baunya sama dengan rambut gadis itu yang membuat Kyosuke mengingat kembali kejadian yang terjadi beberapa jam yang lalu.
|| Previous || Next Chapter ||
17 comments
lagi butuh yang manis-manis