NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Kurasu de Nibanme ni Kawaii Onna no Ko to Tomodachi ni Natta [WN] Chapter 139

Chapter 139 – Hari Pertandingan Antar Kelas


Akhirnya hari yang kami tunggu datang juga. Hari ini, sekolah kita akan mengadakan pertandingan antar kelas yang sudah mereka rencanakan beberapa minggu lalu.

Pagi hari, ketika aku bangun dari tempat tidurku... aku merasakan sedikit nyeri otot. Jadi, aku melakukan peregangan ringan untuk mengurangi rasa sakit. Berkat latihan yang kami lakukan dengan Nitori-san dan Houjou-san, tubuhku yang sebelumnya lemah menjadi sedikit lebih kuat.

Aku juga berhasil tidur selama delapan jam setiap hari sehingga setiap kali aku bangun di pagi hari, aku merasa segar kembali.

Saat ini, aku sedang mencuci mukaku di wastafel dekat kamar mandi tepat setelah aku selesai mencuci piringku dan milik Ibuku, yang pergi bekerja lebih awal.

Dan, pada saat yang bersamaan. Aku mendengar langkah kaki datang dari pintu depan... tidak hanya satu, tetapi ada lebih banyak langkah kaki dari biasanya.

Selain Umi, ada orang lain .... Hmm, dua orang lagi 'ya?

Sambil memikirkan ini, aku berjalan ke arah pintu depan dan di sambut sapaan ceria dari Umi dan dua lainnya.

“Selamat pagi, Maki.”

“Ah. Pagi juga, Umi.. Amami-san, Nitta-san."

“Yo. Pagi, Rep~ ...Oh, baju tidur serba abu-abu, ya? Payah~"

"Berisik. Masih terlalu pagi mengganti seragam sekolah. Kesampingkan hal itu, ada apa? Jarang melihat kalian datang bersama di pagi hari seperti ini.."

Setiap kali Umi menjemputku (atau membangunkanku), dia biasanya datang sendiri. Kami akan bertemu dengan Amami-san dan Nitta-san dalam perjalanan ke sekolah.

“Maaf mengganggumu, Maki-kun… Um… aku gugup sepanjang malam. Jadi…”

"Hm, apa kau begadang?"

“Yah, begitulah.. Dan, aku ketiduran.. Hehe~"

Dia mengatakan itu sambil tersenyum, tetapi tatapan matanya samar-samar masih mengantuk.

Apa mungkin itu hanya imajinasiku?

Ketika aku menanyakan hal ini kepada Um. Rupanya, saat dia menelepon Amami-san pagi tadi, suaranya terdengar lebih serak dari biasanya, yang membuat Umi berpikir bahwa gadis ini tidak bisa ditinggalkan sendirian dan datang menghiburnya. Umi juga meminta Nitta-san untuk ikut karena dia sudah dalam perjalanan.

Aku terkejut mereka benar-benar datang ke rumahku pagi ini. Tapi setelah mendengar alasan mereka, aku bisa mengerti perasaan mereka.

Yah, bukan berarti aku keberatan keduanya ada disini. Aku hanya perlu menyeduhkan kopi lebih banyak lagi. Itu bukan masalah besar.
Meskipun aku lebih suka menghabiskan pagi hari berdua dengan Umi, tetapi sekali-kali melakukan hal semacam ini tidak buruk juga. Lagi pula, hari ini adalah hari Jumat. Kami masih bisa pergi berdua setelah pertandingan hari ini selesai.

Segera setelah itu, aku menyeduhkan kopi untuk kami berempat untuk menghilangkan rasa kantuk kami yang berkepanjangan. Namun, kali ini aku tidak membuat kopi hitam.. melainkan kopi dengan tambahan gula dan susu untuk ketiganya. Aku menyesap kopiku dan menghela napas pelan.

“—Pada akhirnya, kita tidak bisa menyelesaikan apapun dengan Arae sejal PE tempo hari, ya?"

Kami mengangguk setelah mendengar kata-kata Nitta-san.

Ini pertama kalinya Amami-san melawan sikap sombong Arae-san. Awalnya, aku pikir hal terburuk akan terjadi di antara keduanya. Tapi yang mengejutkan, tidak ada masalah yang terjadi di antara keduanya setelah kejadian di lapangan basket tempo hari. Bahkan dia bertingkah aneh sejak saat itu.

“Sejak insiden di lapangan basket, dia terus menghindariku. Biasanya, dia hanya akan mengabaikanku atau menggertakku saat aku mencoba berbicara dengannya. Tapi sekarang, dia kabur begitu saja saat aku memanggilnya…”

Aku sudah memperhatikan interaksi mereka sejak pelajaran olahraga tempo hari. Dan benar saja, Arae-san memperlakukan Amami-san seperti udara kosong.

Sebelumnya, dia selalu melontarkan komentar sarkastis kepada Amami-san setiap kali dia mendekatinya. Tapi, sekarang dia benar-benar menghindarinya.

Dia bahkan tidak melihat wajah Amami-san. Setiap kali Amami-san mendekatinya, dia akan lari atau menyuruh pengikutnya untuk berurusan dengan Amami-san sebagai gantinya. 

Suasana kelas menjadi agak tenang karena kami tidak harus mendengar kata-katanya yang memuakkan. Tapi, jarak antara kedua kelompok semakin besar.

Jika ada, situasi di kelas kami menjadi jauh lebih buruk. Hal-hal meningkat dari pertempuran kecil menjadi perang dingin besar-besaran antara kedua kelompok.

Dan kami harus bermain di pertandingan hari ini dalam keadaan seperti itu.

Pertandingan antar kelas adalah acara tahunan yang dimaksudkan untuk memperkuat kerja sama setiap kelas yang baru dibentuk. Tapi untuk kelas 2-10 khususnya, itu malah memperburuknya.

“Yuu, aku sudah memberitahumu berkali-kali, ini bukan salahmu. Jadi, berhentilah menyalahkan dirimu sendiri. Semua ini salah orang itu, oke?"

"BENAR! Aku tidak peduli apakah dia punya alasan yang bagus untuk itu. Tapi, kali ini dia berlebihan.”

Aku setuju....

Dari informasi yang kami dapatkan dari Nitori-san dan Houjou-san, dia mungkin punya alasan sendiri untuk bertindak seperti itu terhadap Amami-san.

Meski begitu, kami tidak punya kewajiban apa pun untuk peduli.

Kalau saja dia meminta maaf atau setidaknya menghadapi Amami-san secara langsung, situasi ini tidak akan terjadi. Tapi, apalah daya.. nasi sudah menjadi bubur. Tidak peduli berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk menyesalinya, kita tidak akan bisa mengubah apapun.

“Makasih, Umi, Nita dan juga Maki-kun.. *Hoam* Entah mengapa aku sedikit mengantuk sekarang."

“Ah, kalau begitu. Kau bisa istirahat sebentar. Masih ada waktu sebelum berangkat sekolah. Gunakan saja kamar Ibuku... yah, agak bau rokok sih."

“Mengapa kamu tidak membiarkan dia tidur kamarmu saja, Rep~? Jika sebentar, tidak apa-apa 'kan? Oh, tunggu. Mungkinkah tempat tidurmu itu hanya dikhususkan untuk seorang gadis di sini? Maaf~"

"Nitta, siapa 'gadis' yang kamu bicarakan itu, hmm?"



Aku tidak bisa melakukan itu, tidak peduli seberapa dekat aku dengan Amami-san, aku tidak bisa membiarkan dia tidur dikasurku.

Umi sering tiduran dikasurku, tetapi ini dan itu masalah yang berbeda.

"Astaga, Nitta ini... Yuu, kamu bisa tidur di sofa saja. Jangan khawatir, aku akan membangunkanmu."

“Mn, kalau Umi berkata begitu. Maka, baiklah."

Kemduian Amami-san pindah ke sofa dan istirahat sebentar sambil memeluk Umi.

“Tenang saja, Yuu… Apapun yang terjadi, kami akan selalu berada di sisimu…”

“Mm. Terima kasih, Umi, Semuanya…”

Umi mulai membelai kepalanya dengan lembut dan setelah sekitar satu menit, dia akhirnya tertidur.

Wajah tidurnya terlihat begitu damai dan cantik.

Aku ingin dia selalu membuat wajah damai seperti ini.

Lagi pula, terlihat depresi tidak cocok untuknya. 

“…Maki.”

“Hm?”

“…. Aku mungkin akan melakukan sesuatu yang buruk nanti. Jadi, bisakah aku meminta bantuanmu?”

Aku tidak tahu apa yang dia rencanakan, tetapi aku akan mencoba mendukungnya semampuku.

"Mengerti, mari kita lakukan sesuatu yang buruk bersama-sama."

“Meskipun aku tidak ingin terlibat dengan Araecchi. Tapi, Yuuchin adalah sahabatku. Jadi, aku akan membantu kalian.”

“Terima kasih, kalian berdua. Kita juga harus istirahat… Nanti kita akan sangat sibuk…” 

Aku menyetel alarm lima menit sebelum kami berencana meninggalkan rumah. Kami bertiga kemudian memejamkan mata dan tidur.




|| Previous || ToC || Next Chapter ||
0
close