Prolog
Dunia yang gelap dan dingin──[Dunia Bawah].
Itu adalah dunia "akhirat" yang terdiri dari banyak lapisan dan jiwa-jiwa di setiap lapisan ditempatkan.
Di lapisan paling atas, kau dapat merasakan kehangatan bumi dan di sinilah jiwa-jiwa yang melakukan perbuatan baik selama hidup mereka beristirahat dengan tenang.
Turun lebih dalam dari sana, tingkat yang lebih rendah adalah penjara bawah tanah di mana jiwa-jiwa mereka yang telah melakukan kejahatan selama hidup mereka dikirim ke sana.
"Ah!"
"A-Aku ingin keluar dari sini!"
"Sakit... sakit... sakit..."
Dunia bawah, di mana dunia itu sendiri adalah sebuah penjara.
Penjara ini terbuat dari sangkar khusus dan permukaan batu kosong yang tanpa ampun menyakiti roh dan jiwa yang berada di dalamnya.
Pada dasarnya, jiwa dan roh tidak ada sebagai entitas.
Oleh karena itu, kekuatan khusus yang disebut Kekuatan Mistik atau Kekuatan Spiritual diperlukan untuk menyakiti mereka.
Dan di dunia bawah ini, semuanya dijiwai dengan kekuatan mistik dan spiritual untuk mencegah mereka melarikan diri dari penjara mereka.
Di dunia bawah ini, di mana jeritan hantu bergema di udara, hanya ada satu bangunan.
Berbeda dengan suasana dunia bawah yang gelap dan suram, bangunan ini dihiasi dengan karya pengrajin emas dan sangat mewah.
Lantainya juga dilapisi dengan ubin yang dipoles, sehingga sulit dipercaya bahwa itu adalah bangunan di dunia bawah.
Di tengah-tengah bangunan, terdapat aula tempat para penjahat diadili.
Di sebuah kursi kehormatan, seolah-olah menghadap ke segala sesuatu di dunia bawah, duduklah seorang gadis muda.
"Gabut euy."
Dia mengenakan topi pejabat sipil kecil di rambutnya yang digerai, tongkat kerajaan di tangannya dan pakaian mewah yang tampak seperti seragam resmi suatu negara.
Gadis itu adalah Raja dunia bawah──Reimei dan penguasa bangunan ini.
Reimei dengan nakal menjulurkan kepalanya karena bosan.
"Dulu orang mati sering sekali datang ke sini. Tapi, akhir-akhir ini jumlahnya semakin sedikit... Yah, itu berarti waktu telah berlalu dan dunia di sana telah menjadi lebih damai, bukan?"
Reimei terlihat seperti seorang gadis muda, tetapi usianya jauh lebih tua dari siapapun di dunia bawah.
Pada zaman dahulu kala, ada banyak konflik di berbagai belahan dunia dan teknologi medis belum berkembang, sehingga banyak orang mengalir ke dunia bawah ini.
Namun, seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, jumlah jiwa yang mengalir ke dunia bawah pada suatu waktu menurun dan akhirnya, pekerjaan Reimei juga menurun.
"Yah, kedamaian adalah hal baik. Tidak akan ada pekerjaan besar yang harus kulakukan hari ini. Jadi, aku akan tidur siang──"
"──Reimei-samaaaaaa!"
"....."
Tepat saat Reimei melompat turun dari kursinya, tampaknya bertekad bahwa pekerjaan hari ini sudah selesai, makhluk berotot menerobos masuk ke dalam gedung.
Makhluk itu terlihat seperti manusia, dengan kulit merah dan dua tanduk besar di dahinya, menyerupai Bloody Ogre dari dunia lain.
Namun, di matanya, ada cahaya yang berbeda dari monster dan di samping itu, dia memiliki aura.
Tiba-tiba, Reimei, yang telah lengah, menatap oni merah dengan urat biru di dahinya.
"Ada apa, Nikkaku? Aku baru saja mau tidur──"
"Ini bukan waktunya untuk mengatakan hal seperti itu! Dunia bawah sedang dalam masalah!"
"Hah?"
Mendengar permintaan oni bernama Nikkaku, Reimei memiringkan kepalanya dan kembali duduk di kursinya.
"Apa yang terjadi?"
"Iblis-iblis dari dunia bawah melarikan diri!"
"Apa?"
Laporan itu sulit dipercaya oleh Reimei.
"Itu tidak mungkin! Bagaimana mungkin iblis-iblis di negeri ini bisa kabur dari penjara dunia bawah?"
"Tapi, sebenarnya, para Oni di bawah komandoku sudah bekerja untuk menangkap iblis-iblis yang kabur dari penjara mereka!"
"!?"
Kekuatan mistik dan spiritual Reimei menciptakan semua penjara yang ada di dunia bawah ini dan tidak ada Iblis yang cukup kuat untuk menembus kekuatan mistik Reimei kecuali satu.
"Jangan bilang kalau segel Meiko telah rusak?"
"T-Tidak, sepertinya segel Meiko masih utuh."
"Apa? Lalu kenapa... di dunia saat ini, seharusnya tidak ada orang lain selain Meiko yang bisa lepas dari kekuatan mistisku..."
Saat Reimei dengan putus asa memikirkan penyebabnya, Nikkaku membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu yang terdengar sulit untuk diucapkan.
"Um, ada satu hal lagi yang ingin saya katakan padamu..."
"Apa itu?"
"Fakta bahwa mereka telah melarikan diri sendirian adalah penting, tetapi perbatasan antara dunia bawah dan dunia itu tampaknya sudah menghilang..."
"Kenapa kau tidak memberitahuku itu dulu...?"
Isi dari apa yang Nikkaku katakan bukanlah sesuatu yang bisa dibiarkan begitu saja.
Pada dasarnya, ada batas tegas antara dunia ini dan dunia bawah dan karena batas inilah mereka yang berada di dunia orang hidup tidak bisa berkeliaran ke dunia bawah.
Sebaliknya, iblis tidak dapat melarikan diri dari dunia bawah ke dunia orang hidup.
Namun sekarang, setelah batas antara dunia bawah dan dunia material telah menghilang, iblis yang telah melarikan diri dari penjara mereka di dunia bawah dapat dengan mudah melarikan diri ke dunia material.
"Bahaya tuh... Jika ini terus berlanjut, iblis dari dunia bawah akan dilepaskan ke dunia material...!" [TN: 'Material/ Dunia Manusia]
Untuk alasan yang tidak diketahui, sekarang setelah batas antara dunia material dan dunia bawah telah menghilang, Reimei sendiri harus mengambil tindakan.
"Nikkaku! Sekarang kerahkan semua Oni yang lain untuk menjaga batas antara dunia bawah dan dunia material! Aku akan memperkuat penjara dan menyegel iblis-iblis itu secepatnya!"
"Y-Ya!"
Setelah menerima instruksi, Nikkaku berlari keluar dari gedung dan Reimei beranjak dari kursinya dan berdiri di tengah ruangan.
Dan kemudian──.
"Hmph!"
Pada saat itu, semburan kekuatan ungu, diselimuti atmosfir yang menyihir, meluap dari pusat Reimei dan gelombang itu berhembus ke seluruh dunia bawah.
Di saat yang sama, penjara dari Iblis yang akan melarikan diri sekali lagi diperkuat oleh kekuatan mistis dan spiritual yang solid, membuat iblis tidak mungkin melarikan diri.
"Fiuh... ini seharusnya cukup untuk memperkuat penjara untuk saat ini."
Sekali lagi, Reimei menyebarkan kekuatan mistiknya sendiri ke seluruh dunia bawah dan setelah memastikan situasi dunia bawah, dia menghela nafas panjang.
"... Aku tidak pernah berpikir bahwa segel penjara akan rusak dan batas antara dunia material dan dunia bawah akan hilang..."
Dengan situasi darurat yang belum pernah terjadi sebelumnya di dunia bawah, Reimei menggelengkan kepalanya dengan ekspresi muram di wajahnya.
"Tidak, mari kita pikirkan penyebabnya nanti. Aku harus menyegel mereka kembali sebelum ada lagi iblis yang melarikan diri dari penjara mereka dan melarikan diri ke dunia ini──Fuh!"
Kemudian, kekuatan ungu meletus lagi dari bawah kaki Reimei dan berubah menjadi 'tangan' raksasa yang tak terhitung jumlahnya.
Di saat berikutnya, tangan raksasa ungu yang tak terhitung jumlahnya berlari ke seluruh dunia bawah sekaligus, menangkap iblis yang melarikan diri dan menyegel mereka kembali ke penjara mereka.
Setelah menyegel semua Iblis di dalam penjara mereka, Reimei menghembuskan nafas kecil.
"Nikkaku, Ikkaku."
"──Ya!"
"Apa Anda memanggilku?"
Saat Reimei memanggilnya, Nikkaku dan Oni berkulit biru yang dikenal sebagai Ikkaku muncul dan berlutut di sana tanpa suara.
"Nikkaku. Suruh beberapa Oni menjaga di sekeliling dan kumpulkan Oni lainnya di aula ini."
"Seperti yang Anda inginkan!"
"Ikkaku, sementara Oni berkumpul, selidiki penyebab gangguan ini."
"Mengerti."
Kedua Oni itu segera menghilang dari tempat kejadian dan beberapa saat kemudian, Nikkaku mengumpulkan semua Oni yang ada di bawah perintahnya, seperti yang diperintahkan Reimei.
Kemudian, Reimei melihat sekeliling ke arah Oni yang terkumpul dan mulai berbicara dengan nada yang mengesankan.
"───Terima kasih, kalian semua, telah berkumpul di sini. Ada keadaan darurat di dunia bawah. Seperti yang kalian semua tahu, batas antara dunia bawah dan dunia material telah menghilang dan iblis telah melarikan diri ke dunia manusia. Aku segera menyegel kembali penjara dan dapat menyegel iblis yang melarikan diri sebelum mereka menuju ke dunia material, tetapi itu adalah fakta bahwa beberapa dari mereka telah berhasil melarikan diri. Dan sekarang setelah batasnya menghilang, menjadi penting untuk waspada untuk mencegah mereka yang berasal dari dunia manusia berkeliaran di dunia ini. Tentu saja, aku masih berupaya untuk memperbaiki batasnya, tetapi perbaikan secara menyeluruh tidak akan berlangsung cepat."
Setelah menyegel iblis yang melarikan diri dari penjara, Reimei juga mulai merekonstruksi batas dengan kekuatan mistiknya sendiri.
Namun, merekonstruksi batas antara dunia material dan dunia bawah berbeda dengan memperkuat penjara dunia bawah dan itu bukanlah tugas yang mudah.
"Oleh karena itu, kalian harus lebih waspada dan memperhatikan batas antara dunia material dan dunia bawah daripada sebelumnya!"
"Mengerti!"
"Dan, Ikkaku! Apa yang sudah kabu temukan?"
Ketika Reimei selesai memberikan instruksi pada Oni, Ikkaku muncul dari antara kelompok itu.
"Ya, penyebab dari kejadian ini adalah satu jiwa yang mengalir ke dunia bawah."
"Apa maksudmu?"
Reimei memiringkan kepalanya mendengar kata-kata Ikkaku.
Ini karena Reimei mengasumsikan bahwa Iblis-iblis di penjara telah bekerja sama satu sama lain untuk melarikan diri dari penjara dan, di saat yang sama, entah bagaimana telah berhasil melewati batas dengan dunia material.
Namun pada kenyataannya, Reimei terkejut saat mengetahui bahwa penyebabnya adalah satu jiwa yang telah melayang ke dunia bawah... yaitu, jiwa yang belum pernah dihakimi oleh Reimei.
"Apa yang sebenarnya terjadi?"
"Sebenarnya, jiwa yang melayang ke dunia bawah itu... milik Dewa palsu."
"Dewa palsu?"
Ketika Reimei memalingkan kepalanya untuk menanggapi kata yang tidak dikenalnya, Ikkaku menjelaskan.
"Dewa palsu" adalah sejenis bencana yang muncul di [Alam Surgawi] tempat para Dewa tinggal. Kekuatan mereka sedemikian rupa sehingga mereka memusnahkan semua yang mereka sentuh dan untuk melawan mereka, seseorang harus memiliki kekuatan yang disebut otoritas ilahi."
"Aku tahu tentang otoritas ilahi. Kekuatan para pengamat ini adalah perwujudan dari kemahatahuan dan kemahakuasaan. Namun tetap saja, siapa yang menyangka bahwa ada eksistensi yang tidak dapat dikalahkan tanpa kekuatan seperti itu?"
Reimei juga mengetahui keberadaan alam surga, tapi karena para pengamat yang tinggal di alam surga tidak memiliki konsep hidup atau mati, dan satu-satunya ancaman bagi keberadaan mereka adalah pemusnahan oleh Dewa-dewa palsu, maka jiwa mereka tidak pernah bisa mengalir ke alam baka.
"Lalu kenapa? Apa hubungan Dewa palsu ini dengan kasus ini?"
"Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, Dewa palsu memiliki kekuatan untuk memusnahkan semua yang disentuhnya. Itu tidak berubah, bahkan jika dia hanya sebuah jiwa. Dengan kata lain, apapun yang menyentuh jiwa Dewa palsu juga akan dimusnahkan."
"Apa? Tidak mungkin..."
"... Kali ini, jiwanya menyentuh batas antara dunia material dan dunia bawah, dan batas itu menghilang."
Jika cerita Ikkaku benar, jiwa dari Dewa palsu bisa menghapus batas apapun atau, lebih buruk lagi, bahkan konsep eksistensi di dalamnya hanya dengan kehadirannya dan jika dibiarkan begitu saja, dunia bawah pasti akan bergejolak.
"Di mana jiwa itu sekarang?"
"Untungnya, jiwa Dewa palsu itu sudah melemah pada saat ia tiba di dunia bawah, dan kepunahannya secara spontan baru saja dikonfirmasi."
"Oh..."
Setelah jelas bahwa kerusakan tidak akan menyebar lebih jauh, Reimei bersandar dalam-dalam di kursinya dengan lega.
"S-Sungguh keberadaan yang merepotkan..."
Reimei menggaruk-garuk kepalanya, bertanya-tanya mengapa hal ini bisa terjadi.
* * *
"Izinkan aku dan Luna bersekolah di sekolah di dunia Yuuya-sama!"
Setelah pertempuran dengan Dewa palsu, kami kembali ke dunia asli kami.
Kemudian, Ouma-san memberitahuku bahwa kenalan-kenalanku diserang oleh monster di Great Devil's Nest. Jadi aku pergi untuk membantu mereka dan menemukan Lexia-san dan Luna di sana.
Setelah menyelamatkan mereka, aku bertanya mengapa mereka mengunjungi Great Devil's Nest dan inilah jawaban mereka.
Saat aku terdiam mendengar komentar tak terduga dari Lexia-san, Iris-san, yang ikut bersamaku untuk melihat apa yang sedang terjadi, meninggikan suaranya.
"T-Tunggu sebentar! Apa maksudmu dengan... sekolah di dunia Yuuya-kun?"
"Seperti yang aku katakan, Iris-sama. Kami ingin mendaftar ke sekolah dimana Yuuya-sama bersekolah!"
Kupikir aku salah dengar, tapi sepertinya itu benar.
Aku akhirnya selesai mencerna kata-kata Lexia-san dan buru-buru bertanya.
"U-Um, kau ingin mendaftar ke sekolah tempatku bersekolah... Ada apa?"
"Sebenarnya, sudah menjadi kebiasaan bagi kami para bangsawan untuk mendaftar di Akademi Aurelia di Kerajaan Luminous saat kami mencapai usia tertentu. Sekolah itu menarik anak-anak bangsawan dan bangsawan dari negara selain negara kita di Kerajaan Arcelia. Jadi, aku mendaftar di sana untuk membangun jaringan, diplomasi... dan alasan lainnya."
"Uh-huh..."
"Tapi itu membosankan untuk pergi ke sekolah karena alasan politik atau untuk terlihat seperti seorang Putri seperti itu! Jika itu masalahnya, kupikir akan lebih menyenangkan untuk pergi ke sekolah yang sama dengan Yuuya-sama!"
"Eeeehhh?"
Alasannya bahkan lebih gila dari yang aku kira!
"A-Apa itu tidak apa-apa? Kalau kau memiliki alasan diplomatis seperti itu, kau harus pergi ke Akademi Aurelia itu..."
"Tidak apa-apa! Jauh lebih penting untuk memperdalam hubunganku dengan Yuuya-sama daripada memperdalam koneksi yang bisa kudapatkan di sana! Dan ada banyak hal di dunia Yuuya-sama yang tidak akan pernah bisa kualami di dunia ini ... Jadi akan lebih baik jika aku bisa mengalami banyak hal di dunia Yuuya-sama dan membawa apa yang kupelajari di sana kembali ke Kerajaan Arcelia."
Aku tidak begitu mengerti, tapi kurasa Bumi adalah tempat yang lebih berharga bagi Lexia-san dan yang lainnya daripada mereka memperdalam hubungan mereka dengan negara lain di dunia mereka sendiri .
Karena itu, jika sebaliknya, apakah itu akan terjadi?
Aku rasa ini seperti mengatakan bahwa dunia lain mungkin memiliki sumber daya yang tidak kita miliki di Bumi dan layak untuk dieksplorasi, daripada diplomasi di antara negara-negara yang ada di Bumi saat ini.
Ketika aku memikirkan hal ini, Luna menghela napas.
"Haaa... Anak ini. Nah, begitulah Yuuya. Lexia sudah mempersiapkan diri untuk mendaftar di sekolahmu."
"Ara~ Jadi, kamu tidak mau ikut 'ya, Luna~? Yah, nggak masalah sih buatku~"
"A-Apa katamu!? A-Aku tidak pernah mengatakan itu! Daripada menemaninya di Akademi Aurelia yang sangat merepotkan akan lebih baik bersekolah di sekolah Yuuya. Aku akan di urus Yuuya, aku juga ikut."
"T-Tunggu sebentar!"
Kemudian Iris-san buru-buru memotong perkataan Luna.
"Aku mengerti kalau kamu tidak ingin mendaftar di Akademi Aurelia. Aku tahu sekolah seperti apa itu dan aku yakin itu merepotkan ..Tapi, apa maksud perkataanmu 'di urus' Yuuya-kun!?"
"Sebenarnya, aku sudah berbicara dengan Ayahku tentang hal itu. Lalu Ayahku bilang kalau dia tahu jika Bumi... tempat Yuuya-sama tinggal, adalah dunia yang aman, dia akan bersedia mengubah tujuan studiku ke akademi tempat Yuuya-sama bersekolah! Kemudian, satu-satunya kenalan yang bisa kita andalkan adalah Yuuya-sama dan kupikir tidak bisa dihindari kalau... kita akan berada di bawah pengawasan Yuuya-sama."
"Huh?! Tidak masuk akal. Lagipula, kalian tahu bahwa 'Saints' yang bernama Mai itu ada di Bumi juga, kan? Kenapa kalian tidak memintanya yang mengurus kalian!"
"Ara, sayangnya Mai bersekolah di sekolah yang berbeda dari Yuuya-sama. Juga, aku sudah mendapat izin dari Ayahku untuk bersekolah di sekolah yang sama dengan Yuuya-sama~"
"Ugh!"
Iris-san menggigit giginya dengan frustasi karena Lexia-san mengatakannya dengan suasana hati yang bahagia.
Saat aku terkejut dengan percakapan mereka, Lexia-san tiba-tiba memegang lenganku.
"Jadi, Yuuya-sama! Maukah kamu ikut denganku?"
"Eh? K-Kemana?"
"Ke istana kerajaan, tentu saja! Aku ingin kamu menjelaskan pada Ayahku bahwa Bumi adalah tempat yang aman!"
Percakapan terus berlanjut dan diputuskan bahwa aku akan pergi ke Ibu Kota Kerajaan.
Dengan kehadiran Iris-san, kami bisa keluar dari Great Devil's Nest tanpa insiden, tapi di sana kami berpisah dengan Iris-san.
"Sebenarnya... aku benar-benar ingin pergi bersamamu...! Jika ada, aku juga ingin menghabiskan masa sekolahku dengan Yuuya-kun...!"
"I-Itu..."
Sayangnya, Iris-san dan aku jelas berbeda usia. Jadi sekeras apapun kami berusaha, kami tidak akan bisa menghabiskan masa sekolah bersama.
Bagaimanapun, Iris-san enggan berpisah denganku sampai akhir, tapi kurasa dia masih sibuk dengan tugasnya sebagai Holy Swordsmen dan dia pergi dengan penyesalan.
Setelah berpisah dengan Iris-san, kami langsung menuju ke Ibukota Kerajaan.
* * *
Ketika aku tiba dengan selamat di kastil kerajaan di Ibu Kota Kerajaan, aku dibawa ke ruang audiensi, di mana aku akan bertemu dengan Arnold-sama.
Kemudian, duduk di kedalaman ruang audiensi, Arnold-sama menatapku dengan raut wajah yang agak lelah.
"Oh, Yuuya-dono... Lama tidak ketemu."
"Y-Ya, lama tidak ketemu..."
"Nah, Ayah! Aku sudah membawa Yuuya-sama!"
"Hmm... betapa banyak energi yang dia miliki, meskipun dia adalah Putriku..."
"Ini adalah hasil dari kemanjaan Yang Mulia."
"Jangan katakan itu..."
Arnold-sama semakin mengerutkan kening ketika Owen-san membuat sanggahan kecil kepadanya, tapi dia mendapatkan kembali ketenangannya dan menoleh padaku.
"Jadi, aku yakin kau sudah mendengar cerita dari Lexia..."
"Y-Ya. Dia bilang kalau dia ingin belajar di sekolahku..."
"Itu benar."
"Ehm, apa itu tidak apa-apa? Dari apa yang kudengar, dia awalnya akan bersekolah di sebuah tempat yang disebut Akademi Aurelia..."
"Jika kau bertanya padaku apakah itu tidak apa-apa, aku tidak bisa mengatakan itu benar-benar tidak apa-apa."
"Hei, Ayah?"
"Kalau begitu..."
"Tapi dunia yang kau tinggali, Yuuya-dono, juga penting bagi kami."
Arnold-sama berbicara dengan cara yang bermartabat.
"Tentu saja, hubungan yang terbentuk di Akademi Aurelia adalah bagian dari tradisi kami dan telah dihargai sampai saat ini. Namun tidak berlebihan jika dikatakan bahwa koneksi yang dapat ditempa di sana pada akhirnya ditentukan oleh hubungan antar negara pada saat itu. Dengan kata lain, misalnya, tidak mungkin orang-orang dari negara-negara yang bermusuhan dapat bergaul satu sama lain. Hal ini pasti mengarah pada jaringan kontak yang tetap."
"B-Begitu."
"Sebagai perbandingan, dunia Yuuya-dono adalah wilayah yang jauh lebih tidak dikenal bagi kita. Itulah mengapa aku bersedia bertaruh untuk itu."
Setelah mengatakan semua ini, Arnold-sama menghela nafas berat.
"... Tapi, aku khawatir dengan keselamatan Lexia. Jadi, aku ingin bertanya pada Yuuya-dono.
"A-Apa itu?"
"Apa dunia tempat Yuuya-dono tinggal aman?"
Sepertinya hatinya sebagai seorang Ayah lebih dominan daripada sebagai seorang Raja.
"Yah, ya... pertama-tama, aku tidak bisa mengatakan bahwa itu benar-benar aman."
"Mm... itu mungkin benar."
"Tapi, kupikir tempatku sangat aman dibandingkan di sini."
Tidak ada tempat di negara manapun yang tidak memiliki kemungkinan untuk terlibat dalam kejahatan.
Tentu saja, Jepang, tempatku tinggal, jelas lebih aman daripada negara lain.
Dan tak perlu dikatakan lagi, tidak ada monster. Jadi, menurutku tidak terlalu berbahaya dibandingkan negara ini.
"Selain itu... jika sesuatu terjadi pada Lexia-san, aku pasti akan melindunginya."
Menanggapi kata-kataku, Arnold-sama menutup matanya dan kemudian dengan tenang membuka mulutnya.
"... Aku mengerti. Aku akan secara resmi menyetujui Lexia dan Luna untuk belajar di sana."
"Yay! Kita berhasil! Ayah, aku mencintaimu!"
"Ugh!"
Mendengar kata-kata Lexia-san, Arnold-sama menekan dadanya dan tersenyum bahagia.
"Huhf."
"Saya senang untuk Anda, Yang Mulia."
Owen-san mengatakannya dengan senyum pahit.
Kemudian, dengan sedikit malu, Arnold-sama berdehem.
"Ahem! Jadi, aku menerima Lexia belajar di sana, tapi Yuuya-dono akan menjaganya di duniamu, kan?"
"Ya, aku akan melakukannya."
Aku tidak bisa tiba-tiba melempar Lexia-san dan Luna ke bumi, kan...?
"Oh, begitu. Nah, jika Yuuya-dono ada di sini, itu akan sangat melegakan. Tapi! Aku tidak akan mengizinkanmu menyentuh Lexia!"
"Ayah!"
"A-Ahahaha..."
Aku hanya bisa memberikan senyum masam pada Arnold-sama, yang mengintimidasiku seolah-olah mengingatkanku.
* * *
Sementara berbagai pemikiran melintas ke berbagai arah, agenda tertentu sedang dibahas di ruang OSIS Akademi Ousei di Bumi.
"──Seperti yang diharapkan, sekolah kita harus memiliki promosi besar seperti Akademi Nittei!"
Begitu kata seorang pemuda ceria berambut coklat.
Sekilas, pemuda itu terlihat seperti Idol, tapi matanya berbinar dengan keingintahuan kekanak-kanakan yang tidak bisa ditahan.
Dia adalah ketua OSIS dari Akademi Ousei──Sou Kitaraku.
Para anggota OSIS yang hadir pada saat itu menutup mata terhadap komentar aneh yang dibuat oleh Kitaraku.
Kemudian, yang pertama kali sadar adalah seorang anggota OSIS muda... Yuu Inukai, yang matanya bersinar sama terangnya dengan mata Kitaraku.
"Yup, aku setuju! Ayo kita lakukan!"
"Oh... Yah, itu adalah kebiasaan buruk Kitaraku-senpai..."
Berlawanan dengan Inukai, gadis yang berbicara dengan cara yang agak lesu adalah Nekota Yume, juga seorang pengurus OSIS.
Melihat reaksi ekstrim mereka, Kitaraku tertawa senang.
"Hahahaha! Itu bagus! Kau harus menantang semuanya!"
"Itu benar!"
"Terakhir kali kau mengatakan bahwa kau bahkan menyarankan agar kita melakukan proyek aneh seperti 'Nagashi Soumen'..."
"Sungguh menyebalkan harus menghentikannya! Itu pasti menyenangkan..."
"Aku senang mereka menghentikannya... Kalau kau ingin tahu, para guru mengatakan banyak hal tentang hal itu selama festival olahraga..."
"Benarkah? Hahaha! Tapi festival olahraga itu berjalan dengan lancar, bukan?"
"Yah..."
OSIS memimpin dalam perencanaan dan pelaksanaan acara sekolah di Akademi Ousei. Jadi, semua acara yang telah Yuuya ikuti sejauh ini juga diadakan dibawah kepemimpinan OSIS.
Pada festival olahraga baru-baru ini, OSIS dapat menggabungkan sejumlah acara dan kegiatan baru dan mereka dapat melakukan apa saja yang mereka inginkan.
Tentu saja, para guru mencoba untuk menghentikan mereka setidaknya sekali, tetapi karena dorongan mereka yang kuat dan fakta bahwa semua acara sebelumnya sukses besar, OSIS dan rencana aneh mereka ditoleransi bagaimanapun juga. Namun, ada batasan seberapa banyak yang bisa mereka lakukan dan para guru akan menghentikan mereka jika rencana mereka terlalu keterlaluan.
Para guru selalu gugup tentang apa yang akan dikatakan Kitaraku karena mereka tidak pernah tahu apa yang akan dikatakannya.
Kaori, yang merupakan anggota OSIS yang unik, mengangkat tangannya dengan bangga.
"Um ... secara spesifik, apa yang kau maksud dengan promosi ...?"
"Itu pertanyaan yang bagus! Apa yang akan kita lakukan... aku belum memutuskan apa-apa!"
"Kau belum memutuskan apa yang akan kau lakukan?"
Kaori terkejut mendengar Kitaraku mengatakannya dengan begitu jelas.
"Itu sudah jelas! Aku baru saja mendapatkan ide itu!"
"Apa kita selalu dipaksa oleh idemu...?"
"Hei, hei, Nekota! Apa kau mengeluh tentang apa yang Kitaraku-senpai lakukan?"
"Kau terlalu ceroboh."
"Apa?"
"Y-Yah, sudah sudah..."
Sementara Kaori menenangkan mereka, Kitaraku melamun.
"Fumu ... aku ingin melakukan promosi besar-besaran, tapi kalau bicara soal ide konkret ... ohh! Benar juga!"
"Eh?"
"Bagaimana dengan Idol sekolah?"
"""Idol sekolah?""
Sementara ketiganya memiringkan kepala mereka pada pernyataan aneh Kitaraku, Kitaraku menganggukkan kepalanya seolah mengatakan itu adalah ide yang bagus.
"Ya! Idol sekolah telah menjadi subjek dari banyak anime dan gim, kan? Namun, hanya ada beberapa sekolah yang benar-benar melakukannya... Jadi! Jika sekolah kita memiliki idol sekolah, itu pasti akan meningkatkan pengakuan sekolah lebih dari sebelumnya!"
"Seperti yang diharapkan dari Kitaraku-senpai!"
"Tidak, tidak, tidak! Aku tidak berpikir para guru akan memberi kita izin jika kita tiba-tiba mengusulkan hal seperti itu!"
"Aku akan memaksakan diri!"
"Kau selalu melakukan itu, kan?"
"T-Tapi, bukankah Idol itu sedikit berlebihan...?"
Ketika Kaori mengatakan ini, Kitaraku berpikir sejenak karena dia adalah Putri Ketua Dewan.
"Mm, jika Houjou-san bilang begitu... tidak, tapi Ketua Dewan adalah orang yang bisa mengerti apa yang kubicarakan dan aku yakin itu akan baik-baik saja...?"
"Bahkan jika Ketua Dewan mengizinkannya, aku yakin guru-guru lain akan menentangnya..."
"Begitu? Yah, festival sekolah juga spektakuler, mengikuti festival olahraga. Itu sangat menyenangkan!"
"Aneh kalau kau bisa menyebut itu menyenangkan, Kitaraku-senpai..."
"A-Aku minta maaf atas ketidaknyamanan ini..."
Pertikaian festival sekolah antara Akademi Nittei dan Akademi Ousei mengenai pendaftaran Yuuya diputuskan untuk dilaksanakan atas kebijakan Kaori, sehingga OSIS yang merencanakan festival sekolah seperti biasa pada saat itu, menjadi sangat kebingungan.
Meskipun mereka tidak secara aktif mengiklankan festival secara eksternal, namun mereka secara hati-hati memilih artis yang mereka undang setiap tahun dan memperkuat keamanan sekolah dan ada banyak kerja keras yang tidak terlihat oleh publik.
Namun, bahkan kesulitan ini dilakukan oleh Kitaraku karena itu "menyenangkan", dan kesulitan anggota OSIS yang harus mengikutinya tidak terukur.
"Pertama-tama, siapa yang akan bertanggung jawab atas proyek Idol sekolah ini? Kalian tahu kita tidak bisa melakukannya, kan?"
"Mm? Menurutmu begitu? Jika kita bekerja keras, kita bisa mengaturnya..."
"Tidak, kita tidak bisa."
Nekota mengantisipasi dan menghancurkan pernyataan Kitaraku.
"Dan aku yakin akan sulit untuk memilih Idol sekolah itu, untuk menemukan seseorang yang bertanggung jawab atas proyek itu sendiri dan yang paling penting, untuk meyakinkan para guru! Semuanya akan sangat sulit!"
Saat Nekota mengatakan ini sambil menghembuskan nafas, Kitaraku merenung.
"Hmm... Nekota ada benarnya... Tidak bisakah kita meyakinkan para guru saat memilih calon Idol sekolah dan juga memutuskan siapa yang akan bertanggung jawab atas proyek ini...?"
"Aku rasa itu tidak mungkin..."
Jadi, Kitaraku mulai memikirkan cara untuk melanjutkan proyek Idol sekolah.
Post a Comment