-->
NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Inkya no Boku ni Batsu Game V7 Epilog

Epilog - Perubahan yang begitu tiba-tiba

Penerjemah: OneDay 




Pada hari setelah pembicaraanku dengan Nanami dan Ketua kelas berakhir, terjadi sedikit kehebohan di kelas.

Tidak, mungkin lebih tepatnya untuk mengatakan bahwa seluruh sekolah menjadi heboh. Bahkan aku yang tidak tahu apa-apa juga terkejut.
 
Untuk menjelaskan mengapa kehebohan itu bisa terjadi, aku perlu menceritakan apa yang terjadi kemarin.

Kemarin, aku tidak pulang bersama dengan Nanami.

Kapan terakhir kali kami tidak pulang bersama?

Dia mengatakan bahwa dia harus pergi ke suatu tempat bersama dengan Ketua kelas.
 
Aku memberitahukan detailnya kepada teman-temanku, Baron-san dan yang lainnya... lebih tepatnya, laporan setelah kejadian. Belakangan ini, aku jarang memberikan laporan dan hanya bermain seperti biasa, jadi aku merasa sedikit nostalgia.

Ada satu hal yang dikatakan kepadaku. 

> (Baron-san): Orang yang kita sakiti tanpa sadar itu merepotkan, karena kita tidak menyadarinya. Mungkin hal seperti itu akan terjadi lagi di masa depan, jadi berhati-hatilah.

Orang yang aku sakiti tanpa sadar, ya. 

Merasa harus memperhatikan hal seperti itu terasa sangat merepotkan... tapi aku merasa kejadian kali ini memberiku banyak pelajaran.
 
Aku berharap tidak ada lagi kejadian atau masalah... tapi aku harus siap untuk bertindak saat diperlukan.

Karena kali ini datangnya dari seorang wanita sehingga tidak berujung pada kekerasan, tapi tidak ada jaminan hal itu tidak akan terjadi di masa depan.

Mungkin aku harus serius mempelajari seni bela diri dari Soichiro-san.

Saat kami bertukar pesan seperti itu, aku mendapat pesan dari Nanami.

> (Nanami): Besok, ayo ke sekolah lebih awal dari biasanya.

Lebih awal... aku biasanya datang lebih awal, tapi ini lebih awal dari itu.

Aku harus bangun lebih pagi. Ketika aku membalas Nanami bahwa aku mengerti, dia membalasnya dengan memintaku untuk menantikan hari esok.

Besok... apa ada sesuatu?

Itulah yang aku pikirkan saat itu dan memang... sampai aku tiba di kelas, tidak ada apa-apa. 

Ketika kami tiba di kelas dan sedang berbicara di kelas yang masih sepi... saat itulah dia datang. Sesuatu yang tidak biasa dan jelas berbeda dari biasanya telah dimulai.

Seorang gadis Gal yang belum pernah aku lihat sebelumnya masuk ke dalam kelas.

Sekilas, dia adalah tipe yang berbeda dari Nanami... dia sedikit langsing, tapi cantik. 

.....Siapa dia?

Apa dia kenalan seseorang... atau orang dari kelas lain, atau mungkin dari tingkat yang berbeda... itulah yang aku pikirkan, tapi kemudian gadis Gal itu berjalan menuju ke arah kami.

Langkahnya penuh percaya diri, dadanya terangkat...dan badannya bergoyang kesana kemari.
 
Aku pikir aku sudah terbiasa dengan Nanami dan yang lainnya, tapi jujur saja, aku cukup terkejut ketika seseorang yang tidak aku kenal tiba-tiba mendekat seperti itu.

Tubuhku sedikit merosot.

Tunggu, aku harus melindungi Nanami...

Saat aku melirik ke arahnya, Nanami sedang melambaikan tangan kepada gadis itu dengan senang hati.

Eh? Apakah kamu kenal Nanami?

Tapi, aku tidak pernah melihatnya. Saat gadis itu berdiri di depan kami, dia mengangkat tangannya sambil tersenyum. 

"Selamat pagi. Nanami-chan, Misumai-kun."

"Selamat pagi, Kotoha-chan."

"...Eeh?"

Aku bingung dengan repons Nanami yang begitu santai.

Tunggu, dia menyebut namaku, tapi siapa dia?!

Ketika aku sedang bingung, gadis Gal yang disebut Kotoha itu menatapku seolah-olah ingin memeriksaku. Aku terkejut dengan tindakannya yang tiba-tiba.

"Ini aku, Shimizu Kotoha."

"Err, ya? Aku masih tidak mengerti meskipun kau menyebut namamu..."

Gadis Gal di depanku sudah memperkenalkan dirinya, tapi aku sama sekali tidak mengenali namanya. Seharusnya aku tidak memiliki kenalan gadis Gal seperti dia.

Rambut panjang yang sedikit bergelombang, rok pendek sama dengan Nanami, bagian dada yang sedikit terbuka, seragam yang sepertinya telah dimodifikasi dan beberapa aksesoris.

Di lehernya ada sesuatu seperti... choker, dia juga memakainya.
Ya, dia memang orang yang tidak aku kenal.

Melihat reaksiku, gadis Gal di depanku memberiku senyuman yang terlihat kaku dan Nanami tersenyum pahit seolah-olah mengatakan itu terjadi lagi.

"...Dia ketua kelas."

"Eh?!"

Nanami mengangkat tangannya sambil menunjuk ke arah gadis itu seolah-olah ingin memperkenalkannya.

Eh, jadi dia ketua kelasnya?

Suara ketejutanku dan kegemparan di kelas terjadi bersamaan. Sepertinya orang-orang di sekitar juga sama sekali tidak menyadarinya.

Memang begitu, aku belum pernah melihat perubahan image sejauh ini. Karena perubahannya yang begitu drastis, aku kembali menatapnya dari atas sampai bawah dengan seksama.

Sungguh, hampir tidak ada kesamaan dengan dirinya kemarin.

Saat Ketua kelas dilihat olehku, dia membuat tanda peace dengan wajah tanpa ekspresi.

"...Jadi, nama Ketua kelas Shimizu ya?"

"Itu kesan yang kamu dapatkan setelah melihat ini?"

Ketua kelas tersenyum mendengar kata-kataku yang tidak tepat. Ya, karena aku sedang bingung dan tidak bisa berkata-kata dengan benar.
 
"Memang benar, Misumai-kun itu hanya tertarik pada Nanami-chan ya..."

Aku diberitahu dengan wajah tanpa ekspresi seolah-olah dia merasa heran. 
Memang benar aku tidak terlalu tertarik dengan perubahan orang lain selain Nanami... tapi, aku memang orang yang kurang baik dalam mengingat wajah dan nama orang. Aku harap itu bisa dimaklumi.

"Meskipun begitu, itu perubahan yang cukup berani..."

"Nanami-chan memberikanku banyak saran. Aku belum pernah memakai rok pendek seperti ini, jadi aku merasa sedikit tidak nyaman."

Dia meraih ujung roknya dan mengangkatnya sedikit. Meskipun aku tidak bisa melihat apa-apa dari arahku, aku hampir saja tertawa.

Nanami buru-buru menutup mataku dengan tangannya, memperingatkan ketua kelas.

"Kotoha-chan?! Celana dalammu kelihatan loh?!"

"Oh, begitu ya. Seharusnya tidak boleh ya karena roknya pendek... tapi, jika hanya celana dalam, itu tidak berkurang juga, jadi tidak masalah kan?"

"Itu tidak baik! Ada yang akan berkurang!"

"Oh begitu... gaya berpakaian Gal itu terlihat bebas tapi ternyata merepotkan ya." 

Berkurang ya. 

Lebih tepatnya, Ketua kelas memiliki karakter seperti ini. Kupikir dia memberi kesan yang keren, tapi ternyata agak ceroboh atau... itu sifat alaminya? 

Mungkin karena merasakan tatapan bingung dariku, Ketua kelas meraih ujung pakaian atasnya. Kali ini dia tidak mengangkatnya seperti sebelumnya. 

"Nanami-chan yang mengajarkanku. Dia bilang secara emosional... aku bisa menjadi lebih kuat."

Oh, begitu. Memang benar Nanami juga tidak pandai bergaul dengan laki-laki dan untuk mengatasi rasa tidak nyamannya itu... dia mencoba untuk menjadi lebih kuat secara mental dengan berpenampilan sebagai Gal.

Sepertinya aku merasakan ada kemungkinan sesuatu yang sama akan terjadi pada Ketua kelas, mungkin Nanami juga merasakan ada kesamaan antara dirinya dengan dia.

"Giman Yoshin? Aku pandai mendadani orang. Tapi, aku sedikit iri karena aku tidak cocok memakai choker."

"Begitu? Kupikir Nanami pasti cocok memakai choker."

"Hmm, rasanya ada yang berbeda saat aku memakainya sendiri..."

Sepertinya ada dunia yang tidak bisa aku mengerti karena aku kurang paham terhadap fashion. Ketua kelas memandang pertukaran kata-kata kami dengan senyuman yang lembut.

Tidak terasa sama sekali tatapan bermusuhan yang aku rasakan saat pelajaran tambahan.

"Kalian berdua, sekali lagi... maaf ya."

"Itu sudah cukup. Tapi... apa kau sudah merasa baik -baik saja sekarang?"

"Jujur saja, masih ada bagian yang membuatku merasa tidak nyaman. Ada bagian dari diriku yang sedikit cemburu pada kalian berdua dan aku bertanya-tanya mengapa aku melakukan hal seperti itu..."

Tampaknya perasaan yang telah dia pendam selama beberapa tahun tidak bisa sepenuhnya hilang dalam sehari. Meskipun begitu, ekspresi wajahnya sudah terlihat cukup cerah.

Lalu, dia menaruh tangannya di dada dan tertawa. Penampilannya itu seolah-olah dia sedang berbicara dengan seseorang.

"Tapi, bisa berbagi cerita yang selama ini tidak bisa aku ceritakan kepada siapa pun, menangis banyak dan meluapkan perasaanku... itu membuatku merasa sedikit lebih lega. Perasaan seperti ini... sudah lama tidak aku rasakan."

"Oh begitu, itu bagus."

"Aku selalu siap untuk mendengarkannya, jadi jangan ragu untuk bercerita padaku."

 ...Aku kagum dengan Nanami. Aku merasa aku tidak akan bisa mengatakan hal seperti itu. Memaafkan sebuah kesalahan... dalam arti tersebut, sepertinya masih ada bagian dalam diriku yang merasa bingung.

Tapi yah, mungkin begitulah adanya. Jika bisa langsung sepenuhnya berubah seperti menekan tombol, tentu saja tidak akan ada kesulitan. Pada akhirnya, kita hanya perlu mencapai titik temu di suatu tempat.

Mungkin perasaan ini akan perlahan-lahan mereda seiring berjalannya waktu.

"...Mungkin aku harus memberikan ciuman di pipi sebagai permintaan maaf atau ucapan terima kasih kepada Misumai-kun..."

"Tidak, terima kasih."

"Lalu, bagaimana dengan Nanami-chan?" 

"Tentu saja, tidak boleh. Tidak, lagipula apa itu boleh dilakukan hanya karena kalian wanita?"

Entah apa pendapat orang tentang ciuman pipi di antara sesama jenis? Kalau dengan lawan jenis tidak bisa, tapi bagaimana dengan sesama jenis? Ini adalah pertanyaan yang sulit.

Yah, sepertinya Ketua kelas tidak serius. Ketika aku mengangkat bahu dalam merespons kata-katanya yang terlihat tidak serius, pandangan yang tertuju pada kami perlahan-lahan menjadi semakin banyak. 

Aku merespons dengan bahu terangkat, sambil merasakan pandangan yang semakin banyak tertuju pada kami.

Sepertinya semua orang penasaran dengan perubahan Ketua kelas.

Bukan perubahan setelah liburan musim panas, tapi perubahan 1 hari setelah liburan musim panas berakhir.

Ya, itu pasti membuat orang-orang penasaran. Sebaliknya, jika itu terjadi kemarin, apa mereka akan menerimanya dengan mudah?
 
"...Jadi, jika ada masalah lagi, silakan konsultasi padaku lagi. Aku juga akan membantumu jika ada masalah."

Menyadari bahwa semua pandangan tertuju pada kami, Ketua kelas mengatakan bahwa dia tidak ingin mengganggu kami dan pergi... keluar dari kelas. 

...Hah? Apakah dia baik baik saja? 

Meskipun aku sedikit khawatir, aku berpikir bahwa dia akan baik-baik saja karena dia adalah Ketua kelas, lalu aku memalingkan pandanganku ke Nanami.

Nanami... sedikit mengembungkan pipinya. 

Aku menusuk pipinya yang mengembung itu dan mencoba untuk mengeluarkan udara di dalamnya.

"Ada apa?"

"Hmm, mungkin kekhawatiran itu menjadi kenyataan?"

"Apakah kamu peduli?"

"Mungkin Kotoha-chan mulai menyukai Yoshin."

Aku berpikir aku bisa merasa lega setelah semuanya telah berakhir, tapi sepertinya kekhawatiran Nanami tidak ada habisnya. Mungkin jenis kekhawatiran seperti ini akan selalu ada.

Tapi, aku pikir Ketua kelas tidak akan pernah menyukaiku.

Nanami terlihat sedikit khawatir, apa yang bisa aku lakukan untuk menenangkannya. Untuk saat ini, mungkin kami bisa pergi berkencan yang menyenangkan setelah sekolah hari ini.

Dengan demikian, serangkaian kehebohan yang terjadi pada kami... akhirnya menemukan penyelesaiannya.

Ngomong-ngomong, cerita tentang Ketua kelas yang menjadi seorang Gal tidak hanya menjadi topik pembicaraan di dalam kelas... tapi juga menjadi topik di antara para guru.

Mereka bertanya kepadaku apakah aku tahu penyebabnya... tapi itu hanya hal kecil.





|| Previous || ToC || Next Chapter ||
Post a Comment

Post a Comment

close