NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Daigaku de Ichiban Kawaii Senpai wo Tasuketara Nomi Tomodachi ni Natta Hanashi Volume 1 Cerita Tambahan

Penerjemah: Tanaka Hinagizawa 

 Proffreader: Tanaka Hinagizawa 


Cerita Tambahan 


"Wah... jadi begini rasanya..." 

Sambil berbaring tengkurap di tempat tidur, senpai memandangi kondom yang telah digunakan.

"Hei, apa yang kamu lakukan?"

"Itu harusnya pertanyaanku! To-tolong hentikan, itu bukan sesuatu yang boleh dimainkan!"

"...Padahal kamu sudah melakukan banyak hal padaku..."

"Bu-bukan begitu, maksudku tidak ada bagian tubuh senpai yang kotor"

"Tubuhmu juga tidak kotor! Lain kali biarkan aku yang melakukannya! Aku tidak suka merasa kalah karena hanya aku yang malu!"

Senpai menggembungkan pipinya dan bergelayut di lenganku yang berbaring di sampingnya.

Mata emasnya berkedip, menyalakan kehangatan yang lembut. Itu sangat manis dan menggemaskan, sehingga aku dengan lembut mencium dahinya.

"Hei, jadikan lenganmu menjadi bantalku. Aku selalu memimpikan ini."

Senpai mengangkat kepalanya, memintaku untuk memasukkan lenganku di bawahnya.

Saat aku melakukannya, dia meletakkan kepalanya di lenganku dan tersenyum. Sentuhan rambutnya yang lembut dan beratnya terasa nyaman, membuatku ikut senang.

"Umm... ba-bagaimana? Apakah sakit? Kamu baik-baik saja?"

"Hmm, tidak seburuk yang kukira. Karena Itomori-kun sangat lembut padaku."

"Be-begitu ya. Syukurlah. ...Tapi maaf, sepertinya hanya aku yang menikmatinya."

Ini pertama kalinya bagi kami berdua.

Aku tidak berharap semuanya akan sempurna dari awal, tapi rasanya tidak adil. Aku yang tidak merasakan sakit, jelas lebih diuntungkan.

"Hyah!"

"Aduh!"

Senpai tiba-tiba menyundul hidungku dengan keras, membuatku kesakitan.

Senpai menatapku dengan tajam, mencengkeram tanganku erat-erat.

"Jangan minta maaf! Kamu sudah mengambil yang pertama dariku, jadi bersikaplah lebih percaya diri!"

"Tapi..."

"Lagipula, aku senang. Karena Itomori-kun benar-benar menikmatinya bersamaku."

Senpai tersenyum menggoda, menggosokkan dahinya ke dadaku seperti kucing yang menunjukkan kasih sayang.

"...Rasanya aneh. Perutku masih terasa sedikit tidak nyaman."

"Eh!? Ka-kamu baik-baik saja!?"

"Suaramu terlalu keras. Tidak perlu khawatir. ...Bagaimana ya, rasanya seperti Itomori-kun masih ada di dalamku. Rasanya hangat dan membuatku bahagia."

Senpai mengelus-elus perutnya dengan penuh kasih sayang, lalu jarinya menyentuh pangkal pahaku.

Aku merasakan sensasi menyenangkan yang samar, dan tubuhku bereaksi tanpa bisa ditahan. Aku merasa sedih betapa sederhananya makhluk bernama laki-laki.

"Ah... bagaimana ini? Mau melakukannya lagi?"

"Ti-tidak. Hari ini aku tidak ingin melihat senpai kesakitan lagi."

"Begitu ya. Padahal aku sangat terangsang melihat Itomori-kun yang menikmatinya sambil merasa bersalah..."

Napasnya yang menggoda menyapu telingaku, dan aku hampir tergoda oleh godaan yang manis itu.

...Ti-tidak boleh. Tenangkan dirimu!

Jangan terlalu bernafsu, akan buruk jika senpai berpikir aku hanya menginginkan tubuhnya!




"Hei... Itomori-kun"

Senpai membisikkan namaku, menarik selimut hingga ke mulutnya.

Mata emasnya yang lembut hanya memantulkan diriku.

"Terima kasih untuk hari ini. Ini adalah ulang tahun terbaik dalam hidupku."

"Aku akan berusaha agar kamu bisa mengatakan hal yang sama di tahun depan."

"Eh, apa kamu akan melamarku selanjutnya?"

"I-itu terlalu cepat! Jangan tiba-tiba menaikkan standarnya..."

Matanya yang mengintip ke arahku tersenyum jahil, seolah-olah dia tahu apa yang dia lakukan.

"...Boleh aku minta satu hal?"

"Tidak hanya satu, minta saja sebanyak yang kamu mau."

"Eluslah perutku sampai aku tertidur. Malam ini, aku ingin terus merasakan Itomori-kun."

"Baiklah."

Senpai menutup matanya, membiarkan kesadarannya tergelincir ke alam mimpi.

Aku mencium dahinya dan berbisik, "Selamat malam." Senpai membalas dengan kata-kata yang sama, dan aku dengan lembut meletakkan tanganku diatas perutnya.


Previous Chapter | ToC | 

Post a Comment

Post a Comment

close