Epilog
“Night, Akatsuki, Ciel?”
Merasakan hawa keberadaan asing, Kuuya dan yang lainnya sedang mencari di gudang untuk menemukan sumber hawa keberadaan tersebut saat topeng di gudang tiba-tiba bereaksi aneh dan menempel di wajah Night dan yang lain.
Pada saat itu, ketiganya menghilang dari gudang.
"H-hey! Night dan yang lain menghilang! "
"Tercengang. Mereka benar-benar menghilang. "
"Apa yang sebenarnya sedang terjadi? "
Luna dan yang lain, yang belum mengerti tentang situasinya, mengalami kebingungan.
Segera, Ouma yang sedang mencari keberadaan Night dan yang lain, terkejut.
"Ini sangat tidak masuk akal... Tidak hanya di Bumi tapi di Argena juga, hawa keberadaan Night dan yang lain benar-benar menghilang...! "
Sebagai Genesis Dragon, Ouma yang bisa merasakan hawa keberadaan sesuatu yang melampaui batas dunia karena dunia tersebut terhubung, meskipun hanya melalui pintu tersebut.
Namun, bahkan Ouma tidak bisa menemukan hawa keberadaan Night dan yang lain yang tengah menghilang.
"Ini buruk, sangat, sangat buruk! Bagaimana aku akan menjelaskan ini pada Yuuya...! "
"Apa kamu punya petunjuk? "
"Berbicara tentang petunjuk, topeng yang ada didinding mungkin bisa dijadikan petunjuk, tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kita menyentuhnya secara sembarangan. "
"Lexia, jangan sentuh itu, okay? "
"A-aku tahu! "
Sesuatu tengah terjadi pada Night dan yang lain meskipun kenyataannya Yuuya mempercayakannya untuk menjaga mereka. Kuuya sangat menyesal.
Tapi masalah tidak berakhir sampai disitu.
“Mm!”
"Lexia, mundur. "
"... Ditemukan. Pemilik hawa keberadaan tersebut? "
Tiba-tiba, hawa keberadaan yang kuat memenuhi seluruh ruangan gudang.
Hawa keberadaan itu persis yang sedang dicari Kuuya dan yang lain, dan mereka tidak menyangka akan menemukannya saat ini.
Dan tempat dimana hawa keberadaan itu berada adalah──.
"Sebuah peti mati? "
"... Ada hawa keberadaan yang datang dari dalam peti mati yang asing ini. "
Itu adalah peti mati yang megah seolah-olah menjadi tempat tinggal bangsawan Mesir.
Itu terselimuti dengan ornamen emas dan permata, dan kau bisa katakan dengan sekali lihat bahwa itu bukan peti mati biasa.
Ouma dan yang lainnya melihat peti mati itu dengan waspada.
Akhirnya... Penutup peti mati itu terlepas──.
"Ugh... Dimana... Tempat ini... ? "
***
"Apa ini... Sudah berakhir...? "
Aku bergumam, tapi masih waspada dengan sekitar.
Tidak ada tanda-tanda Yin dan Veda hidup kembali.
Sama seperti aku yakin akan hal itu, tiba-tiba rasa lelah menguasaiku, dan aku merasa lututku jatuh ditempat.
“Master!”
“Meoww!”
"Oh... Terima kasih, Meiko. "
Aku sangat kelelahan sampai aku tidak bisa berdiri.
"Karena kalian berdua bisa menghentikan Veda, aku bisa menghadapi Yin. Terima kasih banyak. "
"Ti-tidak. Aku sudah diselamatkan oleh Master... Dan aku sangat senang melayani Master dengan cara ini."
“Meow.”
Tidak diragukan lagi, tanpa Meiko dan Stella, aku tidak bisa untuk mengalahkan Yin.
Dan yang paling penting, jika bukan karena pemikiran dan kekuatan yang di percayakan oleh diriku yang lain...
Saat aku tiba-tiba teringat diriku yang lain yang sudah menghilang, aku merasa murung, dan Kuro memanggilku.
"Hey! ‘Power of Existence’ yang kamu serap akan segera meluap! "
“Eh?”
Segera setelah aku menjawab dengan respon malu-malu, sebuah cahaya tiba-tiba mulai muncul dari dadaku.
"A-apa yang sebenarnya sedang terjadi? "
"Apakah tubuhmu kesakitan? "
"Aku baik-baik saja, tapi... "
Sementara aku sedang tertegun pada fenomena yang tiba-tiba terjadi, sebuah cahaya yang kuat keluar dari dadaku.
Itu meletus seperti geyser dan mengalir ke ruang yang hitam pekat ini.
"I-ini adalah... "
Lalu gelembung sabun berisi Dunia lahir dari hujan cahaya tersebut!
"Mungkinkah ini adalah dunia yang... Diserap oleh Yin? "
Apakah tebakanku benar atau salah, aku tidak tahu, tapi setiap kali cahaya menyinari Jurang Dunia, jumlah gelembung yang berisi dunia meningkat
Dan sebelum aku mengetahuinya, ada banyak gelembung yang berisi dunia yang melayang disekitar di Jurang Dunia.
Pada saat bersamaan, cahaya yang meluap dari dadaku telah berhenti.
"Mungkin kekuatan yang dikumpulkan oleh Yin dan Veda untuk menciptakan Dunia bisa dikembalikan ke dunia asalnya... "
Aku tidak mengerti bagaimana fenomena ini terjadi.
Tapi jika ini memang bagaimana dunia kembali ke asalnya, lalu...
" Aku berharap jika dunia dari diriku yang lain bisa diselamatkan juga... "
Aku bergumam sendiri, memikirkan tentang 'diriku' yang lain yang sudah menghilang.
Setelah beristirahat sejenak, aku bisa bergerak lagi, dan kemudian aku menghadapi masalah selanjutnya.
Yaitu...
"Baiklah... Bagaimana caranya kita akan pulang...? "
"Yah... "
Jika apa yang dikatakan Yin memang benar, maka dunia yang hanya tersisa di Jurang Dunia adalah dunia yang aku tinggali.
Jadi aku harus berpikir tentang apa yang harus aku lakukan setelah menemukan Dunia itu, tapi sekarang Dunia yang tidak terhitung jumlahnya telah dipulihkan dengan cara ini, aku bahkan tidak tahu yang mana Duniaku.
Selain itu, ada masalah yang lain.
"Apa yang akan terjadi pada Stella? "
Ya, Stella aslinya adalah penghuni Jurang Dunia ini.
Dengan kata lain, dia ditolak oleh Dunia.
Mungkin saja dia lahir disini, tapi aku tidak tahu jika keberadaannya sangat besar untuk Dunia menerimanya.
Sementara aku memikirkan masalah ini, Stella berbicara.
“Meow.”
“Eh?”
“Meoww──”
“Huh?”
Selanjutnya yang terjadi, Tubuh Stella berubah menjadi partikel cahaya dan masuk ke dalam tubuhku.
Aku tiba-tiba merasa kebingungan dengan ini, dan Kuro berteriak kaget.
"H-hey! Seekor kucing tiba-tiba datang padaku! "
“Meow~!”
"Huh? Itu artinya... Stella bisa keluar? "
“Meow!”
Stella mengeong lagi sebentar, dan partikel cahaya muncul dari tubuhku, berubah bentuk menjadi Stella.
“Meow, meow!”
“”…..””
Keduanya baik Meiko dan aku terkejut dengan pemandangan yang tak terduga itu.
Kemudian Stella kembali ke tubuhku lagi dengan menjadi partikel cahaya.
"A-apa ini memungkinkan untuk membawa Stella kembali ke Dunia kita...? "
"Ak-aku tidak tahu... Aku sungguh tidak tahu, tapi... "
Kurasa itu tidak akan mengubah skala keberadaan Stella jika dia berada dalam diriku...
Bagaimanapun, kita tidak akan tahu sampai kita bisa kembali ke Dunia kita.
Yah, kita bahkan tidak tahu bagaimana caranya untuk kembali ke Dunia kita...
Sementara aku sedang memutar otakku, Holy Evil Creation tiba-tiba aktif.
“Master?”
"Ti-tidak, aku tidak mengaktifkannya atas kehendakku sendiri... "
Aku tidak tahu mengapa Holy Evil Creation tiba-tiba terpicu, tapi aura Holy Evil Creation mengalir melewati Jurang Dunia seakan menuju ke suatu tempat.
Mungkin saja itu...
"Apakah Dunia kita ada didepan sana? "
"Untuk sekarang, mari mengikuti aura Master! "
"Ya."
Selama kita berjalan, mengikuti aura dengan berharap, kita melihat sebuah Dunia. Dunia itu tidak seperti gelembung berisi Dunia yang melayang-layang, itu adalah Dunia yang tertutup membran kubik.
Jika kau melihat lebih dekat, kau bisa melihat banyaknya dunia lain sama melayang di udara disekitarnya.
"Dunia yang disebelah sini tampaknya berbeda dari yang lain... "
"Mungkin saja Dunia berbentuk kubus ini adalah dimensi Dunia tempat kita tinggal. "
Sementara aku memikirkan tentang hal ini, sebuah suara tiba-tiba menggema di pikiranku.
“── Kamu berada di tempat yang luar biasa, Yuuua. "
"Eh! Su-suara ini adalah... Argena-san! "
Terkejut dengan pemilik suara yang tidak disangka itu, Meiko, yang tidak tahu tentang Argena-san, memiringkan kepalanya.
"Master? Siapa Argena-sama ini...? "
"A-ah. Kamu tahu rumahku yang terhubung dengan Dunia lain, benarkan? Itu adalah nama Dunia lain yaitu Argena, dan dia berbicara langsung ke pikiranku sekarang ini. "
"Apa? Sebuah planet memiliki kesadarannya sendiri? "
"Sepertinya... "
Aku tidak tahu tentang planet yang lain, tapi setidaknya aku bisa berkomunikasi dengan Argena-san melalui cara ini.
"Kupikir itu tidak mungkin, tapi aku tidak menyangka kamu bisa melampaui luar angkasa... Dan berada di Jurang Dunia. Apa kamu mengerti bagaimana berbahayanya tempat itu? "
"... Ya. Tapi aku punya alasan untuk datang ke sini... "
Aku menjawab Argena-san, yang suaranya agak mengur, meski aku agak takut menjawabnya.
Kemudian Argena-san menghela nafas besar.
"Sigh... Ini sangat sembrono sama seperti Zenovis. Lebih penting lagi, apa kamu tahu caranya untuk kembali? "
"Tidak, um... Aku ingin tahu bagaimana caranya untuk kembali pulang sekarang... "
"... Kamu sungguh nekat. "
Argena-san terdengar semakin cemas dengan jawabanku. Ma-maafkan aku...
"Tidak apa-apa. Jika itu Yuuya yang memiliki Holy Evil Creation, maka kamu seharusnya bisa kembali langsung padaku. "
"Benarkah itu? "
"Benar. Aktifkan Holy Evil Creation dan mendekat pada Dunia yang ada didepanmu. Saat kamu melakukannya, kekuatan itu akan menuntunmu kembali padaku──”
Argena-san memberitahuku tentang ini, dan kemudian aku tidak mendengar suara lagi.
Aku mendapatkan sebuah solusi dari sumber yang tidak disangka, dan aku mengaktifkan Holy Evil Creation lagi.
"Meiko! Jika kita mendekat ke Dunia dalam keadaan ini, sepertinya kita bisa pulang ke rumah. Jika itu Meiko yang membuat kontrak jiwa denganku, kurasa kita bisa kembali bersama tanpa ada masalah. Jadi tolong lebih dekat denganku. "
"Ya!"
Setelah mengatakan itu, Meiko memelukku.
A-aku sangat malu untuk memegangnya dengan sangat erat, meski itu untuk tujuan agar kami bisa kembali ke Dunia kami, tapi aku secepatnya menghilangkan pemikiran itu, dan kita menuju Dunia Argena-san.
Dan kemudian──.
“──!”
Dengan kecepatan yang sangat cepat, semua pemandangan melewati bidang pengelihatanku.
Saat aku melihat pemandangan itu... Aku menemukan diriku telah kembali ke rumah Sage-san, yang ku ketahui dengan sangat baik.
"A-apa kita berhasil kembali...? "
Aku melihat sekitar lagi, tapi aku yakin ini adalah rumah Sage-san yang ku ketahui dengan sangat baik.
"Ki-kita berhasil! "
Aku bersorak senang karena berhasil sampai rumah dengan selamat dan sehat.
Untuk sementara, aku bertanya-tanya apa yang akan terjadi, tapi aku bersyukur bisa kembali...!
"Yah... Menurut Yin, sepertinya tidak ada konsep waktu di Jurang Dunia, tapi aku ingin tahu jika ada perubahan waktu? "
"Aku tidak tahu... Bagaimanapun juga, kurasa kita harus melaporkan hal ini pada Reimei-sama.”
" Benar sekali. Maka, saat kita kembali ke rumah yang satunya──.”
“──Yuuya-kun…!”
“Eh?”
Saat aku mau masuk ke dalam rumah, aku mendengar suara dan mengalihkan tatapanku pada suara tersebut.
Itu adalah Iris-san yang terlihat berantakan.
“I-Iris-san.”
Aku memeluknya sebentar, dan lalu Iris-san menangis.
"To-tolong... Kami...! "
── segera setelah kembali ke Dunia ini, aku mendapatkan diriku terlibat dalam masalah baru.
***
Sementara itu, pada saat...
“W-woof?”
“Buhi.”
“Pii?”
Topeng misterius yang ada di wajah mereka, dan Night dan yang lain dikira menghilang sedang berada di tempat yang asing.
Di tempat yang hancur ini, sebuah reruntuhan peradaban yang sudah musnah.
Dua bulan berwarna merah melayang di langit berwarna ungu.
“Woof…”
Dunia tersebut adalah tempat yang tidak diketahui oleh Night dan yang lain, dan meski mereka melihat sekitar dengan hati-hati, mereka tidak melihat apapun yang tampak seperti tanda -tanda kehidupan.
Lalu Night sadar bahwa topeng yang telah jatuh di kaki mereka menjadi sumber masalah terkirim nya mereka ke sini.
“Woof.”
Dia menyentuh topeng itu dengan hati-hati sebentar saja, tapi tidak ada alasan tertentu.
“Buhi. Buhi~”
“Piii!”
“Woof! Woof!”
Akatsuki dan Ciel mengambil topeng yang jatuh itu dan memakainya di wajah mereka tanpa ragu seolah mereka berpikir bisa bertukar kembali, mereka memakai topeng itu seperti yang mereka lakukan saat pertama kali sampai disini.
Night dengan cepat mencoba menghentikan mereka, tapi Akatsuki dan Ciel terus memakai topeng itu tanpa memperhatiknnya.
Namun, sejak tidak ada reaksi saat mereka memakainya, Night merasa lega untuk saat ini.
“Woof…”
Kesal dengan Akatsuki dan Ciel yang pergi berjalan dengan seenaknya sendiri, Night melihat kedepan.
Dimana tempat ini?
Mengapa mereka dikirim ke tempat ini sendirian?
Walau tidak mengetahui apapun, Night dan yang lain harus kembali ke sisi Yuuya entah bagaimana caranya.
“Woof, woof!”
“Buhi? Fugo!”
“Pii!”
Night mengambil tindakan dan memanggil mereka berdua, dan mereka memutuskan untuk menjelajahi tempat asing ini.
Apa yang menanti mereka di tempat itu? Petualangan tiga sahabat itu baru saja dimulai.
Post a Comment