NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Isekai Cheat Jinsei wo Kaeta V14 Chapter 3

Chapter 3 – Diantara Dunia


── Ditengah laut Samudra Pasifik. 

Ada beberapa sosok disana

"── ini tempat yang mengerikan. "

Salah satu dari mereka berpakaian jubah putih dengan topi tudung yang menutupi wajahnya. 

Penampilannya sendiri sangat aneh, tapi orang-orang ini jelas berbeda dari manusia normal. 

Mereka tidak berdiri diatas daratan tapi ditengah laut Samudra Pasifik. 

Daripada berdiri di suatu daratan, mereka melayang di udara seseolah sedang melihat ke bawah di laut Samudra Pasifik. 

"Itu memakan waktu yang cukup lama untuk sampai disini... "

"Mau bagaimana lagi. Ini semua salah planet Bumi dan wanita itu. "

"Tapi kehendak planet Bumi ini sudah mati, dan wanita itu masih menghilang juga. Sekarang waktu yang tepat... "

Sesosok berjubah itu berbicara. 

Salah satu dari mereka memiliki ekspresi menjengkelkan di wajahnya

"Kuh... Semakin aku memikirkannya, semakin terhina. Kita, para Dewa, disamakan dengan manusia, makhluk dari Bumi...! "

Benar, para Dewa yang digulingkan pada zaman dulu berkumpul di laut Samudra Pasifik. 

Para Dewa, dengan kekuatan mereka yang berkurang saat Divine Beast mereka disegel oleh penduduk Moatra, yang dihancurkan oleh pemberontakan manusia yang diperlakukan sebagai budak mereka. 

Jadi, para manusia menciptakan peradaban mereka... Kenyataannya, para Dewa mempersiapkan tubuh manusia ini untuk keadaan darurat. 

Tapi para Dewa, yang melihat manusia sebagai mainan, tidak tahan dari Dewa menjadi Manusia. 

Dari semua itu, para Dewa berpikir bisa menghancurkan Moatra dengan Divine Beast mereka, jadi hanya menganggap ini sebagai jaminan mereka. 

Seperti yang terjadi, kekuatan Moatra menyegel Divine Beast, dan para Dewa dipaksa mundur dari posisi mereka. 

Percaya bahwa mereka akan hancur jika tidak melakukan apapun, mereka membuat keputusan yang menyakitkan untuk menggunakan tubuh yang mereka persiapkan untuk merubah diri mereka sendiri menjadi Manusia. 

Meski melemah, mereka tetap Dewa dan berkuasa, tapi berubah menjadi manusia, mereka semakin kehilangan kekuatan mereka hingga ke tingkat yang lebih besar. 

Tetapi, para Dewa tidak punya pilihan lain. 

Untungnya, menyamar sebagai manusia, mereka berhasil kabur dari hal menakutkan seperti Bumi, Saara, dan penduduk Moatra. 

Selain itu, meski tubuh fisik mereka telah berubah ke bentuk manusia, sisa kekuatan dewa masih ada dan penuh, dan mereka dapat melampaui umur manusia mereka dan mendapatkan tubuh abadi. 

Oleh karena itu, mereka menghabiskan waktu yang lama untuk mencoba mengembalikan kekuatan Dewa mereka yang hilang. 

"Aku mengerti bagaimana perasaanmu, tapi kamu bisa mengeluarkan kebencianmu pada planet ini setelah memulihkan Divine Beast. "

"Itu benar juga. Tapi kekuatannya masih belum penuh sekarang. Meski kita memulihkan Divine Beast, apakah mampu mengalahkan manusia di negara ini? "

Seperti yang dikatakan salah satu Dewa, yang lain mulai berbicara. 

"Jangan khawatir. Memang benar umat Manusia berkembang secara besar dalam waktu yang lama ini. Tapi hanya pada jumlah. Tanpa teknologi seperti Moatra, tidak ada seorangpun yang bisa menggunakan kekuatan mengerikan seperti 'Star Power' dan Magic. Kemenangan kita tidak bisa disangkal. "

"Itu benar juga. "

Salah satu Dewa mengangguk setuju dengan penjelasan tersebut, yang lain memiliki ekspresi masam. 

"Satu-satunya yang membuatku khawatir adalah kita belum menemukan peti mati wanita itu. "

"Hmph. Bagaimanapun, peti mati tersebut diciptakan melalui sedikit sisa energi dari Bumi. Itu tidak mungkin terus melindungi dia dengan peti mati seperti itu. "

" Mungkin juga, tapi aku tidak yakin. Kita harus menghilangkan ketidakpastian jika kita ingin menguasai Dunia. "

Yang lain juga sama merasakannya. 

"... Benar-benar hina. Jika kita bisa mendapatkan kembali kekuatan kita sebagai Dewa dan menggunakan kekuatan kita yang maha kuasa... "

"Meskipun kita bisa menggunakannya, kita tidak tahu apapun tentang planet ini dan wanita itu. Itulah kenapa kita mencoba menyingkirkan keberadaan mereka. "

Salah satu Dewa menghela napas besar. 

"Tetap saja, apa yang bisa kita lakukan tentang sesuatu yang tidak bisa kita temukan? Apa yang akan kamu lakukan tentang itu? "

"Ada satu tempat yang membuatku penasaran tentang itu. "

"Apa? "

Dewa yang lain menatap Dewa yang mengeluarkan pernyataan tak terduga tersebut. 

Walau ditatap, Dewa tersebut melanjutkan perkataannya. 

"Kenyataannya, aku merasakan lonjakan kekuatan aneh yang berasal dari tempat bernama Jepang. "

"Apa? Mungkinkah kekuatan wanita itu? "

"Aku tidak tahu. Tapi apa kamu ingat pembajakan pesawat terbang di negara itu yang belum lama terjadi? "

"Benar, aku mengingatnya. Dari yang kudengar, seorang pria yang menyelesaikannya atau semacam itu..."

Kasus yang dibicarakan para Dewa adalah saat Yuuya menyelamatkan adik Kaori yaitu Kasumi dari pembajakan pesawat terbang. 

"Ya, benar sekali. Dan pria itu agak mencurigakan, setidaknya itu pendapatku. "

"Apa maksudmu? "

"Pikirkan lagi. Dihari dan zaman ini, mustahil seorang pria mengalahkan orang yang menggunakan senjata berat di tangannya dan membebaskan para sandera. Terlebih lagi pria tersebut menghilang tanpa jejak dari pesawat terbang. Pencapaian seperti itu sangat mustahil dilakukan oleh orang zaman sekarang. 

"Bagaimana kalau... "

Salah satu Dewa berbicara seakan dia merasakan sesuatu, dan para Dewa mengangguk dengan pejelasannya. 

"Benar. Pria itu... Mungkin menerima sesuatu seperti Magic Power dari wanita itu. Itu juga mungkin segel wanita itu mulai rusak saat kita bergerak. "

Saat mengira tidak ada petunjuk sama sekali, ternyata ada sesuatu seperti jejak yang tak terduga. 

Para Dewa termenung dengan diam

"... Aku mengerti, Jepang, huh...? "

"Aku ingin melihat itu sekarang, tapi ada juga persoalan tentang Divine Beast yang harus dipikirkan. "

"Kalau begitu mari berpencar. Beberapa dari kita pergi ke Jepang untuk menemukan pria itu. Sisanya tetap disini untuk membuka segel Beast. "

"Itu memang lebih baik. "

"Umu. Lalu aku, yang membicarakan persoalan itu, akan pergi ke Jepang. Aku memintamu untuk membangkitkan Divine Beast──"

Setelah mengatakan itu, beberapa Dewa langsung menghilang. 

Para Dewa yang tersisa lalu menatap laut Samudra Pasifik dibawah sekali lagi. 

"Sekarang... Kali ini, planet ini milik kita──"

── Maka, sejarah yang seharusnya menghilang kini mulai bergerak. 


***


Ketika berbagai kegiatan mulai dilakukan di Bumi, di Underworld... 

"Satu, dua, tiga... Tidakkk! Ak-aku terluka dan perlu istirahat! "

"Bukan hanya itu saja. Kamu harus membayar 10,000 Yen untuk perawatan medis. "

"Tidakkkkkk...! Tu-tunggu dulu! Jika aku membayarnya, aku akan kehilangan semua uangku! "

Reimei, Ikkaku, dan Nikkaku sedang bermain game papan. 

Sementara Reimei meratapi petunjuk isi kotak tempat dia terjebak, Ikkaku melanjutkan dengan santai. 

"Aku selanjutnya... Oh bayi yang lahir. Reimei-sama, Nikkaku. Tolong beri aku 10,000 Yen sebagai hadiah ucapan selamat. "

"Ak-aku sudah bangkrut! Dan kamu masih ingin mengambilnya dariku? "

"Begitulah cara Dunia berjalan. "

"Ti-tidakkkkkkk! "

“U-um…”

Nikkaku berbicara menanggapi dua pemain yang memanas itu. 

" Nikkaku! Kau juga harus komplain! Dia mencoba memeras uang dariku, Masternya! Dia mata duitan! "

"Itu aturannya, ingat. "

"T-tidak, maksudku... Reimei-sama, apa pekerjaanmu baik-baik saja? "

Tanpa tahu alasannya kenapa, Nikkaku diajak oleh Reimei untuk ikut serta dalam game papan ini. 

Bagaimanapun, Reimei memegang semua kendali yang terjadi di Underworld, dan yang paling penting, dia punya tugas penting yaitu memberi keputusan pada orang yang sudah mati. 

Oleh karena itu, dia harusnya tidak punya waktu bermain seperti ini... 

"Jangan khawatir tentang itu. Saat batas antara dunia ini dan satunya hilang karena dampak Dewa palsu dipulihkan, fungsi Underworld juga digerakkan. "

"Apakah begitu? "

Nikkaku terkejut diberi tahu hal ini begitu saja. 

Selain itu, mata Nikkaku terbuka lebar karena kaget jika dia tidak tahu apapun tentang itu. 

"Apa, kamu tidak tahu tentang itu juga? "

"Ya. Kupikir Reimei-sama tidak tahan dengan tugasnya dan melarikan diri dari kenyataan... "

Pipi Reimei seketika menegang pada perkataan Ikkaku yang terlalu jujur. 

"Ka-kalian... Yah, tidak apa-apa. Biar kuberitahu kalian, kalian juga dapat untung dari perubahan ini. "

"Apa maksudnya? "

"Di masa lalu, di Underworld, kecuali ada sesuatu yang salah, aku akan membuat semua keputusan secara langsung. Tapi itu memerlukan banyak waktu. Selain itu aku memutuskan siapa saja yang datang ke Underworld dan yang memiliki jiwa yang murni akan dikembalikan ke roda reinkarnasi atau langsung naik ke Divine Realm. "

"Aku paham sekarang. "

"Sama saja dengan jiwa yang tidak murni. Aku telah menentukan dulu kejahatan dan hukumannya sesuai ketidakmurnian jiwanya, dan aku sudah mengubah sistem sehingga hukuman akan diberikan secara otomatis. Dan ketika seseorang yang datang punya ketidakmurnian jiwa yang melebihi batas barulah kamu membawa orang itu ke hadapanku. "

"... Aku bertanya-tanya mengapa jiwa orang mati menurun drastis belakangan ini. Kurasa Reimei-sama harus berterimakasih untuk itu; kita sekarang tidak punya banyak pekerjaan. "

"Memang benar. Tentu, aku bekerja sangat keras sampai sekarang. Sebelumnya sangat berbahaya mengubah hukum Underworld karena segel Meiko. Tapi sekarang Meiko sudah bebas, akhirnya aku bisa membangun kembali Underworld. "

"Aku paham maksudnya. Omong-omong, aku butuh Reimei-sama memberiku 10,000 Yen sesegera mungkin. "

"Kamu masih bersikeras meminta? "

Menanggapi tuntutan yang tiada henti, Reimei berteriak dan membayar Ikkaku 10,000 Yen yang dia punya. 

Ketika terjadi kejadian luar biasa terjadi di Underworld, seorang Oni datang ke tempat kejadian. 

“Reimei-sama!”

"Huh? Ada apa? "

"Ada orang yang ingin bertemu ! "

"Seorang tamu? "

Setelah mengubah hukum di Underworld, jumlah pengunjung ke tempat Reimei berkurang drastis. 

Khususnya, itu sangat langka untuk pengunjung datang dan bukan orang yang menanti sebuah putusan dakwaan. 

"── Lama tidak bertemu, Reimei-sama. "

Dibelakang Oni tersebut adalah... Tubuh asli Kuuya di Underworld. 

Orang yang tidak disangka itu membuat Reimei terkejut. 

"Kamu adalah Kuuya, bukan? "

"Aku tersanjung diingat oleh Reimei-sama. “

" Apa maksudnya? Kamu menolongku menyelamatkan Meiko. Di samping itu, tidak banyak orang yang bisa mengontrol Spiritual Power untuk berjalan bebas di Underworld. 

Seperti yang dikatakan Reimei, umumnya, orang mati tidak bisa berjalan bebas di Underworld. 

Ini untuk menjaga ketertiban di Underworld, dan jika mereka ingin berjalan, biasanya mereka didampingi oleh Oni. 

Dan yang paling penting, itu sangat berbahaya untuk berjalan tanpa perlindungan para Oni, bisa saja mereka hancur karena tekanan Mystical dan Spiritual Power di Underworld. 

Selain itu, Kuuya dengan Spiritual Power besar yang dimiliki dan Spiritual Power baru yang dia dapatkan dari kematiannya, telah menjadi salah satu dari beberapa makhluk di Underworld yang bisa berjalan bebas. 

"Bagaimana kamu bisa sampai ke sini? "

Reimei bertanya sembari dia membantu Ikkaku dan yang lain merapikan game papan. 

Lalu Kuuya mulai berbicara dengan ekspresi serius di wajahnya. 

"Sebenarnya... "


***


"Aku mengerti... Hal yang kamu takutkan... "

Kuuya menjelaskan kepada Reimei apa yang terjadi di dunia tengah. 

Dia melaporkan bahwa Yuuya telah bertarung melawan dirinya sendiri dari Dunia pararel dan dia juga diserang oleh pria misterius dari Dunia luar. 

"Reimei-sama. Apa mugkin tahu siapa penyerang misterius ini ? "

"Aku punya dugaan. Bagaimanapun, aku tidak bisa mengatakan bahwa aku tidak ada hubungannya dengan serangan mereka. Ikkaku. "

"Ya."

Saat Reimei memanggil Ikkaku, yang sedang menaruh game papan, berhenti. 

"Sekarang pergi ke Dunia Tengah dan bawa Yuuya kemari. "

"Sesuai keinginan Reimei-sama. "

Dan segera Ikkaku menganggukkan kepalanya, dia menghilang layaknya kabut. 


***


"Jadi ini adalah Jepang, huh...? "

Disaat Kuuya sedang bertemu dengan Reimei di Underworld. 

Seorang pemuda baru saja tiba di Jepang. 

Namun, tidak seperti turis biasanya, pemuda itu disambut di bandara oleh sejumlah besar perwakilan media dan sekelompok polisi keamanan yang mengesankan. 

Pemuda itu tercengang dengan sambutan berlebihan tersebut. 

"Hey, James, kamu tidak usah membuat keributan besar semacam ini... '

"Apa yang Yang Mulia katakan? Yang Mulia adalah Pangeran Mahkota di negara kita, jadi wajar saja polisi keamanan harus dikerahkan. Disamping itu, ada berita yang meresahkan akhir-akhir ini, dan jujur saja, Kurasa anggota personelnya kurang. "

Pemuda itu menghela nafas terhadap perkataan James, pelayannya. 

"Hah... Aku berharap untuk reuni romantis sendirian saja bersama Kaori... "

"Tolong menyerah saja. Ini demi Yang Mulia juga. Jika terjadi sesuatu pada wanita bernama Kaori, Yang Mulia bisa kena masalah, bukan? "

"Itu benar, tapi... "

"Jika Yang Mulia tidak senang dengan jumlah personel keamanannya, aku tidak paham mengapa para wartawan menyerbu bandara ini. "

"Itu wajar saja mereka melakukannya sejak aku datang kesini. Selain itu, jika aku menunjukkan hubungan antara Kaori denganku disini, pertunangan itu pasti akan terjadi. "

Alis James berdiri kepada pemuda yang mengatakan itu dengan jelas. 

"Um... Tidak kusangka Yang Mulia akan membuat langkah pertama kalinya... Jika Yang Mulia berhasil dan melakukan kontak dengan wanita bernama Kaori di situasi ini, mungkin akan sulit untuk membatalkan pertunangan tersebut... "

"Apa ada masalah? "

"...Tidak, tidak ada. "

Tidak senang dengan cara yang dilakukan untuk menjalankan rencana pemuda tersebut, James sekarang bertanya-tanya apa yang harus dilakukan.

*

Sudah seminggu berlalu sejak acara Open Campus. 

Di hari liburku, aku sedang berlatih sorcery untuk persiapan dalam menghadapi para penyerang. 

Tiba-tiba, sebuah pusaran angin berwarna hitam muncul di depanku. 

"A-apa itu? "

Tidak mungkin, para penyerang sudah ada disini! 

Aku dengan cepat mengeluarkan Absolute Spear dan bersiap, lalu Kuuya san datang menghampiriku. 

"Tunggu. Portal itu milik Ikkaku-sama, sama seperti waktu terakhir kali. "

“Eh?”

"Aku bilang aku menggunakan tubuhku untuk menghubungi Reimei-sama, bukan? Itulah kenapa Reimei-sama bergerak sangat cepat. "

"A-aku mengerti. "

Segera aku menurunkan senjataku, Ikkaku-san muncul dari pusaran angin tersebut. 

"Lama tidak bertemu, Yuuya-sama. "

"La-lama tidak bertemu juga... "

Seperti biasa, Ikkaku-san memancarkan aura keheningan, dan aku merasa tidak enak. 

Lalu semua orang berkumpul, termasuk Night dan yang lain dari dalam rumah. 

“Woof!”

"Kurasa aku merasakan hawa keberadaan yang aneh lagi... "

"H-hey, Yuuya-sama! Mungkinkah orang ini... "

"Oh... Dia adalah Ikkaku-san. Aku sudah memberitahumu sebelumnya tentang Meiko, dia berasal dari Underworld. "

Ketika aku memperkenalkan kepada mereka, Ikkaku-san membungkukkan kepalanya dengan sopan. 

Lexia-san dan yang lain juga membungkukkan kepala mereka dan segera menyadari tentang suatu hal. 

"T-tunggu sebentar! Mengapa orang dari Underworld ada disini? Mungkinkah ada hubungannya dengan Meiko? "

"T-tidak, ini bukan tentang itu... "

Aku belum bisa memberi tahu Lexia-san dan yang lain sekarang tentang masalah Alam Semesta Pararel, jadi aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya pada mereka. 

... Jika memungkinkan, aku tidak ingin membuat semua orang gelisah, dan aku ingin tetap diam tentang masalah ini... 

Kemudian Ikkaku-san mungkin merasakan kekhawatiranku, memberikan bantuan. 

"Sebenarnya, sekarang situasi di Underworld sudah menjadi tenang, Masterku... Reimei-sama ingin mengucapkan rasa terima kasih lagi kepada Yuuya-sama, jadi kali ini, aku datang untuk menjemputnya. Yuuya-sama, bisakah meluangkan waktunya? "

"Y-ya, aku baik-baik saja! "

"Um, tidak bisakah kita pergi bersamamu? "

Saat Lexia-san segera mengatakan perkataannya, Ikkaku-san menggelengkan kepalanya dengan meminta maaf. 

"Maaf, tapi Underworld adalah tempat orang mati. Ini adalah tempat untuk orang mati atau orang yang memiliki Spiritual Power bisa pergi kesana... "

"Aku mengerti... "

"Spiritual Power adalah kekuatan yang baru didapatkan Yuuya, bukan? Itu sungguh kelewatan mendengarnya lagi... Itu juga membiarkanmu untuk pergi ke Underworld. '

" Jadi, Yuuya-sama. Kita bisa pergi ke sana sesegera mungkin. Apa itu tidak apa-apa? "

“U-um!”

Disaat aku mengangguk terhadap perkataan Ikkaku-san, Meiko mulai bebicara. 

"Bisakah aku pergi bersamamu? "

"Kamu adalah... "

Mata Ikkaku-san sedikit terbuka lebar, tapi dia dengan cepat tersenyum dan mengangguk. 

"Jika itu kamu, seharusnya tidak apa. Kuyakin Reimei-sama juga senang bertemu denganmu. "

"Terima kasih banyak! "

Jadi sudah diputuskan aku akan pergi ke Underworld dengan Ikkaku-san... Tapi jika para penyerang datang selagi aku pergi dari dunia ini, itu akan menjadi masalah. 

Itulah mengapa... 

"Ouma-san. Tolong jaga semua orang. "

"Hmph. Aku tidak punya pilihan... "

"Dan Night, juga, tolong ya. "

“Woof!”

“Buhi! Buhi!”

“Pi! Piii!”

"Hahaha. Tentu saja, aku mengandalkan kalian berdua. "

Setelah dihibur oleh Akatsuki dan Ciel mengatakan akan bersaing dengan Night, aku dan Meiko pergi ke Underworld untuk pertama kalinya setelah sekian lama. 


***


Sekitar waktu Yuuya pergi ke Underworld. 

Di Akademi Nittei, Kamiyama diberikan beberapa dokumen tertentu oleh Shirai. 

"Ini informasi dari kandidat murid. "

"Terima kasih atas kerja kerasnya. "

Dokumen yang diberikan pada Kamiyama terkait rincian informasi tentang para siswa Akademi Nittei, beserta foto mereka. 

"Sangat bagus. Dengan ini, aku rasa kita bisa membuat grup School Idol di Akademi kita. "

Benar, Kamiyama berpikir untuk membuat program School Idol di Akademi Nittei untuk bersaing dengan program School Idol yang dipromosikan di Akademi Ousei. 

Untuk memilih anggota untuk project ini, dia meminta pelayannya, Shirai, untuk mengumpulkan informasi tentang para siswa. 

Lalu Shirai mulai berbicara. 

"Aku mengumpulkannya baik siswa laki-laki dan siswa perempuan sesuai yang diminta. Apa ini baik-baik saja? Di Akademi Ousei seharusnya hanya terdiri dari grup yang berisi perempuan saja... "

"Tidak apa. Memang benar Akademi Ousei sekarang mengerjakan project School Idol perempuan, tapi sejak kita membicarakan tentang si eksentrik dari keluarga Kitaraku, aku yakin dia akan memikirkan membuat grup idol pria... Jika itu masalahnya, kita juga harus menyiapkan dua grup dari awal. Di samping itu, ini mungkin ide bagus untuk membuat grup campuran yang berisi laki-laki dan perempuan! "

Kamiyama berada beberapa langkah di depan dari yang lain karena dia tahu betul tentang Ketua OSIS Akademi Ousei, Kitaraku. 

Sementara memeriksa informasi yang dikumpulkan dengan cara ini, Kamiyama terlihat frustasi. 

"... Banyak orang yang luar biasa di Akademi kita, tapi tidak ada satupun yang bisa bersaing dengan Yuuya-san... "

Sebenarnya, Kamiyama ingin membawa Yuuya ke Akademi Nittei. 

Tapi Yuuya, yang menikmati kehidupannya di Akademi Ousei, menolaknya, dan dia menyerah sambil menangis. 

Dan Kamiyama, yang sedang mencari bakat yang bisa menarik perhatiannya untuk memulai project School Idol, merasa frustasi karena dia tidak punya orang seperti Yuuya. 

"Aku yakin si eksentrik itu mungkin akan menggunakan Yuuya untuk pekerjaannya... Aku harap aku bisa membawanya kemari entah bagaimana caranya, tapi itu akan sulit... "

Terlalu memikirkannya, Kamiyama sampai menghela nafas. 

"Selain itu... Menurutku project School Idol tidak akan berakhir begitu saja. "

"Apa Maksudnya? "

"Aku paham itu bahwa project School Idol berguna sebagai alat promosi untuk menarik perhatian siswa untuk masuk Akademi Ousei, tapi menurutku terlalu berlebihan untuk itu. Dari yang kudengar mereka meminta Kanade Utamori dari Star Productions menuliskan lagu untuk mereka... "

"Kalau begitu, ada sebuah rumor. "

“Rumor?”

Kamiyama memiringkan kepalanya pada perkataan Shirai. 

Shirai menganggukkan kepalanya. 

"Ya. Aku tidak tahu benar atau tidak, tapi dari yang kudengar bahwa... Akademi Ousei akan membuat Departemen Public Entertainment yang baru. "

"Departemen Public Entertainment!? "

Mata Kamiyama terbelalak mendengar kata-kata itu. 

"Aku mengerti... School Idol salah satu contoh yang sempurna, dan tujuan sebenarnya untuk membuat Departemen Public Entertainment, benar? Tentunya, jika School Idol sukses, akan lebih mudah untuk membuat Departemen Public Entertainment sebagai contoh bentuk kesuksesannya... Apa? Mungkin sebagai batu loncatan untuk tujuan tersebut, yaitu kerja sama dengan Star Productions? "

"Apa maksudnya? "

Shirai bertanya, karena kurang mengerti, dan Kamiyama sedikit tenang saat dia melanjutkannya. 

"... Dengar. Jika mereka ingin membuat Departemen Public Entertainment, mereka membutuhkan pengajar untuk melatih hal tersebut. Namun, Akademi Ousei hanya sekolah biasa yang tidak tahu apa-apa. ... Oleh karena itu bekerja sama dengan Star Productions, yang berpartisipasi dalam School Idol Project di Akademi Ousei, Akademi Ousei dapat mengundang talenta dari Star Productions untuk melatih hal tersebut.”

"Jadi begitu. "

"Dan sejak Star Productions tidak memiliki sekolah pelatihan, mereka akan memakai kesempatan ini untuk fokus melatih generasi selanjutnya dari para siswa. Itu membuat Star Productions menjadi lebih besar, dan Akademi Ousei yang berafiliasi dengan mereka juga menjadi semakin besar! "

Segera Kamiyama mengatakan hal tersebut, dia dengan cepat memberi perintah. 

"Shirai! Pergi sekarang dan cari agensi hiburan yang dapat bersaing dengan Star Productions! Dan hubungi mereka untuk mempersiapkan Departemen Public Entertainment di Akademi kita. 

" Dimengerti. "

Dengan itu, Akademi Nittei juga memulai proses membuat Departemen Public Entertainment yang baru. 


***


Saat kita sampai di Underworld dengan aman, Meiko melihat sekitar dengan nostalgia. 

"... Sepertinya pemulihan Underworld sudah selesai. Itu membuatku tenang... "

Seperti yang Meiko katakan, ada suasana damai di Underworld yang kami kunjungi pertama kalinya setelah sekian lama, mungkin karena bermacam-macam pekerjaan pemulihan yang telah selesai. 

Sisa jejak ledakan Spiritual Power Meiko juga sudah dipulihkan dengan baik. 

Sambil melihat sekitar, kami mengikuti Ikkaku-san dan tiba di tempat Reimei-sama. 

"Selamat datang! Dan... Lama tidak bertemu."

"... Lama tidak bertemu, Reimei-sama. "

Mata Reimei-sama berkilau ketika dia melihatku, kemudian dia mengalihkan pandangannya ke Meiko dan tersenyum ramah. 

"Dari keadaanmu, sepertinya kamu dalam keadaan sehat. "

"Ya! Di Dunia tengah, tidak hanya Master tapi semua orang sangat baik kepadaku!"


Saat Meiko pertama kali datang, aku was-was apa yang akan terjadi padanya, tapi sekarang dia mengurus Lexia-san dan yang lain dengan sempurna dan belajar berperilaku seperti Maid sungguhan. 

"Umu, itu bagus. Yah... Aku tidak tahu apa arti pakaian itu, tapi... "

Reimei-sama sendiri sepertinya tidak punya keluhan tentang perubahan Meiko menjadi Maid. 

"Yah, tidak apa. Omong-omong, aku minta maaf untuk memulainya lebih awal, tapi langsung ke urusan bisnis. "

"Kamu sudah dengar apa yang dikatakan Kuuya-san, bukan? "

"Benar. Baiklah, aku tahu siapa yang mungkin menyerangmu. "

"Siapa pelakunya...? "

"Mungkin... Seseorang yang berkeliaran di Jurang Dunia. "

"Jurang Dunia...? "

Aku memiringkan kepalaku pada kata asing tersebut. 

"Ya benar sekali. Pertama-tama, untuk menjelaskan 'Jurang Dunia', perlu juga untuk mengetahui apa 'Dunia' itu. "

Reimei-sama terdiam sejenak setelah mengatakan itu. 

"Bumi, tempat dimana kamu tinggal, dan Underworld adalah dunia yang terkurung dalam suatu wadah yang disebut Luar Angkasa. 

“Eh?”

"Itu sulit untuk dijelaskan... Tapi Dunia Tengah dimana kamu tinggal, ada Bintang, Galaksi, dan Alam Semesta. Apa itu benar? "

"B-benar."

" Dan kotak ruang yang berisi semua ini adalah Dunia. "

“Huh…”

Saat aku memiringkan kepalaku, yang tidak mengerti tentang hal tersebut. Reimei-sama melihatku sebentar dengan sedikit Spiritual Power yang ada di matanya. 

"Umu...... Baru saja, aku membaca ingatan dan pengetahuan Yuuya. Jika aku menjelaskannya dengan melihat melalui gambar ini, aku bisa katakan Alam Semesta yang kamu tinggali berada di sebuah gelembung sabun. Apa itu bisa dimengerti? "

"A-aku paham... "

Cakupannya terlalu besar untuk aku mengerti semuanya, tapi aku punya gambaran yang samar-samar. 

“Dunia yang kita tinggali dikelilingi sesuatu seperti gelembung. “

"Dan Luar Angkasa dengan Dunia yang ada di dalamnya seperti kumpulan gelembung sabun di Jurang Dunia. "

“…..”

Aku terkejut dengan semua hal besar itu. 

Dengan kata lain, mungkin saja gelembung di Dunia kita dan gelembung lain di Dunia Lain adalah Dunia Pararel?

Reimei-sama memiliki ekspresi meminta maaf di wajahnya saat aku kebingungan. 

"Aku ingin memberikan penjelasan yang lebih detail padamu, tapi kita tidak punya banyak waktu. Anggap saja kamu mengerti tentang 'Jurang Dunia' dan melanjutkannya. "

" Y-ya. "

"Di Jurang Dunia, ada yang tidak bisa tinggal atau ditolak oleh Dunia mereka masing-masing. "

"Ditolak? Apa maksudmu dengan ditolak itu? "

"Sederhananya, tingkatan keberadaan mereka terlalu besar untuk ditanggung oleh Dunia. Sebelumnya, kita membandingkan Dunia dengan gelembung sabun. Jika orang dengan tingkatan keberadaan terlalu besar masuk ke gelembung, gelembung tersebut akan meledak, dan Dunia akan hancur. Itulah alasannya Dunia menghancurkan mereka yang terlalu besar untuk melindungi diri sendiri. "

"Tempat tujuan gelembung tersebut adalah 'Jurang Dunia', dan disana ada dunia lain yang melayang juga disekitarnya, bukan? Bukankah Dunia itu akan diserang? "

"Yah... Aku belum pernah menginjakkan kaki di 'Jurang Dunia', jadi aku tidak tahu detailnya. "

Reimei-sama sebagai penguasa yang memerintah Underworld, dan aku ragu dia dapat pergi ke Jurang Dunia. 

"Tapi faktanya bahwa kamu diserang mengindikasikan bahwa orang di Jurang Dunia punya kekuatan untuk menengganggu ke dalam Dunia yang melayang disekitar sana. Sebaliknya, jika mereka bisa dengan mudah menghancurkan Dunia dari luar, mereka sudah melakukan itu sejak awal. Mungkin mereka memanfaatkan gangguan sesaat untuk mengganggu Dunia dari dalam jadi mereka bisa mengganggu dari luar. "

"Aku mengerti... Tapi jika musuh berada di tempat seperti itu, apa yang harus kami lakukan. "

Jika musuh berada di tempat yang tidak bisa dijangkau seperti Jurang Dunia, tidak ada yang bisa aku lakukan. 

Reimei-sama memprediksi musuh tersebut dapat mengganggu sebentar saja, tapi dengan itu, mereka bisa melakukan banyak hal, itulah mengapa 'diriku' yang berasal dari Dunia Pararel kalah, dan Dunia tempat ia tinggali direbut darinya. 

Tapi aku tidak bisa duduk saja dan menunggu mereka untuk kembali ke sini

Lalu Reimei-sama berbicara dengan ekspresi muram di wajahnya. 

"... Ada cara yang bisa dilakukan untuk bisa pergi ke Jurang Dunia. "

“Eh?”

Aku terkejut dengan kata-kata yang tidak disangka itu, dan Reimei-sama meneruskannya. 

"Dengan kekuatanku, aku bisa mengirimmu ke Jurang Dunia. "

"Baiklah kalau begitu! "

"Akan tetapi! Aku tidak tahu apa kamu bisa kembali. "

“Eh…”

Perkataan Reimei-sama membuat nafasku tertahan. 

"Ap-apa artinya itu...? "

"Seperti yang kukatakan, aku bisa mengirimmu ke 'Jurang Dunia', tapi kamu perlu kekuatanku untuk kembali dari sana. Tetapi seperti yang kamu ketahui, aku adalah Penguasa Underworld, jadi aku tidak bisa pergi dari tempat ini. "

“…..”

"Selain itu, aku tidak tahu tempat seperti apa 'Jurang Dunia' itu. Aku tidak tahu kekuatan apa yang mereka miliki, yang keberadaannya sangat besar sehingga seluruh Dunia menolak mereka... "

Tidak ada cara untuk pulang, dan kekuatan mereka tidak diketahui. 

Biasanya, seseorang tidak akan melawan musuh semacam itu dengan gegabah. 

Namun dalam pikiranku, aku melihat gambaran 'diriku' yang lain menghilang. 

"Jangan khawatir... Kau lebih kuat dariku... Jadi lindungilah semua orang──"

Itulah yang dipercayakan dari diriku yang lain kepadaku. 

Itulah kenapa──.

"Reimei-sama. Aku mohon, tolong. Tolong kirim aku ke... Jurang Dunia. "

"Apa kamu yakin? "

"Ya."

Aku mengangguk dengan sungguh, dan tiba-tiba ada perasaan hangat menyebar di seluruh tangan kananku. 

Aku memandang sentuhan itu dan melihat Meiko sedang memegang tanganku. 

"Aku belum pernah mendengar tentang Dunia Pararel atau Jurang Dunia sebelumnya... Tapi aku akan pergi bersamamu ke sana. "

"Eh, t-tapi... "

"Aku diselamatkan oleh Master. Disamping itu... Sekarang hanya aku yang bersama Master. "

“Meiko…”

"Aku tidak ingin kamu lupa, tapi aku disini juga, kau tahu? "

Lalu Kuro, yang sejak tadi diam, tidak disangka memanggilku. 

Ya... Kuro juga bersamaku. 

Aku tidak sendirian, dan mengetahui itu bahwa aku tidak sendirian membuat hatiku ringan.

Reimei-sama, yang melihat percakapan kami, menghela nafas. 

"Kamu sepertinya sudah membuat keputusan. Perbatasan garis antara dimensi yang ada di Jurang Dunia mungkin telah menghilang kali ini... Tapi apa ada orang yang bisa memperbaikinya...? "

Sementara Reimei-sama mengeluarkan kalimat yang tidak sopan, dia menepuk tangannya dengan dahsyat. 

Pada saat itu, gelombang Mystical dan Spiritual Power keluar dari kedua tangannya sekaligus. 

"Akan ku katakan sekali lagi! Jika aku mengirim mu ke sana, aku tidak tahu apa kamu bisa kembali ke Dunia tengah! "

"Tolong! "

Aku sudah diselamatkan oleh banyak orang di kehidupanku. 

Jadi, saat Dunia dalam bahaya... Aku ingin bertarung untuk menyelamatkan semuanya. 

Mendengar perkataanku, Reimei-sama mengangguk dan meletakkan tangannya yang dipenuhi oleh kekuatan yang sangat besar di tanah. 

Pada saat itu gelombang Mystical dan Spiritual Power terhubung dan menyelimuti seluruh tubuhku dan Meiko── dan kami dikirim menuju ke Jurang Dunia. 


Previous Chapter | ToC | Next Chapter

0

Post a Comment



close