Chapter 4: Penyerbuan
Part 1
"Fufu~♪"
Oki, Direktur Biro Fenomena Khusus, sedang dalam suasana hati yang baik. Dia mencoba berbagai pakaian dan berdiri di depan cermin untuk memeriksa penampilannya.
"Menurutmu, apakah tampilan dewasa ini bagus, atau aku harus memilih tampilan yang lebih muda?"
Dia sedang mencoba pakaian dengan suasana hati yang riang karena pemerintah telah menyetujui kontaknya dengan Yuuya.
"Apapun yang terjadi, ini adalah pertama kalinya aku bertemu dengan Yuuya-kun, jadi aku harus siap untuk itu!"
Tanpa memperdulikan pakaian-pakaian yang berserakan di sekitarnya, Oki menoleh ke dinding kamarnya.
Dan disana ada──.
"Ahh... Sungguh luar biasa... "
──Sungguh mengejutkan, ada foto Yuuya di seluruh dinding.
Terlebih lagi, ada foto Yuuya yang tidak hanya setelah dia naik level tetapi juga sebelum dia naik level.
Saat dia mendekati dinding yang dipenuhi foto-foto Yuuya, ekspresi Oki menjadi terpesona.
"Aku akan segera bisa menemuinya... Ufu, ufufufufu..."
Lalu, dengan senyum sendu di wajahnya, Oki kembali memilih pakaiannya.
***
"Kalian membawa semua ini kembali?! "
Setelah menyelesaikan penjelajahan kami, kami kembali ke pangkalan bawah tanah dan menyerahkan sisa-sisa Ksatria Robot yang kami rampas sebagai barang jarahan.
Sementara sebagian besar tim lain yang telah kembali lebih awal tidak membawa apa-apa, kami telah melawan Ksatria Robot dan membawa kembali sisa-sisa dari mereka.
Lalu Sein-san, pemimpin para Awakeners yang sedang memeriksa barang jarahan merasa terkejut.
"Seperti yang kuharapkan dari sang Penyelamat... Aku tahu Kazuya dan Akane kuat, tapi pasti tetap sulit untuk menghadapi begitu banyak Ksatria Robot. Menghancurkan mereka semua dan kemudian membawa kembali sisa-sisanya sekaligus..."
"Seperti yang Sein-san katakan, kita akan menghadapi lebih banyak masalah jika kita sendiri, dan ada kemungkinan besar beberapa dari mereka akan melarikan diri. Namun berkat Yuuya-san, kita bisa menghancurkan mereka semua, dan kita bisa menyelamatkan semua Ksatria Robot seperti ini."
Setelah mendengarkan penjelasan Kazuya, Sein-san mengangguk dan mengalihkan perhatiannya padaku.
"Seperti yang kuduga... bahkan jika kau berhasil menghancurkan mereka, bukan berarti kau akan dapat mengumpulkan semuanya. Musuh juga akan datang untuk mengumpulkan Ksatria Robot yang hancur. Fakta bahwa kau dapat mengumpulkan semuanya adalah sebuah pencapaian yang hebat."
"Aku senang bisa membantu. "
Saat aku merasa sedikit malu dengan pujian itu, salah satu Awaken berlari mendekati Sein-san.
"Sein-san, bisakah aku berbicara denganmu? "
"Apa itu? "
"Um, kita kehilangan kontak dengan tim Rikuto... "
"Apa? "
Itu adalah laporan yang tidak aku duga.
"Apa maksudmu? Tempat yang menjadi tanggung jawab mereka kali ini seharusnya tidak terlalu berbahaya..."
Ketika Sein-san mengatakan ini dengan ekspresi ragu, Kazuya teringat sesuatu
"Oh, betul juga! Sein-san, kita punya sesuatu untuk dilaporkan juga. "
"Hmm? Apa itu? "
"Sebenarnya... Kekuatan Stealth Ksatria Robot telah meningkat. "
"Apa katamu barusan?! "
Laporan yang disampaikan Kazuya tak hanya mengejutkan Sein-san tapi juga para Awakeners lain yang ada.
"A-apa artinya itu?! "
"Sebenarnya, saat kami melawan pasukan Ksatria Robot, perangkatnya tidak bereaksi. Namun, mereka sebenarnya dengan pintarnya bersembunyi di sekitar, dan kami akhirnya melawan mereka setelahnya."
"Benarkah... fungsi Stealth yang lolos dari deteksi kita? Lalu bagaimana kau mengalahkan Ksatria Robot itu?"
"Itu karena... Yuuya-san menyadari keberadaan mereka! "
"Apa? Sang Penyelamat? B-benarkah itu?! "
Tekanan karena terpojok olehnya sungguh luar biasa, tetapi aku mengangguk.
"Y-ya, aku merasakan firasat buruk saat menjelajah, dan aku mengikuti insting ku dan dapat menemukan mereka."
Saat itu, bukan hanya perangkat yang dimiliki Kazuya dan yang lain tetapi juga skillku tidak bereaksi terhadap mereka.
Yah, skillku hanya bisa mendeteksi tanda-tanda kehidupan, jadi kurasa aku tidak bisa mendeteksi Ksatria Robot, yang merupakan benda mati...
Bagaimanapun, melalui berbagai pengalamanku, kurasa indra keenamku telah terlatih, dan itulah sebabnya aku mampu menyadarinya kali ini.
"Maaf, aku harap aku bisa menemukan cara untuk mendeteksi Ksatria Robot dengan lebih jelas."
"Tidak, tidak apa-apa. Sebaliknya, kau berhasil selamat melawan lawan seperti itu. Ini adalah bukti kekuatan sang Penyelamat. Namun... jika apa yang dikatakan Kazuya dan yang lainnya benar, maka semua Awakeners yang saat ini sedang mencari Ksatria Robot berada dalam bahaya."
Sein-san segera mempertimbangkannya dan memberi perintah.
"Perintahkan para Awakeners, yang saat ini sedang mencari Ksatria Robot, untuk segera kembali ke pangkalan! Pastikan juga mereka tahu bahwa Ksatria Robot memiliki fungsi Stealth baru!"
"D-dimengerti! "
Setelah menerima instruksi, para Awakeners segera mengoperasikan perangkat mereka dan menghubungi tim mereka satu per satu.
Hasilnya, tim yang telah melakukan penjelajahan secara bertahap kembali ke pangkalan mereka.
Dan meskipun sebagian besar tim kembali dengan selamat...
"... Kami masih belum bisa menghubungi tim Rikuto. "
Yang mengejutkan semua orang, Rikuto dan timnya belum kembali dan menghilang.
Di tengah semua ini, salah satu Awakeners bertanya pada Sein-san.
"Sein-san, apa yang harus kita perbuat? "
"... Tidak ada yang bisa kita lakukan. Penjelajahan hari ini sudah berakhir! Lagipula, kau bilang akan melakukan operasi skala besar lain kali, tapi... kita harus menganalisis situasinya terlebih dahulu. Untuk saat ini, semua orang harus tetap siaga."
Jadi, semua orang kecuali Rikuto dan yang lainnya diberitahu untuk tetap bersiaga untuk sementara waktu.
Part 2
"Aku penasaran apakah mereka baik-baik saja…”
Saat aku mengatakan ini, memikirkan Rikuto dan yang lainnya yang belum kembali, Akane-san berbicara karena terkejut.
"Yuuya-san kamu orang yang sangat baik, bukan?”
" Eh? Begitukah? "
"Itu benar. Biasanya, ketika sesuatu seperti ini terjadi, kamu tidak akan peduli. "
Y-yah, meskipun aku terlibat dalam berbagai hal, apa aku peduli atau tidak adalah masalah lain…
"Lebih dari apa pun, kamu tidak perlu menganggapnya terlalu serius. Bukan hal yang aneh bagi orang untuk terlambat satu atau dua hari, dan terutama orang seperti itu adalah Awakeners kelas satu, jadi mustahil mereka bisa dikalahkan oleh Ksatria Robot dengan mudah."
"B-begitu ya. "
"Benar sekali! Lagipula, ini waktu santai kita, jadi mari kita bersenang-senang! "
Sebenarnya, karena aku baru saja selesai menjelajah dan punya waktu luang, aku membiarkan Kazuya dan Akane-san mengajakku berkeliling kota lagi.
Aku tidak tahu kemana kita akan pergi...
"Baiklah, aku tidak tanya kemana, tapi kemana kita akan pergi sekarang? "
"Kita baru saja selesai menjelajah, jadi kupikir kita akan pergi ke fasilitas hiburan untuk bersantai. "
"Fasilitas hiburan? "
Meskipun orang-orang saat ini menjalani kehidupan normal di ruang bawah tanah ini, ada batasan pada sumber daya dan energi yang tersedia, jadi tidak banyak unsur hiburan di sana.
Fasilitas hiburan apa saja yang ada di kota ini?
Saat aku memikirkan hal ini, Akane-san tersenyum masam.
"...Ya, itu adalah fasilitas hiburan, tapi bagi kami tidak seperti itu.”
“?”
Saat aku kebingungan, bahkan lebih bingung dari sebelumnya, kami akhirnya tiba di sebuah gedung.
"Inilah fasilitas hiburan masa depan─ruang pertempuran virtual!”
" Ruang pertempuran virtual? "
Aku tak dapat menahan diri untuk mengulang kata-kata tersebut, dan saat aku mengikuti Kazuya dan Akane-san ke dalam gedung, aku melihat banyak sekali mesin berbentuk kapsul terpasang di dalamnya.
Yang mengejutkanku, bukan hanya orang dewasa saja, anak-anak pun ikut masuk ke dalam mesin kapsul tersebut dan mereka semua memejamkan mata.
“Tempat apa ini sebenarnya?”
"Di zaman Yuuya-san, tidak ada teknologi yang disebut Virtual Reality, kan?”
" Huh? Ah... Aku pernah mendengar sesuatu semacam itu... "
Yang paling ku tahu tentang Virtual Reality adalah teknologi yang muncul di manga dan film atau teknologi yang memungkinkanmu menonton video dengan mengenakan VR goggles, tapi aku tidak tahu apa pun secara detail.
"Seperti yang kau lihat di sini, dengan memasuki mesin-mesin ini, kau bisa mengirimkan kesadaranmu ke dunia maya, atau Virtual Reality, dan memperoleh berbagai pengalaman di sana.”
" B-begitu... "
Jadi maksudmu Virtual Reality itu seperti yang muncul di manga dan film yang ku tahu?
"Mungkinkah berbagai pengalaman yang kau bicarakan itu… seperti Video Games?”
" Tepat sekali! Ini adalah tempat di mana kau bisa memainkan permainan yang menggunakan Virtual Reality.”
"Begitu ya... "
Jadi itulah yang sedang dimainkan anak-anak.
Meskipun aku puas dengan penjelasan ini, aku masih penasaran dengan ucapan Akane-san sebelumnya.
"Tapi apa maksudnya ini bukan hiburan untukmu dan Akane-san?”
" Karena hanya ada satu game yang bisa kamu mainkan disini. "
“Eh?”
"Dan isi dari game itu adalah pertarungan Virtual dengan Ksatria Robot. "
“…..”
Ucapannya yang tak terduga membuatku terdiam.
Apa itu benar-benar bisa disebut game…?
Kazuya, yang pasti telah membaca pikiranku, menjelaskan sambil tersenyum masam.
"Yah... seperti itulah reaksi yang akan kamu dapatkan. Seperti yang Akane katakan, dari sudut pandang kami, game ini tidak memiliki nilai hiburan. Lagipula, kami benar-benar akan naik ke permukaan dan melawan Ksatria Robot yang sebenarnya. Namun, bagi anak-anak dan orang dewasa yang belum Awaken, situasinya berbeda. Meskipun kami mengalaminya dalam kehidupan sehari-hari, itu adalah sesuatu yang luar biasa bagi mereka.”
"Begitu ya... "
Memang, bagi mereka yang tidak melawan Ksatria Robot, meski dalam Virtual Reality, melawan Ksatria Robot sembari menjelajah Dunia di atas tanah pastilah merupakan pengalaman yang seperti game.
"Khususnya anak-anak yang Awaken tidak bisa naik ke permukaan sampai mereka dewasa, tetapi di sini mereka bisa berlatih dengan aman. Jadi tempat ini juga merupakan fasilitas hiburan, dan bagi Awakeners seperti kami, ini juga merupakan tempat latihan yang aman."
Sungguh tempat yang menakjubkan.
Dari sudut pandangku, hiburan hanya untuk bersenang-senang saja, tapi di zaman ini, hiburan pun adalah pelatihan untuk bertahan hidup.
Ketika aku sekali lagi terdiam melihat keanehan zaman ini, sepertinya mesin kapsul baru saja tersedia.
"Oh, sepertinya ada yang kosong... Bagaimana menurutmu? Apakah kamu ingin mencobanya? "
"Ya, kupikir begitu… tapi kurasa aku ingin melihat orang lain mencobanya terlebih dahulu…”
" Oke, kalau begitu aku akan mencobanya dulu. "
Akane-san yang pertama, dan dengan tangannya yang terlatih, dia mengoperasikan mesinnya dan memasuki kapsul.
Lalu, Saat dia menutup matanya, rasanya seolah-olah dia memasuki Dunia Virtual Reality.
"Yuuya-san! Kamu bisa melihat Akane dari sini,jadi ayo kita lihat sama-sama”
“Ah, yeah.”
Di tempat yang ditunjukkan Kazuya, gambar yang tak terhitung jumlahnya diproyeksikan ke udara, dan di sana, di panggung yang tampak seperti hutan belantara, memungkinkan untuk melihat setiap pemain melawan Ksatria Robot.
"Hei, seharusnya mundur! "
"Tidak, tidak, jika kita mundur ke sana, kita akan dikepung oleh musuh dan dimusnahkan. "
"Hei, hei, pernahkah kamu mencoba status kelas spesial Awakened? "
"Ya, tapi kamu tidak bisa begitu saja mencapai level tertinggi, dan kau harus realistis sampai batas tertentu. Kalau tidak, kamu tidak akan bisa melakukan apa pun dalam pertempuran sungguhan, kan?"
"Yah, ini hanya game, jadi tidak apa-apa untuk bersenang-senang.”
Ada banyak sekali orang yang berkumpul di area tontonan, dan mereka menjadi bersemangat saat menyaksikan rekamannya.
Aku mendengarkan percakapannya, dan ada satu yang menarik perhatianku.
"Hei, aku mendengar sesuatu tentang status Spesial sebelumnya…”
"Ah, game ini memiliki data tentang berbagai anak yang Awaken dan kau memulai game dengan memilih Kekuatan Super anak yang telah Awaken terlebih dahulu. Anak-anak yang telah Awaken dan anak-anak yang belum Awaken memilih status mereka dengan memikirkan Kekuatan Super seperti apa yang akan mereka bangkitkan sebagai persiapan untuk pertempuran yang sebenarnya. Yah, ini hanya game, jadi kurasa ada lebih banyak orang yang bermain dengan status spesial. "
"Begitu ya… Jadi Kekuatan Super Akane-san dan Kazuya juga terdaftar?”
" Tentu saja. "
Luar biasa… Bahkan sebelum kau tahu apakah kamu sudah Awaken atau belum, kau bisa mencoba berbagai Kekuatan Super, dan saat kau Awaken, kau bisa berlatih lebih jauh berdasarkan apa yang telah kau alami di sini.
Saat aku terkesan dengan sistem gamenya, Akane-san muncul dalam video tersebut.
"Ah, Akane sudah muncul! "
"Begitu ya. Jadi, orang yang mengoperasikan gamenya masih orang yang sama... "
Tampaknya player tidak mengoperasikan karakter apa pun, tetapi diproyeksikan sepenuhnya ke dalam Virtual Reality sebagai diri mereka sendiri, dan bertarung dengan status yang mereka pilih sebelumnya.
Saat aku sedang memikirkan ini, para penonton yang ada di sekitarku juga memperhatikan kemunculan Akane-san.
"Hei, lihat itu! "
"Wow, itu si Hellfire! "
“Mungkinkah kita akan melihat orang-orang Awaken kelas Spesial bertarung?”
Jelas saja, Akane-san terkenal, dan kehebohan para penonton pun semakin meningkat.
Kemudian, Kazuya melihat penampilan Akane-san dengan tatapan agak nostalgia.
"Ngomong-ngomong... Sudah lama sejak aku melihat Akane bermain di sini. "
"Ngomong-ngomong, apakah kamu sering bermain di sini sebelumnya?”
" Benar. Baik Akane maupun aku Awaken lebih awal, tapi Akane sangat hebat. Dia sangat pandai bermain game ini... Lihat, lihatlah. "
“?”
Aku menonton video Akane-san lagi saat Kazuya memintaku.
"Cewek itu... Dia memilih tingkat kesulitan tertinggi dengan status level 10."
“Eh?”
Aku bisa mengerti bagian tingkat kesulitan tertinggi, tapi... level 10?
"Yah... Aku tidak tahu ada berapa banyak kelas untuk mereka yang Awaken, tapi Akane-san adalah yang spesial, kan? Dan, level 10?”
" Yah, peringkat terendah adalah ke 10.Dengan kata lain, dia memilih tingkat kesulitan tertinggi untuk status dan level.”
"Apa itu oke? "
Ketika aku menanyainya tanpa berpikir, Kazuya tertawa.
"Yah, lihat sajalah~"
Saat dia mengatakan itu, Akane-san memulai gamenya.
Rupanya, Kekuatan Super Akane-san dalam game hanya mampu menghasilkan api kecil, dan itu adalah kemampuan yang lemah, yang tidak terbayangkan dari sosok yang mengamuk melawan Ksatria Robot di permukaan.
Terlebih lagi, dari rekaman pertarungannya yang lain, jika tingkat kesulitannya normal, dia hanya akan berhadapan dengan lima Ksatria Robot dalam satu waktu, tetapi musuh Akane-san memiliki lebih dari sepuluh.
Aku tidak ingin mengatakan ini, tapi... Apa dia benar-benar bisa menanganinya?
Meskipun ada keraguan, para Ksatria Robot serentak mengepung Akane-san.
Namun, Akane-san menatap para Ksatria Robot dengan tenang dan kemudian berlari ke celah di grup tersebut.
Tentu saja, Ksatria Robot mencegat Akane-san dan menembakkan rentetan laser ke arahnya.
Namun, begitu Akane-san mendekati grup Ksatria Robot, dia mengeluarkan bola api di tangannya dan menghantamkannya ke tanah.
Dampaknya menyebabkan awan debu mengepul dan menghalangi pandangan sekeliling.
Namun, Ksatria Robot tidak terlihat bingung; mereka semua menembakkan laser mereka ke titik yang sama.
"Bisakah para Ksatria Robot melihat Akane-san?”
"Benar sekali. Mereka pada dasarnya merasakan panas tubuh kita, jadi hanya menghalangi pandangan mereka tidak akan membantu kita melarikan diri.”
Jadi, tindakan Akane-san sia-sia…
Pada saat itulah aku berpikir demikian.
Saat laser menembus dan menghilangkan debu yang mengahalangi pandangan, aku menyadari bahwa Ksatria Robot tengah membidik sekumpulan bola api kecil yang sangat banyak.
"Itu...! "
"Sepertinya dia menggunakan Kekuatan Supernya untuk menghalangi penglihatan mereka dan menipu mereka dengan sumber panas.”
Menggunakan metode yang tidak akan bisa diprediksi oleh siapa pun, Akane-san berhasil menghindari serangan Ksatria Robot, dan segera, dia berada di tengah-tengah grup Ksatria Robot.
Ksatria Robot menyadari bahwa target yang mereka bidik adalah umpan, dan mereka segera mencoba menembakkan serangan laser ke Akane-san, tetapi karena Akane-san sudah menyusup masuk ke tengah grup Ksatria Robot, mereka tidak bisa menyerangnya dengan gegabah.
Lalu, dengan bergerak seolah-olah menggunakan para Ksatria Robot sebagai perisai, Akane-san melompat ke bahu mereka dan menembakkan bola api kecil ke kepala mereka!
Meskipun itu adalah bola api kecil, kepala para Ksatria Robot meledak, dan mereka menjadi tidak dapat bertarung karena kemampuan fisik dan Kekuatan Super ras manusia baru.
Dengan cara ini, Akane-san terus mengurangi jumlah Ksatria Robot… dan pada akhirnya, dia mengalahkan mereka semua.
Pemandangan yang luar biasa itu membuat semua orang di sekitarku, termasuk aku sendiri, terdiam.
Dan kemudian...
"Lu-luar biasa! "
"Bisakah kau benar-benar bertarung seperti itu dengan kekuatan super yang begitu lemah?”
"Hei, ayo coba juga! "
Semua penonton bersemangat, dan mereka berkerumun di sekitar kapsul tersebut seolah-olah mengatakan bahwa mereka ingin mencobanya juga.
Saat aku masih linglung, Akane-san keluar dari kapsul dan menghampiriku.
"Sudah lama sejak terakhir kali aku melakukan ini, tapi ternyata tidak seburuk itu.”
"Bagus sekali. Seperti biasa, Akane memang hebat.”
"Jika kau mencobanya, kau juga bisa melakukannya, tahu?”
" Tidak, itu mustahil... "
"Apa? Baiklah, tidak apa-apa. Kupikir kau bisa mencobanya juga, Yuuya-san, tapi kapsulnya sudah penuh sekarang…”
" Oh yah, mau bagaimana lagi. Melihat Akane bermain membuat semua orang ingin memainkannya juga. "
Kazuya berkata sambil tersenyum kecut lalu menatapku dengan ekspresi meminta maaf.
"Maaf, Yuuya-san. Kelihatannya akan sulit untuk bermain game hari ini... "
"Tidak, tidak apa. Menarik melihat semua orang di sini bermain. "
Sebenarnya, meskipun aku tidak bermain, menonton orang lain bermain itu menyenangkan.
Terutama, setelah melihat Akane-san bermain seperti itu, aku jadi tidak punya keberanian untuk memainkannya sendiri…
Bagaimanapun, dengan begini, aku dapat merasakan hiburan di zaman ini.
***
Beberapa hari setelah eksplorasi pertama ke permukaan.
Pencarian tim Rikuto, yang menghilang tanpa jejak, terus berlanjut, namun waktu terus berjalan tanpa ada petunjuk yang ditemukan.
Faktanya, setelah itu, bahkan tidak mungkin untuk melihat Ksatria Robot di area yang dieksplorasi di permukaan.
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, operasi skala besar untuk merebut kembali permukaan akan dilaksanakan.
Namun, karena Ksatria Robot telah dilengkapi dengan fungsi Stealth baru dan Rikuto dan timnya belum kembali, tidak ada pilihan selain menunda operasi.
Bahkan sekarang, para peneliti, termasuk Marin-san, sedang berusaha mati-matian mencari cara untuk melawan fungsi Stealth baru tersebut.
Dengan ditundanya operasi dan pergerakan Ksatria Robot yang mengkhawatirkan, penelitian pun ikut ditangguhkan.
"Aku penasaran apakah Rikuto dan timnya baik-baik saja... "
"Aku cemas... "
Sekalipun kami punya masalah, aku masih mengkhawatirkan mereka.
Saat aku sedang santai menghabiskan waktu di rumah Kazuya, tiba-tiba, alarm berbunyi di seluruh kota.
"A-apa itu? "
"Mustahil...! "
Raut Wajah Kazuya memucat saat dia menatapku dengan heran, tapi kali ini, suara elektronik keluar dari perangkat gelang Kazuya.
Begitu Kazuya mengoperasikan alatnya, aku bisa mendengar suara Sein-san keluar dari alat tersebut.
"Ini situasi darurat! Kepada Semua para Awakeners, harap segera datang ke tempat perlindungan bawah tanah! "
Merasa ada yang tidak beres dari ekspresi panik di wajah Sein-san, aku pun segera pergi ke tempat perlindungan bawah tanah bersama Kazuya.
Dalam perjalanan, kami juga bertemu Akane-san, yang bergegas keluar dari rumahnya.
"Aku tidak pernah menyangka akan mendengar alarm ini di luar sesi latihan…!”
" Um, apa arti alarm ini? "
Aku menanyakannya sambil berjalan, dan Kazuya memberi tahu ku.
"Alarm ini adalah sinyal untuk serangan Ksatria Robot.”
" Serangan? Tapi Ksatria Robot tidak bisa menyerang area bawah tanah ini, bukan? "
Aku pernah mendengar bahwa Ksatria Robot bergerak dengan menerima perintah dari pemimpin mereka, Machine God Mother, melalui sinyal radio khusus.
Dan karena sinyal radio khusus ini tidak bisa mencapai area ruang bawah tanah ini, Ksatria Robot tidak akan bisa menyerang...
"Seperti yang Yuuya-san katakan, Ksatria Robot tidak akan menyerang sampai sekarang. Yang terpenting, markas ini mustahil ditemukan oleh Ksatria Robot.”
" Lalu bagaimana mereka mengetahuinya? "
"Aku juga tidak tahu, tapi sekarang alarm ini berbunyi, tidak diragukan lagi bahwa kita sedang diserang.”
" Jika mereka menyerang, itu artinya masalah dengan gelombang radio telah terpecahkan… aku punya firasat buruk ketika fungsi Stealth dikembangkan.”
Seperti yang Akane-san katakan, seiring berkembangnya fungsi Stealth yang tanpa seorang pun sadari, tampaknya pihak lain juga terus mencari cara untuk memusnahkan umat manusia.
Kalau begitu, sudah pasti bahwa ini adalah keadaan darurat.
Saat kami tiba di tempat perlindungan bawah tanah, sejumlah besar Awakeners telah berkumpul di sana.
Jumlah mereka sekitar 20.000.
Itu adalah 10% dari total populasi kota dan total kekuatan tempur umat manusia.
Akan tetapi, mustahil untuk mengatakan bahwa mereka adalah mayoritas, karena tidak ada cara untuk mengetahui berapa banyak Ksatria Robot yang mengendalikan permukaan Bumi.
Setelah beberapa saat, sebuah hologram muncul di langit di atas tempat perlindungan bawah tanah.
Memperlihatkan Sein-san, pemimpin para Awakeners.
"Semuanya, dengarkan! Alarm tadi bukan latihan! Kami telah mengetahui dari laporan orang-orang yang melakukan pengintaian bahwa sekelompok besar Ksatria Robot sedang menuju ke kota bawah tanah ini! Kami tidak punya banyak waktu sebelum mereka mencapai tempat ini!”
Para Awakeners mendengarkan pidato itu memiliki ekspresi muram di wajah mereka karena situasinya lebih serius dari yang mereka duga.
"Biasanya, kami akan menyerang lebih dulu dan merebut kembali wilayah itu. Namun, sekarang mereka menyerang lebih dulu dan menyerang kita. Itu tidak berarti kita hanya bisa duduk diam dan menonton! Mulai sekarang, kita akan melawan pasukan mereka!”
Ucap Sein-san sambil melihat kami.
"Tidak diragukan lagi bahwa situasinya tidak ada harapan. Namun, jika kita tidak berjuang di sini, tidak akan ada hari esok bagi umat manusia.”
Sein-san mengatakan ini dengan ekspresi kesakitan namun kemudian segera meninggikan suaranya.
"Oleh karena itu, kita harus berjuang! Untuk merebut kembali daratan, lautan, langit, dan hari esok! Kita juga diberkati dengan seorang Penyelamat! Jangan putus asa! Kita akan merebut kembali semua yang ada di planet ini dalam pertempuran ini!”
“Ooooooooooooooohhhhh!!!”
Suara sorakan orang-orang menggema ke seluruh tempat perlindungan bawah tanah.
Ketika aku diharapkan melakukan banyak hal, tekanannya luar biasa…
Tiba-tiba aku menoleh ke Kazuya yang berdiri di sampingku.
"Aku akan melakukannya... Aku pasti akan merebut kembali permukaan Bumi...! "
Kazuya dengan semangat juangnya yang berapi-api.
"Demi masa depan kami...! "
Akane-san juga penuh semangat.
Bukan hanya mereka berdua saja, tetapi semua orang yang tinggal di mall bawah tanah ini telah memimpikan kehidupan di permukaan selama ratusan tahun.
Ketika aku tiba-tiba dibawa ke Dunia masa depan ini, aku bertanya-tanya mengapa aku.
Tetapi Kazuya dan yang lainnya berjuang mati-matian untuk merebut kembali permukaan, dan mereka terpaksa sampai pada titik di mana mereka harus bergantung padaku.
Awakeners seperti Kazuya dan yang lain tidak bisa begitu saja bersekolah sepertiku.
Sejak mereka dilahirkan, mereka ditakdirkan untuk menghabiskan hidup mereka bertempur sebagai prajurit untuk melindungi kota ini.
...Kehidupan seperti itu sungguh menyedihkan.
Itu sebabnya aku akan melakukan yang terbaik untuk Kazuya dan yang lain.
Dan perang sesungguhnya melawan Ksatria Robot akhirnya dimulai.
Post a Comment