NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Shimotsuki-san wa Mob ga Suki V1 Chapter 2 Part 1

Chapter 2 - Ryuuzaki Ryouma, “Protagonis”


[Bagian 1]

Pagi ini, aku bangun lebih cepat dari biasanya.

“…Aku berteman dengan Shimotsuki-san.”

Kemarin adalah hari yang sangat membahagiakan, sampai-sampai kupikir semua kejadian hari itu adalah mimpi. Bahkan sekarang, aku masih bisa merasakan kebahagiaan itu.

"Yosh."

Aku menampar pipiku keras-keras untuk memulai hari ini.

Entah bagaimana, aku merasa hari ini akan menjadi hari yang baik.

Merasa baik, aku bersiap-siap dan pergi ke sekolah.

Ketika aku tiba di kelas, tanpa sadar aku mencarinya.

Sepertinya…Shimotsuki-san belum datang...

Aku duduk di kursiku, merasa sedikit kecewa. Melihat ke arah jendela yang samar-samar di sinari cahaya matahari.

“Yo, Nakayama. Selamat pagi."

Anak laki-laki yang duduk tepat di depan memanggilku.

Namanya Hanagishi Souma. Dia memiliki penampilan yang cukup tampan untuk menarik perhatian gadis-gadis. Terlebih lagi, dia anggota klub basket.

Dia juga salah satu dari sedikit temanku.

“Yo, pagi Hanagishi-san. Pagi-pagi sudah belajar, rajin sekali."

“Yah, seperti itulah."

"Hm, ngerjain tugas apa?"

"Seperti yang kau lihat."

Di atas mejanya ada lembaran tugas matematika. Tapi, sepertinya dia belum megerjakan apapun, selain namanya yang ditulis acak-acakan, yang menonjol.

"Mau kubantu?"

Kemarin, setelah berteman dengan Shimotsuki-san dan mengantarnya pulang. Aku langsung pulang ke rumah untuk menyelesaikan tugas matematikaku. Kupikir aku bisa mengajarinya beberapa atau membiarkannya menyalinnya jika dia mau. Tapi, Hanagishi-san hanya menggelengkan kepalanya seolah dia sudah menyerah.

"Tidak, aku akan dengan senang hati menyerahkan selembar kertas kosong ini pada Sensei. Toh, paling aku cuma di ceramahi saja."

"Begitu, yah terserah kau saja."

Yah, jika dia sudah mengatakannya dengan begitu santai. Maka, aku tidak perlu ikut campur lebih dalam lagi.

Di tengah-tengah percakapan kami, tiba-tiba seseorang masuk ke dalam kelas.

..... Ya, itu kelompok 'mereka'.

“Hei, panas, jangan sentuh aku. Aku akan lengket!”

“Ayolah~, cuma sedikit aja kok."

“Itu benar, Asuza-chan. Kamu terlalu dekat, itu tidak adil."

“Azu-chan sangat manja."

Benar, kelompok harem “Ryuuzaki Ryouma” memasuki kelas.

Dalam sekejap, tingkat kebisingan langsung meningkat. Kelompok itu sangat mencolok seperti biasanya.

“Ah, mereka lagi. Aku sangat iri dengan si brengsek itu." kata Hanagishi-san dengan ekspresi tidak senang. "Dia benar-benar populer, kan? Yah, menurutku wajahnya cukup tampan lah. Tapi, bukan berarti ketampanannya setingkat selebriti. Jadi, kenapa dia sangat disukai?” tambahnya.

.... Aku juga ingin tahu itu.

Ryuuzaki jelas terlihat seperti pria yang baik. Wajahnya tidak terlalu buruk, dia pandai dalam hal olahraga dan nilainya juga cukup bagus.

Tapi, tidak ada yang luar biasa tentang dia.

Setidaknya, aku tidak berpikir dia memiliki status untuk membentuk harem.

Akan lebih meyakinkan untuk mengatakan bahwa pikiran gadis itu sedang dimanipulasi oleh beberapa kekuatan tersembunyi──Itu sebabnya, dia sangat populer.

Mungkin dia benar-benar 'Protagonis' dari beberapa komedi romantis. Jika itu masalahnya, maka aku yakin bahwa mereka menyukainya hanya karena oportunisme.

Yah… membicarkan dia di belakangnya seperti ini tidak ada artinya.

Jadi, aku membalas senyuman samar pada kata-kata Hanagaishi dan meneruskan topik itu.

Saat itu.

“──Ah”

Tiba-tiba, seorang gadis berambut putih keperakan muncul dalam pandanganku.

Dia adalah Shimotsuki-san.

Dia masuk melalui pintu di depan kelas.

"Hmm? Ada apa?"

Mengikuti pandanganku, Hanagishi-san juga mengalihkan perhatiannya ke arah Shimotsuki-san.

“Ah, Shimotsuki-san. Dia sepertinya sedang dalam suasana hati yang buruk hari ini juga."

Hanagishi-san menatapnya dan tertawa takjub.

“Dia benar-benar memiliki wajah yang dingin. Aku bahkan tidak bisa membayangkan diriku bisa mengaku padanya atau semacamnya.”

Itu adalah persepsi umum dari gadis bernama Shimotsuki Shiho.

Dari sudut pandang anak laki-laki, dia adalah tipe gadis yang sulit di dekati.

Tapi, gadis itu berteman denganku.

Untuk sesaat, aku berpikir untuk mengatakan itu padanya. Tapi, aku segera menyadarinya.

Tidak.itu akan terlalu mencolok. Bukannya aku terbawa oleh hal seperti ini dan mulai membicarakannya.

Aku harus menjaga diriku tetap terkendali.

Kemarin, dia menceritakan padaku bahwa dia Pemalu.

Ketika orang-orang memandangnya, dia tidak bisa bersikap normal.

Aku harus berhati-hati karena jika seseorang sepertiku, karakter mob, ketahuan berteman dengan Shimotuski-san, itu akan membuatnya menonjol.

Padahal, aku bisa saja bergaul dengannya tanpa memikirkan orang lain di sekitarku. Tapi, jika aku melakukan hal itu, itu hanya menimbulkan masalah untuk Shimotsuki-san.

.... Aku mungkin harus berhenti mencoba berbicara dengan Shimotsuki-san di kelas.

Dengan pemikiran itu, aku langsung mengalihkan pandanganku dari Shimotsuki-san.

“… Haa.”

Tanpa sadar aku menghela napas berat.

Pagi tadi, ketika aku bangun dari tempat tidur. Aku merasa sedikit lebih baik bahkan senang karena bisa berteman dengannya. Tapi sekarang, aku menyadari bahwa aku dan dia ada di dunia yang sama sekali berbeda.

Sekali lagi, aku mengerti itu dan aku merasa sedikit sedih.

Hari ini, aku harus menjalani kehidupan sehari-hariku sebagai karakter mob lagi.

......Seperti biasa, aku depresi sendirian.

Tapi, dia sepertinya tidak bisa memaafkan negativitasku──




|| Previous || Next Chapter ||
5 comments

5 comments

  • destriantaka
    destriantaka
    25/1/22 10:26
    Oke
    Reply
  • Udin
    Udin
    24/1/22 19:13
    Icip icip
    Reply
  • Nanashi
    Nanashi
    24/1/22 18:21
    Lanjut gan
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    20/1/22 21:11
    Kapan lanjutnya seru
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    17/1/22 22:43
    👍😁
    Reply
close