-->
NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

My Wife in The Web Game is a Popular Idol [WN] Chapter 59

【Chapter 59】


Matahari terbenam dan langit mulai membiru.

Lampu jalan di kota mulai menyala.

Dari lantai atas gedung apartemen, memungkinkan penghuni apartemen untuk mendapatkan pemandangan kota yang indah saat matahari mulai terbenam.

"......"

Dalam pencahayaan lembut dari koridor luar, aku menatap dengan saksama pada papan nama "Mizuki".

Karena suatu hal, aku ragu untuk menekan interkom pintu.

Alasannya adalah topik pembicaraanku dengan Kasumi-san di dalam mobil.

Di saat aku bertekad untuk menekan interkom, aku mulai mengingat apa yang terjadi beberapa menit yang lalu.

* * *

'Rinka hari ini... kamu bisa berharap banyak padanya, Kazuto-kun~'

Saat itu aku sedang melihat pemandangan kota dari kursi penumpang.

Di lampu lalu lintas, Kasumi-san tersenyum dan berbicara padaku.

'Aku sudah mengatur beberapa rencana menarik untuk Rinka sehingga membuat waktu kalian lebih berwarna.'

'..... Entah mengapa, aku gugup tentang itu.'

'Jangan khawatir, Kazuto-kun. Aku sudah menyiapkan sesuatu yang akan disukai oleh anak laki-laki sepertimu~'

'Eee...'

'Fufu, kamu penasaran 'kan?'

Aku mengalihkan perhatianku dari pemandangan luar kota ke arah Kasumi-san.

'Bukan itu masalahnya.. Um, aku tidak berpikir itu akan menjadi hal yang baik.'

'Ahaha, aku tidak dipercaya, ya~ Santai saja, aku hanya menyarankan cosplay ke Rinka.'

'Cosplay?'

'Yup. Karena kalian berdua akan berduaan~ Bukankah itu cara untuk bersenang-senang?'

'A-Aku rasa, kau benar......'

Cosplay....

Sejauh ini, aku sudah melihat Rinka dengan kostum Idol, seragam sekolah, pakaian santai dan pakaian renang.

......Apakah kostum Idol juga termasuk dalam kategori cosplay? 

'Ah, kostum yang sangat aku rekomendasikan kepada Rinka itu Hadaka Epuron..' [TN: 'Apron (Celemek) Telanjang' gak usah di jelasin.. kalian tahu, kan?]

'Bwah! A-Ap-Apa yang kau rekomendasikan?'

'Ee, anak laki-laki menyukai hal semacam itu, bukan? Aku mempelajarinya dari seorang Senpai dalam hidupku ......'

'Aku tidak menyangkalnya. Tapi, aku juga tidak menegaskannya. Maksudku, siapa Senpai yang kau maksud ini......'

'Hm, Satoko-san.'

'Ini dia, muncul lagi, Satoko-san! Serius, siapa orang itu!?'

Aku tidak pernah menduga bahwa aku akan mendengar nama itu keluar dari bibir Kasumi-san juga.......!

Dia membawa pengaruh buruk pada Kakak dari kedua saudara Mizuki!

'Aku juga merekomendasikan berbagai hal lain seperti gaun cina, pakaian renang sekolah dan pakaian tipe militer. Aku sangat menantikan untuk melihat pakaian seperti apa yang akan dipilih Rinka.'

'Oh, ternyata banyak pilihannya~ Berapa banyak baju yang kau punya......'

Apa yang mendorong Kasumi-san hingga seperti ini?

Saat kami membicarakan soal cosplay, lampu lalu lintas berubah menjadi hijau.

Dengan napas lega, aku diguncang oleh mobil yang mulai bergerak lagi.

* * *

"......itu membuatku gugup dalam banyak hal."

Bagaimana jika itu benar-benar apron telanjang?

......Aku mungkin akan.. pingsan.

Ini memang terlalu merangsang.

Tapi, jika itu Rinka.. itu bukan hal yang tidak mungkin.

Sesuatu tentang dirinya membuatku berpikir begitu.

Dan terlebih lagi, itu atas saran Kasumi-san.

"Baiklah, ...."

Mengambil keputusan, aku menekan interkom dengan tekad.

Tanpa menunggu waktu lagi, aku bisa mendengar suara Rinka dari speaker.

Dan setelah itu, aku mendengar suara dentang datang dari balik pintu.

...... Rinka, bentar lagi dia muncul.

Kira-kira, pakaian seperti apa yang akan dia kenakan 'ya?

Antisipasi, kecemasan, rasa ingin tahu dan segala macam emosi berkecamuk di dadaku.

Kemudian, pintu perlahan terbuka.

"Selamat datang Kazuto-kun............, atau haruskah aku memanggilmu "Tuan"?"

"......"

Rinka mengenakan seragam maid.

Itu salah satu yang berenda, yang sadar akan moe yang kau lihat di kafe pelayan.

Dia mengenakan katyusha putih dan kaus kaki hitam selutut yang menutupi kakinya yang menawan.

Apa yang terlihat dari antara rok dan kaus kaki selututnya adalah paha putihnya yang cukup montok.

Daerah mutlak....... 

"Bagaimana menurutmu, Kazuto-kun? Onee-chan menyuruhku untuk memakai ini.."

"......"

"Selain itu, aku belum pernah memakai baju maid seperti ini. Jadi, aku tidak tahu apakah pakaian ini terlihat cocok untukku atau tidak.."

Rinka mengatakannya sambil mencubit bagian atas roknya dengan sedikit percaya diri.

Dia terlihat sedikit cemas.

Dia sepertinya tidak yakin apakah pakaian itu benar-benar cocok untuknya.

"Um, Kazuto-kun......?"

Ugh... ini sangat memanjakan mata..!

Astaga, apa yang dipikirkan Kasumi-san, terima kasih banyak!!!

Seperti yang bisa kau bayangkan, aku sedikit terkejut dengan ide dia mengenakan apron telanjang.

Tapi...... jika itu adalah baju maid, itu menyajikan kelucuan dan pesona murni yang memikat hati seorang pria dengan sangat indah!

Ya, seperti memukul bola bisbol yang dilempar dengan inti tongkat pemukul dan mencetak home run yang spektakuler!

"Um, Kazuto? Kamu terdiam beberapa saat...... Mungkinkah aku tidak cocok memakai baju maid ini?"

"Tidak, itu sama sekali tidak benar! Pakaian itu sangat cocok denganmu, Rinka! Um, bagaimana aku mengatakannya? Ini membuat kesan tentangmu sedikit berubah, kau sangat imut!!"

"Eee, t-terima kasih......?"

Didorong oleh kegembiraan yang menggebu-gebu, aku meraih kedua tangan Rinka dengan semua momentum yang bisa kukerahkan.

Aku sangat dan secara emosional berterima kasih.

"Sejak awal, Rinka memang imut.. Tapi, saat kau memakai baju maid ini, kau jauh lebih imut. Singkatnya, ini yang terbaik."

"B-Begitu. Senang mendengar Kazuto-kun menyukainya.."

Wajah Rinka tersenyum lega, meski agak gelisah.

...... Eh, mungkinkah apa yang kulakukan ini agak berlebihan?

Aku seharusnya bisa sedikit lebih tenang.

Kegembiraanku terlalu berlebihan.

Menanggapiku, Rinka dengan malu membuka mulutnya sambil memainkan kedua jari telunjuknya.

"Malam ini, Kazuto-kun adalah Tuanku.. Jadi, kalau ada sesuatu yang ingin kamu lakukan... tolong, katakan apa saja padaku.."

"A-Apa saja... katamu?"

'Glup....'

Aku menelan ludahku, saat mendengar pernyataan tak terduga dari Rinka.

"...... Mn, apa saja. Tolong jangan ragu, untuk memerintahkanku melakukan apa pun yang kamu inginkan ......"

Aku tidak tahu apa yang dia bayangkan.

Tapi, pipi Rinka berubah menjadi merah merona saat dia mengatakan itu sambil menundukkan kepalanya, mungkin menyadari apa yang baru saja dia katakan.

Sementara itu, aku yakin bahwa wajahku juga memerah.

Aku bisa tahu bahkan tanpa melihat ke cermin. Tidak sulit untuk membayangkan setelah apa yang dia katakan.




|| Previous || Next Chapter ||
9 comments

9 comments

  • Fyuumn.
    Fyuumn.
    29/4/22 14:44
    lanjut
    Reply
  • Anonymous
    Anonymous
    29/4/22 02:17
    Lanjut min
    Reply
  • Yntkts
    Yntkts
    28/4/22 15:12
    Lanjut min
    Reply
  • Anonymous
    Anonymous
    28/4/22 14:26
    Mantap min
    Reply
  • Oniscorn
    Oniscorn
    28/4/22 10:26
    Lanjut
    Reply
  • Anonymous
    Anonymous
    28/4/22 06:12
    Ewe?
    Reply
  • Marriage
    Marriage
    28/4/22 05:19
    Saran aku aja sih min, inikan ada yg versi LN dan WN..kalau mimin cukup sibuk lebih baik fokus ke WN aja..soalnya ceritanya udah lebih jauh dan karena WN nggak terlalu bertele tele..jadi lebih mudah
    • Marriage
      Fella
      28/4/22 11:52
      Santai aja, LN & WN beda penerjemah
    Reply
  • Mika
    Mika
    28/4/22 03:01
    Buset up jam 3 pagi
    Reply
close