-->
NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

My Wife in The Web Game is a Popular Idol [WN] Chapter 15

15 - Mizuki Nonoa

¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯

"Hei, Kazuto-niichan! kali ini jadilah kuda!"

Dia menjadi sangat terikat padaku.

Seolah secepat komik dua panel.

Awalnya, Nonoa-chan terlihat terkejut, tapi dia mungkin mengamatiku dan memutuskan bahwa aku bukanlah orang yang berbahaya.

Dia mulai bermain-main denganku seolah-olah dia sedang memeriksa kemanusiaanku.

Aku selalu menyukai anak-anak. Jadi, aku ingin bermain dengan mereka.

"Kuda, kuda!"

"Ya, ya. Pegang aku erat-erat, oke." 

Dia begitu tertarik denganku.

Dengan Nonoa-chan di punggungku, aku berkeliling ruangan dengan posisi merangkak.

Ini sangat menyenangkan dan juga merepotkan.

"Awalnya aku penasaran apa yang akan terjadi. Tapi...... Kazuto-kun sebenarnya pandai berurusan dengan anak-anak, ya."

"Yah, begitulah. Aku hanya bersenang-senang dengan mereka....."

Ada juga fakta bahwa Nonoa-chan sangat ramah.

Tiba-tiba aku teringat kenangan nostalgia masa sekolah menengahku.

Ketika aku pergi ke taman kanak-kanak untuk tugas sekolah, anak-anak berkumpul di sekitarku.

Mereka mengusap ingus mereka ke seragamku, anak laki-laki menendang kakiku, anak perempuan memelukku, dll...

Itu benar-benar berantakan, tapi menyenangkan dengan caranya sendiri.

Namun, teman sekelasku saat itu menertawakanku dan berkata, " Usia mental Ayanokouji sama dengan anak kecil."

Setelah itu, di malam hari aku membuat karakter menggunakan teman sekelasku (aku mendaftarkannya hanya dengan setengah pertama dari nama belakang untuk alasan privasi) dalam game dan terbunuh dengan sengaja oleh monster lemah..

Itu berbahaya, bahkan bagiku ...

"Onii-chan, aku ingin ayunan lengan kali ini!"

"Ah, itu. Tidak apa-apa, tapi sebagai gantinya, jangan beri tahu siapa pun aku di sini, oke?"

"Baik!"

Nonoa-chan menjawab dengan riang di punggungku.

Aku kembali dari kuda menjadi manusia bipedal, dan aku menggantung Nonoa-chan di lengan kananku dan mengayunkannya dengan lembut.

Dia jauh lebih ringan dari yang kukira.

"Luar biasa... Kazuto-kun, kamu punya kekuatan, ya."

"Karena Nonoa-chan kecil, jadi kalau cuma ini, aku mampu........uh"

Sambil mengatakan itu, aku mengayunkan seluruh tubuhnya dan mencoba yang terbaik untuk melakukan ayunan lengan.

Nonoa-chan lebih ringan dari usianya, tapi masih agak sulit bagiku sebagai gamer nerd dan orang dalam ruangan.

Aku pasti akan mengalami sakit otot!

"Ahahaha! Onii-chan, kamu luar biasa!"

"Y-Ya kan.....!?"

Tiba-tiba aku melihat wajahku terpantul di jendela.

Entah bagaimana aku memiliki ekspresi yang bagus.


"Sekarang, aku ingin bermain game online!"

"Tidak boleh, Nonoa. Itu terlalu dini untukmu."

"Eeh!"

Mungkin Nonoa-chan sudah bosan bermain denganku sebagai mainan, sekarang dia menuntut untuk bermain game online.

"Nonoa, kamu masih kelas satu sekolah dasar, kan? Setidaknya ketika kamu mencapai sekolah menengah."

"Tidak adil, hanya Rinka-neechan! Aku juga ingin bermain!"

"Jangan mengeluh seperti itu."

"Mmm~~~~......Kazuto-niichan, kumohon ..."

"Eh, aku?"

Topik pembicaraan tiba-tiba berubah.

Nonoa-chan mengalihkan pandangannya ke arahku dengan penuh harap.

"Jangan dengaran dia, Kazuto-kun. Ini terlalu dini untuk Nonoa."

Terlalu dini ya, aku ingin tahu apakah ada batasan usia untuk game online.

Tidak, aku tidak punya hak untuk mencampuri keluarga Mizuki.

"Kazuto-niichan...!"

"....."

Gadis kecil dengan mata memohon, dia benar-benar Malaikat.

Jawaban yang jelas muncul di benakku.

"Rinka, tidak apa-apa, kan? Cuma sebentar .."

"Haa~, kamu terlalu lembut ........ sebentar saja, oke?"

"Yeyy! Terima kasih Rinka-neechan!"

Rinka terlihat enggan saat melihat Nonoa-chan melompat-lompat gembira.

Yah, mungkin tidak baik untuk kecanduan game online di usia ini.

Tapi, sebagai seorang kakak perempuan dia pasti akan senang saat melihat adiknya bermain game dengan gembira.

Daripada memaksanya untuk menanggungnya, kupikir lebih baik membiarkannya mengalaminya sedikit saja.......

Rinka menyalakan komputernya dan membuka Black Plains .

Dia mendudukkan Nonoa-chan di kursi dan membuka menu pembuatan karakter.

Sepertinya dia akan mulai bermain dari awal.

"Hmm? Mari kita lihat ..."

Nonoa-chan mengutak-atik bentuk karakternya dengan kontrol yang buruk.

Rinka menjelaskan dengan nada lembut dari samping.

Aku bisa mengatakan bahwa kedua saudara perempuan itu dekat.

Aku duduk di tempat tidur Rinka dan melihat punggung mereka.

Dari penampilan mereka, itu akan memakan waktu.

Akhirnya, setelah hampir tiga puluh menit, karakter pertama Nonoa selesai.

Dia adalah seorang gadis kecil yang mengenakan jubah hitam.

Namanya "Noona".

Nama yang dia ambil berasal dari nama aslinya.

"Lihat, lihat, Kazuto-niichan! Apakah gadis ini imut?"

"Ya, itu sangat imut."

"Ehehe."

Saat aku memujinya, Nonoa-chan tersenyum puas.

Kemudian tutorial dimulai.

"Umm, apakah ini tombolnya...untuk bergerak?"

"Ya, benar. Lalu kalau kamu menekan spasi ......"

Apa dia mengalami kesulitan dengan operasi mouse-keyboard pertamanya?

Nonoa-chan sedang berjuang untuk mengontrol karakter di layar.

Ketika dia berhasil menyelesaikan misi berjalan, Shirohige Tua, yang seperti master dalam game, berkata, [Hebat! Luar biasa, Noona!] Dia bertepuk tangan dan memujinya.

"Hehe, aku dipuji. Hei, Kazuto-niichan, apa aku hebat?"

"Ya, kamu hebat!"

Dia bertanya kepadaku dengan gembira. Jadi, aku memberinya tepukan kepala dan memujinya.

Anak-anak benar-benar lucu dan polos.

Jika itu aku, "Berhenti bicara omong kosong dan lanjutkan tutorialnya. Kenapa tidak ada tombol lewati?" atau semacam itu.

"... Bahkan aku juga bisa melakukannya.."

Ehh? Sepertinya aku mendengar Rinka mengumamkan sesuatu. Apa aku salah dengar, ya?

Aku berdiri di belakang Nonoa-chan dan melihat layar tanpa mengkhawatirkannya.

Kali ini tutorial melawan monster dimulai.

Ini adalah pertarungan yang pasti bisa aku menangkan, karena HP tidak akan berkurang meski diserang.

Nonoa-chan membuat suara menggemaskan yang mengatakan, "Ei, Ei," saat dia berulang kali menembakkan bola api ke monster dengan kontrol yang buruk. Memenangkan permainan dengan banyak waktu tersisa(?).


[Hmm, seperti yang diharapkan darimu, Noona! Ini luar biasa!]


"Aku berhasil! Aku luar biasa!"

Nonoa-chan, dengan mata bersinar, menarik lengan bajuku untuk memamerkan pujian yang dia dapatkan.

"Kamu luar biasa, Nonoa-chan."

Aku dengan lembut menepuk kepala Nonoa-chan.

Dia benar-benar polos dan manis.

Ya Tuhan, aku sangat menginginkan seorang adik perempuan dari lubuk hatiku!


"Aku belum pernah membuat Kazuto-kun memujiku untuk hal seperti itu sebelumnya."

"...Umm, Rinka-san?"

"Ada apa, ya?"

"Apa kau mungkin, cemburu dengan adik perempuanmu sendiri?"

"Tidak. Aku hanya berbicara pada diriku sendiri. Jangan salah paham."

Rinka menyangkal sambil mempertahankan sikap dinginnya.

.....

Sambil bertanya-tanya, aku terus memuji Nonoa-chan selama satu setengah jam sambil mengawasi permainannya.

Selama waktu ini, aku ingin mencatat bahwa Rinka, yang di sebelahku, menggumamkan hal-hal seperti, "Aku cukup bagus untuk pertama kalinya, tetapi apakah itu benar-benar sesuatu yang patut dipuji?" atau "Bahkan jika itu untuk seorang anak, bukankah itu standar pujian yang rendah?" .

"Mataku mulai lelah. Aku ngantuk."

Menghentikan mouse, Nonoa-chan menggosok kelopak matanya dan bergumam.

"Kamu terlalu banyak bermain game. Jadi matamu lelah. Anggap saja sehari."

"Mmkay. Kazuto-niichan, gendong aku~."

Nonoa-chan yang mengantuk memelukku.

"Kamu tidak bisa melakukan itu, Nonoa. Jangan terlalu merepotkan Kazuto-kun." 

"Mmm~. Gendong~."

"Nonoa....."

"Ah, tidak apa-apa. Kemari, Nonoa-chan."

Seolah ingin menahan Rinka, yang mulai berbicara kasar, aku menggendong Nonoa-chan.

Dia sangt ringan dan hangat.

"Meskipun dia sudah kelas satu....."

"Itu wajar. Bahkan aku masih memohon pada ibuku untuk menggendongku saat aku kelas tiga."

"Kamu anak manja ya? ......Kazuto-kun waktu kecil heh ....."

"......"

Hei, kau terlihat seperti penjahat, apa kau baik-baik saja?

Aku mengalihkan pandanganku dari Rinka ke Nonoa-chan.

Matanya terlihat sangat lelah sehingga dia akan tertidur kapan saja.

Dia sudah bermain-main denganku sebelum dia mulai bermain game.

Sepertinya dia telah bermain dengan teman-temannya sebelum itu ......

"Kazuto-kun, kamu menyukai anak-anak, kan?"

"Itu benar. Aku tidak akan menyangkalnya. Apa kau membenci mereka, Rinka?"

"Aku menyukai mereka, karena anak-anak tidak memiliki motif tersembunyi."

Ah, benar juga ....

Anak-anak sama sekali tidak memikirkan penampilan atau status orang lain.

Mungkin ada beberapa pengecualian, tetapi pada dasarnya, anak-anak itu murni.

Kau bisa berkomunikasi dengan mereka dengan cara yang sama seperti kau berkomunikasi dalam game.

"Ngomong-ngomong, Rinka. Hari sudah mulai gelap, apa kau yakin tidak ingin aku pulang?"

"Ya. Ibuku tidak akan pulang sampai larut malam. Dan, Ayahku juga lagi kerja. Jadi, jangan khawatir tentang itu."

"Kelihatannya Ayahmu sibuk sekali meski ini hari minggu. Apa Ibumu juga bekerja?"

"Tidak, dia pergi dengan teman-teman SMA-nya. Ibu keluar rumah dengan langkah melompat-lompat."

"Kau punya Ibu yang ceria, ya... Bagaimana dengan kakak perempuanmu yang kuliah?"

"Dia menginap di rumah temannya. Aku yakin dia juga tidak akan pulang hari ini." kata Rinka, wajahnya terlihat sedikit sedih.

Dia pasti sangat mencintai keluarganya.

Aku tidak mengerti.

Pada akhirnya, aku tidak pernah mendapat pelukan. [T/N: tidak yakin tentang bagian ini, "kekkyoku, dakko[hug/carry] wa ichido mo shite moraenakattashi"]

"Zzz~, Zzz~......"

Aku bisa mendengar suara napas tidur yang damai datang dari dadaku.

Dia benar-benar telah tertidur.

Wajah tidurnya sangat lucu.

Saat aku menikmati kelucuan Nonoa-chan, Rinka menyodok bahu kiriku.

"Mm, ada apa?"

"Itu, aku sangat senang kamu menyukai adik perempuanku, tapi ....... kupikir kamu terlalu perhatian dengannya."

Rinka, yang tersipu malu, berkata dengan suara kecil sambil mengalihkan pandangannya dengan malu.

.... Apa mungkin, dia cemburu?

Serius?

"......Rinka?"

"Aku ingin kamu memperhatikanku juga....meski cuma sebentar."

"――――"

Rinka menatapku dengan wajah sedikit malu

Apa yang harus kulakukan, dia terlihat sangat imut.

Sangat berbeda dengan keimutan yang aku rasakan selama ini.

Ini adalah keimutan yang indah yang menyebarkan kehangatan di dadaku......

"Rinka....."

"Kazuto-kun......"

Matahari terbenam yang bersinar melalui jendela menciptakan bayangan di wajah cantiknya.

Di dalam ruangan, dimana aku hanya bisa mendengar nafas tidur Nonoa-chan, kesadaranku dan Rinka hanya terkonsentrasi pada satu sama lain.

"......"

Kami saling menatap pada jarak yang begitu dekat sehingga bibir kami hampir bisa bersentuhan jika kami maju selangkah.

Aku memiliki sensasi bahwa aliran waktu mencair, tetapi pada saat itu.


"Samlekom, aku pulang! Rinka, Nonoa ... Eh, sepatu siapa ini!?"


Sebuah suara datang dari pintu depan.

"T-tidak mungkin..... kakakku kembali untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu.....!"

Wajah Rinka kembali pucat.

Suasana manis dan hangat sirna dalam sekejap.

.... Ini gawat.

Aku tidak sengaja tertelan oleh pesona Rinka.

Kami bahkan belum resmi berpacaran. . . . .

"Apa yang harus kita lakukan, apa aku harus bersembunyi di tempat tidurmu lagi?"

"Sudah terlambat untuk itu..... Haa~"

Sepertinya dia sudah pasrah tentang ini.

Rinka, yang menghela napas berat, memiliki pandangan yang jauh.

"Kenapa harus hari ini...!"

Benar.

Ada hari-hari seperti hari ini.




¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
18

18 comments

  • Mamank Di-Di-Di-Diked
    Mamank Di-Di-Di-Diked
    5/4/22 14:26
    Samlekom mamank
    Reply
  • Star_light
    Star_light
    9/2/22 17:43
    Samlekom mamang
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    8/1/22 17:58
    Njir, samlekom bah
    Reply
  • aurlest-kunn
    aurlest-kunn
    26/12/21 18:09
    Kwkkwkwkkwkw
    Reply
  • Spight
    Spight
    17/12/21 14:20
    alhamdullilah islam
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    2/10/21 13:16
    Gw mulai curiga keluarga mizuki org islam semua anjir, ada samlekom,alhamdulillah. Wkwkkw
    Reply
  • Aaaaa
    Aaaaa
    18/7/21 09:44
    Ahhhhh..........spertinya aku menunggu MCxAdek perempuan
    • Aaaaa
      Saratoga
      25/7/21 10:07
      Wah" lolicon di sini��
    • Aaaaa
      Izzy
      25/7/21 12:51
      Bonk
    Reply
  • Adit
    Adit
    2/7/21 18:35
    Kazuto panik part 2
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    30/6/21 22:09
    Teecyduk gak tuh!
    Reply
  • Anggito
    Anggito
    30/6/21 13:34
    Lanjut min 👉😎👈
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    30/6/21 08:57
    lanjut min
    Reply
  • Bujangga
    Bujangga
    30/6/21 08:46
    Pas bagian ayun² tangan Kazutonya ngomong "D, darou..." Indonya kurang lebih "Kan"; "Ya kan".

    Hehehe~
    • Bujangga
      Fella
      30/6/21 09:45
      Thanks, udh ngingetin min
    • Bujangga
      Bujangga
      30/6/21 10:07
      Masama~ 😺
    Reply
  • Marahma
    Marahma
    29/6/21 18:47
    Tercyduk🗿👍
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    29/6/21 18:42
    Up teruss min
    Reply
close