NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Kurasu de Nibanme ni Kawaii Onna no Ko to Tomodachi ni Natta [WN] Chapter 120

Chapter 120 – Pertandingan Antar Kelas


Hari-hari damaiku telah berlalu. Lebih tepatnya, sebulan telah berlalu sejak tahun ajaran baru.

Awalnya aku bertanya-tanya apa yang akan terjadi padaku, pindah kelas dan sebagainya. Tapi, sebulan telah berlalu sebelum aku menyadarinya.

Dan dalam sebulan itu, tidak banyak yang berubah dalam kehidupan sehari-hariku.

Terlepas dari apa yang terjadi di bulan April, tidak ada hal besar yang terjadi dan aku bahkan mulai melupakan kata-kata kasar yang ditujukan pada Amami-san saat itu.

Sering kali aku memikirkan tentang permusahan yang ditujukan pada Amami-san oleh beberapa gadis di kelasku. Tapi pada akhirnya, aku lega bahwa hal-hal tidak meningkat lebih jauh sejak permusuhan itu.

Sama seperti biasanya, pelajaran hari ini untuk kelas kami juga sudah berakhir, kecuali Homeroom.. Biasanya, ini hanya akan memakan waktu selama beberapa menit sambil aku menunggu kelas Umi selesai. Tapi, karena hari ini adalah acara khusus, ini akan berlangsung sedikit lebih lama.

“Um… Seperti yang kalian semua tahu, pertandingan antar kelas akan diadakan akhir pekan depan. Jadi, sebelum kita memutuskan siapa saja yang akan ikut berpartisipasi, kita tidak akan pulang. Nah, itu saja yang bisa Sensei sampaikan. Anggota komite kelas, kalian bisa mengambil alih sekarang. ”

“'Kay~”

Setelah pidato panjang Wali kelas, Amami-san yang duduk di sebelahku berdiri. 

Ngomong-ngomong, anggota komite kelas sudah dibentuk sejak bulan lalu dan Amami-san telah mengajukan diri untuk menjadi Ketua kelas.

Pertandingan antar kelas akan menjadi tugas pertama yang akan diurus oleh komite kelas. Karena alasan inilah, Amami-san terlihat lebih bersemangat dari biasanya.

Tentu saja dia tidak sendirian, ada perwakilan laki-laki juga yang dipilih melalui undian. Undian terjadi bukan karena kurangnya relawan, melainkan karena terlalu banyak relawan.

Tentu saja, aku harus menggambar banyak juga. Tapi, kali ini aku tidak menang, mengecewakan Amami-san. Meskipun secara pribadi, aku merasa lega bahwa aku tidak harus melakukannya, Festival Budaya tahun lalu sudah cukup bagiku.

Yah, aku akan tetap membantunya jika dia membutuhkanku. 

“Mari kita lihat~ Pertandingan antar kelas tahun ini akan terdiri dari empat cabang. Ada, softball, sepak bola, bola voli dan bola basket. Anak laki-laki akan bermain softball dan sepak bola sedangkan anak perempuan akan bermain bola voli dan bola basket.”

Softball dan sepak bola, huh? Jadi, ini adalah kerja sama tim...

Kalau dipikir-pikir, tahun lalu ada olahraga individu seperti pingpong. Tapi, karena minimnya peminat.. pihak sekolah tidak mengatakannya lagi tanun ini.

Yang sangat disayangkan bagiku karena aku menyukai suasana tenang ping pong, karena semua orang akan memilih untuk melihat acara lainnya.

Yah, aku harus memilih salah satu dan aku tidak pandai dalam keduanya. Aku tidak ingin menjadi beban bagi kelas, tetapi apa pun yang kupilih, pada akhirnya aku akan menjadi beban.

Ketika aku merenungkan itu, mereka mulai mengisi nama-nama peserta.

“Sekarang ada sebelas relawan sepak bola. Jadi, mereka yang belum menjadi sukarelawan akan ditugaskan ke softball secara default… Siapa yang belum menjadi sukarelawan lagi? …Ah, Maehara-kun dan Ooyama-kun… Apa kalian berdua tidak keberatan?"

Tampaknya, aku bahkan tidak perlu memilih. 

... Yah, menolaknya hanya akan membuat suasana kelas menjadi canggung. Jadi, mau tidak mau aku menganggukan kepalaku sebagai tanggapan.

Sekarang setelah diputuskan, yang perlu kurencanakan adalah menghindari cedera selama pertandingan …

Dengan pemikiran itu, aku melangkah maju ke papan tulis untuk menuliskan namaku, tapi pada saat yang sama aku hampir menabrak Ooyama-kun.

"Silakan, Ooyama-kun."

“Ah… ‘Oke…”

Ngomong-ngomong, Ooyama-kun adalah teman sekelasku dari tahun lalu, sama seperti Amami-san.

Kalau dipikir-pikir, sudah lama sejak kami berbicara satu sama lain..?

Setelah aku mulai berpacaran dengan Umi dan lebih sering bergaul dengan Nozomu, kami jarang berbicara satu sama lain.

Aku berhenti mencoba berbicara dengannya dan dia berhenti mencoba berbicara denganku juga.

"Ini kapurnya... Sampai jumpa."

“Eh? Mm, terima kasih…”

Saat aku ingin mengangkat topik pembicaraan dengannya, dia malah mengabaikanku dan langsung kembali ke tempat duduknya.

Kupikir dia mencoba bersikap santai denganku seperti biasanya, tetapi karena kami tidak berbicara selama lebih dari setengah tahun, kurasa wajar jika hubungan kami menjadi seperti ini.

Aku ingin berteman dengannya. Tapi, dia sepertinya menghindariku karena suatu alasan.

Apakah aku melakukan sesuatu yang membuatnya marah?

"Apa kamu sudah selesai, Maki-kun?"

“Ya, bagaimana denganmu?”

“Bentar lagi~ Kita hanya perlu mencari orang untuk tim basket.”

Aku melirik ke arah papan tulis. Di sana, aku bisa melihat bahwa anggota untuk tim bola voli sudah diputuskan. Sisanya adalah anggota untuk tim bola basket. Dan, dari sinilah aku menemukan ada dua tim untuk bola basket. Yaitu, tim A dan tim B. Sejauh ini, hanya tiga nama yang tertulis di masing-masing tim. Nama Amami-san ada di tim A.

Ada empat gadis lagi yang belum ditugaskan.

Dan gadis-gadis itu adalah kelompok yang duduk di kursi belakang.

“Hei, hanya kita yang tersisa. Kalian ingin masuk ke tim mana?"

“Hm? Aku tidak peduli~ Selama aku bersama Nagisa.”

“Aku juga~”

“Sama~”

Mereka adalah salah satu orang yang paling tidak mencolok di kelas, nomor dua setelah Amami-san.

Yang tercantik di antara keempatnya menoleh ke arah Amami-san.

Kupikir namanya adalah Arae. Kehadiran nomor 2, Arae Nagisa.

"Jika seperti ini terus. Kita tidak akan bisa memutuskannya. Apa yang harus kita lakukan, Ketua kelas?"

"Um..." Amami-san melirik ke arah kelompok itu. Dan ....

"Hah? Apa? Bahkan jika kau bertanya kepadaku, ini adalah first come first serve. Jadi, kalian harus membaginya sendiri atau itu tidak akan adil untuk orang lain.”

Anggota Tim A adalah Amami-san dan dua gadis lain yang pernah dekat dengannya di kelas satu sementara anggota tim B adalah tiga teman sekelas di kelas satu.

Tidak seperti softball dan sepak bola di mana ada banyak pemain yang terlibat dan kau bisa mendorong semua orang, bola basket hanya memiliki lima pemain per tim, karena alasan ini, pembagian tim menjadi lebih merepotkan.

Sejujurnya, mereka bisa saja melewatkan lelucon ini dan menetapkan nama secara acak. Tapi, sepertinya mereka tidak melakukannya karena suatu alasan.

“Begini saja, kami berempat akan satu tim denganmu, Amami-san, dengan begitu kau bisa memotivasi kami. Lagipula, kau bisa bekerja dengan siapa saja, kan?”

“Iya. Tapi, itu artinya kita harus mengabaikan pendapat dua orang lainnya yang sudah berada di timku…”

Amami-san melirikku dengan ekspresi bermasalah. Yah, ini adalah sesuatu yang sering terjadi di acara sekolah seperti ini, tapi ini adalah pertama kalinya dia harus berurusan dengan ini, masuk akal jika dia bermasalah tentang hal itu.

Jika Umi ada di sini, dia akan diam saja tidak masalah. Tapi, sayangnya dia tidak ada di sini.

“.... Percuma saja jika begini terus. Yagisawa-sensei, tolong lakukan sesuatu."

“… Mau bagaimana lagi…”

Yagisawa-sensei, yang dari tadi duduk di sudut sambil mengawasi kami, menghela nafas sebelum berdiri.

“Memang benar, aku ingin kalian memutuskan semuanya sendiri. Tapi, bukan begini caranya, Arae-san. Kalau kamu memiliki permintaan seperti ini, maka bilang sejak awal. Yah, kita akan memutuskannya dengan gunting batu-kertas.”

"'Baik.""

Mendengar omelannya, Arae-san dan kroni-kroninya mundur dan menulis nama mereka di papan tulis.

Arae-san sendiri yang menulis namanya di tim A, tim tempat Amami-san berada.

"Baiklah! Kita berada di tim yang sama. Mohon bantuannya, Arae-san~!"

“Mm, hah.. Ada apa dengan tanganmu itu?"

"Eh? Berjabat tangan? Um, kita berada di tim yang sama, bukan?”

“Ah.. Ya, iya.”

Dia berkata sambil mengabaikan tangan Amami-san.

“Arae-san?…”

“Dengar, Amami.. Aku mau satu tim denganmu karena aku tidak ingin kelas kita dipermalukan. Jadi, jangan sok akrab denganku, ngerti?"

Aku tahu dia tidak menyukai Amami-san karena suatu alasan. Tapi tetap saja, mengatakan sesuatu seperti itu langsung didepan orangnya merupakan tindakan yang tidak sopan.

Dia mungkin sadar bahwa dia bersikap kasar, itulah betapa dia membenci Amami-san, kurasa.

“Amami-san, aku akan kembali ke tempat dudukku dulu."

“Ah, ya… Terima kasih, Maki-kun.”

“Santai saja. Oh, ya.. kau tidak perlu memikirkan kata-katanya itu..."

Setelah aku menghibur Amami-san dan kembali ke tempat dudukku, aku mendengar gumaman.

'Pada akhirnya, kau membutuhkan seorang pria untuk membantumu, ya?.. Dasar jalang.'

Kata-kata tidak menyenangkan itu bercampur dalam suasana kelas yang bising.

Amami-san, yang sedang berbicara dengan Yagisawa-sensei mungkin tidak menangkap gumaman itu, tetapi aku berhasil mendengarnya dengan baik.

Maksudku, aku tahu pasti siapa yang menggumamkan kata-kata kasar yang ditujukan pada Amami-san.

Pada akhirnya, orang itu tidak bisa diam selama sisa tahun ini, ya? Sekarang, apa yang harus kulakukan?

Catatan Penejemah: 

Mungkin sebagian besar dari kalian sudah tahu dari FP.. Nah, mimin mau ngasih tahu lagi... bahwa WN/LN kesayangam kita ini akan mendapatkan adaptasi manga yang direncanakan terbit pada musim panas mendatang di (Comic Walker) Info seperti yang tertera pada gambar di bawah ini:





|| Previous || Next Chapter ||
9 comments

9 comments

  • Mamank Di-Di-Di-Diked
    Mamank Di-Di-Di-Diked
    28/4/22 22:41
    Bersyukur dapet adaptasi, semoga ngga mengecewakan...
    Reply
  • MR.Eza
    MR.Eza
    28/4/22 18:51
    Jadi kawaii njir di manga, padahal lebih suka versi LN/WN nya yang lebih mature dan ada gap moe nya tersendiri. Gk sabar sih liat Yuu versi manga nya
    Reply
  • Anonymous
    Anonymous
    28/4/22 17:29
    Kanjut min
    Reply
  • Anonymous
    Anonymous
    28/4/22 13:06
    Umi di manga terlalu kawaii >\\\<
    Semangat Tl nya min, gass terus sampai mentok🔥🔥🔥
    Reply
  • Danurendra
    Danurendra
    28/4/22 10:08
    Mukanya umi yang manga lebih bulet, tapi tetep bersyukur dapet adaptasi manga. Semangat nge tlnya min
    Reply
  • Marriage
    Marriage
    28/4/22 09:07
    Kok gwe lebih suka asanagi umi yg versi LN/WN..di manga wajah nya agak bulet dan rambut nya hitam semua..kalau di LN rambut nya kyak ada ujung biru nya..kalau di LN umi cantik nya setara yuu..tapi kalau manga mungkin lebih unggul yu
    Reply
  • Mecons
    Mecons
    28/4/22 07:47
    Rada Anek rambutnya umi jadi hitam GK ke biru biruan lagi
    Reply
  • Hamzah Mujahid
    Hamzah Mujahid
    28/4/22 06:14
    Lanjut
    Reply
  • Anonymous
    Anonymous
    28/4/22 03:13
    Semoga weekly manga
    Reply
close