NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Kurasu de Nibanme ni Kawaii Onna no Ko to Tomodachi ni Natta [WN] Chapter 232

Chapter 232 - Langkah Pertama


Setelah menghabiskan waktu istirahat makan siang selama satu jam dengan santai, kami pergi ke posisi masing-masing untuk latihan sore hari.

Nozomu, satu-satunya di tim merah di antara kami berlima, dipaksa untuk bergabung dengan regu sorak untuk latihan karena staminanya. Sementara itu, sisa dari kami akan pergi berlatih untuk event kami masing-masing.

"Baiklah, Maki dan aku akan pergi lewat sini. Sampai jumpa nanti Yuu, Nina."

"Mm! Oke, aku akan berlari sekeras yang aku bisa karena sudah lama! Ninacchi, kamu sedang berlatih untuk lomba juga, kan? Berhati-hatilah agar tidak melukai dirimu sendiri!"

"Siap~ Jangan khawatirkan aku, aku belum pernah jatuh dalam perlombaan lari sebelumnya. Kamu harus mengkhawatirkan Rep sebagai gantinya~"

"... Ugh, aku tidak bisa menyangkalnya. Aku akan melakukan yang terbaik..."

Seperti yang Nitta-san tunjukkan, aku tidak terlalu atletis dibandingkan dengan gadis-gadis dalam kelompok kami. Belum lagi Amami-san, bahkan Umi dan Nitta-san jauh lebih atletis dariku. Jika aku berlomba melawan mereka, aku pasti akan kalah.

Aku sudah berdiskusi dengan Umi sebelumnya tentang acara apa yang harus kami ikuti dan memutuskan lomba lari tiga kaki. Aku mungkin akan menghambat Umi. Jadi, aku harus melakukan yang terbaik dalam latihan. [TN: Lomba lari tiga kaki, tanpa gw jelasin. Udah pada tau lah]

Ngomong-ngomong, untuk membandingkan spesifikasi kami berdua:

> Waktu Sprint 50m: Umi > Aku

> Tinggi Badan: Umi >= Aku

> Panjang Kaki: Umi >> Aku

> Kooperatif: Umi >> Aku

Itu sedikit menyedihkan untuk dipikirkan. Karena kami akan berkompetisi bersama, aku tidak boleh menunjukkan sisi menyedihkanku padanya. Aku tidak ingin mempermalukan Umi.

"Maki, pastikan untuk mengikutiku dari dekat, oke?"

"....Oke."

Sama seperti bagaimana dia memperlakukan Amami-san sebelum ujian, Umi adalah instruktur yang jahat ketika datang ke sesuatu seperti ini. Dia tidak akan menunjukkan kelonggaran terhadapku tidak peduli apa yang terjadi.

Namun, jika aku mengikuti pelatihannya, aku pasti akan meningkat. Jadi, aku melakukan yang terbaik untuk memenuhi harapannya.

Perlombaan lari tiga kaki adalah acara estafet. Para peserta dibagi menjadi pasangan pria, pasangan wanita dan pasangan pria-wanita dan masing-masing dibagi menjadi balapan tiga kaki dengan kelompok dua orang dan balapan empat kaki dengan kelompok tiga orang.

Tidak dapat dihindari bahwa akan ada perbedaan fisik untuk pasangan pria-wanita. Oleh karena itu, kerja sama itu penting.

Bagaimanapun, mereka tidak menghentikan pasangan untuk berpartisipasi dalam perlombaan tiga kaki, mereka mendorongnya. Bahkan, saat kami mendaftar, mereka langsung menyetujuinya tanpa banyak keributan. Rupanya, sebuah insiden terjadi selama festival olahraga terakhir, itulah sebabnya mereka melakukan hal ini.

Aku tidak akan bertanya apa itu.

"Baiklah, mari kita coba berlari sekarang. Kita akan mulai perlahan-lahan, oke? Ikuti irama dan berputar-putar dalam lingkaran."

"Oke. Um, dimana aku harus meletakkan lenganku? Bahumu? Atau pinggangmu?"

"Aslinya sih bahu. Tapi untuk saat ini, pinggang saja."

"...Baiklah, permisi kalau begitu."

Aku meletakkan tanganku di pinggang Umi, lalu menariknya lebih dekat padaku.

Aku merasakan kelembutan tubuhnya menekan ke tubuhku. Aku sudah terbiasa dengan sensasi ini karena kami melakukan hal ini sepanjang waktu di rumah, tetapi masih terasa memalukan melakukan hal ini di depan orang lain.

"Muu, kamu terlalu gelisah, Maki. Ini hanya latihan. Jadi rileks saja, oke?"

"Y-Ya..."

Aku harus fokus pada Umi untuk saat ini.

"Jangan terlalu banyak melihat kakimu. Lihat lurus ke depan dan ikuti irama."

"Mengerti."

Aku tidak perlu berpikir banyak tentang mencocokkan kecepatan Umi, aku hanya mencoba yang terbaik untuk mengikuti irama. Satu, dua, satu... dua... Baiklah.

"Ah, ini mungkin bukan waktu yang tepat untuk mengatakan ini, tapi..."

"Hm? Apa itu? Lebih banyak saran?"

"Tidak. Ini sesuatu untuk memotivasimu ..."

Umi berbisik di telingaku,

'Kalau kamu berlatih keras, aku akan memberimu sebuah hadiah~'

Bisikannya membuatku merasa geli.

"Apa hadiahnya?"

"Hm~ Coba tebak dong~"

Sekarang Umi-san, itu sungguh kejam. Yah, itu tidak seperti aku bisa menahannya.

Berkat itu, perhatianku benar-benar terfokus pada Umi.

"....Aku tidak benar-benar membutuhkan hadiah, aku masih akan melakukan yang terbaik dengan cara apapun. Tapi, kalau kau mengatakan itu..."

"Nantikan saja~ Oke, mari kita mengambil langkah pertama kita bersama-sama~"

"Tentu, tapi apakah kita benar-benar perlu membesar-besarkannya seperti ini?"

"Mnm. Ayo, mari kita lakukan~ Ready~"

""Goo~""

Kami saling memandang satu sama lain sebelum mengalihkan pandangan kami ke depan pada saat yang sama. Kemudian kami mengambil langkah pertama kami.

Satu, dua, satu, dua...

"Semangat, Maki! Ayo~!"

"Satu, dua, satu, dua."

Di lapangan yang bising, aku memfokuskan semua pada pimpinan Umi dan terus mengeluarkan suaraku sehingga Umi bisa mendengarnya.





|| Previous || ToC || Next Chapter ||
0

Post a Comment



close