Penerjemah: Rion
Proffreader: Rion
Tanaka Note: Moga ae kalian tetep bisa baca di web yang nerjemah aslinya, gak web copasan sana yang ngambil terjemahan nya dari sini.
Interlude 3
Buku harian Shiho.
Aku tahu bahwa impian Takeru adalah membuka kantin anak-anak.
Dia memberitahuku pertama kali setelah dia melamarku, mengatakan bahwa itu adalah sesuatu yang berhubungan dengan masa depan kami berdua.
Ketika aku pertama kali mendengarnya, aku berpikir bahwa itu adalah impian yang sangat cocok dengan Takeru. Takeru dan aku yang akan menjalankan kafe-nya bersama, Chikuwa akan menyambut pelanggan sebagai kucing maskot, dan Minoru-kun akan sesekali membantu.
Mengelola kafe seperti itu pasti akan sulit, tapi asalkan kami berempat masih bisa makan, aku sudah puas. Aku tidak perlu kemewahan, dan uang sisa bisa digunakan untuk membantu anak-anak seperti kami.
Membayangkan masa depan itu bersama, kami mengunjungi banyak kafe.
Itu seharusnya menjadi masa depan yang membahagiakan, dan sebelum aku menyadarinya, perlahan itu menjadi impianku juga.
Setelah Takeru meninggal, aku menyerah. Berpikir bahwa impian itu tidak akan pernah menjadi kenyataan.
Namun, saat aku melihat buku catatan Takeru, aku menyadari bahwa dia tidak pernah menyerah pada mimpinya.
Seperti yang aku katakan pada Minoru-kun, aku yakin Takeru sengaja meninggalkan buku catatan itu.
Dia tahu bahwa suatu hari Minoru-kun akan menemukannya, dan memberi kesempatan agar ia bisa tahu tentang mimpi itu.
Tergantung pada keinginan Minoru-kun sendiri, Takeru mungkin ingin mempercayakannya kepada Minoru-kun.
Dengan tidak mengatakan apa-apa dan hanya meninggalkan buku catatan, Takeru memberikan pilihan kepada Minoru-kun. Dia tidak memaksanya untuk melanjutkan mimpi itu, tetapi jika Minoru-kun mau melanjutkan dengan keinginannya sendiri, Takeru ingin mempercayakannya.
Alhasil, Minoru-kun memutuskan untuk mewujudkan mimpi itu demi meninggalkan bukti bahwa Takeru pernah hidup di dunia ini.
Meski, sejujurnya, saat aku mendengar cerita itu, aku ingin sekali menghentikannya.
Aku senang bahwa Minoru-kun ingin mewujudkan impian Takeru, tapi aku juga merasa itu bukan ide yang baik.
Minoru-kun masih kelas 2 SMA. Ini adalah waktu yang penting untuk mulai memikirkan masa depannya, dan aku tidak berpikir itu baik untuknya jika dia mengesampingkan dirinya sendiri demi mewujudkan impian Takeru.
Hanya karena dia adalah seorang adik, bukan berarti dia harus mewujudkan impian kakaknya.
Namun, ketika aku melihat mata serius Minoru-kun, aku tidak bisa mengatakan apa-apa.
Aku penasaran, apakah saudara itu memang mirip satu sama lain... Apalagi, saat aku melihat ekspresi itu, aku tersentak.
Mereka berdua berbeda dalam penampilan, kepribadian, dan cara bicara. Bahkan, mereka punya lebih banyak perbedaan meskipun mereka saudara. Namun begitu, meskipun tidak kontras dalam segala hal, warna mata mereka saat sedang serius adalah sama.
Dengan mata seperti itu, aku tidak bisa menghentikannya.
Jadi, daripada menyerah untuk menghentikan, aku lebih memutuskan untuk membantunya.
Previous Chapter | ToC | Next Chapter
Join server Discord disini: https://discord.com/invite/HMwErmhjMV
Post a Comment