Epilog
Beberapa hari setelah pertempuran sengit melawan Mother.
Umat manusia akhirnya berhasil merebut kembali permukaan Bumi.
Aku pikir mereka akan segera mulai bergerak ke permukaan,tapi ada banyak sekali sisa-sisa Ksatria Robot yang tergeletak di permukaan sekarang, dan tampaknya tidak ada yang bisa dimulai sebelum masalah tersebut terselesaikan.
Ngomong-ngomong, kupikir alasan Kazuya bisa masuk menaiki Ksatria Raksasa saat itu adalah karena dia adalah keturunanku dan memenuhi syarat untuk mewarisi Ksatria Raksasa.
Lagipula, tugasku sudah selesai.
"Jadi ini perpisahan ya... "
Kazuya mengatakannya dengan ekspresi sedih di wajahnya.
Pertempuran melawan Mother telah usai, pasukan musuh telah menghilang, dan kami telah mengamankan sejumlah besar bahan bakar, jadi sekarang aku bisa kembali ke waktuku sendiri.
Seperti yang aku janjikan tempo hari, aku akan kembali ke waktuku sendiri, dan dengan begitu aku akan kembali ke Dunia seribu tahun yang lalu.
Aku ingin membantu rekonstruksi sedikit lebih lama, tetapi tampaknya semakin lama aku tinggal di periode waktu ini, semakin sulit pula untuk kembali ke waktuk ku sendiri.
Jadi, diputuskan bahwa aku akan kembali ke waktu ku sendiri segera setelah energinya diperoleh.
Aku telah dibawa ke waktu ini oleh perangkat yang dimiliki Kazuya, tetapi untuk kembali, aku disuruh berdiri di atas sebuah mesin yang tampak seperti panggung melingkar, dan kelihatannya aku akan kembali ke waktu ku sendiri dengan menggunakan perangkat ini.
Menurut Marin-san, aku akan segera kembali setelah dibawa ke masa ini agar tidak ada seorang pun yang menyadari bahwa aku telah berada di dunia masa depan.
"Semuanya terjadi begitu cepat. Aku tidak pernah menyangka bahwa umat manusia akan mampu mendapatkan kembali kehidupan di Bumi yang telah lama dinantikannya... tetapi itu semua berkat Yuuya-san.”
"Tidak, bukan itu. Kalau bukan karena Kazuya, kita tidak akan bisa mengalahkan Mother, jadi itu semua berkat usaha semua orang.”
"Nah… kamu mirip seperti Kazuya saat kamu begitu rendah hati.”
“Eh?”
Lalu Akane-san, yang datang untuk mengantarku pergi seperti Kazuya, berbicara dengan bingung.
Setelah Akane-san, Marin-san berbicara juga.
"Benar sekali. Kenyataan bahwa kamu memiliki pendapat yang rendah tentang dirimu sendiri dan lamban sama seperti dia.”
" B-begitu ya? "
Sejujurnya aku masih tidak percaya kalau dia adalah keturunanku, tapi ketika orang-orang mengatakan kalau dia mirip sepertiku, aku merasa semakin sulit untuk mempercayainya.
Namun, aku tahu bahwa Kazuya adalah anak yang sangat baik, meski hanya untuk waktu yang singkat, jadi aku sungguh senang ketika diberi tahu bahwa aku seperti dia.
Ketika aku tiba-tiba melihat ke arah Kazuya, dia juga melihat ke arahku, jadi kami saling melihat dan tertawa terbahak-bahak.
"Hahaha… kamu benar, kita mungkin mirip dalam hal itu.”
" Benar sekali. "
Setelah kami berdua tertawa, Marin-san akhirnya mulai menyalakan mesinnya.
Pada saat yang sama, cahaya yang menyilaukan keluar dari bawah kakiku.
"Yuuya-san, terima kasih banyak. Berkatmu, masa depan kami terselamatkan. Yang terpenting, aku senang kita bisa menjalani cobaan yang berharga ini."
"Awalnya, meskipun kamu adalah leluhur Kazuya, aku penasaran apa kamu benar-benar bisa menjadi penyelamat kami, tetapi… kamu jelas orang yang tepat. Terima kasih banyak.”
Saat cahaya itu berangsur-angsur bertambah terang, Marin-san dan Akane-san mengucapkan kata-kata ini sebagai salam terakhir mereka.
Dan kemudian...
"Yuuya-san, terima kasih banyak telah berjuang untuk kami meskipun kamu tiba-tiba dibawa kemari ke waktu ini. Aku sangat senang kamu adalah leluhurku!”
"Aku juga sangat terkejut, karena aku tidak pernah menyangka akan punya keturunan, tapi... Aku sangat senang bisa membantu kalian semua mendapatkan kembali dunia kalian. Dan... Aku sangat bangga bahwa Kazuya adalah keturunanku.”
“Yuuya-san…”
Kazuya menatapku dengan air mata di matanya dan segera menghapusnya.
"Aku akan menjadi kuat sepertimu, Yuuya-san! "
"Tidak, tidak, sekarang musuh sudah tidak ada, kurasa itu tidak perlu…”
“Tidak, ini bukan hanya tentang kekuatan! Aku akan berusaha keras untuk memiliki tekad hati yang kuat seperti milikmu, Yuuya-san!”
“Kazuya…”
...Tekad hatiku tidak kuat sama sekali.
Aku menyadari betapa kuatnya tekad hatimu melebihiku, dan aku belajar darimu.
Tekad yang tidak pernah menyerah...
Cahaya semakin terang, dan aku menyadari bahwa waktu kita bersama akan segera berakhir. Aku tersenyum sekali lagi dan melambaikan tangan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada semua orang.
"Baiklah, semuanya, jaga diri kalian semua! "
"Yuuya-san, terima kasih banyak! "
Dan tepat ketika aku pikir aku akan melampaui ruang dan waktu, Kazuya tiba-tiba berteriak seolah-olah dia teringat sesuatu.
"Oh, ngomong-ngomong, aku sudah menyelidiki legenda tentangmu lagi, dan istrimu adalah──”
"Eh, apa? Istriku? Bagaimana dengan istrikuuuuuuu?!”
──Pertanyaanku tidak terjawab, dan aku meninggalkan Dunia masa depan tanpa mendengar kelanjutan ceritanya.
***
“Ah…”
Aku mendapati diriku berdiri di depan rumahku.
"Aku penasaran apa aku sudah kembali...? "
Saya ingat setelah perangkat yang mengirim ku kembali ke waktu asal diaktifkan, saya dikelilingi oleh cahaya, dan kemudian aku mendapati diri ku berdiri di sini.
Namun, saat cahaya itu menyelimutiku, entah bagaimana aku merasakan bagian cahaya itu memasuki tubuhku…
Aku memeriksa tubuhku.
“...Sepertinya tidak ada yang berubah.”
Lalu cahaya apa itu? Apa itu hanya imajinasiku?
Aku tidak berpikir bahwa cahaya itu ada hubungannya dengan Time Travel...
Tidak, bukan itu!
Kazuya, pada saat berpisah, hendak mengatakan sesuatu yang sangat mengganggu, bukan? Siapa istriku?!
Ketika aku sedang merasa tidak nyaman, Luna datang dari arah rumah.
"Yuuya? Apa ada yang salah? "
“Ah, Luna!”
"A-apa itu? Ada apa? "
Melihat Luna, aku merasa akhirnya aku kembali ke waktu asalku, dan aku merasa bahagia.
Bagaimana pun, aku bisa kembali dengan selamat!
Cahaya dari sebelumnya tidak penting lagi.
Tidak, aku masih khawatir tentang siapa istriku, tapi karena aku tidak bisa mendengar jawabannya lagi, tidak ada gunanya mengkhawatirkannya.
Luna menatapku dengan ekspresi curiga.
"Hmm? Apa yang terjadi padamu? "
“Eh?”
Sementara aku terkejut dengan kata-kata Luna yang tak terduga, dia terus berbicara.
"Kenapa kehadiran kekuatan yang kurasakan darimu semakin kuat hanya karena kau pergi ke pintu depan?”
"Uh, yah... "
Aku tidak mampu menjawabnya, tidak disangka Luna mampu melihatnya hanya dengan melihatku.
Mungkinkah ini efek cahaya tadi? Apakah aku memperoleh kekuatan aneh tanpa menyadarinya?
Lalu Luna melanjutkan.
"Siapa sebenarnya yang datang ke pintu?”
Ah, itu mengingatkanku. Sebelum aku pergi ke masa depan, Kazuya membunyikan bel pintu, dan aku pun membukanya.
Saat aku sedang memikirkannya, Lexia-san dan Yuti juga datang.
“Yuuya-sama? Apa ada yang salah? "
“Yuuya?”
Ketika Luna bertanya lagi padaku, aku menceritakan padanya tentang kejadian yang telah kualami…
"...Aku tidak tahu kalau kamu sudah pergi ke masa depan…”
"Sungguh menakjubkan. Itu bukan sesuatu yang terjadi dalam sekejap.”
Seperti yang Yuti katakan, itu bukan sesuatu yang bisa kamu alami hanya dengan datang ke pintu depan.
Namun, karena aku benar-benar mengalaminya, tidak ada yang bisa ku lakukan mengenai itu.
Kemudian Lexia-san berbicara.
"Seperti yang diharapkan dari Yuuya-sama! Aku ingin mengatakan itu, tapi kali ini, itu tidak masuk akal. Terutama... Aku tidak percaya Yuuya-sama punya keturunan!”
" Oh, apa itu yang kamu permasalahkan?! "
Aku kira ada hal lain yang bisa dia bicarakan...
Lexia-san menghampiriku, dengan ekspresi yang sulit dijelaskan.
"Bukan itu hal yang paling penting! Lagipula, kamu tahu siapa pasangan hidup Yuuya-sama, kan?”
" Yah itu... "
"Jadi, siapa sebenarnya pasangan hidupnya? Tentu saja itu aku!”
" Kamu terlalu bersemangat. "
"Apa yang kamu bilang?! "
Menyaksikan percakapan antara Luna dan Lexia, aku benar-benar merasa bahwa aku telah kembali ke waktu asal ku yang asli.
Akan tetapi, aku tidak tahu siapa pasangan hidup ku, dan yang terpenting, aku telah diberi tahu cerita gila bahwa aku telah menikahi beberapa orang, jadi aku tidak bisa menceritakannya kepada mereka.
── Dengan ini, aku, yang telah kembali dari dunia masa depan, akhirnya dapat menarik napas dalam-dalam dan menyadari bahwa kehidupan sehari-hari ku akhirnya telah kembali.
***
Keesokan harinya.
Aku baru saja kembali dari Studi di Luar Negeri, dan aku juga telah menghabiskan beberapa waktu di Dunia masa depan, jadi sudah lama sejak terakhir kali aku bersekolah.
Saat aku memasuki ruang kelas, Ryo dan Shingo-kun sudah ada di sana untuk menyapa ku.
"Hei Yuuya! Selamat pagi! "
"Pertama-tama, selamat atas Studimu di Luar Negeri! Bagaimana?”
" Yah... Banyak hal yang terjadi, tapi itu baru dan menarik. "
Saat aku memberitahukan kesan jujurku, Ryo mengangguk kagum.
"Hah... Kamu luar biasa. bahasa Inggris ku kurang bagus, jadi pergi ke Luar Negeri masih menjadi tantangan bagiku. "
"Meskipun aku bisa mengerjakan tes bahasa Inggris dengan baik, aku tidak pandai berbicara bahasa Inggris…”
Sekalipun kamu tidak bisa membaca atau menulis, jika kamu bisa mengobrol, kamu pasti akan merasa lebih percaya diri.
Lagi pula, waktu kami ngobrol tentang hal-hal remeh, Ryo mencondongkan tubuh ke depan.
"Hei, sebenarnya aku sedang berpikir untuk mengadakan pesta Natal untuk merayakan kepulangan Yuuya dan Kaori ke Jepang. Bagaimana menurutmu?”
" Eh, apa itu baik-baik saja? "
Aku bertanya tanpa berpikir, dan Ryo mengangguk sambil tersenyum.
"Tentu saja! Ada perayaan kepulangan, tetapi alasan utamanya adalah kami hanya ingin berpesta bersama."
"Baiklah... Kurasa aku akan bergabung dengan kalian? "
"Yay! Kamu bergabung juga, Yuuya! "
"Ngomong-ngomong, dimana kita akan mengadakan pestanya? "
"Yah, sebenarnya, Kaori-san mengundang kita ke rumahnya, jadi kita akan mengadakan pestanya di tempatnya. "
"Benarkah? "
Aku tidak tahu kalau kita akan mengadakan pestanya di rumahnya Kaori...
Memang benar aku pernah tinggal di rumah Kaya-san saat aku Studi di Luar Negeri, tapi ini pertama kalinya aku ke rumah Kaori yang ada di Jepang.
... Yah, mengingat ukuran vila yang kita kunjungi selama liburan musim panas dan rumah Kaya-san, kurasa rumah Kaori juga akan sangat besar dan luas.
Sementara aku memikirkannya, Ryo melanjutkan seakan dia teringat sesuatu.
"Oh, dan karena ini pesta Natal, kamu juga harus menyiapkan hadiah, oke? "
"Hadiah? "
"Y-yeah, akan menyenangkan jika kita semua bertukar hadiah... "
Oh, bertukar hadiah.. . !
Aku tahu ada acara semacam itu, tapi aku tak pernah bermimpi aku akan ikut juga.
"Oke, aku akan menyiapkan hadiahnya! "
Aku menjawabnya, sambil menantikan pestanya.
***
Sepulang sekolah.
Saat aku bersiap untuk pulang ke rumah, tiba-tiba aku dipanggil.
“Yuuya-kun!”
“Kitaraku-senpai?”
Aku menoleh ke arah suara tersebut, dan di sana ada Kitaraku-senpai.
Aku penasaran apa dia ingin sesuatu, jadi aku menghampirinya.
"Ada apa? "
"Sebenarnya, aku ingin memberi tahumu sesuatu. Apa sekarang waktu yang tepat? Agak sulit untuk membicarakannya di sini. "
"H-huh, baiklah... "
Apa itu?
Untuk saat ini, aku mengikuti Kitaraku-senpai, dan dia membawaku ke ruang kelas yang kosong.
"Maaf, aku tidak bisa menemukan tempat lain yang kosong... "
"Tidak apa, tapi... Apa itu sesuatu yang ingin Kitaraku-senpai beritahukan sampai tidak ingin didengar orang lain? "
Ketika aku bertanya padanya tanpa berpikir, Kitaraku-senpai mengangguk.
Apa? Cerita macam apa ini yang menjadi masalah jika ada yang mendengarnya…?
Saat aku tengah mempersiapkan diri untuk mendengar apa yang akan dikatakannya, Kitaraku-senpai mengatakannya.
"Yuuya-kun! Bagaimana kalau pergi jalan-jalan?”
“…..Eh?”
Aku tak dapat menahan diri untuk tidak menjawab dengan ternganga atas kata-kata yang sama sekali tidak kuduga.
" Ja-jalan-jalan? "
"Benar sekali! Sebenarnya, aku akan mengajak semua orang yang berpartisipasi dalam School Idol Project, Yuuya-kun dan Kaori-kun untuk jalan-jalan!”
Saat aku menanyakan lebih detail, sepertinya Kitaraku-senpai akan memberi kami perjalanan hiburan.
"Baiklah... Aku mengerti apa yang Kitaraku-senpai katakan, tapi apa tidak apa-apa? Maksudku, sepertinya kamu lebih memihak kami..."
Saat aku mengatakan hal itu, Kitaraku-senpai tersenyum kecut.
“Mungkin kedengarannya seperti itu, tetapi karena keluargaku yang mengurus semuanya, mulai dari transportasi hingga penginapan untuk perjalanan ini, rasanya seperti aku secara pribadi mengundangmu untuk ikut dalam perjalanan ini, jadi tidak apa-apa. "
"L-luar biasa... "
Dia juga mengurus transportasi dan hotel… Keluarga Kitaraku-senpai juga sangat kaya, sama seperti Kaori.
"Jadi, bagaimana menurutmu? Jika memungkinkan, aku ingin kamu juga ikut dengan kami... "
"Ya, aku akan ikut juga. Tolong biarkan aku ikut. "
Aku diundang dengan sangat baik, jadi aku akan ikut.
Ketika aku menjawabnya seperti itu, Kitaraku-senpai tersenyum.
"Bagus! Kalau sudah ada jadwal detailnya, aku akan menghubungimu nanti!”
"Dimengerti! "
"... Baiklah, semuanya berjalan sesuai rencanaku…”
“Huh?”
" Tidak ada! Sampai jumpa nanti! "
Setelah mendengar jawabanku, Kitaraku-senpai pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun.
Aku tidak pernah menyangka akan diundang ke pesta Natal dan jalan-jalan di waktu yang sama…
Mungkin karena aku mengalami masa-masa sulit dalam Studi di Luar Negeri dan di Dunia masa depan, tetapi tampaknya hal-hal baik terjadi satu demi satu kali ini.
"Baiklah… Aku menantikan keduanya.”
Aku membiarkan pikiranku mengembara ke rencana-rencana menyenangkan yang ada di hadapanku.
Afterword
Terima kasih telah mengambil cerita ini.
Aku sang Author, Miku.
Di akhir volume sebelumnya, Yuuya tiba-tiba dibawa pergi oleh seseorang, dan volume ini melanjutkan cerita dari sana.
Dan orang yang membawa Yuuya pergi adalah keturunannya… Kazuya.
Sejak awal seri, aku berpikir bahwa aku ingin memperkenalkan keturunan Yuuya di beberapa titik, jadi aku senang bahwa aku mampu melakukannya di volume ini, tetapi aku tidak pernah membayangkan bahwa dia akan muncul seperti ini.
Jadi begitulah kisah dunia masa depan dimulai, dan aku pikir aku mampu menulisnya sambil menikmatinya lagi kali ini.
Secara khusus, aku pikir aku mampu membuat adegan di mana Kazuya memberi tahu Yuuya bahwa dia adalah keturunannya menjadi menarik.
Sementara itu, sementara cerita di dunia masa depan terus berlanjut, cerita lain di era asli juga mulai berlanjut.
Ini adalah perkembangan yang sama sekali tidak kuharapkan, jadi aku masih belum tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang.
Namun, aku berharap dapat terus menuliskannya dengan cara yang sama di masa mendatang.
Baiklah, aku ingin mengucapkan terima kasih sekali lagi kepada editor yang bertugas atas semua bantuannya kali ini.
Aku juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Rein Kuwashima-sama karena telah menggambar ilustrasi yang keren dan lucu.
Dan aku ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pembaca yang telah membaca karya ini.
Terima kasih banyak.
Sampai jumpa lagi.
Post a Comment