NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Koukou Jidai ni Goumandatta Onna Ousama Volume 2 Chapter Kata Penutup

 Penerjemah: RiKan

Proffreader: RiKan


Kata Penutup

Halo semuanya, sudah lama ya. Aku Misoneta Dozaemon.

Terima kasih banyak karena sudah membeli volume 2 dari Koukou Jidai ni Gouman datta Joou-sama to no Dousei Seikatsu wa Igai to Igokochi ga Warukunai.

Sudah sekitar setengah tahun sejak volume 1 terbit, dan berkat kalian semua, entah bagaimana kita berhasil sampai ke volume 2. Sekali lagi, aku benar-benar berterima kasih atas dukunganmu.

Waktu editorku pertama kali menyarankan untuk membuat sekuelnya, jujur aku merasa lebih lega ketimbang bahagia.

Aku memang terlibat sebagai penulis proyek ini, tapi aku tidak merasa buku ini bisa lahir hanya dari usahaku seorang diri.

Ada editorku, yang begitu baik mendengarkan semua keluh kesahku.

Ada ilustrator, yang benar-benar berhasil menangkap nuansa cerita lewat ilustrasi mereka.

Dan juga banyak staf dan anggota tim lainnya. Tentu saja—kamu, yang sudah membeli dan membaca buku ini.

Berkat kalianlah cerita ini bisa jadi sebuah buku cetak, dan sekarang bahkan sudah sampai volume kedua.

Semakin aku memikirkan kenyataan itu, semakin aku merasa kontribusiku sendiri cuma secuil.

Itulah kenapa, waktu muncul usulan sekuel, aku merasa sangat lega.

Di dalam hati, aku tidak mau semua kerja keras yang sudah dicurahkan banyak orang jadi sia-sia.

Ngomong-ngomong soal penulisan volume 2 ini… jujur saja, kali ini benar-benar sulit.

Sepertinya malah lebih berat dibanding volume 1, yang bahkan merupakan buku pertamaku yang diterbitkan.

Kenapa sulit?

Sebagian karena aku sudah mencurahkan semua yang kupunya ke volume 1 waktu menulisnya.

Sebagian lagi karena arah ceritanya jauh berbeda dari versi web awalnya, jadi aku sempat bingung bentuk perkembangan baru seperti apa yang harus kuambil.

Tapi itu bukan satu-satunya penyebab.

Editorku dan aku sebenarnya sudah merampungkan alur ceritanya sekitar bulan Februari, dan aku langsung mulai menulis volume 2. Lalu…

Kamarku sangat dingin!

Meski aku sudah menyalakan penghangat, tetap saja dingin!

Tanganku kaku, dan waktu aku rebahan sebentar untuk menghangatkan diri... tahu-tahu sudah pagi!

Aku bersumpah, awalnya cuma mau tiduran sebentar buat ngadem!

Tapi tidur… tidur tuh nggak ngerti bercanda.

Tidur itu nggak punya teman. Dan meski dia minta jadi temanku… tetap akan aku tolak.

Akhirnya, satu-satunya cara melawan dingin… cuma menunggu musim dingin selesai.

Ternyata waktu memang bisa menyelesaikan banyak hal—bukan cuma hubungan antar manusia.

Serius, belum pernah aku sebegitu bersyukurnya Jepang punya empat musim seperti tahun ini.

Sejak seri ini dijadikan buku, rasanya aku terus belajar banyak hal.

Aku akan sangat senang kalau perjalanan ini bisa berlanjut ke volume 3, 4, dan seterusnya—kalau beruntung dan dapat kesempatan tentunya.

Jadi, kalau kamu menikmati volume ini, aku akan sangat berterima kasih kalau kamu mau beli beberapa kopi lagi: satu buat dibaca, satu buat disimpan, satu buat direkomendasikan ke teman, dan satu lagi buat bantu royalti penulis!

Terakhir, aku janji bakal coba menulis kata penutup yang lebih serius di volume berikutnya.

Seriusan—terima kasih banyak ya!


Previous Chapter | ToC | 

Post a Comment

Post a Comment

close