NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Koukou Jidai ni Goumandatta Onna Ousama Volume 3 Kata Penutup

 Penerjemah: RiKan

Proffreader: RiKan


Kata Penutup

Halo semuanya, terima kasih banyak telah membeli volume ketiga dari karya ini.

Bagi yang sudah tahu, pasti sudah mengetahuinya—karya ini bahkan sudah diadaptasi menjadi versi komik!

Jika dibandingkan dengan masa-masa saat aku masih menulis sesuka hati di situs web novel, sekarang aku bisa sampai di titik ini berkat dukungan dari editor, ilustrator, mangaka, proofreader, dan banyak orang berbakat lainnya. Meski aku ini tidak punya kemampuan apa-apa, ternyata kalau dibantu oleh orang-orang bertalenta, aku bisa sampai sejauh ini.

Mungkin kalian berpikir,

“Yah, gak usah merendah sampai segitunya...”

Oke, kalau begitu izinkan aku bertanya pada kalian.

Apa itu Misoneta Dozaemon!?

Kalau orang waras mah, gak mungkin pakai nama pena kayak gitu, kan?

Bahkan di salah satu situs adaptasi komik tempat karya ini diunggah, ada komentar yang terang-terangan bilang, “Nama penanya aneh.”

Wajahku sampai merah padam. Aneh ya—kalau ada yang mengkritik isi cerita, aku bisa tertawa ngakak. Tapi begitu nama penaku yang dikomentari, langsung malu banget rasanya. Bener-bener bikin wajah merona saking malunya.

Jadi kupikir, momen ini bisa aku pakai buat membongkar kisah di balik nama pena ini.

Meski begitu, mungkin sebagian besar dari kalian sudah bisa menebak kenapa aku memilih nama ini.

Enggak ada alasan rumit kok.

Aku cuma... gak terlalu memikirkannya aja waktu itu.

Kalau aku benar-benar mempertimbangkannya, pasti aku gak akan memilih nama seaneh ini. Jelas dong.

Lalu, pasti kalian bertanya-tanya,

“Kenapa gak ganti nama pena di tengah jalan aja?”

Jawabannya simpel.

Karena nama itu sudah mulai dikenal.

Kalau aku ganti nama pena sekarang, aku gak bisa lagi ‘memanfaatkan’ brand Misoneta Dozaemon. Sayang banget rasanya.

Jadi, bagiku, nama pena ini adalah contoh keputusan impulsif yang akhirnya jadi hal besar dan gak bisa dibalik lagi.

Bisa dibilang ini semacam “tato digital.”

Dan walaupun aku menyebutnya tato digital, aku tetap menganggapnya sebagai brand yang dikenal—yang jujur aja, agak ngaco juga sih.

Maaf ya, udah bikin kalian baca curhatan gak penting sepanjang ini.

Aku cuma ingin kalian tahu bahwa semua ini terjadi berkat orang-orang luar biasa di balik layar, dan juga kalian para pembaca yang membeli karya ini—itu sebabnya aku masih bisa menghirup oksigen di planet ini.

Jujur aja, aku ini penulis yang sepenuhnya bergantung sama orang lain, oke?

Terima kasih banyak buat semuanya.

Supaya volume keempat bisa rilis, aku akan terus bersikap manis dan menjilat sebanyak mungkin. Jadi kalau kalian merasa karya ini menarik, tolong bantu sebarkan ke teman-teman ya!

Terakhir, ada yang tahu gak, nama depan si protagonis Yamamoto itu apa?

Maaf ya, benar-benar maaf!


Previous Chapter | ToC 

0

Post a Comment


close