-->
NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

My Wife in The Web Game is a Popular Idol [WN] Chapter 37

Chapter 37 - Bertanya-tanya


"Hmm.. Jadi, ini kamar seorang pria. *sniff* *sniff* ."

"Bisakah kau berhenti mengendus? Ini memalukan."

Aku mengundang Kiyοkawa ke dalam kamarku yang berukuran satu petak.

Sedikit gugup, Kiyοkawa melangkah ke dalam kamar dan melihat sekeliling, yang agak berantakan karema game  dan koleksi LN.

Rumahku adalah rumah yang sangat biasa. Rata-rata rumah berlantai dua. Untuk seorang Ojou-sama seperti Kiykawa, itu pasti menyenangkan.

Aku pikir begitu, tetapi ketika Kiyοkawa melihat rumahku, dia berkata dengan kagum, "Ini adalah rumah yang luar biasa, ya".

Ini bukan sarkasme atau sanjungan, tetapi nada yang jujur.

Meskipun Kiyοkawa adalah seorang Idol, dia mungkin juga memiliki kepekaan umum.

"Ayanokοuji-senpai. Di mana kamu ingin aku duduk?"

"Di mana saja, seperti di kursi komputer di sana atau di tempat tidur."

"Tempat tidur!? Apa yang kamu pikirkan!? Sudah kuduga, kamu mengincar tubuhku!"

"Tidak, bukan itu! kau benar-benar sebuah 'clοset' seperti yang kupikirkan!"

"Tidak, aku bukan clοset! Aku gadis yang sopan dan baik hati!" [TN: 'Closet' mungkin maksudnya 'mesum' (?) atau semacamnya]

"Kalau begitu jangan katakan sesuatu yang aneh! Ayo, duduk di kursi."

Kiyοkawa yang wajahnya memerah, duduk di kursi sambil bergumam "......Aku bukan clοset."

Aku juga duduk di tempat tidur dan menghadapi Kiykawa.

"Jadi......kenapa kau menguntitku?"

"Apa yang kamu lakukan ketika kamu melihat binatang langka, Ayanοkοuji-senpai?"

"Yah ...... aku akan mengamatinya dengan cermat atau memotretnya, mungkin?"

"Itu. Itu dia..... aku melihat binatang langka. Jadi, aku pergi untuk melayaninya."

"Aku akan melaporkan ke Rinka sekarang juga"

"Maaf, ini untuk mengenal Ayanοkοuji-senpai.."

Saat aku melirik smartphoneku, Kiyokawa mengungkapkan alasannya tanpa ragu-ragu.

Sepertinya dia tidak ingin Rinka mengetahuinya.

"Mengenalku?" 

"Iya. Aku ingin tahu lebih banyak tentang pria yang berpacaran dengan Rinka-senpai dan Nana-senpai."

"Tunggu sebentar! Aku tidak berpacaran dengan Kurumizaka-san!"

"Benarkah? Tapi, Nana-senpai memiliki kepercayaan yang luar biasa denganmu, Ayanokouji-senpai."

"Itu......"

"Nana-senpai memang orang yang ramah kepada semua orang. Tapi, dia tidak akan pernah menunjukkan ketidakberdayaan seperti itu kepada seorang pria random."

"Itu karena kau tahu. Karena aku berpacaran dengan Rinka, kan? Aku yakin kau sudah mendengar banyak cerita tentangku dari Rinka."

Mungkin, Rinka memberita tentang diriku dengan cara yang dilebih-lebihkan.

Kalau kau memikirkannya, Kurumizaka-san mungkin juga menjadi korbannya.

"......Aku mengerti. Untuk saat ini aku akan percaya tentang hubunganmu dengan Nana-senpai."

"Hanya untuk saat ini, ya ......?"

"Ya, untuk saat ini. Aku tidak pernah tahu kapan taring pοisοnοus Ayanokouji-senpai akan menyerang Nana-senpai."

"Oi! Kau pikir aku ini laki-laki macam apa!?"

"Pakboy." 

"......"

Dia hanya cukup membalas dengan satu kata.

Aku berharap dia bercanda, tapi dia memiliki wajah yang sangat serius.

"Ayanokouji-senpai, kamu tipe pria yang populer, bukan? Dari wajah dan suasanamu, kamu sepertinya tipe yang "sangat populer"."

"Apa yang kau maksud dengan "sangat populer"? Apalagi bagian yang sederhana, aku bahkan sama sekali tidak populer."

Aku balas menatapnya dengan ringan dan mata Kiyοkawa melebar seolah dia tidak percaya dengan kata-kataku.

"Itu mengejutkan. Jika itu masalahnya, maka perilaku Ayanοkοuji-senpai di kelas cukup aneh atau kata-kata dan tindakannya terlalu sederhana."

"Mungkin yang terakhir. Dan kata-kata dan tindakan flamboyan pasti tidak akan membuatmu populer."

Sayangnya, aku baru menyadarinya.

Bahwa aku tidak di sisi populer.

"Itu tidak mungkin. Kamu adalah pria keren yang bisa mendapatkan Rinka-senpai. Jadi, kamu pasti populer."

"Apa yang kau maksud dengan 'mendapatkan' ......?"

"Apa kamu tahu bahwa Rinka-senpai membenci laki-laki?"

"Yah, aku pernah mendengar desas-desus tentang itu."

"Rinka-senpai benar-benar cantik, kan? Dia selalu di dekati pria random dan itu membuatnya kesal."

"Aku mengerti."

Saat aku memikirkan perkataan dari Kiyokawa, tiba-tiba sebuah adegan tertentu melintas di pikiranku.

"Rinka-senpai itu sudah jatuh cinta dengan Ayanοkοuji-senpai...... Tidak, bagaimana aku harus menggambarkannya, bukan cuma itu saja. Rinka-senpai sangat mencintai Ayanokouji-senpai sampai-sampai dia bersedia memberikan segelanya yang dia miliki. B-bahkan h-hal mesum."

"Oi, tunggu. Rinka tidak akan melakukan sejauh it-"

Untuk beberapa alasan, ada bagian dari diriku yang tidak bisa menyangkalnya.

Sebagai orang yang menerima kasih sayang Rinka setiap hari, aku merasakannya.

"Aku tidak tahu bagaimana Ayanokouji-senpai merayu Rinka-senpai. Tapi, fakta bahwa kamu bisa merayu Rinka-senpai, itu artinya kamu pasti seorang pakboy!"

"Oi, jangan asal ngomong! Aku bahkan belum pernah berbicara dengan seorang gadis sebelum bertemu Rinka, lho!"

"Hmph! Tentu saja, kamu berbohong!"

"Maaf, aku bohong!"

"Nah, kan!"

"Tapi, aku tidak pernah berbohong jika aku belum pernah terlibat dengan gadis-gadis!"

Aku dengan putus asa memohon. Kesalahpahaman bahwa aku seorang pakboy benar-benar membuatku bermasalah.

Tapi di sisi lain, Kiyokawa menatapku dengan mata tenang.

"Aku mengerti. Jadi, begitu..."

"A-Apanya?"

"Ayanokouji-senpau, kamu berpura-pura menjadi pria yang naif untuk menarik perhatian para gadis, bukan?"

"Bukan itu maksudku! Bagaimana aku harus menjelaskan ini padamu agar kau mengerti......!"

"Kalau begitu tolong beri tahu aku bagaimana kamu berhasil membuat Rinka-senpai jatuh cinta padamu."

"Aku tidak mencoba membuatnya jatuh cinta padaku atau semacamnya. Kami baru saja bermain game online bersama untuk waktu yang lama."

"Kamu mengatakan hal yang sama dengan Rinka-senpai. Apa kamu mengatakan bahwa Ayanokouji-senpai adalah pemain yang sangat menarik di game online?"

"Aku sendiri tidak berpikir begitu....... Yah, jika itu membuatmu lebih yakin, maka kau bisa melakukannya."

"Konyol. Kamu harus berbicara dengan temanku dulu sebelum kamu bisa menyebut dirimu sebagai pemain yang menarik."

"Aku tidak mengerti maksudmu!"

"Aku juga punya teman baik yang ingin aku nikahi. Maaf, tapi ada perbedaan besar antara Ayanokouji-senpai dan temanku itu!"

"...... Apakah begitu?"

Pada Kiyokawa yang mengatakannya dengan sikap arogan yang tidak perlu, aku menjawab dengan takjub.

Aku tidak masalah jika dibandingkan dengan teman Kiyokawa, itu tidak ada hubungannya denganku.

"Phee~w.....Bagaimana kalau kita akhiri pembicaraan tentang Ayanokouji-senpai? Di sinilah topik utama masuk."

"Eh, ini bukan topik utama. Padahal ini pembicaraan yang panjang."

"Aku pernah mendengar bahwa hubunganmu dengan Rinka-senpai hampir diketahui oleh siswa/i beberapa kali."

"...... Yah begitulah."

"Itu tidak baik. Jika mereka mengetahuinya, itu dapat membahayakan aktivitas Idol Rinka-senpai dan bahkan Star☆Mines."

"Kau benar."

"Kamu tidak memiliki rasa krisis, bukan?"

"Ugh. Kami baru mulai berpacaran dan aku sedikit terbawa suasana, aku kira kau bisa mengatakan itu ....... Tapi aku mencoba untuk lebih berhati-hati sekarang."

Aku merasa bersalah dengan cara dia berbicara kepadaku, seperti seorang guru. Tentu saja Kiyokawa benar.

"Jadi, aku akan mengawasi kalian berdua mulai sekarang."

"............Hah!?"

"Dulu, aku bertanggung jawab untuk mendukung Star☆Mines. Aku harus memperingati Rinka-senpai, yang cenderung terlalu banyak bekerja dan mengendalikan Nana-senpai, yang cenderung maju dengan momentumnya...... .Hubungan antara Ayanokouji-senpai dan Rinka-senpai sangat berbahaya. Jadi aku akan turun tangan."

"Tidak, tolong jangan lakukan itu! Aku sadar itu berbahaya, tapi pengawasannya terlalu berlebihan!"

"Tidak. Ini akan mempengaruhi masa depan Star☆Mines. Dan aku juga bisa mengetahui apakah Ayanokouji-senpai itu pakboy atau bukan."

"Serius!? Aku akan melaporkan ini pada Rinka!"

"Itu pilihanmu. Kalau kamu melakukannya, aku akan pensiun dari Idol dan menjalani sisa hidupku sebagai nolep."

"Yang benar saja! Beraninya kau mengancamku seperti itu! Mengancam membuatku merasa bersalah! Kau jahat, berhati hitam!"

"......Apakah kamu tidak melebih-lebihkannya? Sungguh menyakitkan mendengar kamu mengatakan itu."

Kiyokawa mengatakan itu, lalu dia bangkit dari kursi dan hendak meninggalkan ruangan.

"Kalau begitu, Ayanokouji-senpai. Aku pulang dulu."

"Oi, tunggu sebentar!"

Aku segera meraih lengan ramping Kiyokawa.

Kemudian pipi Kiyokawa memerah dan bahunya sedikit bergetar.

"K-Kamu akhirnya menunjukkan sifat aslimu, ya."

"Apa?"

"Kalau kamu tidak dapat meyakinkanku secara verbal, kamu akan melakukannya secara fisik, kan?"

"T-tidak, tidak, tidak!"

"Aku bisa mendengar suara pikiran Ayanokoji-senpai berkata, 'Aku akan membuat gadis polos yang tidak tahu apa-apa ke dalam kenikmatan', iyakan....!"

"Oke, aku mengerti. Kau harus berhenti membaca ero-manga. Dan kau sama sekali bukan gadis polos."

Dia mungkin gadis polos sampai batas tertentu!

"Sudah kuduga, Ayanokouji-senpai itu pakboy! Mesum! Mοlεster!"

"Oi, kata-kata!"

"Kalau kamu tidak melepaskanku, aku akan memukulmu dengan benda tumpul!"

"Kenapa benda tumpul?"

Aku tidak bisa menahannya jika dia membuat keributan ini. Jadi, aku melepaskan lengan Kiyokawa.

"Aku tidak tahu apakah Ayanokouji-senpai benar-benar seorang pakboy atau tidak. Tapi, kalau kamu melakukan sesuatu untuk membuat Rinka-senpai sedih...... Aku akan melakukan segalanya untuk membalas dendam padamu, Ayanokouji-senpai.."

Itu adalah pernyataan kuat yang dipenuhi dengan tekad yang kuat di dalamnya.

Aku bisa merasakan bahwa Kiyokawa sangat menghormati dan peduli dengan Rinka.

"Aku mengerti. Kalau aku membuat Rinka sedih, kau bisa merebusku atau membakarku atau apapun yang kau inginkan."

"......"

Tatapan tajam Kiyokawa langsung bertemu dengan mataku.

Itu bukan tatapan konyol yang dia miliki beberapa saat yang lalu. Udara di sekitarnya juga tajam dan tegang.

"......Pemikiran Ayanokouji-senpai telah tersampaikan kepadaku."

"Jadi begitu."

"Jangan lupa apa yang baru saja kamu katakan, oke. Karena, aku akan selalu mengawasimu, Ayanokouji-senpai....."

Menampilkan senyum tipis, Kiyokawa diam-diam berjalan keluar dari ruangan.

Itu adalah gaya dari seorang Idol populer..Dia meninggalkan kesan yang kuat di dalam ruangan dan pergi.

"Dia akan selalu mengawasi....... ya. Aku telah menarik perhatian seorang Idol yang merepotkan."

Mengingat kata-kata Kiyokawa itu, aku hanya bisa bergumam pada diri sendiri.

"Ayanokouji-senpai. Aku hampir melupakannya."

"Uwaa! Kukira kau sudah pergi!"

"Mari kita bertukar kontak. Akan lebih nyaman bagi kita jika kita melakukannya."

"......"

Ini adalah momen ketika aku secara tak terduga mendapatkan kontak dari Idol populer untuk ketiga kalinya.

Aku tidak tahu mengapa aku tidak senang sama sekali.

Dan Kiyokawa memberitahuku dengan senyum lembut seperti gadis lugu.

"Aku akan habis-habisan tanpa menahan apapun mulai sekarang. Jadi, tolong lakukan yang terbaik, Ayanokouji-senpai."

"......"

Dengan begitu, kehidupan sehari-hari baru yang terburuk akan segera dimulai.




|| Previous || Next Chapter ||
7 comments

7 comments

  • Unknown
    Unknown
    13/11/21 10:09
    Kiyokawa bangga2 in tmn mabarnya yg mau dia nikahi jga padahal mc yg dia untit ini lah yg dia tmani main dan ngobrol jga d game.. anjirr lah. 😂
    Reply
  • KZGinko-San
    KZGinko-San
    30/10/21 21:22
    Plot twist : temen si ayokawa ini si ayanokoji sendiri, wah bau2 drama tapi ntahlah
    Reply
  • Rztgk
    Rztgk
    26/10/21 23:07
    Mantap, makin penasaran dgn kelanjutannya..
    Reply
  • Kang rebahan
    Kang rebahan
    26/10/21 21:45
    Mantap min,semangat,btw gw nunggu si kiyokawa tau kalo si ayanokouji itu cowok yg sering mabar ama dia
    Reply
  • Arcturus
    Arcturus
    26/10/21 20:50
    Kok gw kesel sama kiyokawa ya🙂
    • Arcturus
      Kang rebahan
      26/10/21 21:44
      Gw malah ketawa² ama ketololannya,klo kesel sih blom sampe karna klo segitu mah dia cuma tolol doang blom sampe goblok
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    26/10/21 19:29
    👍
    Reply
close