-->
NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

My Wife in The Web Game is a Popular Idol [WN] Chapter 38

Chapter 38 -  Peran seorang Onee-san


"...... Itulah yang terjadi."

"Jadi begitu."

Setelah mendengar ceritaku, Kasumi-san menyilangkan tangannya, menutup matanya dan mengerang 'Mnm'.

Beberapa hari telah berlalu sejak Kiyokawa menyatakan bahwa dia akan mengawasi hubunganku dan Rinka.

Hari ini adalah hari liburku dari sekolah. Jadi, aku datang mengunjungi rumah Rinka.

Tapi sekarang sudah malam, Rinka masih belum kembali dari kesibukannya sebagai Idol.

Sepertinya dia tiba-tiba mengalami masalah selama pelajaran paginya dan akan pulang larut malam.

Satu-satunya orang di rumah adalah aku, Kasumi-san dan Nonoa-chan. Hanya kami bertiga.

Kami sedang duduk di sofa di ruang tamu, Nonoa-chan bersenandung pada dirinya sendiri saat dia menggambar di kertas gambar di atas meja.

"Jadi, kamu akhirnya menarik perhatian Ayane-chan, ya. Dia sangat serius, tahu."

Kasumi-san mengatakan demikian, agak senang.

Aku bercerita tentang kejadian beberapa hari terakhir.

Itu dimulai ketika Kasumi-san berkata kepadaku, "Kazuto-kun. Kamu terlihat seperti sedang mengalami masalah. Kenapa kamu tidak menceritakannya padaku saja? Aku akan membantumu sebagai kakak perempuanmu" . Dia mengatakannya dengan nada lembut. Jadi, aku memberitahunya tentang interaksiku dengan Kiyokawa.

Alasan kenapa aku curhat padanya adalah karena aku muak diawasi oleh Kiyokawa.

Aku ingin seseorang mendengarkanku...

Tentu saja, aku membuatnya berjanji bahwa dia akan merahasiakannya dari Rinka.

"Aku, apa yang harus aku lakukan?"

Kasumi-san mungkin bisa memberiku saran yang akurat. Itulah yang kuharapkan.

Namun, harapanku benar-benar dikhianati.

Dengan ekspresi yang sangat serius di wajahnya, Kasumi-san menyilangkan tangannya dan kemudian membuka mulutnya.

"...... Bagaimana kalau menambahkan Ayane-chan sebagai anggota haremmu, Kazuto-kun?"

"Ooh, itu ide yang bagus, kau pikir aku akan mengatakannya? Aku bukan seorang pakboy, kau tahu."

"Aku ingin tahu tentang itu. Kupikir Kazuto-kun adalah seorang yang ahli dalam menaklukan hati para Idol."

"Apa yang kau bicarakan, haaa......"

Aku menghela nafas tanpa ragu di depan Kasumi-san yang masih tidak bisa dimengerti.

Apakah orang ini benar-benar mendengarkanku?

Aku tercengang dan aku mengingat kembali percakapanku dengan Kiyokawa yang kuceritakan padanya.


Hari 1

[Ayanokouji-senpai. Selama istirahat hari ini, kamu berbicara dengan Rinka-senpai di lorong gedung sekolah utama, bukan?]

[Ada apa dengan obrolan mendadak ini? Maksudku, di mana kau mengawasi kami? Aku tidak melihat orang lain di sekitar]

[Tidak perlu memikirkan hal itu. Lebih penting lagi, yang ingin kubicarakan denganmu adalah, waktu percakapanmu]

[Waktu percakapan?]

[Ya. Percakapanmu berlangsung 1 menit dan 32 detik. Itu panjang. Dan terlalu berisiko. Harap batasi waktu percakapan di lorong hingga 30 detik atau kurang]

[Itu terlalu ketat! Kau bahkan mengukur waktu!]


Hari ke-2

[Ayanokouji-senpai. Hari ini, kamu belum mengatakan bahwa kamu mencintai Rinka-senpai sekali pun, bukan?]

[......Kenapa kau tahu itu? Ini benar-benar tidak menyenangkan, tahu]

[Saat latihan dance hari ini, aku memperhatikan bahwa geraka Rinka-senpai tidak tajam. Ketika aku bertanya kepadanya apa yang terjadi, Rinka-senpai tampaknya khawatir bahwa Ayanokouji-senpai tidak mengatakan kepadanya bahwa kamu mencintainya] (Ayane)

[B-Begitukah?]

[Kamu pacar Rinka-senpai, bukan? Katakan padanya bahwa kamu mencintainya setiap hari]

[......Maaf. Aku akan lebih berhati-hati]


Hari ke-3

[Pagi ini, kamu menepuk kepala Rinka-senpai, bukan? Harap menahan diri dari kontak yang berlebihan dan menjaga hubunganmu tetap normal dan seperti siswa. Tentu saja, berciuman dilarang sampai menikah. Berpegangan tangan juga dibatasi hingga 10 detik]

[......]


Hari 4

[Aku sudah mengetahui hal ini untuk sementara waktu, tetapi kamu memerintahkan Rinka-senpai untuk bertindak sebagai istrimu, bukan? Tolong jangan mencoba permainan aneh]

[Aku tidak menyuruhnya melakukan apapun! Rinka bertindak seperti seorang istri atas inisiatifnya sendiri!]

[Tidak mungkin, kan? Jika itu benar-benar inisiatifnya, dia sudah keluar jalur]

[Baru saja, kau baru saja membuat komentar kasar dari seniormu sendiri, tahu]

Dengan kata lain, aku diawasi sepanjang waktu di sekolah.

Ke mana pun aku pergi di sekolah, setiap kali aku mencoba berbicara dengan Rika, aku bisa merasakan tatapan Kiyokawa menatapku.

Baru-baru ini, bahkan saat aku berada di kamar mandi anak laki-laki, aku bisa merasakan kehadiran Kiyokawa.

Aku merasa seperti aku akan gila.

"Itu di luar ranah penguntit. Ini siksaan. Ini benar-benar siksaan."

"Bukankah dia seperti Rinka?"

"Rinka bertindak karena niat baik. Dan dia tidak akan pernah melakukan apa pun yang benar-benar tidak kusukai."

Tapi, Kiyokawa berbeda. Dia mungkin mencoba menghancurkanku.

Karena dari sudut pandang Kiyokawa, aku tidak lebih dari sebuah penghalang.

Aku sudah merebut Rinka yang dia hormati dan telah menempatkan aktivitas Star☆Mines dalam masalah serius ......

Masalah yang paling penting adalah bahwa hubungan Rinka dan aku hampir diketahui oleh beberapa siswa/i lain beberapa kali.

Aku bisa mengerti mengapa Kiyokawa cukup khawatir untuk mempertimbangkan untuk memantau kami.

"......Aku bisa mengerti bagaimana perasaan Kiyokawa."

Aku berharap dia akan melonggarkan pemantauan terhadap kita sedikit lagi.

Stres menumpuk dengan kecepatan maksimal.

Tentu saja, kami memahami bahwa tindakan gegabah kami telah mengakibatkan hal ini. Tapi tetap saja, aku tidak bisa meyakinkan diri sendiri.

"Mnm, aku mengerti."

"...... Kasumi-san?"

Untuk beberapa alasan, dia dengan lembut menepuk kepalaku. Sentuhan lembut itu menenangkan.

Saat aku mengalihkan pandanganku ke arah Kasumi-san yang duduk di sebelahku, dia memiliki senyum keibuan yang hangat di wajahnya.

"Itu bagus, Kazuto-kun. Meskipun kamu menderita, tapi kamu juga memikirkan situasi orang lain."

"Kalau kau menempatkan dirimu pada posisi Kiyokawa, kau akan memahaminya. Kurasa kehadiranku membahayakan Star☆Mines."

"Itulah kelebihanmu, Kazuto-kun. Anak laki-laki biasa hanya akan memikirkan diri mereka sendiri."

Dia dengan lembut membelai kepalaku sambil mengatakan itu. Ini menyenangkan dan mengganggu pada saat yang sama.

"......Apa kau mendorongku secara kebetulan?"

"Yup, adikku yang lucu sedang mengalami kesulitan....... Ah, mau peluk Onee-san?"

"Tidak, terima kasih."

"Gak usah malu-malu. Sudah tugasku sebagai Onee-san untuk memanjakanmu, adik laki-lakiku~"

"Itu kalau kita memiliki hubungan darah, kan?"

"Darah tidak ada hubungannya dengan ikatan keluarga! Ambil ini~!"

"Hei――――"

Dia membelai kepalaku dengan kuat dalam gerakan melingkar. Aku bisa merasakan rambutku menjadi berantakan dan kasar.

Tapi, aku tidak merasa ingin melawan dan hanya menyerahkan diri.

Akhirnya, Kasumi-san berhenti membelainya dan berbicara padaku dengan suara tenang.

"Yah, kamu tidak perlu terlalu khawatir tentang itu. Bukannya dia mencoba untuk menghancurkan kalian berdua. Dan aku yakin Ayane-chan akan segera bosan."

"Aku berharap begitu."

"Yup. Kalau kamu menjaga hubunganmu dengan Rinka dengan hati-hati, maka Ayane-chan akan percaya, kamu hanya perlu bersabar untuk saat ini."

"...... Aku mengerti."

Aku yakin dengan suara lembut Kasumi-san.

Anehnya, aku merasa nyaman. Apakah ini kekuatan reseptif dari orang yang lebih tua? [TN: Iyalah nyaman, bantalan empuk :v]

"Apakah kamu ingin aku berbicara dengannya?"

"Tidak, terima kasih. Itu akan memalukan."

Akan sedikit memalukan bagi seorang pria untuk mengandalkan kakak perempuan pacarnya untuk menyelesaikan masalah.

Ketika aku dengan tegas menolak, Kasumi-san bergumam, "Aku berharap adikku bisa lebih bergantung padaku".

Aku ingin tahu apakah dia juga menginginkan adik laki-laki, karena dia hanya memiliki adik perempuan.

Saat aku memikirkan hal ini, aku mendengar suara pintu terbuka dari pintu masuk.

"Ah, Rinka-neechan sudah pulang!"

Nonoa-chan segera berhenti menggambar dan berlari ke arah pintu masuk dengan langkah lucu.

Dengan santai aku melirik gambar yang tertinggal di atas meja. Ini adalah gambar anak-anak. Jadi, terlihat berantakan tapi lucu di saat yang bersamaan.

Latarnya adalah pernikahan gereja, mungkin. Ada seorang pria yang terlihat sepertiku dan seorang gadis yang terlihat seperti Nonoa-chan mengenakan pakaian pernikahan dan saling berhadapan di depan seorang pendeta.

.......

Aku tidak akan mengatakan apa-apa. Yah, itu gambar anak-anak. Ini salah bagiku untuk mengatakan apa-apa.

"Tolong aku, Kazuto-niichan!"

"Whoaaa!"

Nonoa-chan yang seharusnya menuju pintu masuk, kembali dengan kecepatan tinggi dan melompat ke dadaku.

"A-Ada apa?"

"Nana-neechan dan...... A-Ayane-neechan ada di sini!"

Nonoa-chan memohon padaku sambil ketakutan.

Tidak peduli bagaimana aku melihatnya, dia takut pada Ayane-neechan......tidak, maksudku dengan Kiyokawa Ayane.



|| Previous || Next Chapter ||
13 comments

13 comments

  • Kang rebahan
    Kang rebahan
    10/11/21 20:38
    Semangat
    Reply
  • poteto man
    poteto man
    10/11/21 12:50
    Lanjut min
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    4/11/21 00:40
    Nexxxttttt dong
    Reply
  • KZGinko-San
    KZGinko-San
    30/10/21 21:29
    Nahloh kepergok ayokawa :v
    Reply
  • Pii
    Pii
    29/10/21 22:23
    Lanjuttt minn
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    28/10/21 09:15
    lanjoot
    Reply
  • Penggemar berat pastrans
    Penggemar berat pastrans
    28/10/21 07:12
    Lanjut min
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    27/10/21 20:40
    Lanjoot miinn
    Reply
  • Rofiko
    Rofiko
    27/10/21 14:07
    Lanjot
    Reply
  • Lana
    Lana
    27/10/21 13:23
    Awok⁴ dah sampe situ tiba² btw mangatss
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    27/10/21 12:55
    Next
    Reply
  • Ken Vi Arcadia
    Ken Vi Arcadia
    27/10/21 11:51
    Gud
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    27/10/21 11:18
    Nice min sangat ditunggu lanjutannya
    Reply
close