NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Futokou no Osananajimi ga Kiss Suru Kotodatta V1 Chapter 1

Chapter 1 - Semuanya Dimulai Dengan Ciuman


Setelah kegiatan klub selesai, aku meninggalkan sekolah dan pulang ke rumah. Tapi, tanpa kusadari hari sudah mulai gelap dimana lampu-lampu jalan mulai menerangi jalanan.

"Aku sangat lelah. Latihan hari ini sangat berat. Oh, ngomong-ngomong, Hiroki-kun, habis ini ayo kita makan ramen, oke?"

Semua anggota yang berkeringat baru saja selesai latihan sepak bola berkumpul di ruang klub. Pada saat yang sama, aku, Hiroki Umesaki, diundang untuk bergabung dengan rekan satu tim untuk makan malam. Mereka baru saja menyelesaikan sesi latihan keras. Jadi, mereka semua pasti lapar. Sebenarnya aku juga lapar.

"Oh maaf. Aku tidak bisa. Terima kasih sudah mau mengajakku."

Tapi, aku tidak akan bisa ikut mereka. Itu karena, ada tempat yang harus kudatangi sepulang sekolah.

"Eh, lagi? Bagaimana kalau kau mengenalkanku pada pacarmu itu?"

"Bukan itu... Hanya saja, aku ingin pulang lebih awal. Sampai jumpa besok."

"Okelah, sampai jumpa besok."

* * *

Lalu aku bergegas ke tempat yang ingin aku tuju. Itu adalah tempat yang sudah kukunjungi sejak musim dingin tahun pertama SMA-ku, kira-kira enam bulan yang lalu.

"Selamat malam."

"Selamat malam Hiroki-kun. Maaf merepotkanmu terus."

"Ah, tidak ..."

Tempat yang aku kunjungi adalah kediaman teman masa kecilku Yukiho Hamachi. Di masa lalu, ada banyak orang yang sudah lama berkecimpung dalam bisnis, tetapi mereka tidak pernah bisa mendapatkan pekerjaan.

Saat aku menekan interkom, Ibu Yuki menyapaku sekali lagi. Karena kegiatan klubku, aku hanya bisa datang pada malam hari. Namun, Ibu Yuki masih menyambutku dengan ramah.

“Aku minta maaf karena berkunjung di waktu seperti ini. Jadi, bagaimana kabarnya hari ini?”

"Yah, seperti yang kamu lihat. Dia mengunci diri di kamarnya seperti biasa.”

"Begitu, ya ..."

"Anak itu.. Aku ingin tahu kapan dia akan kembali ke sekolah seperti dulu.." kata ibu Yuki dengan ekspresi kecewa di wajahnya.

Ketika aku mendengar itu, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak membuat ekspresi khawatir.

Ya, Yuki berhenti sekolah pada bulan Desember lalu. Sifatnya berubah menjadi pendiam. Meskipun di sekolah dia tidak pernah mengalami bullying atau mengalami masalah dengan studinya. Tapi, entah kenapa... dia tiba-tiba berhenti sekolah dan mulai mengurung diri di dalam kamarnya.

Sebagai teman masa kecil Yuki sejak dia berusia empat tahun, aku mengkhawatirkannya. Jadi, aku datang ke rumahnya setiap hari setelah dia berhenti sekolah dan berbicara dengannya, serta membagikan selebaran mulai dari tahun kedua ketika kami berada di kelas yang sama. Kurasa, hanya ini yang bisa kulakukan.

Tapi, terkadang, aku tidak yakin apakah yang kulakukan ini benar-benar baik untuk Yuki atau tidak. Mungkin itu tidak perlu bagi Yuki. Mungkin dia tidak benar-benar ingin aku datang dan mengunjunginya. Aku tidak yakin apa yang harus kulakukan, tetapi kupikir itu akan menjadi ide yang baik untuk datang berkunjung. Jadi, aku datang menemuinya setiap hari.

“Kalau dia tidak mau keluar dari kamarnya, aku khawatir ...... dia tidak akan bisa lulus dari SMA.”

Keadaan Yuki sudah berada di zona bahaya. Jika dia terus melewatkan kelas lagi, dia pasti tidak akan naik kelas atau ...... dalam kasus terburuk, dia harus putus sekolah. Ibu Yuki sangat khawatir dengan keadaan tersebut.

“Kalau begitu, aku akan pergi dan berbicara dengan Yuki.”

"Tolong ya, Hiroki-kun."

"Iya ...."

Setelah berbicara sebentar dengan Ibu Yuki, aku pergi ke kamar Yuki. Ketika kami masih kecil, kami sering pergi ke kamar masing-masing dan bermain bersama. Tapi sejak SMP, kami jarang bermain di kamar satu sama lain. Setelah masuk SMA, Yuki tidak pernah datang ke sekolah. Karena hal inilah aku mulai datang ke kamarnya setiap hari ...... tapi dia bahkan tidak pernah membuka pintu.

"Yuki, selamat malam."

Aku mengetuk pintu dengan lembut dan menyapanya. Satu-satunya suara yang kembali adalah ketukan lembut di sisi lain pintu. Tidak ada jawaban, tapi aku senang Yuki menjawab seperti ini.

“Hari ini, aku membeli makan siang bento yang lezat di toko serba . Itu adalah bento Tatsuta goreng. Bento itu benar-benar enak lho."

Lalu aku mulai berbicara dengan Yuki di sisi pintu. Meskipun tidak ada jawaban darinya, aku hanya ingin berbicara dengannya seperti dulu dan aku juga ingin melihat keadaan Yuki secara langsung.

“Kau tahu, ketika aku dengan santai menyantap bentoku, tiba-tiba ada temanku yang mengambil sepotong tatsutaage milikku dan saat aku mau merebutnya kembali, dia dengan ceoat memakannya dan menelannya. Kupikir dia memiliki nafsu makan yang luar biasa. Dan, kau tahu.. Bocah itu sakit perut saat pulang sekolah dan membuatnya datang terlambat saat latihan. Hari ini adalah latihan penting untuk menentukan susunan pemain inti untuk turnamen prefektur. Tapi, yah, ...... sepertinya dia akan memenangkan tempat. Yah, hari ini aku juga menjalani sesi latihan yang sangat bagus hari ini dan kupikir aku akan menjadi starter. Itu sebabnya ......."

Setelah mengatakan itu, aku menelan kata-kata yang akan keluar dari tenggorokanku. Aku ingin mengatakan sesuatu seperti "Aku ingin kau menonton pertandinganku". Tapi, aku tidak memiliki keberanian untuk mengatakannya....... Aku adalah orang yang menyedihkan. ...... Tapi, mau bagaimana lagi. Aku tidak yakin apa yang harus kulakukan, tetapi aku yakin aku akan mampu melakukannya.

"......"

Kemudian keheningan berlanjut. Aku membicarkan banyak hal padanya dibalik pintu kamarnya. Meskipun, aku bukan pembicara yang baik, tetapi kurasa aku bisa mengatasinya.

“...... oh, kau tahu, Yuki?”

Itu sebabnya, aku perlu mengatakan sesuatu. Aku berpikir sendiri dan tiba-tiba mengatakan sesuatu.

“...... Jika ada yang bisa kulakukan, beri tahu aku. Aku akan melakukan ...... apapun jika itu demi dirimu."

..... Kenapa aku mengatakan ini?

Aku tidak tahu mengapa aku mengatakan itu. Aku tidak pernah mengatakan hal seperti ini sebelumnya. Mungkin aku berpikir jika Yuki putus sekolah, aku akan menyesal karena tidak melakukan sesuatu untuk membantunya. Apa pun masalahnya, aku tidak bisa memberinya jawaban sekarang.

"............Apa!?"

Setelah mengucapkan kata-kata itu, aku tidak bisa menyembunyikan keterkejutanku dan berteriak. Ini karena pintu kamar Yuki yang belum pernah dibuka sebelumnya terbuka perlahan.......

“..................”

"Yuki......!!!"

Dia memiliki wajah kecil yang lucu seolah-olah dia adalah boneka. Sosoknya agak kecil untuk seorang siswi SMA. Dan rambut hitam panjangnya sangat indah sampai-sampai aku tidak bisa tidak mengaguminya.

Mungkin karena dia sudah lama mengunci diri. Tapi, masih ada teman masa kecil yang cantik dan imut, Yukiho Hamachi, berdiri di sana.

"...Yuki!"

Aku sangat senang melihatnya lagi setelah waktu yang lama sehingga aku memberinya senyum lebar. Aku tidak yakin apa yang harus dilakukan, tetapi aku cukup yakin bahwa aku bukan satu-satunya.

“Um, ...... Hiro-kun......?”

Yuki bertanya padaku dengan suara samar yang seolah-olah suara itu akan menghilang. Aku sangat senang dia keluar dan siap mendengarkan apa pun.

Tapi, keinginan Yuki tidak seperti yang kukira.

“Um, kalau begitu ...... cium aku ...... setiap hari mulai hari ini.”

“..................!?”

“Kalau kamu mau menciumku setiap hari, aku akan pergi ke sekolah lagi."

Itu adalah keinginan yang bahkan tidak kuduga. Aku berpikir sejenak Yuki sedang bercanda, tapi dari penampilan Yuki selama bertahun-tahun, aku tahu dia serius. Tapi aku tidak tahu apa niatnya.

Apa karena da menyukaiku? Tapi, waktu itu di SMP ....

Maafkan aku, Hiro-kun. Aku....

Aku yakin semua orang tahu bahwa ini adalah keinginan yang tidak akan pernah terwujud. Dan Yuki sudah memiliki ........

“............ Apa itu yang kau inginkan?”

Tetapi pada saat yang sama, aku merasa jika aku menolak, aku tidak akan pernah bisa melihat Yuki lagi. Itu sebabnya, aku sudah memutuskan apa yang ingin kulakukan setelah ini.

"............ Iya."

Yuki mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaanku. Lalu kami pergi ke kamar Yuki dan duduk di tempat tidur saling berhadapan.

“Um, Hiro-kun. Ini pertama kalinya bagiku. Jadi, ern.. mungkin aku tidak bisa  ...... melakukannya dengan baik.”

"Tidak apa-apa, aku juga sama."

Yuki berkata dengan wajah merah cerah dan suara gemetar. Selain itu, banyak hal lain yang dapat dilakukan untuk membuat hidup kita lebih mudah. Jantungku berdebar sangat kencang hingga aku merasa seperti akan meledak bahkan sebelum aku sempat menciumnya. Aku bertanya-tanya apakah aku akan tetap hidup hidup ...... jika aku menciumnya dalam keadaan ini.

"Hiro-kun ...... Ummm."

Yuki melingkarkan tangannya yang gemetar di pipiku begitu dia memanggil namaku. Dan, untuk pertama kalinya kami berciuman.

"......"

Setelah itu, dia dengan cepat membuang muka dan mulai mengatur napas. Aku ppikir dia malu dengan ciuman itu. Aku bahkan tidak bisa melihatnya dengan benar untuk memahami bagaimana perasaannya.

“Etto, apa kau baik-baik saja, Yuki?”

"Mnm, aku baik-baik saja .... Jadi, ini ya rasanya ...... berciuman.”

Yuki mengalihkan pandangannya dariku dan menyentuh bibirnya sendiri dengan jarinya, menyerap memori ciuman pertama kami.

Aku juga merasa pikiranku benar-benar kosong dan aku tidak bisa memikirkan hal lain.

“Hiro-kun, aku minta maaf ...... karena membuatmu melakukan ini.”

“Nggak papa.. Kau tidak perlu meminta maaf. ......"

“............ Kamu benar-benar baik, Hiro-kun. Aku akan...... sampai jumpa besok di ...... sekolah." kata Yuki, dengan ekspresi senang.

Aku tidak tahu apakah ini benar atau tidak, tapi Yuki tidak pernah mengingkari janji padaku selama bertahun-tahun ...... persahabatan kami. Jadi, aku mempercayai kata-katanya dan meninggalkan kamar Yuki dalam perjalanan pulang.

Pada saat itu, aku tidak mengerti bahwa janji ini akan mengubah hubungan kami selamanya.




|| Previous || Next Chapter ||
7 comments

7 comments

  • Anonymous
    Anonymous
    28/12/21 13:50
    Can we talk? As far as I know, I didnt tell anyone to retranslate my translation. You are translating the series without taking permission from me. Contact me here Nicole Montefalco#1885 asap if you want to translate the series further.

    Reply
  • Unknown
    Unknown
    25/12/21 17:32
    Sini sini siapa yg mau gw cipok biar termotivasi
    • Unknown
      Unknown
      26/12/21 04:11
      Gey
    Reply
  • Doctor plague.
    Doctor plague.
    23/12/21 19:31
    anying ko bisa gitu cok
    Reply
  • HentaiOtoko「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」
    HentaiOtoko「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」
    20/12/21 16:14
    (´ε` ) cuuu
    • HentaiOtoko「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」
      Unknown
      20/12/21 21:13
      ( ̄³ ̄)
    • HentaiOtoko「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」
      Anonymous
      27/3/22 23:10
      ★⌒ヽ(●^、^●)Kiss!
    Reply
close