-->
NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Inkya no Boku ni Batsu Game V1 Chapter 2 Part 1

Chapter 2: Pendekatan Game Hukuman?


[Bagian 1]

Malam tadi, aku benar-benar kesulitan untuk tidur. Meskipun aku sering begadang. Tetapi, hari ini aku benar-benar kurang tidur.

Jika kau bertanya kepadaku, alasan kenapa aku kurang tidur. Tentu saja, itu karena....

Hari ini, pertama kali dalam hidupku aku akan bertemu dengan seorang gadis. Kurasa tidak heran aku tidak bisa tidur nyenyak.

Bahkan jika ini karena permainan hukuman. Tapi tetap saja, ini pertama kalinya dalam hidupku aku akan bertemu dengan seorang gadis. Itu sebabnya aku tidak bisa tidak menjadi sangat bersemangat.

Aku ingat Baron-san menyuruhku untuk tiba di tempat pertemuan…pada pukul tujuh, tapi aku pergi lebih awal dari itu.

Tidak bisa tidur, aku bangun dan naik kereta pertama hari itu dan sekarang jam 6:30 pagi. Hari masih sangat pagi sehingga aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menguap ketika melihat waktu.

Aku memberi tahu Ibuku bahwa aku memiliki beberapa urusan yang harus kutangani di sekolah. Tapi, aku menghilangkan bagian di mana aku bertemu dengan seorang gadis karena terlalu memalukan bagiku untuk memberitahunya.

Kalau terus begini, aku mungkin akan tiba di tempat pertemuan satu jam lebih awal dari yang direncanakan. 

Yah, ini jauh lebih baik daripada terlambat...

Sambil menunggu Nanami, kurasa aku  akan menghabiskan waktu bermain game.

Saat aku memikirkan itu...Aku dihadapkan pada situasi yang agak tidak terduga.

Meskipun seharusnya ada satu jam tersisa sebelum waktu pertemuan terkoordinasi, dia...tidak, Nanami-san sudah tiba di tempat pertemuan.

Berdiri di sana sendirian, dia tampak seperti bunga yang mekar di pagi hari.... Meksipun tidak banyak orang yang ada di sana. Tapi, setidaknya ada beberapa pria yang lewat pasti menoleh untuk meliriknya sekali.

Eh? Jangan bilang… a-apakah aku salah mengatur waktu pertemuan? I-Itu tidak mungkin… Kupikir aku kurang tidur, tapi… ternyata aku terlambat!?

Tidak, waktu di smartphoneku menunjukkan pukul 06:30 dan waktu pertemuan kita jam 07:30... Ya, aku pasti tidak salah. Tempat dan waktu pertemuan tidak salah. Terlebih lagi, waktu di smartphoneku juga akurat.

Eh, tunggu? Mungkinkah.. dia memikirkan hal yang sama denganku? Dia datang lebih awal?

Terlepas dari kebingunganku, aku tidak berniat membuatnya menunggu. Nanami-san juga mengatakan bahwa terlambat akan dianggap tidak menghormati pihak lain.

Yah.. lagipula. Ini bukan berarti aku yang terlambat.

Tapi sekarang setelah aku...menemukannya, aku tidak bisa membuatnya menunggu lebih lama lagi. Kalau tidak, aku akan mulai merasa bersalah.

Dengan pemikiran itu, aku dengan cemas berlari ke arahnya.

Saat aku berlari ke arahnya, dia meringkuk, ketakutan dengan kehadiran yang dengan cepat mendekatinya, tetapi saat dia menyadari itu aku, dia tampak lega dan tersenyum masam.

“Maaf… N-Nanami-san. A-Apakah aku membuatmu menunggu? Tapi, kurasa waktu pertemuan kita jam 07:39? Ah, apa aku.. mungkin membuat kesalahan?"

Meskipun aku tidak terbiasa memanggil gadis cantik dengan nama depannya. Tapi, aku berusaha untuk mengatakannya.

Dia dengan ringan menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

"Mnm, nggak kok. Kamu tidak membuat kesalahan. Aku baru saja tiba sedikit lebih awal…Selamat pagi, Youshin-kun.”

“Ah, kalau begitu… selamat pagi, Nanami-san.”

Ternyata, aku tidak salah..

Tapi ketika dia bilang dia datang 'lebih awal'...bukankah itu terlalu dini?

Dia mengucapkan "Selamat pagi" kepadaku dengan senyum di wajahnya. Jadi, aku membalasnya.

......Tidak pernah dalam hidupku aku berpikir aku akan memiliki kesempatan untuk menyapa seorang gadis di pagi hari seperti ini.

Seperti biasa, dia mengenakan seragam sekolahnya yang biasa dengan rok pendeknya. Satu-satunya perbedaan adalah dia membawa tas yang sedikit lebih besar di bahunya dibanding kemarin. Jika aku tidak salah, dia membawa tas yang jauh lebih ringkas dalam perjalanan pulang kemarin.

.... Aku ingin tahu apakah dia menggantinya tergantung pada suasana hatinya?

......Aku baru saja mendapat pengakuan dari gadis ini kemarin, kan? Meskipun ini hanya permainan hukuman, ketika aku melihatnya lagi keesokan harinya, rasanya tidak bisa dipercaya. Ini bukan mimpi, kan?

“Tapi kamu tahu, aku sampai di sini lebih awal, begitu juga Youshin-kun… Aku bangun lebih awal karena ada beberapa hal yang harus kulakukan…”

Dibawa kembali ke kenyataan oleh kata-katanya setelah jatuh ke dalam keadaan seperti mimpi, aku panik.

Apa yang harus kulakukan, katakan yang sebenarnya padanya? Bukannya ada gunanya mencoba berbohong padanya…

"Maaf...Aku belum pernah bertemu dengan seorang gadis sebelumnya dalam hidupku. Jadi, aku gugup dan bangun pagi-pagi...Tapi aku senang aku tidak membuatmu menunggu, Nanami-san."

“Hmm… begitu. Kanu tidak perlu khawatir tentang hal itu. Tapi ya, jika itu membuatmu senang karena melihaku, maka tidak apa-apa.”

Terlepas dari kata-katanya yang dingin dan blak-blakan, ada senyum di wajahnya.

Mengingat betapa kasar nada suaranya, aku bingung dengan senyum di wajahnya yang mengatakan dia senang melihatku begitu cepat.

Tapi sejujurnya, dia mungkin tidak terlalu senang melihatku…

Sebaliknya, mengapa dia ingin bergaul denganku, pria yang dia kencani dalam permainan hukuman?

Aku benar-benar tidak bisa memahami pikiran wanita… pikirku sambil menatapnya.

Saat dia tersenyum bahagia, matanya yang bulat menunjukkan kelembutan dan rasa manis. Dengan setiap kedipan mata cokelatnya yang besar, itu menciptakan ilusi bintang yang berkilauan di sekelilingnya.

Dia memiliki satu tahi lalat di sekitar matanya dan aku yakin bukan hanya imajinasiku yang membuatnya terlihat agak erotis.

.... Dia benar-benar gadis yang cantik.

Rambut panjangnya mungkin terlihat hitam pada pandangan pertama, tetapi apakah itu diwarnai atau alami, itu menyatu sempurna dengan cahaya di sekitarnya, cocok dengan mata biru mudanya.

Hanya setelah mengamatinya sebentar, aku memperhatikan bahwa gaya rambutnya berbeda dari sebelumnua. Hari ini, rambutnya yang panjang dikepang.

Itu benar, kemarin rambutnya halus dan lurus, tetapi hari ini, rambutnya dikepang. Itu memiliki perasaan yang agak akrab. Tapi, itu sangat cocok untuknya, belum lagi itu membuatnya terlihat sangat imut.

Oh ya, sekarang aku memikirkannya, aku ingat Baron-san mengatakan sesuatu seperti ini:

'Dengar, Canyon-Kun, setiap kali kau melihat sedikit perubahan pada pacarmu, pastikan untuk memujinya. Jika pacarmu adalah gadis populer, dia pasti berusaha keras setiap hari. Jadi, alih-alih hanya mengatakan, 'kau terlihat imut', lakukan dengan sesuatu yang lebih spesifik, seperti, 'gaya rambutmu terlihat bagus untukmu'.'

'Kau tahu itu dari internet, bukan?'

'Eh, tentu saja'

'Pujian, ya?'

'Oh, benar juga. Kau harus hati-hati dalam membuat pujian. Dengar, jika ini di dunia kerja. Kalau kau tidak hati-hati, itu akan dianggap sebagai pelecehan seksual. Tapi, karena ini adalah pacarmu yang sedang kita hadapi, kurasa itu akan baik-baik saja.'

Yah, bagaimanapun. Pujian itu sangat penting.

Pujian… pujian…

Argh.. aku tidak bisa memikirkan pujian apapun di kepalaku!

Oh, tunggu? Benar, rambutnya....

Sambil memikirkan hal itu, aku memutuskan untuk memujinya… rambutnya.

Apakah ini akan memberiku kesan yang baik atau tidak adalah sebuah perjudian…Tidak, ini tidak ada hubungannya dengan perjudian. Aku hanya ingin memujinya. Lagipula, aku percaya tidak ada orang yang tidak suka dipuji.

Lebih dari segalanya, kupikir dia terlihat sangat imut dan itulah yang kupikirkan. Jadi, aku akan menyampaikannya padanya apa adanya.

“N-Nanami-san, kau mengepang rambutmu hari ini, ya? Yah…Kupikir gaya rambut itu terlihat sangat im…cocok untukmu.”

Argh, sialan…aku tidak bisa mengatakannya!

Kata 'imut' adalah rintangan yang terlalu tinggi untuk kuatasi. Aku tidak bisa mengatakannya dengan jelas. Yang paling bisa kukatakan adalah bahwa itu terlihat cocok untuknya.

Sial. Aku seperti pecundang.

Tapi itu tidak bisa dihindari, bukan?

Ya, aku ingin tahu struktur mental seperti apa yang harus dimiliki seseorang untuk bisa mengucapkan kata 'imut' dengan mudah. Aku ingin seseorang memberitahuku. Aku akan bertanya pada Baron-san tentang itu nanti hari ini.

“Itu… terlihat cocok untukku? B-begitu.. ehehe, jadi ini terlihat cocok untukku, ya? Aku senang. Lagipula, aku mencoba gaya rambut ini demi Youshin-kun.”

“Ya, itu terlihat cocok untukmu… eh? Untukku ……?"

"Ya. Soalnya, ikon Youshin-kun adalah gambar seorang gadis dengan gaya rambut ini. Itu sebabnya,  kupikir kamu mungkin menyukai gaya rambut seperti ini.”

Setelah mendengar ucapan santai Nanami, aku merasakan getaran menjalari tulang punggungku saat sesuatu yang dingin membelai punggungku.

.... Oh, sial!

Meskipun aku baru saja bertukar kontak dengannya, aku lupa mengganti ikonku! Terlebih lagi, karakter itu adalah seorang gadis dari salah satu game sosial favoritku! 

Fakta bahwa dia tidak menyadari bahwa karakterku memakai pakaian yang agak erotis pasti merupakan berkah, ya?

Pertama-tama, aku tidak keberatan bertukar kontak dengan orang lain. Lagipula, aku tidak memiliki teman yang bisa bertukar kontak denganku.....tetapi dalam situasiku, aku mungkin harus mengubahnya ke sesuatu yang lain, hanya untuk aman ...

“Nee, Youshin-kun.. Kamu nggak perlu putus asa seperti itu."

"Eh?"

"Tidak ada salahnya menggunkan karakter anime sebagai ikonmu. Bukan hal yang aneh saat ini. Aku juga menonton film anime dan sejenisnya. Jadi, jangan khawatir 'oke?"
 
Tepat di depanku, ada seorang gadis seperti bidadari. Tidak, Malaikat .....

Sepertinya dia tahu bahwa ikon yang kupasang adalah karakter favoritku. Itu sebabnya, dia menggnakan gaya rambut yang sama dengan karatker favoritku demi diriku. Aku dapat mengatakan bahwa aku terlalu cepat mengambil kesimpulan dalam keputusasaanku.

…. Aahh, cantik sekali gadis di depanku ini.

“Jadi, bagaimana? Kamu menyuainya, kan? Gaya rambut ini, cantik?"

Dia mencubit bagian rambutnya yang dikepang sedikit dan bertanya lagi padaku, memiringkan kepalanya sedikit.

Nah, sekarang... setelah dia mengatakan hal itu..

Apa kau masih ragu untuk mengatakan sepatah kata pun padanya setelah semua yang dia lakukan untukmu, Misumai Youshin!?

Tidak, aku tidak bisa terus seperti ini. Meskipun aku seorang penyendiri, aku harus bangga pada diriku sendiri. Aku harus mengatakan sesuatu yang akan membuatnya senang.

Melakukan hal seperti ini membutuhkan keberanian.

Tapi, bagaimana jika aku tidak memiliki keberanian di sini?

Tidak apa-apa. Aku hanya perlu berpura-pura berada di ruang obrolan, bukan di kehidupan nyata.

Jika aku di ruang obrolan, aku bisa menulis sesuatu seperti "Kawaii" pada karakter tanpa ragu-ragu. Jadi, anggap saja ini dalam game.

Cepat, katakan!!

“….E-Ern… Ya kau terlihat imut, Nanami-san. Itu sangat cocok untukmu. Kau terlihat sangat cantik."

Lihat! Aku sudah mengatakannha! Kau bisa mengatakan kata-kata yang sebelumnya sulit kau katakan, Youshin!!

Dalam hati, aki membuat pose kemenangan.

Tapi sayang, ini membuatku terlalu lelah. Hanya dengan melakukan ini, aku merasa telah menghabiskan semua MPku untuk hari ini. Aku mungkin harus menggunakan beberapa item pemulihan untuk mengembalikan MPku secepat mungkin...tunggu, tidak, tidak, tidak, ini bukan game; kembali ke kenyataan, wahai diriku!

Saat aku sadar, wajahnya menjadi merah dan dia menunjukkan senyum yang menyerupai bunga, seperti yang dia tunjukkan padaku kemarin.

Dia menggeliat sedikit, terlihat senang.

Ah…Aku tidak membutuhkan item pemulihan. Hanya dengan melihatnya saja sudah cukup membuatku merasa seperti semua MPku kembali.

Setelah pertukaran seperti itu, waktu sekarang menunjukkan pukul tujuh. Kami sekitar 30 menit lebih awal dari yang kami rencanakan sebelumnya, tetapi kami tidak berniat membuang waktu lagi untuk berbicara satu sama lain. Jadi, kami mulai berjalan kaki ke sekolah bersama.

Saat aku hendak berjalan keluar di sampingnya...Nanami-san
tiba- tiba mengulurkan tangannya ke arahku.

"Hah….!"

"Hmm?"

Aku tidak bisa memahami arti dari tindakannya saat dia mengulurkan tangannya kepadaku tanpa mengatakan apapun.

.... Oh tunggu, apa ini? Apakah dia memintaku untuk membayarnya?

Itu benar, setelah semua yang dia lakukan untukku, wajar saja jika aku membayarnya. Itu akan menjadi cerita yang mengharukan jika aku tidak harus membayarnya. Uang gacha senilai sepuluh putaran sia-sia begitu saja…

Ketika aku mengobrak-abrik sakuku untuk mengeluarkan dompetku. Tepat ketika aku mendongak ke atas, tatapanku langsung bertemu dengan Nanami-san. Wajahnya tepat berada di depanku.

"".........""

Setelah jeda singkat, dengan wajah masih merah dia membuka mulutnya.

“U-Um, k-karena kita sudah pacaran. Um, apa kamu mau berpegangan tangan denganku...? Atau.. kamu tidak suka.…berpegangan tangan denganku?"

"Tidak, aku tidak membencinya."

Aku memberinya jawaban langsung.

Aku ingin tahu apakah ada seseorang di luar sana yang tidak segera menjawab ketika ditanya gadis cantik seperti dia?

Saat dia mendengar kata-kataku, dia menatapku, memiringkan kepalanya dan saat itulah aku langsung meraih tangannya.

[………..]

….. Bukankah yang aku lakukan hanyalah berjabat tangan? Seperti yang kulakukan kemarin?

Oh tidak, kupikir aku terlalu terburu-buru untuk memegang tangannya.

..... Oke, tenanglah diriku.

Tapi, kurasa dia menganggap tingkahku agak lucu karena dia mengeluarkan suara lucu dan kemudian mulai tertawa kecil

“Fufufu, bukankah ini sama seperti yang kamu lakukan kemarin? Kalau begini, aku tidak bisa pergi ke sekolah seperti ini, Youshin-kun.”

“Y-ya, kurasa kau benar. K-kalau begitu, bagaimana dengan seperti ini? Um, aku tidak pernah berpegangan tangan dengan seorang gadis sebelumnya. Jadi, aku tidak begitu tahu.”

Kali ini, aku memegang tangannya lagi dengan tangan kiriku. Seperti yang kupikirkan, tangannya sangat lembut dan kecil. Mungkin karena dia sudah menungguku sejak pagi ini atau mungkin hanya sedikit lebih dingin dari kemarin.

“Agak memalukan, melakukan hal semacam ini…”

Pipinya diwarnai merah saat dia memberiku senyum malu-malu. Tentunya senyumnya ini bukan karena dinginnya pagi ini.

Pada titik inilah aku akhirnya menyadari bahwa aku berpegangan tangan dengan seorang gadis dan pipiku langsung memerah. Pada saat yang sama, aku menyadari fakta penting lainnya.

….Apa yang harus kulakukan, Baron-san? Tujuanku tiba-tiba tercapai!

Aku hanya bisa melaporkan ini kepada Baron-san, yang memberiku tujuanku di samping saran kemarin, dalam pikiranku. Saat ini, aku masih tidak tahu apa tujuanku selanjutnya.

Setelah itu, kami naik kereta lalu turun dan melanjutkan perjalanan ke sekolah. Itu adalah sesuatu yang biasa kulakukan, tetapi karena aku berpegangan tangan dengan Nanami-san, segala sesuatu di sekitarku tampak berbeda.

Tapi, untuk beberapa alasan aku tidak terlalu memikirkannya.

Apa artinya berpegangan tangan dengannya dalam perjalanan ke sekolah?

Tidak, aku tahu apa artinya. Hanya saja, aku terlalu bersemangat…. dan diliputi emosi sehingga aku lupa apa artinya.

Dulu, Nanami-san sering menolak pengakuan dari beberapa pria, seperti pria tampan, yankee dan bahkan pria pintar.

Yah, wajar saja Nanami-san tipe gadis yang menjadi incaran banyak pria. Dia imut, cantik, menawan, memiliki style yang bagus dan ditambah lagi payudara yang mengundang tatapan pria brengsek.

Melihat gadis cantik seperti itu, bergandengan tangan dengan seorang pria suram sepertiku. Tentu saja, aku akan mendapat tatapan dari publik, seperti tidak percaya, kecemburuan dan kebencian.

Tidak butuh waktu lama bagiku untuk menyadari hal ini. Meski begitu, aku tidak ingin melepaskan tangannya.

Untungnya, ini masih pagi. Jadi, hanya beberapa siswa/i yang pergi ke sekolah. Meski begitu, beberapa dari mereka tertarik untuk mengamati kami.

Seperti yang diharapkan, tidak ada yang berani mendekat, tetapi mereka yang mengenal Nanami-san berbisik satu sama lain.

Sejujurnya, aku merasa tidak enak dengan semua ini, tapi… mau bagaimana lagi. Aku melirik ke sampingku untuk melihat bagaimana keadaan Nanami-san dan dia tampaknya cukup menikmati dirinya sendiri.

"Sepertinya rumor itu mulai beredar, ya?"

Seperti yang diharapkan...Nanami-san tampaknya menikmati dirinya sendiri dalam situasi seperti ini dan kemudian...seolah-olah untuk mengolok-olokku, dia tersenyum yang menunjukkan giginya yang putih bersih dan indah. Giginya yang putih bersih berkilau seolah-olah berasal dari sebuah adegan dalam film.

Ngomong-ngomong, dia banyak bicara dalam perjalanan ke sini, yang merupakan perubahan besar dari kemarin.

'Nee, istirahat nanti mau makan bareng? Apa yang kamu lakukan di hari liburmu? Apakah ada gadis lain yang pernah bersamamu sebelumnya?'

Kami berjalan menyusuri jalan, membicarakan hal-hal seperti itu sepanjang waktu. Pikiranku berangsur-angsur kewalahan oleh obrolan yang tak henti-hentinya.

Kemarin, Baron-san memberiku beberapa saran 'Jangan terlalu banyak bicara tentang dirimu sendiri, dengarkan saja dia. Bagaimanapun, kau adalah pendengar yang cukup baik', tetapi sayangnya, semua itu segera menjadi tidak berarti.

Karena keadaan tertentu, aku memutuskan untuk berbicara tentang diriku daripada mengikuti nasihatnya.

Dia memiliki cara yang sangat baik untuk berkomunikasi.

Dia hebat dalam memperluas percakapan…Ketika dia bertanya tentang hobiku dan aku menjawab bahwa aku suka bermain game, dia menyadari bahwa ikonku adalah karakter dari sebuah game dan setelah bertanya apakah aku memainkan game itu selama istirahat / akhir pekan, dia mengatakan kepadaku bahwa dia tidak pernah bermain game sebelumnya.

Aku tidak benar-benar tahu cara yang tepat untuk menggambarkannya, tetapi cara dia menghubungkan pertanyaan selama percakapan kami sungguh menakjubkan. Apakah ini yang dimaksud dengan 'pendengar yang baik'? Kalau begitu, maka...Aku benar-benar terpisah bermil-mil darinya.

Akibatnya, seluruh waktu dihabiskan untuk berbicara tentang diriku sendiri. Maaf jika Nanami-san menganggapku membosankan…tapi dia sepertinya menikmati dirinya sendiri. Jadi, kurasa aku salah.

Nanami-san sepertinya sedang bersenang-senang dalam perjalanan ke sini dan dia masih bersenang-senang sekarang. Tapi, ketika aku mengingat kejadian itu, aku langsung merasa tidak enak. Secara tidak sengaja, aku mengeluarkan respons mundur untuk kata 'rumor'.

“Maaf… Nanami-san. aku benar-benar....”

Aku tahu aku sedikit licik. Tapi, aku tidak bisa menahan diri. Ketika aku ingin mengatakan hal itu padanya, dia menggembungkan pipinya.

“Muu, kamu ini kenapa, Youshin-kun? Apa kamu mengkhawatirkan sekitarmu?" katanya, sambil menggembungkan pipinya.

Melihat tingkahnya, entah kenapa aku ingin mencolek pipinya itu.

Dalam situasi seperti ini, aku harus bereaksi seperti apa? 

Ini tidak mudah dilakukan karena aku tidak memiliki pemahaman tentang selera dan preferensi Nanami-san…

Saat aku mengkhawatirkan jawaban yang benar, Nanami-san melanjutkan.

“Dengar, Youshin-kun.. Kamu itu pacarku.. kamu menyelamatkan hidupku. Kamu sangat, sangat keren. Itu sebabnya… kamu tidak perlu merendahkan dirimu seperti itu, oke?"

…H-Hei, kita menjalin hubungan karena permainan hukuman?

Aah.. Jadi begitu, ya..

'Jangan merendahkan diri sendiri' ya?

“Ya, aku mengerti…Nanami-san. Maafkan aku."

Dia balas tersenyum padaku sebagai jawaban atas jawabanku; namun…senyumnya itu terlihat sedikit buram. Senyum di wajahnya menunjukkan rasa kasihan; itu benar-benar perubahan 180 derajat dari senyum berbunga-bunga yang biasa dia tunjukkan padaku sebelumnya.

"…Aku juga minta maaf."

Apa makna di balik permintaan maaf itu?

Apakah ini permintaan maaf atas rumor tersebut…atau apakah ini permintaan maaf untuk fakta bahwa ini adalah permainan hukuman?

Jika aku mengatakan kepadanya bahwa aku tahu ini adalah permainan hukuman, bagaimana reaksinya? Wajah seperti apa yang akan dia buat?

Aku ingin melihat…Aku ingin melihat ekspresi wajahnya saat aku memberitahunya, tapi…Aku menahan godaanku.

Sebaliknya, aku menyodok pipinya dengan jari telunjukku. Ini bukan masalah harga diri.


Matanya melebar menanggapi tingkahku yang tiba-tiba. Aku hanya mencoba mengerjai dia. Tapi, cara dia bereaksi begitu tak terduga juga membuat mataku melebar sebagai tanggapan.

“E-eh….h-huh... A-Apa yang kamu lakukan!?”

“Maaf… Melihatmu seperti itu, aku ingin mengerjaimu. Lagian, kenapa kau meminta maaf? Apa kau mungkin, tidak menyukainya? Maaf."

“T-tidak…b-bukannya aku tidak menyukainya…Aku hanya terkejut…y-ya… M-mnm… Aku hanya terkejut…”

Wajahnya merah dan matanya terus-menerus berenang saat dia terus mengulangi kata-kata 'terkejut'. 

Sepertinya aku sedikit mengagetkannya.. hehe, maaf soal itu, Nanami-san.

Seperti itu, dia tetap diam untuk sementara waktu dan sebelum kami menyadarinya, kami sudah tiba di sekolah. Semuanya terjadi begitu cepat. Kami melepaskan tangan kami dan menukar sepatu outdoor kami dengan sepatu indoor kami.

Kelas masih sama seperti biasanya. Jadi, kupikir ini akan menjadi akhir dari sesi bergandengan tangan kita.. Tapi, dia masih mengulurkan tangannya padaku bahkan setelah dia mengganti sepatunya.

…Tapi, berpegangan tangan hanya untuk waktu yang singkat. Apa kau yakin?

“Um, Nanami-san…bukankah ini sedikit memalukan?”

“Nggak boleh?"

.... Sungguh, dia benar-benar imut sekali.

Dengan kata-kata itu, aku menyerah dan meraih tangannya.




|| Previous || Next Chapter ||
24 comments

24 comments

  • Anonymous
    Anonymous
    30/4/22 14:21
    Ugghhhh... Gulanya..... Jadi g sabar pas MC bilang kalo dia tau pengakuan si cewe tuh cuma permainan hukuman aja , dan itu terjadi pas tepat dh 1 bulan setelahnya 🤣🤣🤣
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    20/3/22 09:09
    Apa yang terjadi setelah 1 bulan nanti ya jadi gak sabar, apakah bakalan Heroine akan ngungkapin perasaanya yang asli!! Semangat ya min lanjutinnya!!
    Reply
  • Zae
    Zae
    22/2/22 21:51
    Wahai translator ni LN
    Tolong lanjutin sampai mentok raw🙏 gk sabar pas mereka udah pacaran 1 bulan gara² liat Nanami nangis di ilustrasi bikin gua penasaran apakah itu adegan 1 bulannya
    Reply
  • Tear
    Tear
    3/2/22 14:52
    Manis
    Reply
  • Anonymous
    Anonymous
    1/2/22 18:38
    ayoo lanjutkan ,sudah menanti ini
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    25/1/22 15:03
    Mantep Gua penasaran gmn pas udh 1 bulan trus bnrn putus pasti drmaanya gg
    Reply
  • Anonymous
    Anonymous
    22/1/22 22:05
    Lanjut min
    Reply
  • aurlest-kunn
    aurlest-kunn
    18/1/22 09:47
    Arghhh
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    17/1/22 22:42
    Oke. Lanjut👍❤😍
    Reply
  • Anonymous
    Anonymous
    14/1/22 20:16
    Lanjut min, ku tunggu ya :v
    Reply
  • Agik
    Agik
    14/1/22 14:51
    Dame?
    Beuh Damagenya
    Reply
  • Dandi
    Dandi
    13/1/22 22:06
    Lanjut min
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    11/1/22 10:13
    Lanjut min
    Reply
  • G-Force
    G-Force
    9/1/22 19:56
    Mantap min, di tunggu lanjutannya
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    9/1/22 16:38
    Lagi bang
    Reply
  • Oniscorn
    Oniscorn
    9/1/22 15:49
    Mantap, lanjut min
    Reply
  • Nanashi
    Nanashi
    9/1/22 12:54
    Bener deh.............. Butuh insulin
    Reply
  • Kang rebahan
    Kang rebahan
    9/1/22 10:35
    Nice youshinnn,thanks atas gulanya dari ekspresi nanami👍
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    9/1/22 08:34
    nicee, youshinn
    Reply
  • Yntkts
    Yntkts
    9/1/22 08:15
    Lanjut min
    Reply
  • Lana
    Lana
    9/1/22 07:29
    Nice mntp
    Reply
  • Useless
    Useless
    8/1/22 23:20
    Uggghhh emotional damage
    Reply
  • Rztgk
    Rztgk
    8/1/22 20:39
    Vanilla
    Reply
  • akarubi
    akarubi
    8/1/22 19:54
    nice,ini yang gua tunggu tunggu
    Reply
close