-->
NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Inkya no Boku ni Batsu Game V1 Interlude 5

Interlude 5 - Dirinya Mulai Dari Sekarang


"Youshin. Sampai jumpa besok!!!"

Aku bersusah payah untuk berbicara dengan Youshin, namun aku menutup telepon tanpa menunggu balasan darinya.

Ah, muu! Aku ingin berbicara dengannya lebih lama lagi, tapi ini semua salah Ibuku!

Tapi, seperti yang kuharapkan, mengajak Youshin untuk ikut serta dalam pembicaraan tentang cinta bersama dengan orang tuaku, terlalu memalukan. 

Aah! Muuu, bunuh saja aku!

Sampai sekarang, wajahku merah padam karena malu.

Aku harus...setidaknya mengirim pesan.

>> (Nanami): Terima kasih untuk hari ini. Itu menyenangkan. Kalau kamu mau, kita bisa pergi kencan lagi minggu depan...

Youshin adalah orang yang mengundangku hari ini. Tapi, secara implisit aku menyertakan undangan untuk kencan minggu depan. Lain kali, aku ingin menjadi orang yang merencanakan kencan. Seperti yang kupikirkan, ini adalah pertama kalinya aku memikirkan hal seperti itu.

Balasan dari Youshin adalah ucapan selamat malam, bersama dengan balasan yang mengatakan sampai jumpa besok. Itu sudah cukup untuk membuat wajahku menangis.

Pada kenyataannya, aku ingin mengucapkan selamat malam kepada Youshin secara langsung. Aku melemparkan tatapan kesal ke arah dua orang di belakangku.

Bagaimana ini bisa terjadi?

Aku tidak bisa tidak bertanya-tanya. Saat ini, aku memiliki dua musuh kuat di depanku.

Keduanya adalah Ibuku dan adikku. Tak satu pun dari mereka tampaknya tidak peduli bahwa panggilanku sedang terganggu saat mereka berdua minum teh mereka.

Sialan....

Tepat setelah Youshin pulang ke rumah, Ibuku, yang sedang bersemangat tinggi, menyeretku bersamanya.

"Sekarang, haruskah kita bicara tentang pacar putriku? Impian Ibumu akhirnya menjadi kenyataan! Mari kita dengar semua tentang hal itu!"

Setelah ini terjadi, tidak mungkin Ibuku akan berhenti dan tidak mungkin juga kau bisa menghentikannya. Aku tidak punya pilihan selain menyerah.

"Ibu... aku punya ide. Jadi, bisakah kamu melepaskan tanganmu dari ketiakku. Dan...... jangan terlalu banyak bertanya pertanyaan yang memalukan, oke?"

"Ara~ .... Mungkinkah kamu melakukan sesuatu yang sangat memalukan sampai-sampai kamu tidak bisa membiarkan Ibumu mendengarnya...hmm?"

Aku tersipu malu mendengar pertanyaan dari Ibuku, yang secara sugestif tersenyum padaku.

Tidak, aku tidak melakukannya. Aku tidak melakukan sesuatu yang memalukan!

"Kalau begitu, tidak masalah jika aku mendengarnya, kan? Ayo, biarkan aku mendengar semuanya sampai selesai."

Jangan membaca pikiranku! Bagaimana Ibu tahu? Ibu tidak......melakukan sesuatu..... yang memalukan, bukan...... aku? Di tengah-tengah perasaan sedikit tidak aman, aku mulai berbicara tentang kehidupan cintaku dengan Ibuku.

Pertama-tama, Ibuku memintaku untuk menggali sampai ke akar bagaimana perasaanku ketika Youshin memelukku. Pada saat itu, pikiran batinku berada dalam keadaan panik yang paling dalam.

Y-Y-Y-Y-Y-Y-Y-YOUSHIN?! Di depan Ayah dan Ibuku!? B-Bukankah kamu terlalu berani!? Apa yang harus kulakukan?

Itulah pikiran-pikiran yang memenuhi kepalaku saat itu.

Namun, meskipun tubuh Youshin agak berotot...entah bagaimana aku merasa sangat tenang...merasa sangat lega, bahkan bertanya-tanya apakah aku harus memeluknya kembali dan semacamnya.

Aku sangat senang Youshin menerima kondisi Ayahku saat aku memeluknya kembali...dan saat itulah kata-kata Ayahku membekukanku.

Ayah tidak ingat! Apa maksudmu dengan tidak ingat!? Bayar aku kembali untuk semua konflik yang Ayah sebabkan padaku.

Pada akhirnya, aku sangat kecewa karena aku tidak bisa memeluknya kembali...setelah mengatakan semua itu, aku melihat Ibuku menyeringai tepat di depan mataku.

Tak lama kemudian, dengan semua setengah menggoda dan olok-olok saat aku tersenyum dan berbicara, aku tersipu malu karena kecerobohan dan rasa maluku sendiri.

Dan kemudian, saat kami hampir selesai mengobrol, Adikku ikut bergabung. 

Apakah itu waktu yang baik atau buruk...tidak, ini buruk.

Sebelumnya, saat Youshin datang ke rumahku. Adikku kembali ke kamarnya sendiri. Tapi sekarang, dia keluar dari kamarnya tepat saat kami ngobrol.

Aku yakin dia hanya ingin mengurung diri di kamarnya sampai Youshin pergi...benar saja, Adikku mengundang Ibuku keluar untuk mengonrol dengannya. Adikku juga tertarik dengan hal itu. Jadi, aku yakin dia akan bergabung...tak lama lagi.

Jadi, sebuah pertemuan khusus perempuan diadakan di rumah kami. Tuan rumah adalah Ibuku, bintangnya adalah aku dan penontonnya adalah adik perempuanku. Saat itu sudah larut malam dan karena aku akan menjadi gemuk...teh diperbolehkan, tapi tidak boleh ada permen. Seolah-olah mereka berdua mengatakan padaku bahwa kue dan manisan adalah ceritaku.

Topik pembicaraan berikutnya adalah saat Youshin memegang tanganku.

Aku tidak berpikir bahwa Youshin akan berani memegang tanganku di depan Ayah dan Ibuku, bahkan sampai mengatakan kepada Ayah dan Ibuku... bahwa mulai sekarang sampai masa depan... kami akan selalu bersama... seolah-olah dia melamarku.

Setelah mendengar kata-kata Youshin, baik Ayah ataupun Ibuku membuka mata mereka lebar-lebar.

Benar, ini adalah lamaran, kan? Aku bisa berpikir begitu, kan?

Aku merasa cemas mendengar semua tentang masa lalu yang tidak kuingat, tetapi kekhawatiranku hilang seketika. Tidak ada apa-apa selain kebahagiaan di hatiku.

...Lamaran, ya... Tapi, menikah setelah lulus SMA. Bukankah itu terlalu cepat? Memang benar, hubungan kami berjalan cukup lancar...Tapi, apa yang terjadi ketika kami melanjutkan ke Universitas...akankah kami... akankah kami...akankah kami mulai hidup bersama? A-Aku ingin tahu apakah itu akan terjadi?

T-Tapi, jika itu yang terjadi, rumah seperti apa yang harus kita dapatkan? Sesuatu seperti apartemen? Bahkan apartemen sederhanapun tidak masalah untuk kami berdua. T-Tapi,  bukankah itu berarti kita harus berpelukan bersama di ranjang setiap malam...? Hee-hee~

Fantasi seperti itu terus berlanjut, menyebabkan dua orang di depanku menyeringai.

Aku tidak bisa berhenti setelah berbicara tentang cerita hari ini. Lalu, mereka mulai bertanya tentang apa yang telah kulakukan dengan Youshin sebelum menerima telepon itu.

Itu seperti sebuah wawancara. Secara umum, mereka menanyakan berbagai pertanyaan kepadaku.

Tidak, yah, itu cukup menyenangkan membual tentang Youshin, tapi....

Aku menemukan diriku berbicara tentang saat dia menyelamatkanku, bagaimana kami pergi berbelanja kotak makan siang bersama dan bagaimana dia melindungiku melawan Senpai. Pokoknya, aku mendapati diriku berbicara tentang banyak hal yang aku suka tentang Youshin.

Sebaliknya, hal yang membuatku tidak puas...adalah bagaimana dia terus memanggilku 'Nanami-san', seperti kenapa? Itu benar-benar tentang hal itu.

Kupikir itu adalah rintangan yang tinggi untuk anak laki-laki seperti Youshin...Tapi aku masih ingin dia memanggilku dengan namaku.

Nama panggilan...mungkin bagus? Tapi, bukankah itu akan membuat kami seperti pasangan yang sangat dekat atau bucin?

Aku menyimpang dari topik, tapi...aku berbicara tentang semua yang kusukai tentang Youshin. Sebaliknya, hanya itu yang kukatakan.

Aku meninggalkan hal-hal yang penting.

Tidak mungkin aku bisa berbicara tentang itu. Fakta bahwa aku mengakui perasaanku dalam Batsu Game, itu hanya...

Itulah alasan mengapa aku tidak bisa memberitahu keluargaku bahwa aku dan Youshin berpacaran. Namun, Ibuku tidak bertanya bagaimana aku dan Youshin mulai berpacaran, yang mana itu tidak wajar.

Pokoknya, aku berbicara tentang hal-hal yang kusukai tentang Youshin, bagaimana menurutku dia keren...... dan apa yang ingin kulakukan mulai saat ini.

Agak memalukan, tapi...aku terus membual tentang hal-hal baik Youshin. Dan setiap kali aku melakukannya, adikku akan mulai menjerit keras-keras.

Bukankah kamu bilang dia terlihat kurang keren...

Dan kemudian, ketika dia berkata 'Ah~, aku ingin punya pacar seperti Youshin-san', aku secara spontan mengatakan 'Aku tidak akan pernah memberikan Youshin padamu'. Tapi, dia berhenti sejenak dan menatapku tercengang.

"....Onee-chan, seberapa besar kamu mencintai Youshin-san? Aku hanya mengatakan 'Aku menginginkan pacar yang baik hati seperti dia'. Aku tidak pernah mengatakan apapun tentang keinginan untuk pacaran dengan Youshin-san loh~"

Adik perempuanku mengalahkanku dengan argumen yang kuat.

Apa ini artinya merendahkan seseorang? T-Tunggu, sekarang aku memikirkannya...aah, muu! Bukankah apa yang baru saja kukatakan sangat memalukan!!! Cukup, sudah cukup!! Kita sudah selesai!!

"A-Aku akan pergi mandi dan tidur!!!"

Tepat pada saat aku marah dan berdiri, Ayahku pulang. Ibuku menuju pintu masuk untuk menyambut Ayah pulang.

Setelah mengantarnya, aku pergi mandi seperti yang kukatakan. Aku nanti akan mengirim pesan kepada Hatsumi dan Ayumi tentang hasil kencan itu. Itu sukses besar, aku mengirim pesan.

Dengan perginya Ibuku, adikku, yang mungkin puas menggodaku, melambaikan tangannya padaku saat dia mengantarku ke kamar mandi.

Astaga, dia sangat egois...

Tepat saat aku pergi ke kamar mandi dengan perasaan bahagia. Tiba-tiba Ibuku mengatakan sesuatu yang aneh.

"Nanami... Ibu akan pergi ke kamarmu nanti. Mari kita lanjutkan ngobrolnya, oke?"

"I-Iya.."

Ibuku ingin berbicara denganku, hanya kita berdua...?

Setiap kali aku, Ayahku atau adikku punya masalah, kami akan berbicara dengan Ibuku sendirian. Ini hampir menjadi rutinitas untuk mendiskusikan masalah kami dengan cara ini.

Tapi ... mendengarnya dari Ibuku sangat jarang.

Aku mandi dan berganti piyama...aku mengatakan pada Hatsumi dan Ayumi bahwa kencan hari ini sukses besar dan aku berterima kasih dan meminta maaf pada Hatsumi dengan sangat besar, seperti yang kukatakan padanya bahwa rencana kencan itu tidak berguna.

Ketika aku melakukan ini, sebuah ketukan datang di pintuku. Itu adalah Ibuku.

"Nanami...bolehkah Ibu masuk?"

"Mn, tidak apa-apa. Silahkan masuk."

Ibuku baru saja keluar dari kamar mandi ketika dia memasuki ruangan. Bagaimana aku mengatakannya... Ibuku terlihat sangat cantik... bahkan mungkin seksi.

Bahkan aku, seorang wanita, memikirkannya. Dia adalah gambaran idealku.

Aku berharap bisa menjadi Ibu seperti dia di masa depan dan suamiku.. Tentu saja, tidak, jangan pikirkan itu sekarang.

Wajahku memerah dan tidak bisa berbicara dengan Ibuku.

Ibuku sedang duduk di tempat tidurku dengan piyamanya.

Ya, dia baru saja keluar dari kamar mandi. Jadi, dia masih terlihat sangat seksi.

Aku duduk di samping Ibuku...begitulah cara kami saling berkonsultasi dalam keluarga kami.

"Ini tidak biasa, bukan? Ibumu memintamu masuk ke kamarmu agar dia bisa berbicara berdua denganmu?"

"Ya, itu benar."

Ibuku melemparkan senyum yang sedikit bermasalah. Ekspresi seperti itu...sudah lama sekali sejak aku melihatnya.

Kapan terakhir kali aku melihatnya?

"Nanami...Ibu akan langsung ke intinya. Siapa di antara kalian yang mengaku duluan? Apa itu kamu, Nanami? Atau Youshin?"

Ibuku tiba-tiba menanyaiku. Itu adalah hal yang tidak wajar yang tidak dia tanyakan padaku beberapa waktu yang lalu...apakah Youshin atau aku yang mengaku duluan.

Aku baru saja keluar dari kamar mandi dan mendengar itu...suhu tubuhku turun drastis, tubuhku menjadi dingin.

Mengapa ibu ingin mengatakan hal seperti itu pada saat ini?

"T-Tidak....uhm...itu aku...akulah orangnya......"

Aku mengatakan yang sebenarnya seolah-olah memeras suaraku. Aku tidak bisa berbohong kepada Ibuku.

... Aku tidak bisa berbohong.

Dan bahkan jika aku berbohong kepada Ibuku, dengan semua gerakan tubuhku yang kecil...dia mungkin akan melihatku dengan intuisi wanitanya yang unik. Dia bilang dia tidak membesarkan kami dengan cukup baik, tapi dia terlalu baik.

"Ara ara~...bukankah itu aneh? Hal-hal yang kudengar dari Nanami sebelumnya tentang apa yang dia sukai dari Youshin...semuanya terjadi hanya setelah kalian mulai berpacaran...Jadi, kenapa Nanami yang menyatakan perasaannya pada Youshin?"

Jantungku berdetak lebih cepat dari sebelumnya.

Itu karena Batsu Game... tapi, aku tidak bisa mengatakannya.

Aku tidak bisa mengatakannya. Kenapa aku tidak bisa mengatakannya? Itu...apakah karena aku takut Ibuku tidak menyukaiku...? Tidak, itu berbeda... orang nomor satu yang paling aku takutkan akan membenciku sekarang adalah...

Aku tidak bisa berpikir jernih...tubuhku, yang menjadi dingin, tiba-tiba diselimuti sensasi hangat. Sangat lembut dan nyaman...dan baunya sangat enak... Dan hanya dari sentuhannya, tubuhku yang dingin perlahan-lahan menjadi hangat.

Ibuku meraihku......ke dalam pelukannya.

"Nanami......saat kamu bilang Ayahmu berbohong tadi, kamu berpikir tentang kebohongan yang berbeda, bukan kebohongan hari ini......benar, bukan?"

"..B-Bagaimana...Ibu tahu...?"

"Aku ibumu. Jadi tentu saja, aku tahu. Dan aku tahu kalau Nanami menderita karena itu. Nee, apa yang kamu rahasiakan? Aku ada di pihak Nanami apapun yang terjadi...... Jadi, kenapa kamu tidak memberitahuku?"

Mendengar kata-kata itu...air mata mulai menggenang di mataku.

Perasaan hitam yang selama ini aku pendam dalam hatiku sampai sekarang...berbohong pada Youshin, menipunya, terlebih lagi, menggunakan segala upaya untuk mengubah hatinya ke arahku, membuatku menutup hatiku karena rasa bersalah.

Aku tertawa dan melapor pada Hatsumi dan Ayumi tentang kesenanganku sehari-hari... bersenang-senang bersama mereka, tertawa...sungguh hati yang jelek.

Itu meledak sekaligus.

"K-Kamu tahu...Ibu.. A-Aku...kepada Youshin...A-Aku sudah melakukan hal yang mengerikan padanya... Aku... A-Aku...Batsu Game... A-Aku mengaku kepada Youshin karena Batsu Game...Aku...Aku benar-benar yang terburuk..."

"Jadi, itu hal yang kamu sembunyikan dariku. Makanya, kamu baru mulai membicarakan hal-hal yang kamu sukai setelah berpacaran dengannya..."

"Mnm.. I-Itu benar.. Aku membohongi Youshin. Aku.. aku.. aku...waaaaaaaaaaaaah......"

Air mataku tidak bisa berhenti mengalir dan aku membenamkan wajahku di pelukan Ibuku, membasahi piyamanya.

Meski begitu, Ibuku terus memelukku erat-erat. Aku tidak bisa berhenti menangis, menyuarakan penyesalanku...Ibuku diam-diam mendengarkan.

Seperti itu, aku...menyadari keburukan yang ada di hatiku dan perasaanku terhadap Youshin...dan aku terus menangis.

"Nee, Nanami. Terhadap Youshin, kamu yang sekarang...sangat mencintainya, kan?"

Ketika air mataku sedikit mereda, Ibuku dengan lembut mengusap-usap punggungku sambil menegur fakta itu. Kata-kata itu, jatuh dengan pukulan berat di hatiku.

"Mn...Iya...A-Aku mencintainya...Aku mencintainya...Aku sangat mencintainya... A-Aku tidak mau dengan orang lain, selain Youshin.."

Untuk pertama kalinya...tanpa perhitungan apapun, aku mengatakan bahwa aku mencintai Youshin.

Aku tidak pernah mengakuinya sampai sekarang...aku tetap keras kepala, mengatakan bahwa aku tidak semudah ini, aku tidak sesederhana itu dan tidak pernah terpikir untuk mengatakan kata-kata itu dengan lantang...tapi sekarang, akhirnya aku berhasil.

"Jadi, Nanami. Hal apa saja yang kamu sukai dari Youshin?"

"Hiks... Pertama dan yang terpenting, Youshin sangat baik hati. Dia sangat perhatian dan peduli padaku, bahkan dia melindungiku. Terlebih lagi, saat aku berpakaian feminim berbeda dengan gayaku di sekolah.. Youshin masih mengenaliku dengan baik, dia juga memujiku mengatakan aku sangat imut dalam pakaian apapun."

"Hm, begitu.. Youshin, dia benar-benar anak yang sangat baik."

"Dia selalu memberiku kata-kata yang kuinginkan, memegang tanganku saat aku cemas dan memelukku...Aku merasa nyaman saat didekatnya dan itu menyenangkan..."

"Mn.."

"Dia berbeda dari semua anak laki-laki yang pernah kutemui sebelumnya... Sulit untuk dihadapi, menakutkan atau tidak disukai... Youshin tidak ada satupun dari hal-hal itu... Aku sangat mencintainya, aku ingin bersamanya. Aku tidak ingin bersama orang lain. Aku hanya ingin bersama Youshin, hanya dia aku bisa bahagia, hiks.."

Aku dipeluk oleh Ibuku saat aku mengatakan itu.

Semua itu, aku mengeluarkan semuanya... air mataku tidak bisa berhenti mengalir. Ketika tangisanku sedikit mereda, setelah memuntahkan semuanya... Ibuku tiba-tiba melepaskanku dari pelukannya.

"Iya, sudah cukup rengekannya untuk hari ini! Nanami, ayo kita lakukan yang terbaik besok agar Youshin bisa lebih mencintaimu!"

Setelah melepaskanku dari pelukannya, Ibuku bertepuk tangan dan kembali tersenyum ceria seperti biasanya. Aku menatapnya dengan wajahku yang masih berantakan karena semua tangisan, tampak bingung secara mental.

"Ibu, apa Ibu tidak marah padaku?"

"Ah baiklah~...Ibu akan mengungkitnya lagi ketika Nanami, Hatsumi-chan dan Ayumi-chan semuanya ada di sini. Lagipula, kenapa Ibu harus marah ketika itu adalah tindakan yang memikirkan Nanami?"

Kata-kata itu membuatku sedikit merinding.

Dia mengatakan itu...tapi aku bisa merasakan kemarahan yang luar biasa memancar dari Ibuku. Aku meminta maaf pada Hatsumi dan Ayumi dalam pikiranku.

Aku akan dimarahi bersama kalian juga. Jadi, tolong maafkan aku...

"Dan juga, Nanami... Ibu tidak peduli apapun pemicunya. Bahkan jika itu hanya Batsu Game, kamu datang untuk mencintai Youshin... dan Youshin tampaknya benar-benar mencintai Nanami juga... ibu mendukung kalian berdua.."

"Ibu..."

Didorong oleh kata-kata Ibuku, aku...memutuskan untuk berhenti membodohi diriku sendiri.

Aku sangat mencintai Youshin...

Aku ingin bersamanya selamanya. Aku tidak peduli lagi dengan itu semua. Aku tidak akan berbohong tentang perasaanku lagi.

"Tapi, bukankah kamu harus menebusnya...?"

Ibuku meletakkan jari telunjuknya ke bibirnya, wajahnya menampakkan senyuman yang menyihir. Itu adalah ekspresi yang mengerikan. Ini pertama kalinya aku melihatnya seperti ini...wajah Ibuku terlihat seperti itu.

Apakah itu bisa menebusnya...?

Ibuku mengarahkan jari telunjuknya padaku dan mengatakan kepadaku seolah-olah dia memerintahku.

"Di hari jadi satu bulan kalian mulai berpacaran. Nanami, kamu harus memberitahu semuanya dan meminta maaf pada Youshin-kun. Setelah itu, serahkan sisanya padanya.. apa yang ingin dia lakukan setelah itu."

Tubuhku menegang mendengar pernyataan dari Ibuku.

Tindakanku sejauh ini dimaksudkan untuk mencegahnya mengetahui kebenaran tentang Batsu Game itu. Namun, tidak mulai sekarang.

Tidak peduli tindakan apa yang aku ambil......Aku akhirnya harus mengatakan yang sebenarnya.

Aku sangat takut...takut tapi...

"Ibu.. Mn, aku mengerti, Ibu. Pada hari itu, aku akan menceritakan semuanya pada Youshin dan meminta maaf padanya. Dan, sekali lagi... aku akan mengakuinya. Kali ini, tanpa kebohongan. Aku akan mengaku pada Youshin bahwa aku mencintainya."

Seolah-olah mengatakan pada diriku sendiri, aku mengucapkan kata-kata tekad ini. Melihat reaksiku, Ibuku tertawa bahagia. Dan kemudian...

"Mulai sekarang, sampai hari jadi kalian. Kamu harus melayani Youshin setiap hari."

"Bukankah ada yang salah dengan caramu mengatakannya!? T-Tidakkah itu terdengar cabul!?"

Dia mengatakan itu seolah-olah untuk mengolok-olok resolusiku, lalu dengan cepat kembali ke pesona ke Ibuannya yang biasa. Aku benar-benar tidak bisa mengikuti langkahnya.

....M-M-Melayani... Apa yang dia pikirkan!?

Memikirkannya saja sudah membuat pipiku terasa panas.

Tapi... untuk hari jadi kami yang satu bulan... apa yang Ibu katakan...

"N-Nee, Ibu.. apakah aku harus segera meminta maaf padanya..?"

"Apa kamu masih takut, Nanami? Menurutku, Ibu tidak melihat itu sebagai masalah. Tapi...bukan berarti tidak mudah untuk mempersiapkan hatimu...pelan-pelan saja,...buatlah Youshin semakin jatuh cinta padamu.."

Ibu...seperti yang dia katakan dari awal, dia ada di pihakku.

Tapi, bukan berarti dia akan menjadi musuh Youshin. Ibu sepertinya berada di pihakku dan Youshin.

"Selain itu, sering dikatakan bahwa dalam cinta, orang yang jatuh cinta akan kalah, kan? Lalu, pada akhirnya... Jika kalian berdua saling jatuh cinta.. kalian berdua adalah pemenang dan kalian resmi menjadi sepasang kekasih tanpa kebohongan apapun, benar 'bukan? Sama seperti Ayahmu dan Ibu.."

...Ibuku berbicara dengan penuh kasih sayang tentang momen itu.

Tapi beberapa kata itu membuatku berpikir...aku dan Youshin, hubungan kami suatu hari nanti akan menjadi seperti Ayah dan Ibu... Saat itulah aku menyadari bahwa masih terlalu dini untuk memikirkan tentang pernikahan dan pipiku memerah.

"Ara Ara.. apakah kamu membayangkan kehidupan pernikahanmu dengan Youshin? Fufu, bahkan jika Ibu mengatakan pelayanan ... bukankah ada ruang lingkup dari apa yang bisa kamu lakukan sebagai seorang gadis SMA?"

Dengan kata-katanya yang benar-benar menembusi diriku...sekali lagi, aku menyadari bahwa aku benar-benar bukan tandingan Ibuku.

"Youshin...mulai besok dan seterusnya... Aku akan melakukan yang terbaik untuk membahagiakanmu!!"


Menyeka air mataku, aku menggumamkan kata-kata itu, yang hanya bisa didengar oleh Ibuku. Tapi...entah bagaimana, aku merasa bahwa kata-kataku telah sampai ke Youshin juga.

"Ara Ara, untuk Nanami. Ayolah, bukankah itu terlalu terburu-buru?"

"Seperti yang kukatakan, bagaimana Ibu tahu apa yang kupikirkan!?"

"Aku ibumu. Jadi tentu saja, aku tahu. Yaudah, kalau begitu. Ibu mau pergi ke tempat orang yang kucintai. Selamat malam."

Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak tersipu malu saat aku melihat Ibuku pergi ke ayahku dengan kata-kata itu.

Catatan Penerjemah: 

Min kok UP-nya lama? Gak kek web sebelah udah jauh.. Simple: lu tinggal baca di sana, nggak usah komen aneh2 di sini. Gw lebih mementingkan hasil terjemahan, bukan waktu.




|| Previous || ToC || Next Chapter ||
Post a Comment

Post a Comment

close