NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Ushiro no Seki no Gal ni Sukarete Shimatta V1 Prolog

Prolog
¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯

"...Muu, jangan lihat ke sini."

"Meski kau mengatakan itu, tetapi aku tidak bisa mengalihkan pandanganku darimu yang terjatuh ke selokan dengan luar biasa.."

"A-Aku tidak melakukannya karena aku ingin! Aaah muu, ini yang terburuk! Padahal aku ada perkerjaan paruh waktu setelah ini dan tidak mungkin aku pergi ke sana dengan masih berbau selokan... Eeui, ada kotoran di lengan bajuku juga!"

"Pekerjaan paruh waktu? Mulai kapan?"

"...Dimulai jam 5."

"Kau masih punya waktu sekitar satu setengah jam di sana. Bagaimana kalau pulang ke rumah dulu?"

"Hah? Mana mungkin, kan? Rumahku jauh dan jaraknya satu jam dengan menggunakan kereta. Aku tidak akan sempat!"

"Begitu, mau bagaimana lagi. Hmm, baiklah. Mau datang ke rumahku? Itu adalah apartemen di sebelah sana. Setidaknya, aku bisa meminjamkanmu kamar mandi."

"Eh...?"

"Bagaimana? Mau nggak?"

"Mm, aku akan meminjam kamar mandimu. Makasih~"

Ini adalah pertama kalinya Fujiwara Sandai pernah bertukar kata dengan Yuizaki Shino.

Dalam perjalanan pulang dari sekolah tepat setelah dimulainya semester kedua pada awal September, dia kebetulan melihat Shino kehilangan pijakan dan terjatuh ke dalam selokan yang berisi air limbah kotor.

Di SMA yang Sandai hadiri, ada seorang gyaru yang dianggap sebagai kecantikan yang luar biasa dan itu adalah Yuizaki Shino, orang yang baru saja dia ajak bicara.

Shino duduk tepat di belakang Sandai dan skinship di antara mereka sangat dekat. Namun, sepanjang kehidupan sekolah mereka, Sandai tidak pernah melakukan satu percakapan pun dengan Shino.

Dari sudut pandang Sandai yang merupakan seseorang yang biasa saja dengan banyak hobi seperti otaku dan seorang penyendiri di ujung paling bawah dari kasta kelas, Shino cukup banyak menjadi eksistensi yang asing baginya. Bahkan saat dia memberikan catatan dari depan ke belakang, dia tidak pernah berbicara dengannya karena dia tidak tahu apa yang dia pikirkan.

Ini bukan hasil dari keputusan sadar, melainkan pemisahan yang tidak disadari 'karena dunia' tempat mereka tinggal berbeda.

Namun, karena alasan inilah Sandai terkejut karena dirinya tiba-tiba diajak bicara. Dia juga tidak percaya bahwa Shino dengan mudah menerima tawarannya.

Namun, ada kata yang disebut 'kebetulan' di dunia ini. Itulah sebabnya Sandai berpikir, Pasti itulah yang terjadi sekarang.




|| Previous || ToC || Next Chapter ||
Post a Comment

Post a Comment

close