Prolog
"Kazuto-kun. Apa maksudnya ini?"
Setelah sekolah. Di kamar idola gadis SMA.
Di pojok ruangan yang bersih dan rapi, aku dipaksa duduk di lantai.
Berdiri di depanku adalah Rinka Mizuki, seorang gadis cantik dengan rambut panjang.
Dia menatapku dengan mata dingn, aura mengancam diam terpancar dari seluruh tubuhnya.
"Kazuto-kun, aku bertanya sekali lagi, Siapa gadis-gadis ini?"
Rinka menunjukkan layar smartphone di telapak tangannya.
Yang ditampilkan di sana adalah daftar teman MMO tertentu.
Ada daftar nama pemain game online yang lucu (hanya 5).
"Mereka ... hanya pemain biasa. Kami kebetulan bersama di penjara bawah tanah beberapa hari yang lalu dan kemudian kami menjadi teman."
"Begitukah. Jadi, kamu selingkuh saat aku keluar."
"Sumpah enggak kok! Karena orang-orang itu bisa diajak ngobrol! Avatar mereka adalah gadis-gadis cantik. Tapi, mereka sebenarnya pak tua (?)!"
Aku buru-buru menjelaskan saat aku dipelototi oleh matanya yang indah namun tajam.
Tapi, Rinka tidak yakin dia menyibakkan rambutnya dan berkata, "Jangan membuat alasan apapun" .
"Maaf ya ... Menurutmu aku punya hubungan yang aneh dengan pak tua?"
"Itu yang kupikirkan."
"Kenapa! Ini benar-benar mengejutkanku bahwa kau segera menjawab tanpa ragu-ragu ..."
"Kazuto-kun mungkin menyukai Hodes."
"Aku tidak punya kecenderungan seperti itu, sama sekali tidak punya!"
Biar kutegaskan.. sangat tidak mungkin!
Izinkan aku mengatakan satu hal lagi! Itu tidak mungkin!
"Mereka hanyalah para pria yang sedang bermain menggunakan karakter gadis cantik."
"Benarkah begitu? Aku tidak bisa menyangkal kemungkinan bahwa Kazuto-kun akan bosan padaku dan lari ke tempat lama."
"Aku ingin kau menyangkal kemungkinan itu! Bahkan jika aku bosan dengan Rinka, aku sama sekali tidak akan lari ke orang tua sembarangan!"
"... Begitulah. Sudah kuduga, kamu memang bosan denganku."
Rinka dengan sedih menunduk.
Dia tampak seperti akan meneteskan air mata.
"Misalnya! Seandainya Rinka dan aku berteman sejak SMP? Bukan berarti aku akan lelah atau semacamnya."
"... Buktikan itu."
"Apa?"
"Buktikan padaku bahwa Kazuto-kun menjanjikan cinta abadi untukku."
"T-Tidak, tidak ...."
I-Itu sangat berat. Untuk menjanjikan cinta abadi, cukup menjadi masalah..
.......
.....
Karena kami adalah...
"Kita sudah menikah, bukan? Tapi di internet."
"Y-Ya, kurasa begitu, tapi di kehidupan nyata, kita ------."
"Dalam kehidupan nyata .... apa itu?"
Rinka bertanya dengan nada dingin dan kuat.
Ini seolah-olah kau dihadapkan pada pilihan yang akan membawamu langsung ke ujung yang buruk.
.........
Ini adalah permainan neraka yang bahkan tidak memiliki opsi muat, apalagi save.
Aku dengan hati-hati memilih kata-katanya sambil berkeringat dingin.
"Dalam kehidupan nyata ... kita dekat dan rukun. Sangat dekat dan rukun."
"Ya. Kita juga telah membina ikatan yang mutlak, seperti pasangan yang dewasa."
"....."
Kami bahkan belum jadian...
Ini bahkan belum sebulan sejak kita bertemu di kehidupan nyata.
"Pastinya, aku sibuk dengan aktivitas idolaku. Tetap saja, aku tidak pernah melupakan Kazuto-kun sedetik pun."
"E-ee ......"
"Jadi, jangan lupakan aku oke, Kazuto-kun."
"T-tentu saja."
"Terima kasih ..... Jadi aku akan menghapus semua temanmu kecuali aku."
"Oke ―― tidak, kenapa! Padahal mereka orang baik!"
"Kalau begitu, ayo kita lakukan ini. Lain kali, aku akan berbicara dengan mereka satu lawan satu. Jika aku mengetahui bahwa mereka tidak memiliki perasaan buruk dengan Kazuto-kun, aku akan menyetujui mereka untuk menjadi teman."
"Kalau kau melakukan itu, aku akan sangat malu, kau tahu."
"Ini adalah batas terendah yang bisa kuberikan kelonggaran. Jika tidak, tolong serahkan pada teman selainku."
"Serius. Aku ingin memintamu untuk meninjau baris minimum ..."
"Aku tidak bisa."
Permohonan itu ditolak dengan cepat.
Ternyata, Rinka serius.
Haaaa...
Kenapa ini terjadi?
Dua minggu lalu, seluruh hidupku berubah drastis...
Seorang teman online yang kunikahi di dalam game, sebenarnya adalah idola populer dan bahkan teman sekelasku.
5 comments