NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Tonari no Kimi de Atama ga Ippai [LN] Volume 1 Prolog

 

Prolog

“Selamat pagi!”

"Pagi. Tahun pelajaran baru sudah di mulai dan kau sudah bersemangat aja, ya? ”

“Iya lah, karena hal itu aku jadi bersemangat! Dan juga kau tau? Kita berdua sudah kelas 2 SMA, jadi bukankah lebih bagus kalau kita berdua ada di kelas yang sama?”

"Yapp betul. Kupikir mereka kayaknya sudah menyiapkan daftar pembagian kelas, jadi ayo kita cek. ”

[Cihh kenapa dua tahun berturut-turut aku sekelas denganmu? Aku enggak ingin sekelas denganmu tau! Ah,Tuhan, tolong, tolong biarkanku agar bisa enggak sekelas dengannya.]

[Wahh, itu Kisaragi-san. Hmm, aku ingin tau apa sekarang dia sedang mendengar pikiranku. Sebenarnya aku enggak mau percaya hal gaib atau semacamnya, tapi itu menjadi rumor besar di sekolah ... Mungkin aja itu benar sih ...]

Aku melihat namaku di daftar pembagian kelas yang di pajang di depan loker. Selain aku tak ada lagi nama orang dengan nama belakang Kisaragi di kelasku, jadi namaku gampang di temukan. Aku juga melihat ada beberapa nama murid yang pernah sekelas waktu aku kelas satu. Kemudian, Aku menuju kelas yang telah di tentukan.

(Tln: Simbol ‘[ ]’ sebagai sebagai pelaku yang pikirannya terdengar oleh Kisaragi.)

"Ah mantap! Kayaknya selama 2 tahun berturut-turut kita ada di kelas yang sama. Terasa menyenangkan. "

“Hah? Siapa yang peduli dengan hal-hal kayak gitu? ”

[Syukurlah. Aku enggak tau apa yang akan terjadi padaku Ketika ada di kelas yang berbeda dengannya, dan itu menyiksaku sejak liburan musim semi, tapi sepertinya rasa kekuatiranku hanya kekuatiran belaka. Aku akan memperhatikanmu saat ini juga , kawan.]

[Kisaragi-san terlihat cantik hari ini ... Ada banyak rumor tentang dia, dan dia seperti memiliki aura untuk enggak mendekatinya pada saat ini, tapi itu juga poin bagus darinya!]

[Aku sama sekali enggak mengenal siapa pun di kelas ini… Aku yakin beberapa dari mereka sudah memiliki kelompok pertemanan, dan mungkin agak sulit untukku mendapatkan teman baru. Aku rasa aku harus pergi ke kelas sebelah selama jam istirahat atau semacamnya.]

[Aku sekelas dengan orang yang sudah sejak lama kusuka! Aku sangat senang, jadi aku harus berusaha extra tahun ini!]

Ketika aku membuka pintu kelas, semua orang di dalam berbalik dan menengokku. Tapi, tak lama kemudian, mereka semua membuang muka dan kembali melakukan aktivitas mereka Kembali, seolah-olah mereka tak melihat apa-apa.

[Cihh Kisaragi-san itu satu kelas denganku, ya.]

[Jadi intinya, dia akan membaca pikiran kita selama satu tahun penuh? Waw, terdengar seperti pertanda buruk.]

[Seorang gadis cantik yang agak unik, tapi dia terlihat seperti perwujudan dari pepatah bahwa, "Mawar indah memiliki duri".]

(Tln: Mungkin maksud kata di atas, ‘Terlihat indah tapi memiliki hal buruk di baliknya.’ Yaa ini hanya menurut aku pribadi.)

Ya, tak semuanya juga bersikap begitu. ada satu anak laki-laki yang masih menengokku. Pikirannya tak berhasil terdengar olehku, jadi aku tak tau apa yang lagi dipikirkannya. Aku memutuskan untuk menghiraukannya karena itu hanya kejadian biasa. Ketika aku melihat papan tulis untuk mengecek posisi tempat dudukku, sepertinya tempat dudukku ada di belakang anak laki-laki yang memperhatikanku barusan. Ketika aku menoleh untuk melihatnya lagi, dia sudah mengalihkan perhatiannya kembali ke bukunya. Yaa, wajar aja untuk dia melakukan hal itu. Aku mulai berjalan menuju tempat dudukku, dan melewati anak laki-laki itu.

Tiba-tiba, pikiranku terasa nyaman. Pikiran yang aku dengar dari semua orang tadi terasa hilang, dan otakku terasa luar biasa jernih dan nyaman. Seolah-olah aku tak bisa lagi mendengar pikiran siapa pun. Namun, sesaat itu aku mendengar suara seseorang. Tepat di sebelahku, aku melihat anak laki-laki yang telah menengokku barusan.

[Aku enggak percaya ada cewek cantik di kelasku. Walau dia bukan tipeku, tapi aku yakin dia cewek yang populer.]

Satu-satunya pikrian yang bergema di otakku adalah pikiran satu orang saja. Orang itu mengatakan hal baik kepadaku yang berlawan dengan pikiran orang-orang tadi.

Begitu aku duduk, keanehan yang baru aku alami pun hilang, dan semuanya kembali normal.

Itu bukan hal yang bisa aku anggap hanya Sebatas imajinasiku, tapi ini kenyataan, agak berlebihan tapi ini seperti memberi sesuatu dunia yang nyaman bagiku. Aku bingung bagaimana pikiranku bisa menjadi begitu jernih dan nyaman. Tidak, aku tak memiliki hal yang samar tentang apa yang menyebabkan ini. Pasti anak laki-laki di depanku yang masih membaca bukunya yang mengakibatkan ini. Menurut indra keenamku bahwa ini benar-benar terjadi. Aku ingin secepat mungkin memastikan teoriku ini, tapi akan terlalu terlihat mencolok Ketika aku terlalu banyak gerak, jadi aku cuma duduk saja di tempat dudukku. Agar murid-murid itu takkan curiga dengan apa yang sedang kurencanain sekarang.



Kejutan dan keanehan membuat jantungku dek-dek-ser, dan beberapa artikel yang pernah kubaca menjelaskan bahwa jantung akan dek-dek-ser Ketika jatuh cinta, dan aku tak bisa berhenti berpikir karena hal ini, "Kuharap enggak ada orang yang menyadari perasaan yang kualami sekarang!"

*****

Kemudian, aku sudah mengetahui nama anak laki-laki itu, dia adalah Usami Hokuto, dan hobinya membaca. Dan juga, aku berhasil mengetahui bahwa "Ketika aku berada di dekatnya, dia menghalang pikiran orang lain kecuali pikirannya sendiri". Seorang murid SMA kayak dia adalah orang yang sangat berharga, aku memutuskan untuk mencoba mendekatinya karena penasaran.

“Usami Hokuto-san.”

Sekarang sudah jam pulang. Dia sendirian sambil fokus membaca bukunya. Saat aku memanggilnya, Dia perlahan berbalik dari bukunya, yang disebut ‘Light Novel’. Itu adalah volume dari seri yang dia baca akhir-akhir ini. Ceritanya tentang seorang Main Heroine yang memiliki kemampuan tertentu dan Main Character yang dapat membatalkannya, dan bagaimana ikatan antara keduanya semakin seru saat petualangan mereka dimulai. Ketika aku mengetahui bahwa cerita ini ada pada pikirannya, jantungku mulai berdebar lebih kenceng, kupikir ceritanya agak mirip seperti kami. Aku, orang yang bisa mendengar pikiran orang lain, dan Hokuto-san, orang yang membatalkan kemampuanku dengan menghalang semua pikiran orang lain kecuali pikirannya sendiri. Ini hanya keinginan pribadiku, tapi aku berharap kami berdua dapat membangun hubungan yang lebih baik, seperti pasangan yang ada di Light Novel barusan.

"…Iya?"

"Aku bisa mendengar pikiranmu. "

Dia terdiam, dan dia berpikir, "Apasih maksudnya dia? " Tapi, aku tetap percaya diri dan menengok matanya. Ketika dia melihat bahwa aku tak berniat pergi, dia membuka mulutnya.

“... Kalau gitu, mulai sekarang coba tebak apa yang akan kupikirkan, ya?”

"Yaa, tentu saja. Aku sudah siap melakukannya, enggak peduli bakal berapa lama kau melakukan ini. "

"Nahh sip, baiklah kalau begitu…"

Dan dengan itu, dia mengumpulkan berbagai pemikiran yang berbeda. Cukup menyenangkan mendengarnya, dan cukup menarik. Sulit untuk menjelaskan apa yang sebenarnya menarik dari itu, tetapi bagaimanapun juga, itu sangat menarik.

Ini mungkin takkan berlangsung lama, tetapi aku telah memutuskan untuk menjadi Main Heroine dalam cerita yang disebut "kehidupan", dengan dia sebagai Main Character-nya. Dia mungkin tak menyukainya, tapi sepertinya dia orang yang baik, jadi aku yakin dia takkan keberatan. Aku yakin kita akan baik-baik saja.

5
close