NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Tobioriyō to Shiteiru Joshikōsei o Tasuketara dō Naru no Ka? V1 Chapter 3

Chapter 3: Memperkenalkan seorang teman
¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯

"Ngomong-ngomong, Hatsushiro.."

"Iya?"

Saat sarapan, Yuuki berbicara tentang sesuatu yang telah mengganggunya dari tadi.

"Apa kau memiliki sesuatu yang kau inginkan? Maksudku, lihat, semua kebutuhan sehari-harimu ...."

Untuk saat ini, dia sepertinya tidak membutuhkannya karena dia memiliki produk pembersih dan jersey sekolah di dalam tas yang dia bawa saat Yuuki menyelamatkannya.

"…Hmm, aku tidak terlalu menginginkan sesuatu .."

"Begitu, ya?"

Bagaimanapun juga, Hatsushiro tetaplah seorang gadis. Dia pastinya memiliki kebutuhan tertentu. Tapi, dia tidak pernah mengatakan apapun ... Hal ini yang membuat Yuuki bertanya-tanya, apakah benar dia tidak menginginkan sesuatu ..

Huhh, kuharap dia mau mengatakan apa yang dia inginkan ....

"Iya. Ah, Yuuki-san, apa kamu mau nambah?"

"Iya ini ..."

Hatsushiro menerima mangkuk milik Yuuki dan berjalan ke dapur.

Dari sikapnya sepertinya dia tidak menunjukkan bahwa dia memaksakan dirinya dengan cara apa pun.

"Uh huh."


Keesokan harinya.

"Hei, Ootani, bagaimana menurutmu?"

"Kupikir itu aneh."

Saat di sekolah, Yuuki meminta saran dari Ootani setelah memberitahu hal tersebut.

"Dia gadis seusiaku, bukan? Tapi, dia hanya punya seragam sekolah dan jersey untuk dia pakai. Selain itu, dia malah antusias membicarakan game yang kau beli tanpa memperhatikan hal lain. Itu menurutku aneh."

"Menurutmu begitu, ya?"

"Ya .."

"Tapi, dia sendiri juga tidak terlihat seperti dia benar-benar menginginkannya. Dia juga tidak terlihat memaksakan diri. Haaa.. aku tidak bisa menebak apa yang dipikirkannya."

"… Huhh, itu wajarlah. Ini cuma perkiraanku saja. Tapi, bisa juga dia tidak akrab dengan gadis lain di sekolahnya. Dan, dari sudut pandangku. Dia itu teralu menahan diri, setidaknya dia bisa sedikit lebih egois ..."

Ootani lalu mengeluarkan sesuatu berbentuk bulat berwarna biru cerah dari tasnya.

"Apa itu?"

"Ini krim untuk perawatan kulit. Ini adalah produk all-in-one yang memiliki semua yang kau butuhkan untuk semua jenis perawatan kulit. Ini cukup murah dan nyaman untuk digunakan. Aku juga merekomendasikan ini ke teman-temanku dan mereka juga menyukainya."

"Ooh, aku sama sekali tidak memperhatikan hal semacam itu. Ah, baunya menenangkan, ya .."

"Ya, itu juga kelebihan dari produk ini. Mungkin aku tidak bisa merekomendasikan yang memiliki bau yang kuat karena selera orang berbeda-beda… Selain itu, kalau kau berada di antara gadis seusiamu yang sedang membicarakan ini. Kau pasti sedikit tertarik, kan?"

"Begitu .." dengan sedikit canggung Yuuki menjawab pertanyaan Ootani.

"Sebaliknya, kalau kau tidak tertarik pada hal semacam ini, kau tidak akan bisa mengikuti percakapan. Yah, lebih bagus lagi jika dia punya teman seumuran yang bisa mengajarinya tentang itu ..."

"Aku mengerti. Jadi, dia hanya butuh teman perempuan yang bisa mengajarinya tentang hal-hal semacam itu, ya ..."

Dalam keadaan saat ini, kurasa mencari seseorang seperti itu tidaklah mudah ...

Hatsushiro adalah gadis yang baik, ramah dan sopan. Selain itu, dia juga sangat imut ini yang membuatnya mudah didekati orang lain. Tapi, dia sangat takut terhadap orang lain.

Bukankah sulit untuk menemukan seorang gadis yang bisa kupercaya yang bisa memahami situasi Hatsushiro setelah tahu kondisinya?

"Hn… Hmm?"

Yuuki menatap Ootani yang menghadap ke seberang meja.

Ootani dengan cepat mengalihkan pandangannya dan bangkit dari tempat duduknya.

"Ah, kurasa aku akan pulang dan melanjutkan dengan Scarlet F◯gments."

Yuuki meraih ujung baju Ootani saat dia hendak pergi.

"Apa?"

"…Ootani, aku punya permintaan untukmu."

"Makan siang setengah tahun."

"Oii, bukankah itu kebanyakan!? Ayolah, bagaimana kalau dua minggu .."

"Maaf, aku tidak bisa..."

"Ah, tunggu sebentar. Dua bulan, bagaimana?" kata Yuuki dengan panik. Dan kemudian Ootani tersenyum lebar.

"Nah gitu dong, deal!"

Ughh, dasar wanita ini!


"Jadi, aku akan mengundang seorang teman ke sini besok."

"Hm, aku mengerti.."

Malam itu, setelah Yuuki kembali dari pekerjaan paruh waktunya. Dia mulai berbicara dengan Hatsushiro tentang hal yang dia bicarakan saat di sekolah dengan Ootani. 

Mereka duduk bersebelahan di samping tempat tidur. Sudah menjadi kebiasaan mereka berdua untuk membicarakan hal-hal sepele sambil merasakan suhu tubuh masing-masing sebelum tidur.

"... Ern, apa aku harus keluar saat itu?"

"Eh, tidak. Tidak apa-apa. Kau tetap boleh di sini. Lagipula, dia sudah tahu keadaan kita dan semuanya. Dan sebenarnya aku sudah berkonsultasi dengannya tentang berbagai hal tentangmu."

Hatsushiro yang mendengarkan penjelasan Yuuki, entah kenapa mengertutkan alisnya dengan sedikit kesal.

"..…Orang bernama Ootani-san itu. Dia perempuan, kan?"

"Ya itu benar. Dia teman sekelasku. Ah, btw tempat duduknya juga di belakangku."

"Orang seperti apa dia itu?"

Hmmm , Yuuki berpikir sedikit dan kemudian berbicara.

"Hmm, dia seseorang yang cakap dan mudah diajak bicara. Awalnya sih dia orang yang serius. Tapi, kadang juga bisa diajak bercandaan. Dia juga pandai menjaga orang lain. Yah, mungkin dia hanya membaca manga atau novel ringan sepanjang waktu. Tapi, dia juga cukup pintar dalam hal belajar dan dia juga sering dapat nilai yang bagus, kurasa itu sih yang kutahu.."

"... Hee, kamu sepertinya mengenalnya dengan baik, ya."

"Yah, dia satu-satunya teman perempuanku. Sebenarnya aku tidak mau mengatakan ini. Tapi, yah.. dia cukup populer dan kurasa jika dia melakukan sedikit diet, dia mungkin akan terlihat lebih cantik dibandingkan sebelumnya. ..."

"…Oooh, hmmm, begitu ya," kata Hatsushiro, sedikit menjauh dari tubuh Yuuki dan berbalik dengan ekspresi cemberut.

"Ada apa, Hatsushiro ..."

"Hmpf ..." kata Hatsushiro, memalingkan muka dengan wajah cemberut. 

Ehh? Ada apa?

Kenapa dia tiba-tiba cemberut? Padahal, aku cuma membicarakan kebaikan Ootani..

J-jangan bilang ... ini.

Dia cemburu!!!?

Dia menerima kejutan seolah-olah dia tersambar petir.

Begitu, ya ... Aku mengerti sekarang. Yah, tentu saja, jika pacarmu terlalu banyak memuji gadis lain di depanmu, itu pasti membuatmu kesal, bukan? Tapi, begitu... Dia cemburu, ya ...

Ahh, perasaan apa yang kurasakan ini. Aku sangat senang dia seperti ini karena memikirkanku ...

"…Kenapa kamu tersenyum, Yuuki-san."

"Yah, aku cuma senang karena Hatsushiro sangat memikirkanku.... Ah, aku mengatakannya.." 

Yuuki dengan santai mengungkapkan semuanya padanya yang membuat dia tersipu malu.

"... Mou, Yuuki-san bodoh… terima ini."

"Pfft. Tunggu, berhenti menusukkan jarimu seperti itu, itu geli… pfft."

Dirinya yang cemberut juga sangat imut ...!


Keesokan harinya.

Seperti yang dikatakan Yuuki tempo hari. Hari ini Ootani datang berkunjung ke apartemen Yuuki. Kebetulan hari ini mereka pulang lebih cepat dari biasanya.

"Btw, ini pertama kalinya aku masuk ke kamarmu, bukan? Yah, meskipun waktu itu aku pernah ke sini saat membawakan monitor untukmu ..."

"Kalau dipikir-pikir, kau benar juga.."

Hari ini tas yang dia pakai sedikit berbeda dari biasanya. Meskipun dia masih menggunakan seragam sekolah. Aku ingin tahu apa isi tas itu?

"Kalau begitu, ayo cepat kita temui Hatsushiro-chan. Orang yang selalu kau bicarakan setiap hari. Aku penasaran seperti apa dia itu. Lagipula, kau selalu mengoceh tentang dirinya yang imut atau semacamnya. Itu benar-benar membuatku penasaran sekarang ..."

"Hmph, itu fakta. Hastushiro adalah gadis paling imut di dunia ..!"

Clack ...

"Ya, iya ..."

"Dengarkan aku!!"

Ootani membuka pintu dan masuk ke dalam tanpa basa-basi, mungkin merasakan bahwa Yuuki mulai membual tentang pacarnya.

Dan saat mereka memasuki lorong, Hatsushiro keluar dari ruang tamu dengan seragamnya seperti biasa.

"S-Selamat datang kembali, Yuuki-san .."

"Ya, aku pulang. Ah, dia ini Ootani Shouko dari kelasku .."

Hatsushrio tampak sedikit gugup. Meskipun dia sudah mendengarnya dari Yuuki, dia mungkin masih takut untuk berbicara langsung dengan orang lain selain Yuuki.

"I-Iya. Senang bertemu denganmu… aku Hatsushiro… Kotori…"

Dengan nada lemah lembut Hatsushiro memperkenalkan dirinya pada Ootani.

Sebaliknya, Ootani membuka matanya sangat lebar dan terdiam, seolah-olah dia telah melihat sesuatu yang sulit dipercaya.

"Hei, kenapa lu diem aja?"

"…Tidak mungkin… kenapa…," gumam Ootani dan menggelengkan kepalanya.

Ada apa dengan reaksi yang tidak biasa ini… tidak, tunggu sebentar.

Kemungkinan tertentu muncul di dalam benak Yuuki.

Apa… dia sudah tahu tentang Hatsushiro?

Kalau dipikir-pikir, Ootani bilang jika dia punya kenalan di sekolah Hatsushiro. Eh, apa mungkin dia sudah tahu tentang Hatsushiro?

Jika itu masalahnya, hubungan seperti apa yang mereka miliki sampai membuatnya sangat terkejut?

"…Maksudku, ini hanya… tidak mungkin…"

Ootani terhuyung-huyung dan meletakkan kedua tangannya di pintu depan.

Itu adalah reaksi seolah-olah dia melihat hantu.

Di sisi lain, Hatsushiro juga terlihat khawatir. Kurasa aku harus meninggalkannya di sini sebentar, pergi ke luar, dan bertanya pada Ootani apa yang terjadi.

"Kenapa…"

"Hei, Ootani. Ayo keluar sebentar."

"Kenapa, kenapa pacarmu ini sangat imut!"

Gedebuk. Yuuki jatuh dengan bunyi gedebuk.

"Itu masalahnya!?! Jangan membuat orang lain salah paham!!"

Ootani menatap Yuuki dengan mata seolah-olah dia sedang melihat orang idiot.

"…Kenapa kau membuat reaksi seperti orang bodoh?"

"Aku tidak ingin diberitahu itu olehmu…"

Namun, melihat reaksi orang lain seperti ini membuat Yuuki sadar kembali bahwa Hatsushiro memang cantik.

Ootani menghadap Hatsushiro dan menyapanya dengan suara tegas seperti biasanya.

"Senang bertemu denganmu, Hatsushiro-san. Aku Ootani Shouko. Aku teman sekelas komedian reaksioner kelas tiga ini.."

Nih cewe kalau ngomong seenak jidat aja!

"Y-Ya. Senang bertemu denganmu, Ootani-san."

"Hmm.."

"Umm, ada apa? Menatap tajam ke mataku seperti itu… Apakah ada sesuatu yang mengganggumu?"

"Hmm, sepertinya tidak ada tanda hati atau sejenisnya di matamu, juga tidak ada warna yang hilang dari matamu."

[T/N: kalian para Nekopers tau kan yang dimaksud Ootani :v]

"…Begitu ya.."

Hatsushiro tampak tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

"Yuuki, mana smartphonemu. Aku akan memeriksa apakah ada sesuatu seperti aplikasi hipnotis.."

"Aku tidak punya!!!"

"Aku bercanda, hanya bercanda. Sekitar 30% ..."

Faktor keseriusan jauh lebih tinggi dari yang diharapkan.

"Yah, lupakan itu itu. Hatsushiro-san."

"I-Iya."

"Mungkin aku tidak perlu memberitahumu ini. Tapi, orang ini adalah orang yang baik meskipun dia sulit dimengerti dan kadang-kadang tingkahnya aneh. Yah, lebih tepatnya dia seperti Jalur Shounan-Shinjuku yang sulit dipahami."

"Aku sudah pernah mendengarnya sebelumnya.."

Ah, sangat sulit untuk memahaminya, Jalur Shounan-Shinjuku itu.

"Jadi, kalau kamu bisa memahami poin bagus dari pria ini, kupikir kamu adalah gadis yang sangat memahami orang lain. Dan, aku suka gadis yang seperti itu. Jadi, apa kamu tidak keberatan kalau aku berteman denganmu?" kata Ootani dan dia mengulurkan tangan kanannya.

"Err, umm…"

Sedikit bingung, Hatsushiro menatap Yuuki. Dan Yuuki mengangguk tanpa suara.

Melihat itu, Hatsushiro kemudian dengan takut-takut mengambil tangan kanan Ootani dengan tangannya sendiri dan berjabat tangan.

"…Tolong perlakukan aku dengan baik .."

"Ya, tentu .."

Sepertinya ini berjalan dengan baik ...

Aku sangat senang, Tapi, di sisi lain Yuuki merasa sedikit kesal karena dia butuh beberapa saat sebelum dia bisa memegang tangannya.

".…Umm, ada apa, Yuuki-san?"

Hatsushrio mengkhawatirkannya, mungkin karena itu terlihat dari ekspresinya.

"…Tidak, tidak apa-apa. Hanya saja ... ern, aku hanya berpikir sangat mudah bagi seorang gadis berteman satu sama lain ..."

Mendengar apa yang Yuuki katakan, Hatsushiro membuat ekspresi terkejut.

"…Yuuki-san. Apa kamu .., cemburu?"

"Eh? Tidak, ini bukan berarti aku cemburu atau semacamnya …"

"Fufu, begitukah… fufu .."

Hatsushiro tersenyum senang.

Uurgh, ini sangat memalukan!

"Tunggu, apa-apaan ini …. Apa aku harus menonton adegan bucin kalian sepanjang waktu setelah ini?" kata Ootani, tampak sedikit kesal.


Setelah perkenalan, mereka pergi ke ruang tamu untuk sementara waktu.

Hal pertama yang Ootani katakan adalah, "Nggak ada banyak barang di sini, kan."

"Ootani-san, ini teh untukmu."

"Ya ampun, perhatian sekali. Kamu benar-benar pacar yang baik."

"Benarkan!? Hatsushiro itu pacar yang sangat hebat. Dia penuh perhatian, baik, imut dan paling penting dia pintar masak!"

“…!!”

"... Gak masalah kalau kau mau menyombongkan pacarmu kepada orang lain. Tapi, sepertinya pacarmu itu tidak tahan dengan pujian. Lihat, wajahnya merah seperti tomat."

Ootani benar. Saat dia melihat wajah Hatushiro, wajahnya tersipu malu yang dia sembunyikan di balik nampan yang dia gunakan untuk membawa teh.

Nah, kalau kau dipuji berlebihan tepat di depanmu, pasti itu membuatmu malu, bukan.

"Maafkan aku, Hatsushiro. Aku akhirnya ingin membual tentangmu.."

"… Mou, Yuuki-san bodoh …"

Sementara itu ...

"....."

Saat dia melihat Ootani, wajahnya tampak seperti dia baru saja minum secangkir penuh sirup permen karet.

"Ada apa?"

"Bukan apa-apa ... Aku hanya berpikir, aku mungkin akan terkena penyakit diabetes karena berada di sekitar kalian ..."

""......?""

Mendengar itu, Yuuki dan Hatsushiro hanya memringkan kepala mereka.

"Yah, lupakan," kata Ootani sambil mengobrak-abrik isi tasnya, mengeluarkan cokelat, keripik, soda ramune, permen karet… singkat cerita, camilan.

Yuuki melihat itu dan kemudian berbicara.

"Oh? Cemilan?"

"Ya, aku sering membawa makanan ringan saat aku pergi ke ruamah teman .."

"Kau ini ya .. Ini sebabnya kau itu gen-..."

Swoosh ...

"Aduh!!"

Di bawah meja, Ootani menendang tulang kering Yuuki yang membuat dia kesakitan.

"......"

"Hm? Ada apa, Hatsushiro-san, menatap makanan ringan seperti itu .."

"Ah, umm…"

Melihat perilaku Hatsushiro, Yuuki menyadari sesuatu.

"Apa kau belum pernah makan ini sebelumnya?"

"…Iya, aku ingat aku pernah memakannya saat aku masih kecil."

Selain fakta bahwa dia tidak memiliki ponsel atau smartphone, ini juga cukup mengejutkan.

Meskipun Ootani juga terkejut, mengedipkan matanya.

"Begitu," dia menggumamkan komentar singkat dan merobek kemasan keripik kentang rasa consommé dari belakang dan meletakkannya di atas meja. 

"Ini ambil, Hatsushiro-san .."

Ditawari oleh Ootani, Hatsushiro mengambil sepotong dengan hati-hati, seolah-olah dia sedang mencicipi racun.

"T-terima kasih banyak."

Hatsushiro membuka mulutnya dan menggigit ujung keripik kentang.

Dan Ootani memperhatikannya dengan seksama.

"E-Enak ..."

Dia mengeluarkan satu komentar dengan wajah yang sedikit terkejut, memberikan kesan jujur ​​padanya.

Melihatnya, "Mm-hmm," kata Ootani, menganggukkan kepalanya.

"Ini, ayo ambil yang lain.."

"Eh… tidak apa-apa?"

"Tentu saja.."

Pada saat yang sama, Ootani juga mengambil sepotong keripik kentang dan melemparkannya ke mulutnya.

"Jangan ragu-ragu, ambil aja kalau kamu mau .."

"... E-Ern, baik .."

Kemudian, Hatsushiro mengambil yang lain dan memakannya.

Jadi, kali ini wajah Hatsushiro sedikit rileks dan berubah menjadi senyuman. Ini adalah reaksi jujur ​​yang menyampaikan dengan baik kebahagiaan yang dia rasakan dari makan hal-hal yang lezat.

Dan setelah itu, seperti terpikat oleh Ootani, yang terus memakannya, Hatsushiro juga meraih keripik kentang dan membawanya ke mulutnya.

Ootani tersenyum ketika dia melihat ke arah Hatsushiro yang sedang mengunyah dengan mulut kecilnya dan terlihat senang dengan snack seharga paling murah seratus yen.

"Aku mengerti sekarang."

Ootani kemudian membungkuk di atas meja dan menepuk kepala Hatsushiro.

Hatsushiro sedikit terkejut.

"U-Umm, Ootani-san.."

"Aku mengerti. Yuuki, sepertinya aku mengerti kenapa kau sedih, Hatsushiro-san imut dan selucu ini!"

"...I-itu, aku senang mendengarnya. Tapi, Ootani-san juga, keren dan cantik…"

"Jika seorang gadis yang imut sepertimu mengatakan itu akan   dianggap sarkastik, tahu… Tapi karena kau imut, aku izinkan!!"

Dan kemudian dia menepuk kepalanya lagi. Meskipun sedikit bingung ditepuk oleh Ootani, dia tampaknya tidak terlalu takut.

Pada saat itu, bel pintu berbunyi.

"Aah, biar aku saja .."

Aku akan memberikan kalian sedikit waktu untuk mengobrol.


"Bekerja sebagai sales terdengar seperti pekerjaan yang sulit .."

Mereka berdiri dan berbicara di luar pintu depan setidaknya selama sepuluh menit.

Kurasa dia seorang mahasiswi di Universitas tertentu ...

Sejak awal Yuuki sudah mengatakan bahwa dia tidak membutuhkannya dan menolak. Tapi, dia tetap tidak mau pergi dan malah memberikan tawaran khusus deterjen, tiket gratis taman hiburan dan semacamnya. Mungkin ada orang yang mudah tertekan yang akhirnya mendaftar.

Yuuki membuka pintu depan dan kembali ke kamar.

Tapi, aku sangat senang aku membawa Ootani.

Kurasa mereka terlihat seperti kakak-adik dibandingkan sebagai teman. Yah, syukurlah mereka bisa berteman dengan baik.

Hatsushiro juga terlihat senang. Ini seharusnya secara alami memungkinkan dia untuk mengetahui bagaimana tipikal gadis dari Ootani, pikir Yuuki saat dia kembali ke ruang tamu.

"Maaf, sales tadi benar-benar keras kepala .."

"Bagaimana menurutmu, Hatushiro-san? Aku benar-benar berpikir hubungan antara Shuusuke dan Akira ini hot banget ..."

"Woi, hentikan!"

Ootani menyuruh Hatsushiro membaca manga dengan dua pria tampan dengan tubuh saling menempel dan wajah menempel satu sama lain.

"Apa? Selama tidak ada adegan ranjang, gak masalah, kan?"

"Tidak, bukan itu masalahnya, oke. Aku ingin kau mengajarinya tentang hal-hal yang dilakukan gadis pada umumnya. Tapi, aku tidak pernah mengatakan bahwa aku ingin kau menyebarkan penyakitmu itu.."

"Apa yang kau katakan? Ini hobi seorang gadis lho. Tidak ada gadis sekolah yang membenci BL .."

"Kau ini ya .."

"Jadi, bagaiman? Hatsushiro-san?"

"Umm, kurasa aku mungkin tidak begitu memahaminya," kata Hatsushiro sambil membaca manga yang telah diserahkan dengan setia kepadanya.

Lihat, kata Yuuki kepada Ootani dengan matanya dan dengan menyesal Ootani menjatuhkan bahunya.

"Tapi…"

Dan kemudian Hatsushiro berbicara, terlihat sedikit bingung.

"Entah kenapa ... saat aku melihatnya ... umm, aku merasakan sesuatu mengalir di dadaku"

Tampaknya telah mencapai titik didih.

Dan kemudian Ootani berbicara dengan mata seolah-olah dia baru saja menyaksikan kelahiran kehidupan baru.

" ...Bagus sekali, Hatsushiro-san. Aku yakin kamu akan menjadi wanita yang luar biasa. Ah, dan game smartphone bernama FBO ini juga sangat populer .."

"Hei, tunggu, aku pernah mendengar itu membutuhkan banyak uang.."

"Ini tidak seberapa. Palingan, itu hanya pengorbanan bulanan satu atau dua 10.000 tagihan ke cawan suci ...

"Itu mimpi buruk yang cukup untuk ATM-ku!!"

Haa, seharusnya aku tidak membawa nih orang. Menyesatkan saja!

Ngomong-omong, Hatsushiro tidak punya smartphone. Jadi, dia tidak bisa bermain FBO.

[T/N: gw sendiri juga kurang paham yang dibahas Ootani "it’s just a monthly sacrifice of one or two 10.000 bill to the holy grail" yang gw tangkep mereka lg ngobrolin ttg gacha. Buat, kalian yg tau tinggal komen aja.]


Mereka bertiga mengobrol sambil makan makanan ringan sebentar, lalu Ootani melihat jam dan berdiri.

"Kurasa sudah waktunya kita pergi?"

"Mau kemana?"

Ootani menjawab pertanyaan Yuuki.

"Tentu saja, ke pusat perbelanjaan terdekat. Kita akan membelikan Hatsushiro-san beberapa pakaian ..."

Ahh.. begitu. Jadi, itu ya .., Yuuki mengangguk mengerti.

Namun, Hatsushiro berbicara dengan wajah terkejut.

"M-Membeli pakaian untukku?"

"Benar sekali. Seperti yang diharapkan, kamu tidak bisa selalu memiliki seragam dan jersey seperti sekarang, kan?"

"Aku sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkannya. Ah, tapi kalau aku punya sepasang lagi mungkin akan memudahkanku untuk mencuci pakaian."

"...Tidak, bukan itu maksudku. Aku sudah mendengarnya dari Yuuki. Tapi, kamu benar-benar tidak memiliki keinginan, bukan."

Ootani menghela nafas.

Yah, bahkan Yuuki yang sadar diri tidak memiliki keinginan materialistis sebanyak itu, terkejut.

Pada tingkat ini, dia mungkin akan khawatir dan merasa kasihan dengan pengeluaran Yuuki lagi.

"…Selain itu, karena aku diizinkan untuk tinggal di sini, kurasa aku tidak bisa terlalu banyak berbicara tentang hal itu…"

Dia benar-benar mengatakan apa yang kuharapkan. Fakta bahwa dia sangat memperhatikan keadaan orang lain memang menyenangkan, tapi dia bisa menjadi sedikit lebih egois ....

"Aah, begitukah. Benar-benar disayangkan, bukan. Yuuki."

Ootani mulai berbicara dengan nada monoton.

"Yah, beberapa waktu lalu di kelas. Yuuki bilang dia sangat ingin melihat pacarnya memakai baju baru .."

Ada apa sih, pikir Yuuki. Namun, Ootani menarik niatnya dengan matanya.

Pergi bersama, itu tersampaikan.

Hatsushiro juga menatapnya seolah-olah untuk memastikannya.

"Ya itu benar. Aku benar-benar ingin melihat Hatushiro terlihat berbeda,” kata Yuuki dengan ekspresi serius dan kemudian wajah Hatsushiro tersipu.

"… Umm, oke. Kalau begitu, aku akan senang kalau kamu bisa membelikanku baju baru .."

"Baiklah. Kalau begitu ayo pergi,” kata Ootani dengan ekspresi puas di wajahnya dan berjalan menuju pintu masuk.

"Nah, kita juga harus pergi .."

"Iya ..."

Tapi, ada satu hal yang harus dia tanyakan terlebih dahulu.

"Hei, Hatsushiro… apa kau baik-baik saja?"

"…Iya. aku akan baik-baik saja .."

"Hei, ayo pergi," teriak Ootani dari pintu depan. Yuuki dan Hatsuhaku juga berjalan menuju pintu depan.

Yuuki mengenakan sepatunya dengan cara yang sudah dia lakukan ratusan kali sejak dia mulai tinggal di sini dan kemudian membuka pintu depan.

Di sisi lain, Hatsushiro menatap tajam pada sepatu slip-on sekolah yang dia kenakan pada hari dia datang ke sini di pintu masuk. Melihatnya seperti itu, Ootani yang ada di pintu depan, angkat bicara.

"Ada apa, Hatsushiro-san?"

"Tidak, tidak apa-apa. maafkan aku… aku akan kesana sekarang .."

"…Hei, Hatushiro."

"…Tidak apa-apa…tidak apa-apa," kata Hatsushiro dengan cara yang terdengar seperti dia sedang meyakinkan dirinya sendiri. Dia memakai sepatunya dan kemudian berdiri.

Dan akhirnya, saat dia hendak berjalan keluar dari pintu masuk, tubuhnya tiba-tiba merosot jatuh ke depan.

"Hatsushiro-san!?"

Ootani terkejut dengan situasinya.

"Ups .."

Yuuki yang sebelumnya berdiri di sebelahnya, menopang tubuh Hatsushiro dengan kedua tangannya.

"…Seperti yang kuduga, ini masih sulit, ya .."

"…Yuuki-san. Terima kasih banyak ..."

"Yuuki, apa yang kau maksud dengan itu?"

Hatsushiro menjawab pertanyaan Ootani dengan suara yang sedikit gemetar.

"…Maafkan aku karena membuatmu khawatir. Ini memalukan, saat aku mencoba untuk pergi ke luar, aku hanya sedikit…"

Benar sekali. Hatsushiro tidak bisa keluar sejak dia datang ke apartemen Yuuki. Mungkin itu karena sesuatu yang dia alami sebelum datang ke sini. Tapi, saat dia memakai sepatunya dan berdiri di pintu masuk, dia akan mendapati tubuhnya kehilangan kekuatan.

Tidak peduli berapa kali dia mencoba, itu tidak berubah. Sejak Hatsushiro datang ke sini, satu-satunya saat dia berada di luar adalah ketika dia melangkah ke balkon untuk mengeringkan cucian.

Karena alasan itu, Yuuki akan membeli bahan-bahan untuk makanan di supermarket terdekat setelah Hatsushiro menyiapkan memo bahan-bahannya.

Yuuki telah berpikir bahwa dia tidak bisa membiarkannya seperti ini tanpa melakukan apa-apa. Tapi, karena dia tidak ingin Hatsushiro memaksakan diri, dia menahan diri untuk tidak membicarakannya dan membiarkan Hastushiro meluangkan waktu dan bersantai.

Karena sudah hampir dua minggu, dia mengira kali ini dia akhirnya bisa keluar, tapi mungkin masih terlalu dini. Yuuki menjelaskannya secara singkat kepada Ootani.

Mendengar ini, mata Ootani terbuka lebar dan ekspresinya berubah menjadi penyesalan yang tak terlukiskan.

"…Maafkan aku, Hatsushiro-san .."

"…Tidak, ini bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan Ootani-san .."

Aku tidak bisa melakukan apa-apa tentang ini. Ini sedikit membuatku sakit. Karena akhir-akhir ini Hatsushiro sering tersenyum, dia mulai melupakannya. Mungkin dia memiliki masa lalu yang menyakitkan.. Seperti bekas luka memar yang ada di tubuhnya, mungkin hal inilah yang membuatnya takut keluar rumah.

Tentu saja, itu tidak mengubah fakta bahwa dia adalah pacarnya yang imut dan tercinta.

"Untuk saat ini mari kita tetap di kamar dan mengobrol lagi hari ini. Kita punya game. Yah, meskipun itu cuma bisa di mainkan dua orang ..."

Ootani juga setuju.

"Itu benar, kita bisa pergi berbelanja lain kali ..."

Untuk sesaat, Hatsushiro tetap diam sambil menundukkan kepalanya.

Karena ini Hatsushiro, dia mungkin merasa menyesal.

Tapi.

Hatsushiro mengangkat wajahnya dan kemudian mengatakan sesuatu yang tidak terduga.

"…Tidak, aku akan pergi ..."

Kata-kata yang keluar dari mulut Hatsushiro membuat Yuuki terkejut.

Ekspresinya tampak cemas, tapi serius.

"Hatsushiro…"

"…Aku tidak bisa membiarkan diriku dimanjakan oleh Yuuki-san terus .."

"Selain itu," Hatsushiro tersenyum kecil sebelum melanjutkan.

"…Jika itu akan membuat Yuuki-san bahagia. Umm, aku ingin kamu melihatku berpakaian modis ..."

Senyumnya itu adalah semacam keberanian hampa yang ditunjukkan di tengah penderitaan, tetapi hanya ada campuran ketakutan dan tekad di matanya.

Hatsushiro mengambil napas panjang. Dia kemudian berdiri, meskipun sedikit goyah.

"Yuuki-san… maukah kamu memegang tanganku?"

"Ya. Aku tidak akan melepaskannya apapun yang terjadi .."

"…Terima kasih banyak. Meskipun aku baru saja mengatakan aku tidak bisa terus dimanja, tapi aku akan pergi sekarang ..."

"Aku senang mendengarnya.  Tapi, kau boleh menjadi lebih egois, tahu .." kata Yuuki, lalu Hatsushiro meletakkan dahinya di bahu Yuuki sejenak.

".... Aku mencintaimu, Yuuki-san."

Mendengar kata-kata itu, Yuuki sadar.

Aah, kalau dipikir-pikir, ini pertama kalinya aku mendengar kata-kata itu darinya.

Tubuh Yuuki tiba-tiba menjadi panas.

Dia terlalu senang sehingga tidak bisa mengatakan apapun.

Hatsushiro berhenti meletakkan dahinya di bahu Yuuki dan mengambil napas panjang sekali lagi.

Lalu.

Sedikit demi sedikit. Dia maju selangkah dengan kaki terhuyung-huyung.

Yuuki masih memegang tangannya, dia kemudian maju selangkah lagi.

Mereka secara alami menjalin jari-jari mereka satu sama lain. Bukan hanya telapak tangan yang saling tumpang tindih. Ini yang disebut ikatan kekasih, di mana mereka bisa merasakan keberadaan satu sama lain lebih dekat.

Dan kemudian, satu langkah lagi ke depan.

Garis yang memisahkan bagian luar dan pintu masuk ada di depan matanya.

Hatushiro meremas tangannya lebih erat. Entah kecemasan atau ketakutan ditransmisikan.

Itu sebabnya Yuuki juga mencengkeramnya dengan erat. Ya, benar. Aku bersamamu.

Hatsushiro menarik napas dalam-dalam lagi.

Dia mengambil satu langkah terakhir.

"Fiuh .."

Sudah sekitar dua minggu. Hatsushiro, yang belum pernah pergi ke luar untuk pertama kalinya dalam beberapa saat, menghela napas kecil.

Dan kemudian, dia melihat ke arah Yuuki yang memegang tangannya dengan erat.

"…Terima kasih banyak."

"Ya, kau bisa-..."

"Hatsushiro-san!!"

Menyela Yuuki, Ootani berjalan ke arah Hatsushiro dan menepuk kepalanya.

"Kamu benar-benar hebat. Aku bangga padamu!!"

"T-Tunggu, Ootani-san ..."

Hatsushiro bingung karena ditepuk sedikit kasar, tapi ada senyum cerah di wajahnya.

"Ngmong-omong, bagaimana kalian berdua mulai berbicara?" tanya Hatsushiro dengan sedikit penasaran.

"Tidak ada yang istimewa tentang itu. Kami baru saja mulai berbicara setelah dia mengambil buku yang tidak sengaja kujatuhkan di tahun pertama ..."

"Ah, yang itu kan? Haa, itu membuatku terkejut lho ..."

"Apa maksudmu?" tanya Ootani dengan bingung.

TERPERANGKAP DALAM SANGKAR CINTA…

'Karena buku yang kau jatuhkan adalah buku SM BL !!'


¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯



¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
11 comments

11 comments

  • Arcturus
    Arcturus
    5/9/21 11:06
    Banyak sekali gula di sini :v
    Reply
  • FR14
    FR14
    26/8/21 17:22
    Njir FGO dong
    Reply
  • Remu chan
    Remu chan
    8/8/21 06:51
    Cewe dingin bukan berarti tidak menyimpan sesuatu:v
    Reply
  • Shinei Nouzen
    Shinei Nouzen
    1/7/21 13:46
    Lanjuttt Min
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    30/6/21 20:21
    Gas terus minn
    Reply
  • Nabil Makarim Firsal
    Nabil Makarim Firsal
    30/6/21 14:29
    Lanjuuuuut
    Reply
  • Flauros
    Flauros
    30/6/21 13:31
    Mantap
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    30/6/21 06:21
    Next min
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    29/6/21 14:44
    Mantp min lanjut
    Reply
  • Ferdinand >_
    Ferdinand >_
    28/6/21 18:58
    Gas terus min
    Reply
  • Anonymous
    Anonymous
    27/6/21 20:16
    Nice, yg ditunggu
    Terimakasih admin��
    Reply
close