¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
Ini adalah hari yang sudah kutunggu.
Cuaca hari ini juga bagus dengan langit biru yang cerah.
Tempat pertemuan berada di alun-alun di depan stasiun.
Aku ada di sana sebelum Rinka dan duduk di bangku menunggu waktu yang ditentukan tiba.
".... Hmm, sepertinya aku datang terlalu cepat."
Aku memeriksa waktu di smartphoneku dan itu menunjukkan pukul 11:02.
Btw, waktu yang ditentukan adalah pukul 12:00 ...
Ini satu jam lebih awal. Ada alasan untuk ini.
Ini instruksi Kurumizaka-san.
Mempertimbangkan kepribadian Rinka, dia akan datang lebih awal. Jadi, aku diberitahu bahwa aku harus datang lebih awal dan mengejutkannya.
.... Apakah dia benar-benar datang lebih awal?
Saat aku tanpa berpikir melihat orang-orang lewat di alun-alun, aku mendengar panggilan masuk dari smartphone di sakuku.
Aku mengkonfirmasi bahwa itu berasal dari Kurumizaka-san dan menerima panggilan itu.
"Halo, Kurumizaka-san?"
[Pagi~, Kazu-kun! Kamu datang sangat awal, ya~, terima kasih!]
"Yah, memang begitu. Jika ini hal yang membuat Rinka bahagia, maka.......Maksudku, apa kau mengawasiku di suatu tempat?"
[Iya. Perhatikan baik-baik gedung apartemen di belakangmu]
"......Apartemen?"
Saat aku berbalik, aku melihat pemandangan gedung-gedung yang berdiri berjajar.
Aku melihat sebuah gedung apartemen putih bersih di tengah-tengah mereka.
Aku menajamkan mataku untuk melihat lebih baik.
Di lantai atas, aku bisa melihat seorang gadis berpakaian hitam, menatapku dengan teropong.
"...... Apa itu kau, Kurumizaka-san?"
[Yahoo-!]
Kurumizaka-san, seorang gadis berbaju hitam, melambaikan tangannya dengan suara ceria.
......Itu penampilan yang sangat mencurigakan.
Dia mungkin berpikir jika dia mengenakan penyamaran sehingga identitas aslinya tidak akan terungkap, tetapi sebaliknya, dia tampak sangat mencolok dan mencurigakan.
Jika dia akan muncul dalam drama misteri, dia akan sangat di curigai sehingga dia akan tersingkir dari daftar kandidat kriminal.
Aku selalu berpikir bahwa Kurumizaka-san mungkin orang yang agak unik.
"Hei, Kurumizaka-san. Apa kau yakin Rinka akan datang satu jam lebih awal?"
[Yup, aku yakin~. Soalnya tadi malam pas di telepon, dia berkata dengan sangat bahagia, 'Ini seperti mimpi bisa berkencan dengan Kazuto-kun di kehidupan nyata']
"Huuuuh......"
Entah bagaimana, aku bisa membayangkan wajahnya pada saat itu.
[Selain itu, dia tersenyum dan khawatir tidak bisa tidur sama sekali karena dia sangat menantikannya]
Entah bagaimana itu terlihat seperti siswa sekoldah dasar yang gak sabar untuk pergi bertamasya.
Ngmong-ngomong, aku adalah bagian dari yang berpikir bahwa tamasya sekolah itu menyebalkan.
Saat aku di sekolah dasar, aku ingin bermain game online daripada tamasya.
Saat aku memikirkannya, aku memiliki pandangan sekilas tentang menjadi seorang gamer nerd sejak saat itu.
[Rin-chan masih belum sampai di sana?]
"Aku tidak tahu............. Ah, bukankah itu orangnya?"
[Eh, yang mana, mana!?]
Aku memberi tahu Kurumizaka-san seperti apa dia bagiku yang sepertinya mencarinya dengan teropong.
"Seorang gadis yang memakai topi berjalan dari sudut, kau tahu? Itu Rinka."
[Aku butuh informasi yang lebih spesifik. Ada beberapa gadis bertopi dan aku tidak tahu yang mana dia......]
"Itu lho, dia yang pakai t-shirt dan rok panjang lalu dia juga memakai kacamata ...."
[.......... Ah, aku menemukannya. Kalau kamu perhatikan dengan seksama, dia memang terlihat seperti Rin-chan. Jika Kazu-kun tidak memberitahuku, aku tidak akan mengenalinya. sama sekali .......]
Dia jelas tidak terlihat seperti Rinka biasanya.
Singkatnya, dia sangat sederhana.
Meskipun dia memakai kacamata namun suasananya entah bagaimana tertutup.
Mungkin wajah alaminya sedikit lebih manis, Namun, yang hanya bisa kulihat adalah gadis normal yang bisa ditemukan di mana saja.
Nah, disaat inilah kau hanya bisa memgandalkan matamu ...
Aku tidak bisa membandingkannya dengan baik, tapi sesuatu yang tersembunyi jauh di dalam atmosfer manusia itu jelas milik Mizuki Rinka.
Bahkan dalam situasi saat ini di mana ada banyak orang, aku bisa mengenalinya hanya dengan pandangan sekilas.
"Kamu datang lebih awal, ya, Kazuto-kun......"
Saat aku duduk di bangku, Rinka berjalan ke arahku dan berkata, agak sedih.
"Kurasa kau tidak bisa mengatakan itu tentang orang lain. Rinka juga datang lebih awal."
"Aku berencana untuk datang lebih dulu dan menikmati waktu menunggu Kazuto-kun. Tapi aku tidak pernah berpikir aku keduluan ......... Lagi pula, kita saling sinkron."
Suara Rinka sedikit bergetar.
Sepertinya rencana Kurumizaka-san berhasil.
Dia duduk di sebelahku dan berbicara pelan kepadaku.
"Apa kamu langsung memperhatikanku?"
"Ya, tentu saja. Saat kau berjalan dari sana, aku langsung tahu kalau itu Rinka."
"'...... Luar biasa, Kazuto-kun. Tapi, aku yakin tidak ada yang akan mengenaliku dengan pakaian ini."
Rinka menatap pakaiannya.
Faktanya, bahkan sahabatnya, Kurumizaka-san, tidak menyadarinya jika orang itu Rinka.
Begitu pula dengan orang-orang di sekitarnya.
Tidak ada yang membuat keributan tentang "Ini Mizuki Rinka !" dan melewatinya bahkan tanpa melirik.
Apakah mereka terlalu bodoh untuk memperhatikan perubahan pakaian dan suasana atau apakah Rinka luar biasa dalam mengubah suasana......?
Aku juga tidak begitu mengerti ...
Saat aku berbicara dengan Rinka, aku tiba-tiba mendengar suara dari smartphoneku.
Aku meminta waktu sebentar ke Rinka dan memeriksanya.
Ini pesan dari Kurumizaka-san.
Isinya pendek, [Puji pakaiannya]
..... Apakah tidak apa-apa memuji pakaian penyamarannya?
Aku bisa mengerti jika itu pujian untuk pakaian biasa, tapi .......
Aku benar-benar tidak tahu bagaimana memujinya sejak awal.
Tolong beri aku panduan lebih rinci tentang itu, Kurumizaka-sensei!
"Ada apa, Kazuto-kun?"
Rinka bertanya padaku, dengan penasaran memiringkan kepalanya.
Sebagian besar wajahnya disembunyikan oleh kacamata, tetapi gerak tubuh dan suaranya sangat imut.
Dia memiliki pesona yang berbeda dari biasanya.
Kupikir aku akan melanjutkan dan mengatakan apa yang kupikirkan.
"Rinka hari ini memiliki suasana yang berbeda dari biasanya, ya?"
"Ya, aku tahu. Secara pribadi, aku ingin bertemu Kazuto-kun dengan pakaian yang lebih modis, tapi... Seperti yang kupikirkan, ini aneh, bukan?"
"Tidak, tidak sama sekali. Kau memiliki pesona yang berbeda dari suasana dinginmu yang biasa. Ini sangat imut."
"......."
Aku mencoba untuk berbicara pikiranku terus terang dan jujur.
Kemudian Rinka memalingkan wajahnya dariku dan melihat ke bawah.
Pipinya merah.
"Ada apa, Rinka?"
"Eh, ah.. B-Bukan apa-apa, hanya saja hari ini Kazuto-kun sedikit berbeda.."
"Begitu?"
"Iya.. Ern, kamu terlihat keren atau lebih tepatnya menjadi percaya diri."
Aku tidak akan menyangkal untuk hal itu.
Sejak aku memutuskan untuk menghadapi perasaanku dan Rinka beberapa hari yang lalu, anehnya hatiku dipenuhi dengan kepuasan.
Setidaknya, aku telah dikenali oleh Rinka dalam sebuah game di mana komunikasi dari hati ke hati sangat penting baginya.
Jadi, jangan takut untuk mengungkapkan perasaan jujurmu, wahai diriku ...
Butuh waktu hampir sebulan untuk akhirnya mencapai titik ini.
Saat aku tersenyum pada Rinka, yang anehnya gugup dan gelisah, aku menerima pesan lain dari Kurumizaka-san.
Isi pesannya adalah [Cium dia~!]
Itu tidak mungkin!
Maksudku, lebih tepatnya, ini semua tentang langkah-langkah dan semua itu, lalu di atas segalanya, suasananya! Itu adalah poin yang sangat penting untuk diperhatikan!
Menciumnya saat kau bertemu dengannya di kencan pertama terlalu buruk, kau tahu.
Apa maksudmu mengirimiku nasihat seperti itu, Kurumizaka-san?
"Nee, Kazuto-kun. Ayo pergi......"
"Ah, benar juga. Ayo pergi."
Kami bangun dari bangku bersama.
Tiba-tiba, Rinka menarik lengan bajuku.
"Mm, ada apa?"
"Itu......kita adalah pasangan suami istri yang menikah di dalam game, kan?"
"Ya, tentu saja."
Kecuali dalam kehidupan nyata. Yah, meskipun aku berencana mengaku padanya di akhir kencan ini.
"Berpegangan tangan, apa tidak apa-apa?"
"......"
"Tapi, kalau Kazuto-kun nggak mau, tidak apa-apa, kok―――."
"Tentu saja, aku mau ..."
Aku tidak menunggu Rinka berkata lebih jauh, lalu aku langsung menggenggam tangannya.
Ini pertama kalinya aku menyentuh tangan Rinka selama bertahun-tahun kami berinteraksi.
"――――Ka-Kazuto-kun!?"
Mata Rinka melebar dan wajahnya memerah karena terkejut.
Dia bahkan bukan lagi orang yang keren.
Reaksinya lucu dan polos, bahkan sedikit kekanak-kanakan.
Yang paling di depan mataku bukanlah seorang Idol yang keren, melainkan Mizuki Rinka yang asli.
"Mm, ada apa? Apakah tidak baik berpegangan tangan?"
"T-Tidak, aku tidak mengatakan itu tidak baik...... Kazuto-kun, sebenarnya apa yang terjadi padamu?....... Biasanya, kamu akan menolak dengan mengatakan, 'Dalam kehidupan nyata , kita bukan pasangan apalagi pacaran' ......"
Itu benar-benar terdengar seperti kalimat yang akan kukatakan.
"Apa mungkin Kazuto-kun yang ini palsu? Tidak, suasana ini,...... sniff sniff, dan bau ini juga milik Kazuto-kun yang asli."
Rinka mendekatkan hidungnya dan mengendusku seperti anjing.
Kau bisa mengidentifikasi orang dengan bau mereka, ya ......!
"Ayo nongkrong sebentar, lalu makan siang bersama."
"I-Iyaa ......"
Dia tampaknya benar-benar terkejut dan mengangguk padaku dengan tatapan sedikit sedih di matanya.
Meskipun dia bertingkah seperti istriku di kehidupan nyata, tapi dia sepertinya malu ketika aku mendekatinya.
Aku selalu terpengaruh oleh Rinka, tapi karena ini kencan pertama kami, kupikir aku akan mengambil inisiatif hari ini.
|| Previous || Next Chapter ||
¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
Catatan TL:
~Untuk hari ini 3 chapter dulu, terima kasih sudah mampir!
22 comments