Akhirnya kelas pagi berakhir dan dengan bunyi bel, itu artinya bagi kami para siswa/i untuk istirahat makan siang.
Aku lebih lapar dari biasanya karena kelas renang yang kuambil di pagi hari.
Bukan cuma diriku, tapi semua orang juga.
Teman-teman sekelasku yang tergabung dalam kelompok kafetaria bergegas keluar dari kelas.
Di tengah semua ini, aku bisa memastikan keberadaan Rinka yang sedang berjalan dengan tas tangan biru muda yang indah di tangannya.
...... Baiklah, aku akan pergi juga.
Tempat pertemuan adalah di atap. Rinka pasti menungguku di sana.
"Yo, Ayanokouji. Ayo makan siang, ayo makan. Aku sudah lapar."
"Yo! Ayanokouji-kun. Aku, Saito, di sini. Ayo makan siang bersama."
Secara alami, Tachibana dan Saito berkumpul di sekitar tempat dudukku.
Nah, ini selalu terjadi ......
Tapi sayangnya, aku punya janji sebelumnya hari ini.
Aku minta maaf kepada mereka, tapi aku harus menolak.
"Maaf. Aku ada janji ..."
"Hah? Apa yang kau bicarakan, Ayanokouji? Kau tidak punya teman untuk makan siang selain kami, kan!"
"Itu fakta, tapi itu membuatku kesal ....... Bagaimana aku harus mengatakannya, bukankah kita pernah melakukan percakapan ini sebelumnya?"
Saat aku menatap Tachibana dengan mata setengah tertutup, Saito berbisik dengan nada suara yang memperhatikan lingkungan sekitar.
"Tidak, Tachibana-kun. Kau tidak bisa melakukannya, karena Ayanokouji-kun sekarang memiliki pacar yang sangat spesial."
"Hmm... Ah, kau benar. Aku sangat iri padamu sehingga aku harus menghapus fakta itu dari otakku."
Mendengar kata-kata Saito, Tachibana bertepuk tangan.
Mereka adalah temanku dan mereka adalah salah satu dari sedikit orang yang tahu tentang hubungan antara aku dan Rinka.
Meskipun Tachibana dan Saito biasanya melakukan dan mengatakan hal-hal buruk, ketika sampai pada masalah ini, mereka dapat dipercaya dan akan melakukan yang terbaik untuk membantu kita.
..... Tidak, aku cukup yakin mereka bisa dipercaya di sini.
Mereka tidak akan memberitahu siapa pun tentang hubunganku dengan Rinka
"Astaga!! Aku sangat cemburu! Aku yakin kau selalu membelai payudaranya, bukan!? Dan juga minta dia memanggil namamu dengan suaranya yang imut."
"Bukankah kau terlalu bersemangat pada nafsumu? Kau sangat penuh dengan omong kosong, sungguh."
"Jangan bodoh! Bahkan jika aku dikebiri, melihat tubuh erotis itu akan meningkatkan hasrat seksualku!"
Tachibana menjadi sangat bersemangat. Aku diam-diam memberinya sentilan di dahinya.
"Aduh! Apa yang kau lakukan?"
"Itu karena kau mengatakan hal aneh tentang pacarku yang imut..."
Ini pertama kalinya dalam beberapa tahun aku melakukan tindakan kekerasan kecil.
Aku seorang pasifis dan orang yang tidak melakukan kekerasan, tetapi aku kesal ketika orang memiliki fantasi aneh tentang pacarku.
"Sialan! Kalau begitu, lakukan kepada semua pria di negara ini."
Itu tidak mungkin ....
Tapi, ada bagian dari apa yang dikatakan Tachibana yang masuk akal.
Jika dilihat secara objektif, tidak diragukan lagi bahwa level penampilan Rinka termasuk kelas atas di Jepang.
Akan lebih sulit untuk memberitahu orang-orang untuk tidak berfantasi ketika mereka melihat Rinka.......
"Hei, Ayanokouji. Kau harus berbagi kebahagiaanmu denganku."
"Apa sebenarnya yang kau ingin aku lakukan?"
"Perkenalkan aku pada seorang gadis! Gadis baik yang hanya akan mencintaiku!"
"..... Hmm, yah. Aku bisa memperkenalkanmu dengan seseorang seperti yang kau bicarkan."
"Wah! Serius?"
"Ya. Bagaimana dengan Akita atau Poodle? Kudengar mereka sangat setia."
"Apa kau mengolok-olokku? Kau mengatakan itu padaku untuk menyerah pada perempuan?"
Tachibana, yang telah kehilangan kesabaran, meraih dadaku dan menutup jarak di antara kami.
Oh tidak, aku pasti terlalu bamyak mempermainkannya.
"Fiuh~......, jangan lakukan itu, Tachibana-kun. Tenanglah kawan ..."
"......Ada apa denganmu, Saito? Apakah akan lebih menarik untuk memiliki lebih banyak ketenangan, ya? ......Ah, mungkinkah, kau sudah punya pacar juga?"
"Haha, 'mungkinkah kau' itu benar, kawan ..."
""A-APAAA!""
Tachibana dan aku sama-sama terkesiap kaget saat Saito memakai kacamatanya dengan banyak ketenangan.
Apakah Saito benar-benar punya pacar?
"Aku akan menunjukkan pacarku secara eksklusif."
Saito mengeluarkan smartphone dari saku celananya dan menunjukkan layarnya kepada kami.
Di atasnya ada gambar seorang gadis cantik istimewa yang membuat mulut kami ternganga. Rambut pirangnya bersinar terang. Payudara besar. Mata besar dan jernih. Dan hidung sederhana digambar dengan garis vertikal.......
"Oi, oi, oi! Ini 2D!"
"Ya, kau benar dia 2D! istri 2D!"
Saito berseru pada Tachibana yang berteriak.
"Saito! Gadis itu tidak akan keluar dari layar!"
"Ada apa dengan itu! Di hadapan cinta yang tak terbatas, tidak masalah apakah itu 3D atau 2D!"
"Apa----!"
"Dengar, Tachibana-kun, Ayanokouji-kun. Gadis 3D bertambah tua seiring bertambahnya usia. Tapi dengan gadis 2D, mereka bisa awet muda selamanya!"
"K-kau benar! Gadis 2D memang yang terbaik, kan!"
Mendengar pidato penuh gairah Saito, Tachibana menggigil seolah-olah dia tergerak.
Bagiku, aku hanya terpana, tidak bisa mengikuti alur pembicaraan.
Serius, kalau kau memiliki cinta di hatimu, tidak masalah apakah dia terlihat tua atau tidak.
Bahkan jika kita menjadi tua, aku ingin tinggal bersamanya...... Bukankah itu yang kau sebut cinta?
Aku juga tidak tahu.
"Huh, gw cabut dulu .."
"Semoga harimu menyenangkan, Ayanokouji-kun."
"Yo, silahkan ..., Ayanokouji, sementara kau bersenang-senang dengan gadis 3D, kami akan melanjutkan ke tahap berikutnya!"
.......
Selama mereka tampak bahagia, aku tidak akan mengatakan apa-apa.
Ayo pergi ke tempat Rinka secepat mungkin .....
|| Previous || Next Chapter ||
10 comments