-->
NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Kurasu no Gyaru ga Naze ka Ore no Gimai to Nakayoku Natta V2 Prolog

Prolog [Selamat datang kembali, aku sudah menunggumu lho]


"Hei, Tsumugi-chan, menurutmu ini apa?”

 Duduk di sofa di ruang tamu kami, Yua bertanya pada Tsumugi yang duduk di sebelahnya.

"Ohh! Itu kunci rumah kita, bukan!?"

“Fufu, itu benar sekali~"

 Yua meletakkan tangannya di pipinya, tersenyum dan mengeluarkan kunci dari dadanya, memamerkannya pada Tsumugi.

“Shinji memberikan ini padaku tempo hari~.”

“Itu berarti Yua-san bagian dari kita, kan?"

 Tsumugi juga dalam suasana hati yang baik dan memberi Yua tos.

 Kunci duplikat yang kuberikan kepada Yua ketika dia bergabung dalam pertemuan keluarga Nagumo terlihat di lehernya.

 Tentu saja, aku dan Yua merahasiakan ini semua dari teman sekelasku. Meskipun, awalnya Yua sangat bersikeras tidak ingin menyembunyikannya, tetapi setelah aku membujuknya dia mau menuruti perkataanku.

 Setelah memamerkannya pada Tsumugi, Yua melompat ke arahku yang duduk di sofa.

“Ini artinya aku milikmu, kan?"

"Hentikan. Jangan mengatakannya dengan cara yang aneh.."

“Tapi Shinji, kamu merasa kesepian tanpaku, kan?"

 Yua duduk di pangkuanku, tersenyum dan masih memegangi kuncinya. Aku tidak ingin dia menekan pantatnya di pangkuanku. Apalagi, dia masih mengenakan seragam sekolah. Tolong berhenti sebelum hatiku meledak.

“Tidak, bukan aku.. Tapi, Tsumugi yang merindukanmu …”

"Muu Shin-nii, kamu berbohong lagi!"

 Tsumugi, di seberangku, menggembungkan pipinya.

“Aku tahu Shin-nii berlari melintasi kota pada malam hari sambil memanggil nama Yua-san, karena kamu kesepian setelah Yua-san pulang!”

 Aku tidak tahu apakah aku pernah melakukan hal seperti itu seolah-olah itu dari film masa muda yang manis dan masam…

 Aku tidak menyesal memberi Yua kunci duplikat rumah kami. Tapi, terkadang aku memikirkan bahwa aku dalam masalah.

 Ketika Yua mendapatkan kunci rumah kami, dia tampak lebih bahagia dari yang kuharapkan dan bersikeras ingin menunjukkan kunci itu kepada teman-temannya di sekolah. Awalnya, kupikir itu hal yang baik. Tapi, setelah mengetahui sikap Yua, mungkin dia bisa saja melebih-lebihkannya yang akan membuatku malu. Jadi, aku menghentikan niatnya itu.

 Kami tidak berkencan (pacaran).

 Kami hanya bertingkah seperti kekasih di depan Tsumugi untuk membuatnya merasa nyaman.

 Yua hanya bersikap baik padanya.

 Dulu aku berpikir begitu. Tapi akhir-akhir ini, aku semakin yakin bahwa dia benar-benar menyukaiku. Semakin aku menjadi sombong.

 …Yah, banyak hal telah terjadi untuk sampai ke titik ini. Namun, di atas semua itu. Aku sempat berpikir bagaimana jika Yua mengatakan sesuatu seperti "Huh? Aku selalu menganggap Shinji hanya sebagai teman." Kupikir aku akan kehilangan kepercayaan pada wanita jika seseorang mengatakan hal seperti itu kepadaku.

“Dengar Yua, jaga kunci itu baik-baik. Jangan sampai jatuh atau menaruhnya di sembarang tempat."

"Hmm~"

"A-apa?"

"Tidak, bukan apa-apa kok."

"U-ugh.. aku tidak tahu apa yang kau pikirkan. Tapi, cuma mau ngasih tahu aja. Bahwa itu bukan sesuatu yang ada dipikiranmu. Maksudku, jika kunci itu sampai jatuh, orang jahat mungkin akan mengambilnya. Mereka mungkin membobol rumah kita dan menyakiti Tsumugi. Itu saja."

 Aku memperingatkan Yua, yang masih duduk di pangkuanku.

"Jangan khawatir. Aku tidak akan menjatuhkannya. Aku sudah meletakkannya di tempat yang aman.”

 Yua memiringkan kepalanya untuk menatapku, rambut cokelat keemasannya tergerai di bahunya.

“Tempat yang aman, ya…”


 jadi, itu yang kau maksud?

 Yua menyembunyikan kunci itu dengan mendorongnya ke dalam belahan dadanya.

 Karena itu, aku tidak bisa mengambilnya begitu saja dan berkata, "Kau sangat menjengkelkan, aku akan menyitanya."

“Kalau Shinji kehilangan kuncimu. Bilang saja padaku, aku akan segera meminjamkannya padamu!”

 Dengan senyum menggoda di wajahnya, dia mengarahkan ibu jarinya ke dadanya, tapi sayangnya, dia tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk melakukan itu, karena aku akan terlalu gugup untuk menyentuh kunci yang keluar dari celah payudaranya.

"Yah, karena kita di sini, kenapa kita tidak berlatih memilih kunci sekarang?"

 Ini dia. Seringai itu di wajahnya itu menandakan dia dalam mode menggoda penuh.

"Tidak, terima kasih. Aku tidak akan melakukannya.”

“Eh, kenapa~? Ayo lakukan~.”

“Aku tidak pernah kehilangan kunciku. Jadi, aku tidak perlu berlatih.”

"Ayolah~"

“Nggak  ..."

"Mou, Shin-nii, mau sampai kapan kamu akan bertingkah seperti itu!?"

 Sebelum aku menyadarinya, Tsumugi berdiri tepat di depanku dan duduk di kursi di sebelahku, agak kesal.

 Ngomong-ngomong, sofa yang kududuki adalah sofa yang diperuntukkan untuk satu orang. Dengan Yua berada di pangkuanku dan Tsumugi disebelahku. Itu membuatku merasa kecil dalam dua hal.

“Dengar ya, kamu tidak bisa terus berbicara seperti itu atau Yua-san akan membencimu.”

 Tsumugi, yang pipinya masih terlihat seperti ikan buntal, berulang kali menabrak bahuku.

“Aku ingin Shin-nii mengenal Yua-san lebih baik lagi, ngerti?”

 Tiba-tiba, ekspresi Tsumugi menjadi sedih.

“Shin-nii harus lebih jujur ​​pada Yua-san.”

 Tsumugi salah mengira bahwa Yua dan aku berpacaran, dan saat ini, aku tidak berniat mengungkapkan kebenarannya.

 Meskipun kami hanya 'berpura-pura' sebagai kekasih, mau tak mau aku merasa senang dengan kenyataan bahwa kami bukan lagi hanya teman sekelas.

"Shinji, kamu bisa mengatakan 'Aku mencintaimu' di sini, lho~"

"Hentikan, jangan menggodaku.”

“Shin-nii, Yua-san mengatakan itu, kau tahu, sekarang adalah kesempatanmu.”

"Aku punya perasaan tentang waktu, kau tahu ..."

 Ketika aku enggan, gadis-gadis cantik di kedua sisiku meningkatkan tekanan secara fisik dan mental.

"Itu bukan hal yang bisa kau katakan begitu saja."

 Aku bangkit dari sofa untuk menjauh dari mereka berdua dan pura-pura pergi ke dapur untuk minum.

 Astaga, gadis-gadis itu....

 Bukannya aku tidak menyukai Yua. Sebaliknya, aku juga ingin mengenalnya lebih baik lagi.

 Bergaul dengan Yua dan membangun hubungan yang solid dengannya akan membawa kebahagiaan Tsumugi.

 Tapi, bisakah aku tetap mengatakan bahwa aku bergaul dengan Yua demi Tsumugi?

 Aku merasakan panas yang memalukan di pipiku saat aku membayangkan bahwa mungkin aku ingin bersama Yua terlepas dari apa yang terjadi pada Tsumugi.




|| Previous || Next Chapter ||
11 comments

11 comments

  • vanaru
    vanaru
    20/12/21 08:31
    mcnya tsun tsun
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    19/12/21 23:25
    Mbtp min
    Reply
  • Yo
    Yo
    19/12/21 23:01
    This comment has been removed by a blog administrator.
  • Yo
    Yo
    19/12/21 22:58
    Thanks min
    Reply
  • Esha Sajaka
    Esha Sajaka
    19/12/21 14:58
    lanjut imin
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    19/12/21 10:32
    Ini MC susah betul buat jujjr
    Reply
  • arthur
    arthur
    19/12/21 05:13
    Next
    Reply
  • Kang rebahan
    Kang rebahan
    18/12/21 20:36
    Lanjoottt
    Reply
  • Lana
    Lana
    18/12/21 19:48
    Nexttt
    Reply
  • Rztgk
    Rztgk
    18/12/21 19:41
    Favorit ini, sankyu min..
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    18/12/21 18:53
    Tengkyu miinn
    Reply
close