NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Kurasu de Nibanme ni Kawaii Onna no Ko to Tomodachi ni Natta [WN] Chapter 80

Chapter 80 – Siang hari di kencan pertama


[Bagian 1]
 
Meskipun kami masih dalam perjalanan, tetapi kami masih bisa menikmati waktu dengan bercanda satu sama lain.

Pertama-tama, tujuan kita hari ini adalah Bioskop.

Menonton film.

Sesuai rencana, kami turun dari kereta di stasiun terdekat dan pergi ke sebuah gedung besar di dekat stasiun. Bioskop ada di dalam gedung itu.

Awalnya aku pikir kita berangkat lebih awal dari yang direncankan. Tapi, kenyataannya kami hampir ketinggalan kereta pada jam ini. Berkat itu, ketika kami tiba di bioskop.. film yang akan kita tonton ternyata bentar lagi dimulai. Kurasa kita lupa waktu saat kita bercanda dalam perjalanan tadi.

"Um, kita akan menonton film romantis?"

"Iya, film itu sangat populer di medsos. Aku sedikit tertarik untuk menontonnya. Terlebih lagi, banyak yang bilang bahwa gadis SMA sepertiku tidak boleh melewatkannya.”

Film yang akan kami tonton adalah film adaptasi dari drama TV populer. Ketika aku mencarinya dan melihat ulasannya, mereka dipenuhi dengan hal-hal seperti; 'Aku sangat tersentuh!' , atau 'Aku bisa mati dengan bahagia sekarang… '. Bahkan ada beberapa komentar yang memuji para pemeran utamanya.

Meskipun aku tidak terlalu menyukai genre romance, tetapi karena ini kencan pertamaku dan Umi. Dan juga, karena Umi sangat menantikannya. Aku harus melakukan sesuatu yang spesial dengannya.

Kalau kita menonton B-Movie seperti biasanya, itu tidak akan terasa istimewa, bukan?

Bioskop penuh sesak dengan orang-orang yang mencoba menonton film yang sama dengan kami. Kebanyakan dari mereka adalah sekelompok gadis, tetapi terkadang aku bisa melihat beberapa pasangan seperti kita di sana-sini.

Aku segera melihat sekeliling untuk melihat apakah ada teman sekelas kami di sini. Tapi, aku tidak melihat satupun dari teman sekelasku ada di sini.

Matur suwun, Kami-sama...

Kami menunjukkan kepada petugas ID pelajar kami dan membeli tiket dengan diskon pelajar sebelum pergi ke loket makanan ringan.

"Maki, kamu mau pesan minuman apa?"

“Hm, soda melon atau ginger ale. Yah, terserah Umi saja."

"Oke. Bagaimana dengan popcornnya?”

"Kurasa karamel."

"Sama, aku juga."

Biasanya, aku akan memesan coke dan popcorn asin atau mentega, tetapi di tempat seperti ini. Kupikir memesan sesuatu yang berbeda akan terlihat lebih baik.

Ngomong-ngomong, aku memesan popcorn ukuran kecil. Itu karena, setelah ini kita akan melanjutkan kencan hari ini dengan makan siang bersama.

.... Ugh, meski ini ukuran kecil.. harganya tetap mahal, ya ...

Segera setelah kami memesan semua yang kami butuhkan untuk nonton, kami masuk ke dalam bioskop dan seperti yang aku duga filmnya sudah diputar.. Kami langsung bergegas ke tempat duduk kami sesuai dengan nomor yang ada di tiket. Itu ada di sudut atas.

Dan karena film sudah cukup banyak dimulai, kami mencoba menahan diri untuk tidak bermain dengan smartphone atau mengobrol.

Selama dua jam ke depan, perhatian kita akan terfokus pada film.

Atau setidaknya, itulah rencananya.

* * *

Ini sangat membosankan…

Sekitar tiga puluh menit, aku berjuang untuk menjaga diriku tetap terjaga.

Popcorn dan soda melon yang kubeli sudah menghilang dalam sepuluh menit pertama dan ketika aku mencoba yang terbaik untuk fokus pada film, rasa kantuk menyerangku karena filmnya sangat membosankan.

Ini adalah adaptasi dari drama TV. Jadi, kurasa aku tahu sedikit tentang plot ceritanya.

Itu adalah cerita romansa dengan latar sekolah, yang merupakan plot cerita pada umumnya. Tapi, naskah film ini terasa sangat aneh dan ceritanya sangat sulit untuk diikuti. Misalnya, ada adegan di mana Main Heroine jatuh sakit dan mereka mengatakan dia hanya memiliki beberapa bulan lagi untuk bertahan hidup. Tapi, mereka tidak mengatakan dengan pasti alasan dibalik semua itu. Kemudian setelah dia meninggal, ada kalanya dia muncul secara misterius karena suatu alasan, itu sangat aneh. Saat ini, adegan yang dimainkan adalah konfrontasi antara Main Heroine dan pacar MC saat ini.

Nah, agar adil, ada beberapa hal menarik yang perlu diperhatikan. Terlebih lagi, kalau aku berhenti memikirkannya, aku mungkin dapat menikmatinya, tetapi melihat semua orang di ruangan itu menonton film dengan serius. Aku tidak dapat memaksa diriku untuk melakukannya.

Akhir cerita mungkin akan membuat Main Heroine mengatakan beberapa hal klise dan menghilang kembali ke alam baka.

Itulah yang kupikirkan saat melihat MC menangis di layar sambil memutar musik emosional di latar belakang.

Sekitar satu setengah jam tersisa.

Aku tidak bisa menikmati film ini, sekarang bagaimana aku harus menghabiskan sisa waktuku?

Karena kita sedang kencan, tidak pantas bagiku untuk menghabiskan sisa waktu dengan tidur.

.... Yah, aku juga membayar tiketnya. Jadi, akan sia-sia kalau aku melewatkannya.

Untuk sesaat aku melirik Umi.

Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan tentang film itu. Tapi dari posisi ini, aku bisa tahu bahwa matanya terpaku pada layar. Dia sepertinya tidak menyadari bahwa aku sedang menatapnya.

Karena Umi memiliki selera yang sama denganku, kupikir dia akan menganggap film itu membosankan juga.

Tapi, sepertinya dia menikmati film romance seperti ini 'ya? Yah, itu hal yang wajar.. bagaimanapun, dia masih tetaplah gadis SMA biasa.

Pokoknya, mari kita tonton filmnya sampai akhir...

Itulah yang kupirkan, ketika tiba-tiba adegan yang ditampilkan di layar beralih ke adegan ranjang.

Apakah mereka benar-benar perlu menambahkan sesuatu seperti ini?

Dua orang yang sebelumnya bertindak agak pendiam sampai sekarang, tiba-tiba menjadi bersemangat dalam adegan khusus ini. Pertukaran mereka secara mengejutkan sangat mengejutjan, tetapi karena ini adalah film PG-16, mereka mencoba untuk sedikit mengurangi suasana.

Apakah semua orang benar-benar menikmati pemandangan seperti ini? pikirku saat rasa kantukku mulai menyerang kesadaranku lagi.

“… Mm…”

Tiba-tiba, aku merasakan sesuatu di bahuku. 

“… Umi?”

“… Maki…”

Umi memeluk lenganku sambil membalasku dengan suara manis.
Aroma samponya dan sentuhan lembut lengannya yang menempel di tanganku sudah cukup untuk membuat jantungku berdetak kencang.

“Um… Umi?”

Apakah adegan itu memicu sesuatu dalam dirinya?

Ini pertama kalinya dia mengusap pipinya ke lenganku. Bukannya terangsang, aku malah bingung.

Aku memegang tangannya, tetapi aku tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi seperti ini. Meskipun tempat ini agak sedikit gelap, tetapi ini masih tempat umum, rayuan berlebihan seharusnya tidak boleh. Tapi, tidak menanggapinya juga merupakan langkah yang buruk.

Ugh, seperti yang diharapkan, aku harus mengendalikan diriku sekarang. Lain cerita kalau ini adalah rumahku, tetapi ini adalah tempat umum. 

Aku merasa kasihan padanya. Tapi, kita seharusnya tidak melakukan hal seperti ini di tempat seperti ini.

“Oi, Umi, setidaknya tunggu sampai kita pulang…”

Aku mencondongkan tubuh ke arahnya untuk memperingatkannya.

“…Fuu.."

“...…”

Dia sebenarnya sedang tidur.

Gadis ini menggunakan lenganku sebagai bantal dan tidur dengan nyenyak.

Kurasa dia juga berjuang untuk tetap terjaga dan dia mencapai batasnya lebih cepat dariku, ya?

…Kalau dipikir-pikir, dia bangun jauh lebih awal dariku…

Sekarang setelah aku menyadari bahwa dia benar-benar tidur, aku merasa malu karena memikirkan hal-hal aneh seperti itu.

“…Maki… Ehehe…”

“…Gadis ini, apa yang dia impikan?”

Aku dengan lembut membungkus syalnya di sekitar wajahnya agar orang lain tidak mendengar bahwa dia sedang mengigau. Dan juga, aku membiarkan lengaku menajdi bantal peluknya sampai film selesai.




|| Previous || Next Chapter ||
21 comments

21 comments

  • Zinia
    Zinia
    10/4/22 22:29
    Ehehe.. hehe.. gula, gula & gula!
    Reply
  • Kurumi-chan
    Kurumi-chan
    30/3/22 20:15
    Muancap
    Reply
  • Anonymous
    Anonymous
    9/3/22 21:19
    Semangat, thanks
    Reply
  • Kang rebahan
    Kang rebahan
    3/3/22 08:20
    Lanjotttt
    Reply
  • Fii
    Fii
    3/3/22 03:35
    Lanjutt ngabbbb
    Reply
  • Anonymous
    Anonymous
    3/3/22 01:42
    Gassss lanjutt minn
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    2/3/22 23:26
    Semngt min
    Reply
  • Danurendra
    Danurendra
    2/3/22 22:01
    Lanjut min, semangat nge tlnya
    Reply
  • Anonymous
    Anonymous
    2/3/22 21:39
    Ughh terlalu manis
    Reply
  • Yntkts
    Yntkts
    2/3/22 21:27
    Mati diabetes
    Reply
  • hahahahaha
    hahahahaha
    2/3/22 21:05
    meskipun tidak pernah makan gula setipa hari. tapi kenapa kok kayaknya diabetesku tambah naik deh... wkwkwkw
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    2/3/22 20:44
    mantaap..
    Reply
  • Anonymous
    Anonymous
    2/3/22 20:24
    Sial.... Manis sekali
    Reply
  • Random_people
    Random_people
    2/3/22 20:15
    Diabetes gua
    Reply
  • Zaq
    Zaq
    2/3/22 19:28
    Dah nikah aja
    Reply
  • Zexdexz
    Zexdexz
    2/3/22 19:21
    Iri lahir batin bujank
    Reply
  • Arcturus
    Arcturus
    2/3/22 18:42
    Adem sekali dua sejoli ini🥰🥰
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    2/3/22 18:41
    Ahhh bikin ketawa2 sendiri, lanjutin minn semangat!!
    Reply
  • Oniscorn
    Oniscorn
    2/3/22 18:36
    Lanjut min
    Reply
  • Nanashi
    Nanashi
    2/3/22 18:16
    Hore 2 chapter sehari
    Reply
  • Rofiko
    Rofiko
    2/3/22 18:05
    Lanjot
    Reply
close