NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Kurasu de Nibanme ni Kawaii Onna no Ko to Tomodachi ni Natta [WN] Chapter 199

Chapter 199 - Melewati Batas
 

Sebelum kami menyadarinya, kami tiba kembali di kota kami.

Hari ini adalah hari terakhir dari istirahat kami. Meskipun tubuhku lelah, aku berhasil membuat kenangan yang baik dengan Umi.

Ini adalah perjalanan pertamaku sejak aku mulai pacaran dengan Umi. Jika ada kesempatan di masa depan, aku ingin melakukan perjalanan lain bersamanya.

Kali ini, hanya kita berdua.

Riku-san menawarkan diri untuk mengantarku pulang dan aku menerimanya.

"Sora-san, Riku-san, terima kasih banyak untuk tiga hari terakhir ini. Aku akan berterima kasih dengan baik saat aku datang lagi nanti."

"Ara, jangan khawatir, Maki-kun. Jika bukan karena dirimu, aku tidak akan bisa membawa Riku dan Umi bersama ke rumah nenek mereka. Jadi, seharusnya aku yang berterima kasih padamu, Maki-kun."

"Oi, apa yang kau katakan padanya."

"Apa yang kamu bicarakan, Riku? Apa panasnya sampai ke badanmu? Kamu harus lebih banyak istirahat."

Kurasa itu benar. Kalau aku tidak bersikeras untuk pergi, Sora-san akan pergi ke sana sendirian. Berkat Umi dan Riku-san yang ada di sana, dia tidak perlu mendengarkan omelan wanita tua itu 24/7.

Membayangkan hal itu membuatku merasa tidak enak padanya.

Untuk berpikir bahwa Daichi-san harus berurusan dengan mereka berdua selama ini. Rasa hormatku padanya bertambah satu tingkat.

"Maki, um... Sejujurnya, pada awalnya, aku hanya mencoba untuk menghindar dari orang tuaku untuk sementara waktu, itu sebabnya aku menawarkan diri untuk ikut dengan kalian berdua... Tapi, aku tidak menyangka hal ini membuatku lebih dekat Shizuku lagi. Jadi, terima kasih. Sekarang aku tahu apa yang harus kulakukan selanjutnya."

"Kau tidak perlu berterima kasih padaku untuk itu. Aku tidak melakukan apa-apa, itu semua karena usahamu, Riku-san. Selain itu, keadaan akan semakin sulit mulai sekarang. Mungkin saja kau akan membenciku.."

"Ahaha... mana mungkin aku membencimu. Aku sudah menganggapmu sebagi adikku sendiri. Tapi, yah... Sudah waktunya aku bekerja lebih keras. Oh, ya. Aku akan meninggalkan semua gim dan manga yang kumiliki di rumah. Jadi, bawa saja kalau kau mau."

"Eh, serius!?"

Tidak seperti aku, Riku-san itu besar dan tinggi. Mungkin akan sulit baginya untuk mendekati Reiji-kun, yang cenderung malu-malu di sekitar orang asing. Nah, inilah yang diinginkan Riku-san. Jadi, aku hanya bisa berharap semuanya akan berjalan dengan baik.

Dia memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum dia diakui sebagai seorang Ayah.

Setelah membungkuk kepada Riku-san dan Sora-san, mobil berangkat dari rumahku dan aku masuk ke dalam, membawa barang-barangku.

Sora-san dan Mizore-san memberiku banyak buah-buahan dan makanan ringan yang tampak mahal. 

Hmm, kira-kira muat nggak ya di dalam kulkas?
 
"Astaga, Maki. Kita lupa beli oleh-oleh buat Yuu dan lainnya.."

"Hm? Yah, kita bisa memberi mereka beberapa oleh-oleh yang Mizore-san berikan pada kita... Tunggu..."

"Mm? Ada apa, Maki? Ah, apa kamu ingin memberiku ciuman? Kalau begitu, ayo kita masuk ke kamarmu dulu-"

"Kenapa kau di sini? Kupikir kau pulang jke rumah. Mungkinkah kau menyelinap keluar lagi? Ya ampun, Sora-san akan memarahimu lagi, kau tahu."

"Muu, nggak apa-apa 'kan? Lagian, aku sudah mendapatkan izin darinya. Ibu mengizinkanku bermain sedikit lebih lama. Kamu sedang tidur siang saat itu. Jadi, kamu tidak mendengar~"

"Uh-huh?"

Yah, aku agak menduga ada sesuatu yang terjadi ketika dia membantuku menurunkan barang bawaanku.

Saat itu baru saja lewat tengah hari. Jadi sejujurnya, aku akan senang menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya.

".... Aku masih dalam mood untuk itu, kau tahu? Kalau kita masuk ke dalam kamarku seperti ini... Apa kau yakin?"

Saat ini, Ibuku sedang pergi bekerja dan dia akan pulang terlambat.

Sementara itu, Sora-san dan Riku-san sudah kembali ke rumah mereka. Kami bisa melakukan apapun yang kami inginkan tanpa khawatir tentang kemungkinan ada orang yang mengganggu kami.

"Y-Yah, a-aku sudah siap. M-Maksudku, kamu sudah menggunakan uangmu untuk membeli itu, kan? A-Aku tidak ingin itu menjadi sia-sia, kau tahu..."

Setelah memastikan bahwa tidak ada seorang pun di sekitar, Umi menempel padaku.

"Setelah melihat kedekatan Shizuku-san dan Kakakku.. aku tidak bisa menahan diri lagi tau...."

Aku merasakan hal yang sama dengannya. Melihat mereka berdua saling berpelukan dengan penuh kasih sayang membuatku juga ikut merasakan suasana hati.

Saat itu, aku harus menahan diri karena mereka berdua ada di sana. Tapi, sekarang hanya ada aku dan Umi. Aku tidak perlu menahan diri lagi.

".... Astaga, baiklah. Ayo kita masuk dulu.."

"M-Mnm. A-Apa kamu mau minum cola bersama-sama? J-Juga, apa yang harus kita tonton hari ini?"

Tubuhnya terasa lebih panas dari biasanya. Atau hanya aku saja?

Bagaimanapun, waktu kami bersama berlanjut sedikit lebih lama...

 



|| Previous || ToC || Next Chapter ||
Post a Comment

Post a Comment

close