Aku selalu bertanya-tanya bagaimana rasanya kencan dengan seseorang. Lagipula, aku tidak pernah jatuh cinta dengan seorang pria. Semua pria di sekelilingku hanyalah orang-orang bodoh. Mereka hanya peduli dengan tinggi badanku, payudaraku yang besar atau wajahku yang cantik, apa pun yang berhubungan dengan penampilanku.
Bukankah itu menjijikkan?
Kalau kau menyuruhku pergi berkencan dengan orang-orang seperti itu, aku lebih baik pergi ke kebun binatang saja. Makan saja pisangmu dan tinggalkan aku sendiri.
Namun, setiap kali aku pergi ke mana pun dengan seorang gadis, hal itu tidak pernah berhasil. Semua gadis dari Inggris berpura-pura, tidak mengatakan apa yang mereka pikirkan. Itu sebabnya, mereka sering kali mulai menjaga jarak denganku tanpa mengatakan apa-apa. Meskipun kami nongkrong bersama, mereka tidak mengundangku. Hal itu membuatku sadar bahwa kami bahkan tidak berteman sejak awal.
Datang ke Jepang, kupikir aku bisa mendapatkan teman. Aku juga sangat antusias untuk datang ke sini. Tapi, aku salah. Semua orang sudah berteman, jadi aku tidak menemukan tempat untuk menyesuaikan diri. Bahkan ketika aku bertemu dengan orang baru, mereka sudah memiliki kelompok pertemanan di tempat lain. Tentu saja, mereka semua bermain bersama dan berbicara denganku, tetapi hanya itu. Pada awalnya, kupikir itu adalah diskriminasi. Berada di Inggris, aku lebih seperti orang Jepang. Tetapi di Jepang, aku lebih seperti orang Inggris. Dan itu, tampaknya, adalah alasan mengapa aku tidak memiliki tempat untuk bernaung. Membandingkan diriku dengan orang lain, aku selalu kurang percaya diri. Aku selalu merasa frustrasi.
Jadi, ketika aku mulai bekerja sebagai model dengan semua orang memuji penampilanku, aku sangat senang. Aku ingin bekerja lebih banyak lagi, berusaha keras dan merasa puas. Aku bahkan muncul di majalah yang kukenal. Merek yang kusukai mempekerjakanku sebagai model mereka. Tetapi, banyak hal yang tidak berjalan dengan baik. Aku bertengkar dengan Ioka dan melakukan sesuatu yang buruk padanya. Hal itu pertama kali membuatku sadar bahwa, mungkin itu bukan diskriminasi sama sekali. Mungkin itu semua adalah kesalahanku pada awalnya. Aku menyadari banyak hal yang tidak baik tentang diriku. Aku tidak bisa mengatakan apa pun yang kurasakan dan ketika aku bingung tentang sesuatu, aku tidak mencoba untuk belajar lebih banyak tentang hal itu. Saat aku tidak setuju dengan sesuatu, aku tetap mengangguk. Saat aku tersesat dalam percakapan, aku melanjutkan dan menunjukkan bahwa aku mendengarkan.
Aku sangat terkejut ketika sebagian besar masalahku hilang karena hal itu. Bahkan pekerjaan pun menjadi lebih memuaskan dan sukses. Hal itu membuatku merasa seperti telah tumbuh menjadi orang dewasa.
Mengatakan apa pun yang kau pikirkan sangat kekanak-kanakan, bukan?
Sama halnya dengan hal-hal yang tidak kupahami, aku akan berpura-pura tidak tahu. Tidak akan ada yang tahu. Namun, meskipun aku sudah dewasa sekarang, tidak ada yang mau menerimaku. Tidak ada yang melihat pemandangan yang sama denganku dan mau berbicara. Di rumah, aku hanya disebut kekanak-kanakan yang membuatku semakin bingung.
Mungkin aku harus bekerja lebih keras sebagai model? Mungkin aku perlu lebih banyak pengalaman? Apakah itu akan membuatku berkembang?
Jadi, ketika aku mendengar kata "kencan", aku sangat antusias. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Jadi, aku mencarinya secara online dan memilih pakaian yang cocok untuk kencan. Aku bahkan menonton film sebagai riset. Jauh lebih mudah untuk hanya mengenakan apa yang orang lain katakan.
Sangat sulit untuk menemukan pakaian yang cocok untukku!
Jika aku bisa mengenakan apa yang kuinginkan, itu akan jauh lebih mudah. Aku tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah, tapi aku membaca bahwa pria itu seharusnya yang memimpin dalam sebuah kencan. Bagus untukku, dia bisa menangani sisanya.
Kalau dipikir-pikir, aku seharusnya membicarakan hal ini dengan seseorang, tetapi aku tidak ingin mempermalukan diriku sendiri.
Meminta bantuan karena aku tidak tahu sesuatu adalah hal yang biasa dilakukan anak-anak, bukan?
Aku hanya ingin menjadi dewasa secepat mungkin. Sehingga aku bisa membuat semua keputusan sendiri. Melakukan apa yang kuinginkan dan mencintai siapa yang kuinginkan.
Karena itulah makna masa muda, bukan?