NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

OmiAi [LN] Volume 4 Afterword

 



AFTERWORD

Tanaka Note: Moga ae kalian tetep bisa baca di web yang nerjemah aslinya, gak web copasan sana yang ngambil terjemahan nya dari sini.


Lama tak jumpa, aku Sakura.


Makasih ya sudah ambil buku ini.


Tanpa sadar, udah sampai volume keempat nih.


Rekor buku terpanjangku sebelumnya itu empat volume, jadi kalau bisa nerbitin lanjutannya (mulai dari volume lima), berarti aku pecahin rekor.


Bisa sampe sini juga berkat dukungan dari kalian semua.


Nah, soal isi volume keempat, kali ini aku ubah banyak banget dibandingkan versi webnya.


Kalau volume satu sampai tiga itu cuma nambahin sedikit-sedikit, tapi isi ceritanya tetep sama. Nah, untuk volume keempat ini, dua pertiganya itu cerita baru banget.


Bahkan ada info yang seharusnya belum aku kasih tau di versi web, tapi malah aku kasih tau di volume keempat ini.


Jadi, menurutku, bagi yang udah baca versi webnya juga pasti bakal puas dengan isi volume keempat ini.


By the way, soal hubungan Yuzuru sama Airi, keliatannya sih lancar-lancar aja, tapi sebenernya masih ada masalah besar yang belum terselesaikan.


Kalau bisa, di volume selanjutnya aku mau ceritain mereka berdua bisa jadi pasangan suami istri yang sebenarnya.


Tapi itu "rencana", bisa aja berubah sih...


Oh ya, soal cerita tambahan kali ini.


Kalau kamu baca, pasti bisa tebak, ini juga cerita IF.


Sebenernya bisa aja dimasukin ke cerita utama, jadi nggak terlalu IF sih.


Cerita tambahannya kali ini tema utamanya itu "Set khayalan Airi".


Bukan full course sih.


Kayaknya Yuzuru juga pengen didekati dengan cara seperti itu.


Bukan berarti aku nggak puas sama Yuzuru yang biasanya ya.


Tapi, kayaknya kalau makan kue manis terus, meskipun suka makanan manis, kadang-kadang pengen makan yang asin-asin gitu...


Anggep aja itu perasaannya.


Dan, ternyata Airi punya hobi yang mungkin nggak nyangka (atau mungkin juga nggak), itulah cerita tambahannya kali ini.


Ngomong-ngomong, aku sempet bingung mau bikin cerita tambahannya itu "Ruangan yang nggak bisa keluar sebelum ciuman" atau nggak.


Alasannya kenapa aku nggak jadiin itu karena kayaknya mereka bisa keluar dengan gampang deh.


Menurutku, Yuzuru dan Airi itu tipe orang yang kalau ada alasan yang kuat, mereka pasti bisa melakukan apapun.


Dan juga, aku pikir, nggak asik juga ya kalau di cerita tambahan langsung bikin mereka ciuman.


Tapi, aku masih pengen coba "Ruangan yang nggak bisa keluar sampai melakukan sesuatu", jadi mungkin aku tulis di cerita tambahan lain atau kesempatan lain.


Kalau cepet, mungkin aku tulis di cerita tambahan volume lima.


Jadi, bagi yang pengen baca, tolong dukung dengan membeli volume lima dan seterusnya ya.


Kelihatannya masih ada sisa tempat untuk nulis, jadi aku mau ngomongin soal deskripsi seksual di dalam cerita.


Sejujurnya, aku merasa mungkin sebaiknya nggak usah nulis hal seperti itu.


Tapi, ya sudahlah, aku tetap menulisnya. 


Alasannya adalah karena "aneh kalau nggak terangsang lihat cewek yang lo suka dalam keadaan yang menarik".


Lebih tepatnya, kalau nggak bisa terangsang, mungkin lo udah nggak suka sama dia?


Kalau pasangan yang udah nikah lebih dari sepuluh tahun mungkin beda ceritanya, tapi untuk remaja SMA, rasanya nggak gitu deh.


Tentu saja, cuma karena nggak ditulis nggak berarti nggak terangsang itu faktanya juga.


Mungkin ada yang sengaja nggak menulis sebagai kebijakan.


Nyatanya, aku juga punya setting atau deskripsi yang nggak aku tulis.


Tapi, setidaknya untuk karya ini, aku memutuskan untuk memasukkan deskripsi seperti itu.


"Malu kalau orang lain tau kalau terangsang" atau "merasa canggung kalau terangsang" itu yang aku mau tulis.


Ini menjadi masalah selera sih.


Jadi, untuk karya selanjutnya... nggak tau apakah akan ada, tapi mungkin aku nggak akan menulis hal seperti itu.


Bukan berarti aku merasa harus menulisnya sebagai prinsip.


Hanya saja, untuk saat ini, khususnya sampai buku keempat, itulah kebijakannya.


Dan, dari pengalaman hidupku yang singkat, "nggak bereaksi saat harus bereaksi" itu bisa sangat canggung.


Suasananya bisa jadi dingin. Menjadi tidak nyaman.


Karena satu aksi lebih berarti dari seratus kata, nggak peduli seberapa banyak kamu berusaha menjelaskan dengan kata-kata, itu nggak akan cukup.


Jadi, yah, aku nggak mau Yugen-kun mengalami hal seperti itu, jadi aku harap dia tetap semangat. 


Oke, sekarang aku mau sedikit promosi.


Seperti yang sudah diumumin di volume tiga, sekarang ada komik dari karya ini yang sedang diserialisasi di Young Ace Up. Kalian bisa baca online kalau cari di internet, jadi kalau berkenan, tolong cek ya.


Nah, sekarang waktunya buat ngucapin terima kasih.


Untuk clear-san yang bertanggung jawab atas ilustrasi dan desain karakter, terima kasih banget udah bikin ilustrasi dan cover yang keren banget lagi kali ini.


Kita bisa lanjut sampe volume empat berkat bantuan dari clear-san, aku pikir begitu.


Dan tentu saja, aku mau ngucapin terima kasih lagi ke semua orang yang terlibat dalam produksi buku ini, dan yang paling penting, ke semua pembaca yang sudah membeli buku ini.


Semoga kita bisa ketemu lagi di volume lima. 


Previous Chapter | ToC | Next Chapter

Post a Comment

Post a Comment

close