Penerjemah: Randika Rabbani
Proffreader: Randika Rabbani
BAB 4
Festival akademi yang menyenangkan
Tanaka Note: Moga ae kalian tetep bisa baca di web yang nerjemah aslinya, gak web copasan sana yang ngambil terjemahan nya dari sini.
Bagian 1
Festival akademi diadakan selama tiga hari.
Pada hari pertama dan kedua, para siswa menampilkan program mereka seolah-olah itu adalah festival budaya.
Kemudian, pada hari ketiga, diadakan kompetisi seperti festival olahraga.
Hari pertama dan kedua acara akan diadakan dengan tamu undangan dari luar akademi.
Namun pada hari ketiga hanya tamu undangan ekslusif yang diperbolehkan untuk menyaksikan kompetisi.
Dengan kata lain, ini seperti mengadakan festival budaya dan festival olahraga pada saat yang bersamaan.
Para siswa tidak akan tampil sebagai unit kelas, tetapi akan berpartisipasi dalam kelompok.
Jika Kamu menghabiskan waktu di akademi sendirian, ini akan menjadi event yang sangat sulit.
Dalam kasusku, Daniel dan Raymond—— lalu ditambah dengan Marie, kami berempat akan membuka Kedai.
Hari ini, dengan festival akademi yang sebentar lagi tiba, kami berada di tempat di mana kami akan mendirikan sebuah kedai makanan.
Ketika kami sibuk melakukan berbagai macam hal seperti menyiapkan dan memasang peralatan, aku mengeluh.
"Sebenarnya, aku ingin membuka kedai teh."
Marie, yang sedang bersiap-siap dengan ku, menatap ku dengan takjub.
"Kita memutuskan untuk bersaing di sektor lain karena sudah ada banyak orang yang membuka kafe. Bahkan mereka berdua bersungguh-sungguh dalam pekerjaan mereka, jadi mengapa kamu tidak bekerja juga, Leon."
Daniel dan Raymond berusaha keras untuk mendapatkan poin pujian dari Marie.
Mereka setuju dengan apa pun yang Marie katakan dan dengan senang hati melakukan pekerjaan ketika Marie memintanya.
Berkat itu, meskipun aku mengatakan kepada mereka bahwa aku ingin membuka kafe, mereka menghormati pendapat Marie.
Karena bukan hanya ada aku dan Marie di sini, Luxion terlihat samar-samar.
[Master juga tidak menyerah. Pertama-tama, anda hanya ingin menjalankan kafe untuk memuaskan keinginan pribadi anda tanpa mempedulikan keuntungannya].
Dia tepat sasaran.
Dari sudut pandangku, ini adalah alasan pribadi untuk membuka kafe.
Aku tidak keberatan jika kami merugi.
Lagipula, aku orang kaya sekarang.
Marie memalingkan matanya yang setengah terbuka ke arahku.
"Mengabaikan margin keuntungan adalah hal terburuk yang harus dilakukan, bukan. Apakah Kamu serius ingin menghasilkan uang?"
Keseriusan Marie membuat aku menjauh.
"Aneh rasanya mencari nafkah melalui festival akademi—— Areh?"
Saat aku sedang melakukan persiapan, aku melihat seorang siswi dalam pandanganku.
Itu adalah Olivia-san yang berjalan sambil memperhatikan sekelilingnya agar tidak menghalangi.
Aku melihat dia memegang buku tebal di tangannya, apakah dia sedang dalam perjalanan pulang dari perpustakaan?
Dari caranya memperhatikan sekelilingnya, sepertinya dia ketakutan entah kenapa.
Aku penasaran melihat kondisinya, dan tampaknya Marie juga menghentikan tangannya dan melihat Olivia.
"Dia lebih kurus dari sebelumnya."
"Benarkah begitu?"
Aku diberitahu bahwa Olivia-san terlihat seperti kehilangan berat badan, dan aku bertanya-tanya apakah benar?
Ketika aku memiringkan kepala, Greg menghampirinya.
"Olivia! Ternyata kamu ada disini! Hei, kalau kamu tidak ingin ikut program festival akademi, kenapa kamu tidak makan saja bersamaku?"
"Eh?——Ah, ya."
Untuk sesaat—— sesaat yang sangat singkat, aku kira aku melihat raut wajah Olivia yang sangat menyakitkan.
Tapi dia segera berjalan pergi dengan Greg.
Jika Greg mengajaknya pergi makan, itu tidak akan menjadi masalah.
"Aku senang melihat protagonis dengan lancar menaklukkan para bangsawan muda. Baiklah, kurasa aku akan menyelesaikan pekerjaanku juga."
Ketika aku melanjutkan persiapanku, Marie memasang wajah serius, jadi aku khawatir dan memanggilnya.
"Apakah ada sesuatu yang mengganggumu? Jangan bilang kau iri padanya lagi?"
"Kamu bodoh, kan?"
"Eh?"
"Lihatlah sekeliling."
Ketika Marie menyuruhku untuk melihat sekeliling, aku melihat banyak siswa yang memperhatikan Olivia dan Greg yang berjalan berdampingan.
Aku juga mendengar suara-suara bisikan.
"Setelah Yang Mulia, pewaris keluarga Seberg juga tergila-gila padanya."
"Apakah siswi beasiswa itu penyihir atau semacam monster?"
"Mengapa wanita seperti itu yang dipilih dan aku tidak?"
——Sepertinya dia mendapatkan banyak kebencian dari orang-orang di sekitar.
Aku menghela napas kecil.
"Jika ini adalah Otome Game itu, semuanya akan kembali tenang secara bertahap——"
Tidak seperti aku yang sedikit khawatir, Marie sepertinya meragukan skenario permainan itu.
"Aku berharap ini akan selesai dengan mudah."
Karena masalahnya tampaknya sudah mengakar, sepertinya tidak akan mudah diselesaikan, bahkan bagiku.
Kemudian Daniel dan Raymond kembali dari belanja mereka, dan kami membatalkan topik pembicaraan.
.
Bagian 2
Pada hari festival akademi.
"Selamat datang~!! Ini murah, ini murah!"
Marie, yang bekerja di sebuah kedai makanan, mengeraskan suaranya untuk menarik pelanggan.
kedai kami menjual donat.
Berpikir bahwa donat biasa tidak akan menarik bagi orang-orang, Marie mendapatkan ide dan menaburkan cairan cokelat warna-warni di atasnya sebanyak mungkin.
Aku membuatnya menjadi donat bulat menyerupai bola sehingga bisa dimasukkan ke dalam wadah dan ditusuk serta dimakan—— tetapi aku tetap membuat donat dengan perasaan campur aduk.
"Aku rasa aku tidak akan mau makan ini."
Di sebelah ku membuat donat, Daniel dan Raymond juga sibuk bekerja.
Donat bola ditempatkan di dalam wadah dan dihias dengan topping.
"Sebaiknya kamu juga mulai bekerja."
"Itu benar. Ini akan menjadi biaya hidup Marie-san yang penting."
Orang-orang ini melakukan yang terbaik untuk membantu Marie yang malang, tetapi mereka juga memiliki motif tersembunyi karena ingin diperkenalkan kepada gadis-gadis, jadi mereka tidak bisa benar-benar senang tentang hal itu.
Aku terus membuat donat secara diam-diam.
Untungnya, tidak ada kelebihan dalam jumlah besar.
Alasannya adalah karena Marie telah berhasil menarik minat pelanggan dan menjual donat satu demi satu.
Karena itu, aku harus terus membuat donat.
"Marie itu benar-benar luar biasa."
Terkadang dengan paksaan, terkadang dengan pembicaraan, dan terkadang dengan air mata—— aku terkesan dengan cara dia menggunakan segala cara untuk menjual donat.
Saat aku bergumam, Luxion, yang sedang berkamuflase, berbicara kepada ku.
Aku tidak tahu bagaimana dia melakukannya, tapi Daniel dan Raymond, yang sibuk bekerja di sampingku, sepertinya tidak mendengar suara Luxion.
[Bukankah seharusnya Master belajar darinya?]
"Aku tak mau bekerja karena aku sudah kaya."
[Itu statement yang buruk.]
"Aku tidak membenci diriku sendiri karena menjadi orang yang buruk. Justru aku menyukainya karena itu seperti aku."
Aku menerima diriku sendiri sekarang, dan meskipun aku mengatakan bahwa aku mencintai diri ku sendiri, Luxion mengabaikanku.
Dia mengalihkan topik pembicaraan ke donat.
[Daripada itu, tolong keluarkan donat dari minyak.]
"Ya, ya."
Aku mengeluarkan donat seperti yang diperintahkan oleh Luxion dan donat itu siap untuk dimakan.
Itu mudah bagi ku karena yang harus aku lakukan hanyalah menggerakkan tangan seperti yang diperintahkan.
[——Master, donat kedua dari kanan tidak memenuhi standar produk. Tolong ikuti ukuran porsinya dengan benar. Ukurannya terlalu kecil].
Tapi orang ini mengomel di setiap kesempatan.
"Kamu terlalu detail. Aku akan memakannya saat istirahat, jadi tidak apa-apa, kan."
Saat aku berbicara dengan Luxion, suara Marie bergema.
"Selamat datang~!! Apa kamu mau donat bola warna-warni~!!"
.
Bagian 3
Waktunya istirahat.
Dengan donat yang gagal, aku meninggalkan kedai dan duduk di bangku di area yang kurang populer.
Sangat membantu untuk memiliki tempat di mana tidak ada program festival akademi karena tidak terlalu ramai dan lebih santai.
Aku datang ke tempat ini untuk memakan beberapa donat yang gagal sekaligus makan siang.
Aku mengundang Marie untuk bergabung dengan ku, tetapi donatnya lebih populer daripada yang aku perkirakan dan itu terjual satu demi satu, jadi dia terus menjualnya tanpa makan siang.
Dia mengatakan bahwa aku tidak bisa berhenti tertawa.
Sejujurnya, aku mengagumi motivasi nya dalam bekerja, tetapi aku tidak mencoba untuk belajar darinya.
"Aku telah membuat begitu banyak donat, jadi aku agak bosan melihatnya."
[Anda bilang anda akan mengurus produk yang gagal, kan? Itu kesalahan Master, jadi mau bagaimana lagi].
"Kau membenciku, kan?"
[Saya tidak menyukai anda, tapi saya juga tidak membenci anda.]
"Ada apa dengan jawaban yang ambigu itu? Bahkan untuk sebuah kecerdasan buatan, kamu tidak begitu jelas."
Aku makan donat sambil mengunyah.
Berkat resep yang Luxion siapkan, donat ini berkualitas tinggi untuk dibuat oleh seorang siswa di festival akademi.
"Ah, ini cukup bagus."
[Wajar saja karena saya sudah membantu.]
Aku segera menyelesaikan donat yang pertama, dan ketika aku baru saja ingin menggigit yang kedua—— seorang siswi lewat di depanku.
Gadis itu berjalan dengan kepala menunduk dan sepertinya sedang berpikir.
Gadis tersebut tiba-tiba menekan perutnya dengan kedua tangannya.
Saat melintas di depan ku, dia pasti mencium bau manis dari donat, karena perutnya mengeluarkan suara "ku~" yang lucu.
Wajahnya memerah dan gadis itu menatapku.
"A-Apa kamu mendengar itu?"
Biasanya, aku adalah seorang pria yang berpura-pura tidak mendengar "Ya?" Tetapi ketika aku melihat gadis itu, aku menganggukkan kepala dengan gugup.
"Ah, ya—— T-Tidak, aku tidak mendengar apapun!"
Sudah terlambat untuk mengoreksinya dengan terburu-buru, dan gadis itu—— Angelica-san tersipu malu dan mulai mencari-cari alasan.
"A-aku sangat sibuk sehingga aku tidak punya waktu untuk makan siang. S-selain itu—— tidak ada orang yang biasanya ada di sisiku hari ini, dan——"
Aku tidak tahu apa yang ingin dia katakan, tapi aku tahu dia lapar.
Lagipula, mata Angelica melirik ke arah donat di tangan ku.
Aku kira dia adalah gadis yang lebih sombong dan arogan, tetapi gap itu terlihat lucu.
Kegelisahan ku mereda dan aku mengulurkan wadah dengan donat di dalamnya.
"Apa kamu mau?"
Angelica bingung.
"A-apa kau yakin?"
"Silahkan."
"Maafkan aku—— aku akan membayarnya nanti."
Sepertinya dia tidak memiliki uang kecil atau berniat untuk kembali ke kedai itu nanti untuk membayar makanan saat dia mengumpulkan kembalian.
Namun, aku tidak bisa menerima pembayaran untuk donat ini.
"Tolong jangan khawatir karena ini adalah donat yang gagal."
Ketika aku mengatakan itu, Angelica terkejut sambil menggigit donat dengan mulut kecilnya.
"Yang gagal?"
Dia terlihat khawatir, jadi aku meyakinkannya bahwa itu tidak apa-apa.
"Maksudnya gagal, seperti ukurannya terlalu besar atau terlalu kecil. Ada seorang pria yang pilih-pilih dan tidak mengizinkanku menjual produk jika tidak memenuhi standar produknya."
"Ini sudah cukup bagus. Kalau pun ada, yang kecil-kecil itu renyah, dan itu yang aku sukai."
"Itu bagus untuk diketahui."
Angelica-san duduk di sampingku dan memakan donatnya dengan nikmat.
Angelica-san, tanpa bawahannya, memberikan kesan yang berbeda dari biasanya, dan terasa santai.
Biasanya, dia memiliki aura yang sulit didekati, tetapi sekarang aku tidak merasakannya sedikit pun.
"Orang-orang di sekitarku tidak mengizinkan ku memakan makanan seperti ini. Rasanya sangat menyegarkan."
Antagonis dalam Otome Game itu—— Angelica.
Namun, penampilannya yang sedang memakan donat tidak membuatnya terlihat seperti orang jahat.
Marie telah mengatakannya sebelumnya.
Tokoh utama yang mencuri tunangan seseorang adalah orang yang jauh lebih buruk, katanya.
Namun, aku tidak dalam posisi untuk mengatakan apapun tentang orang lain, karena Marie adalah orang yang hampir melakukan tindakan yang bisa disebut sebagai orang jahat.
Ketika Angelica-san selesai makan donat, dia terlihat sedikit sedih.
"Ada apa? Apakah rasanya tidak enak?"
Aku khawatir rasanya tidak cocok dengan lidahnya, tetapi Angelica menatap ku dan tersenyum.
"Tidak, ini sangat lezat. Tapi aku tidak pernah menyangka akan mendapat kesempatan untuk berbicara dengan Bartfort-dono seperti ini."
"——Eh? K-Kamu kenal aku?"
Bagaimana Angelica bisa tahu tentang ku?
Melihatku berkeringat dingin, Angelica-san tersenyum seperti iblis kecil yang nakal.
(TLN : bayanginnya udh bikin—— ah sudahlah)
"Kamu adalah petualang yang sukses dan orang yang menangkap perompak langit yang bersembunyi di ibukota kerajaan. Kamu seharusnya sadar bahwa kamu adalah orang yang terkenal."
"Tidak, itu, lihat—— hanya karena kebetulan atau keberuntungan."
"Aku pikir itu adalah pencapaian yang luar biasa, bahkan jika itu adalah hasil dari keberuntungan. Kamu seharusnya lebih bangga pada diri sendiri.——Sekarang, aku harus pergi. Aku akan membalasmu lain kali untuk donatnya."
Angelica berdiri sambil tertawa kecil dan pergi dengan gembira.
"Apakah aku orang yang terkenal?"
[Mengejutkan bahwa anda telah melakukan banyak hal dan tidak menyadarinya.]
Aku menepis komentar Luxion yang mencari-cari kesalahan, dan setelah menggaruk-garuk kepalaku, aku memutuskan untuk bergegas dan kembali ke kedai makanan.
Jika aku tidak segera kembali, Marie akan mengeluh.
.
Bagian 4
Setelah berpisah dengan Leon, Angelica merasa sedikit lebih baik.
(Tidak seburuk yang kukira. Kepribadian itu mungkin yang dibutuhkan Yang Mulia di sisinya).
Secara kebetulan, dia berkesempatan untuk berbicara dengan Leon, dan kesannya terhadap Leon lebih baik dari yang dia duga.
(Aku akan memperkenalkannya kepada Yang Mulia dalam waktu dekat. Aku yakin Yang Mulia—— yang ingin menikmati kehidupan akademi, akan menerima kesempatan untuk memperluas pertemanannya).
Untuk meningkatkan hubungannya dengan Julius sebanyak mungkin, Angelica berpikir untuk melakukan pendekatan dengan caranya sendiri.
Dan dia teringat akan rasa donat yang pernah dimakannya.
(Aku telah makan sesuatu yang serupa beberapa kali, tetapi donat hari ini terasa luar biasa.——Akankah ada kesempatan lain untuk memakannya?)
Angelica masih mengingat rasa donat yang dia dan Leon makan bersama.
Akhir-akhir ini, semuanya terasa memusingkan dengan semua masalah, tapi baru saja dia merasa lega, dia merasa seperti bisa melupakan semuanya.
(Aku bilang aku akan berterima kasih. Haruskah aku mengiriminya manisan lain kali? atau haruskah aku membelikannya sesuatu yang lain?)
Saat dia memikirkan hadiah untuk berterima kasih kepada Leon, dia tersenyum tanpa menyadarinya.
Namun, seorang siswi datang di depan Angelica yang tidak ingin dia temui.
Siswi itu, yang berjalan dengan menunduk, tidak menyadari bahwa Angelica ada di sana.
Ketika senyum memudar dari wajah Angelica, dia memanggil gadis itu—— saat Olivia melewatinya.
"Sepertinya Yang Mulia sangat menyukaimu, siswi beasiswa."
"Heh?"
Olivia mendongak kaget, dan ketika ia menyadari bahwa itu adalah Angelica, wajahnya menjadi pucat.
Dia mencoba mengatakan sesuatu, tapi yang bisa dia lakukan hanyalah menggerakkan mulutnya.
Angelica mengerutkan alisnya.
"Kudengar kau berteman baik dengan Jilk dan yang lainnya. Tunangan mereka khawatir. Mereka terlalu tergila-gila dengan siswi beasiswa itu."
"Tidak, kau sal—— Karena—— ano!"
Olivia berusaha keras untuk mengatakan sesuatu, tapi Angelica tidak peduli.
Sebaliknya, dia bahkan tidak ingin melihatnya sekarang.
——Dia merasa suasana hatinya yang baik sebelumnya telah hancur, yang membuatnya sekarang merasa lebih marah.
"Kamu telah mengabaikan peringatanku.——Jangan lupakan itu."
(Apa yang kau pikirkan, menipu Yang Mulia, yang pada akhirnya akan naik takhta? Bahkan jika kau menikah dengan Yang Mulia, menjadi selir, dan masuk ke dalam istana, perebutan kekuasaan menantimu. Bagaimana mungkin seorang putri rakyat jelata sepertimu bisa hidup dengan tenang?)
Setelah mengatakan itu, Angelica pergi.
.
Bagian 5
Olivia sangat terkejut dengan kata-kata Angelica.
"A-apa——yang harus aku lakukan——?"
Olivia baru-baru ini memahami bahwa Angelica, putri seorang Duke, memegang posisi tinggi di antara para bangsawan.
Karena dia memiliki sedikit atau tidak ada interaksi dengan para siswi, dia tidak bisa mendapatkan informasi yang rinci.
Selain itu, Julius dan yang lainnya tidak suka membicarakan Angelica.
"Jika aku berbicara dengan Yang Mulia Julius dan yang lainnya, kali ini aku akan menyinggung perasaan Angelica-san. Apa yang harus aku lakukan? Jika aku melakukan itu, kampung halamanku akan——"
Kata-kata yang telah dikatakan kepadanya oleh gadis-gadis lain di masa lalu terlintas kembali.
Ketika dia membuat Angelica marah, dia membayangkan bahwa Duke akan mengirim pasukan untuk mengubah kampung halaman Olivia menjadi lautan api.
"Aku takut—— Siapapun, tolong aku——"
Post a Comment