Penerjemah: Randika Rabbani
Proffreader: Randika Rabbani
BAB 3
Semester Kedua
Tanaka Note: Moga ae kalian tetep bisa baca di web yang nerjemah aslinya, gak web copasan sana yang ngambil terjemahan nya dari sini.
Bagian 1
Ketika semester kedua dimulai, kehidupan seorang mob jauh lebih sibuk.
Hal ini karena acara akademi sendiri terdapat festival akademi dan perjalanan darmawisata akademi.
Untuk saat ini, festival akademi yang ada di depan mata adalah subjek dari isu ini.
Tidak seperti di kehidupan ku sebelumnya, posisi anak laki-laki di dunia ini lemah.
Ketika anak laki-laki mob biasa merasa sok dan tidak berpartisipasi dalam acara akademi, mereka dipandang negatif oleh para gadis sebagai "pria tidak termotivasi".
Dengan kata lain, itu berarti akan merugikan untuk perberburuan pernikahan.
Paling tidak, yang paling aman adalah menunjukkan bahwa kamu berusaha melakukan yang terbaik dengan berpartisipasi dalam acara-acara akademi.
Itulah mengapa diskusi sedang berlangsung dengan anak-anak dari kelompok baron miskin, di mana aku juga menjadi anggotanya, kami berencana mendirikan stan di festival akademi.
Hari ini, kami berkumpul lagi untuk membicarakan acara tersebut, tetapi untuk beberapa alasan, semua anak laki-laki dalam kelompok kecuali aku, berlutut di hadapan Marie, yang berencana untuk berpartisipasi dalam acara tersebut bersama kami.
Mereka semua tampak serius.
"Marie-sama, tolong beri kami kesempatan! Tolong adakan Mixer yang lain —— tolong siapkan mixer dengan gadis-gadis!"
(TLN : Mixer tuh kek kencan buta lah, biasanya mixer jumlah anggota cewek dan cowoknya harus setara, tujuannya buat nyari pacar lewat ngobrol2 pas awal dia tu cocok atau nggak.)
Para pria mengesampingkan rasa malu dan reputasi mereka dan meminta Marie untuk memperkenalkan mereka kepada para gadis.
Diantara mereka, tentu saja, ada kakak kelas dua dan tiga.
Teman-teman ku [Daniel] dan [Raymond] juga ada di sana.
Atmosfer jahat dari mereka semua membuat pipiku berkedut-kedut.
Selain itu, ketika aku melihat teman-teman ku berlutut, hal itu membuat ku mundur sedikit.
"Apa yang kalian—— bahkan para senior juga?"
Aku sangat terpaku, mereka semua menatap ke arah ku dan mereka semua memiliki wajah serius.
Di antara mereka, yang paling familiar, senpai bermata sipit [Rukul], mendongak ke atas.
"Selama semester pertama, Leon-kun dan yang lainnya mengatur kencan buta, kan?"
"Ya, jadi apa yang terjadi sejak saat itu?"
"Saat kami berada di mixer, kami sangat sibuk berkelahi. Kami tidak punya waktu untuk mengenal satu sama lain."
Rukul-senpai melakukan gestur "Tehepero", tapi entah kenapa gestur ini sama sekali tidak lucu.
(TLN : “Tehepero” tuh yang tangan kepalan di pala, terus lidah lu melet julur gitu)
Kenapa kalian bertengkar karena memperebutkan gadis? aku pikir kita berbicara tentang membentuk kelompok dan berbagi informasi sehingga kami tidak bertengkar.
Gadis-gadis yang diundang Marie ke mixer, tetapi dari sudut pandang kelompok kami yang miskin, mereka adalah wanita yang ideal.
Yang pertama adalah seorang gadis pemalas, dan gadis kedua adalah seorang pendiam yang suka membaca.
Yang ketiga adalah seorang gadis dengan semangat artistik yang tidak peduli dengan dunia.
Di kehidupan sebelumnya, mereka adalah gadis-gadis bermasalah, tetapi di dunia ini, mereka adalah gadis-gadis yang ideal.
Hal ini membuat ku sangat menyadari perbedaan budaya.
Ada gadis-gadis lain, dan pada akhirnya, termasuk Marie, ada tujuh gadis yang berkumpul.
Di depan gadis-gadis itu, terjadi perkelahian—— di grup kami.
Ada perselisihan tentang siapa yang akan menyerang siapa.
Tampaknya, mereka mulai berkelahi satu sama lain alih-alih bercengkerama, dan akibatnya, tidak ada yang bisa melakukan percakapan yang akan mengarah ke langkah selanjutnya.
Rukul-senpai menundukkan kepalanya pada Marie dan menempelkan dahinya ke lantai.
"Jadi, kami ingin Marie-sama memberi kami satu kesempatan lagi!"
Marie, yang duduk di kursi, menghela nafas dengan takjub di depan anak-anak yang bersujud.
Namun, aku bisa melihat pikiran batin Marie.
Gadis ini—— tampaknya dia merasa sedikit lebih baik setelah anak-anak itu bersujud kepadanya.
Dia adalah orang yang mengecewakan seperti biasanya.
"Apa yang harus aku lakukan~? Juga, aku tidak akan mendapat masalah jika kalian tiba-tiba mulai bertengkar lagi dan membuat suasana menjadi lebih buruk ~?"
Marie, yang mulai terbawa suasana, menanggapi Rukul-senpai yang terus menundukkan kepalanya.
"Kami tidak akan membuat kesalahan seperti itu lagi! Kami memutuskan untuk memperjelasnya dalam duel sebelum kencan itu dilakukan!"
"O-Oh, benarkah begitu?"
Marie sedikit terkejut ketika kata "duel" yang berbahaya muncul.
Setelah berdehem dan mendapatkan kembali ketenangannya, Marie mulai bernegosiasi dengan anak-anak itu.
"Baiklah, aku tidak keberatan. Tapi—— Kamu tidak akan mengatakan, "Gratis," kan?"
Marie duduk di kursi dengan tangan dan kaki disilangkan dan senyum santai di wajahnya.
Aku ingin mengajarkan kata "kerendahan hati" kepada gadis ini.
Namun demikian, tampaknya Rukul-senpai juga mengantisipasi bahwa dia akan menuntut sesuatu sebagai balasannya.
"Tentu saja. Kami akan melakukan apa pun yang bisa kami lakukan. Jadi—— tolong—— perkenalkan kami pada gadis-gadis cantik!"
"Apa yang harus aku lakukan~"
Bagi pewaris keluarga baron miskin seperti keluarga kami, gadis-gadis yang diperkenalkan Marie pada kami adalah seperti dewi.
Tidak, apakah aku melebih-lebihkan? bagaimanapun, tidak ada keraguan bahwa mereka adalah pilihan pasangan terbaik.
Mereka adalah jenis gadis yang ingin aku kencani, bahkan jika itu berarti duel.
Bahkan, jika mereka tinggal di dalam rumah dan tidak datang ke kelas atau acara akademi, itu tidak masalah.
Tidak apa-apa menghabiskan banyak waktu dengan bermalas-malasan karena itu merepotkan.
Mereka tidak tertarik pada apa pun kecuali hobi mereka dan bahkan tidak perlu mengingat nama orang.
Sejauh ini, gadis-gadis normal terlalu kejam, jadi ini hanya masalah kepribadian.
Marie, yang dekat dengan gadis-gadis bermasalah—— atau lebih tepatnya unik, menuntut biaya perantara dari para laki-laki.
Seolah-olah itu adalah hak alamiahnya untuk melakukannya.
"Baiklah kalau begitu. aku ingin tahu apakah Kamu bisa menyiapkan puding dari kantin setiap hari. aku ingin makan puding untuk makan siang setiap hari."
Mendengar permintaan Marie, anak-anak mengangkat kepala mereka serentak.
"Eh!?"
Tentang puding dari kantin akademi, akademi adalah tempat belajar bagi para bangsawan.
Wajar jika puding yang dijual di kantin juga sangat mewah.
Dalam istilah Jepang modern, puding ini merupakan makanan manis populer yang harganya dapat mencapai 1,000 yen untuk satuannya.
(TLN : sekitar Rp105.000)
Ngomong-ngomong, di kafetaria pada dasarnya gratis, tetapi jika ingin melakukan perubahan menu dan menambah lauk tambahan, itu terdapat biaya tambahan.
Aku terkejut dengan desakan Marie yang meminta makanan penutup untuk makan siang.
"Puding kantin akademi hanya untuk sebagai penengah? Selain itu, itu setiap hari. Itu mengerikan."
Seperti yang terjadi, Marie mungkin merasa canggung dengan kata-kataku, dan dia terlihat menyesal.
"K-Karena aku ingin memakannya-mon. Aku mengerti! kalau begitu tiga kali seminggu tidak apa-apa."
Anak-anak mendengarnya dan mata mereka membelalak kaget.
"T-Tiga kali seminggu!?"
Melihat keterkejutan anak-anak laki itu, Marie buru-buru mengalah.
Rupanya dia pikir tiga kali seminggu itu terlalu banyak.
"Kalau begitu sekali seminggu."
Menghadapi permintaan Marie, anak-anak yang kebingungan mulai berdiskusi dalam lingkaran.
"Oi, permintaannya semakin rendah dan rendah!? Apakah ini benar-benar tentang menyiapkan puding?"
"Idiot. Ini pasti semacam kata rahasia. Kalau tidak—— Bayarannya terlalu murah."
"Aku yakin itu. Kalau dipikir-pikir, pasti ada cerita di beberapa buku yang membandingkan segepok uang kertas dengan sebatang cokelat."
"Bagaimana dengan puding?"
"Aku juga tidak tahu!——Tapi aku yakin itu permintaan yang konyol. Lagipula, dia akan memperkenalkan kita pada semua gadis-gadis cantik itu."
Mendengarkan diskusi anak-anak itu, tampaknya biaya yang diajukan Marie terlalu rendah untuk menimbulkan kecurigaan mereka.
Jika aku harus menggunakan sebuah analogi—— ini seperti seseorang yang meminta Kamu untuk membeli puding di sebuah toko serba ada, padahal Kamu mengharapkan untuk diminta membeli tas atau pakaian mewah bermerek?
Harganya terlalu murah dan sebaliknya, tampaknya membuat mereka tidak nyaman.
Ini adalah pemandangan di mana kamu bisa memahami secara jelas, seberapa besar effort anak laki-laki kepada anak perempuan secara teratur.
——Kelompok anak laki-laki yang miskin itu, termasuk aku, mulai terlihat seperti makhluk yang menyedihkan.
Ketika Rukul-senpai menoleh ke arah Marie, dia tersenyum canggung.
Mereka berpikir bahwa jika mereka tidak bisa mengetahuinya sendiri, mereka akan bertanya karena malu.
"Marie-sama, aku minta maaf atas ketidaktahuan ku, tapi apa kata rahasia untuk puding? Akan sangat membantu jika kamu bisa menjelaskannya secara spesifik."
Mendengar pertanyaan itu, ekspresi Marie menghilang sejenak——dan kemudian, seolah-olah kemarahannya perlahan-lahan menumpuk, dia mengerutkan alisnya dengan jengkel.
"Apakah kalian pikir aku akan membuat permintaan yang aneh? Apa kata rahasianya? Itu berarti apa yang dikatakannya. Aku memintamu untuk menyiapkan puding dari kantin setiap hari. Tidak ada arti lain!"
"Eh!! A-Apa kau yakin kau tidak keberatan hanya dengan puding?!"
Melihat keterkejutan anak-anak itu, Marie tiba-tiba memiliki ekspresi halus di wajahnya.
Tampaknya ia merasa kasihan pada perasaan anak laki-laki di dunia ini.
Daniel dan Raymond, yang sedang menangis, berlari ke arahku sementara aku hanya bisa terdiam di sisi Marie.
"Leon, Marie-san adalah gadis yang terbaik! aku cemburu padamu!"
"Itu benar. Marie-san adalah seorang dewi yang bersedia mengatur tempat untuk kita dengan gadis-gadis itu hanya dengan menyediakan puding setiap hari!"
Belum lama ini mereka mengatakan hal-hal seperti, "Lebih baik menjauh dari gadis itu," tapi sekarang mereka memperlakukannya seperti seorang dewi.
Mereka semua adalah orang-orang yang berorientasi pada uang, tapi aku bisa memahami perasaan Daniel dan Raymond.
——Tapi.
"Kuberitahu, Marie dan aku tidak memiliki hubungan seperti yang kalian pikirkan."
Ketika aku menyangkal memiliki hubungan dengan Marie, baik Daniel maupun Raymond menatapku dengan curiga.
Mengapa semua orang di sekitarku salah paham?
Rasanya seolah-olah aku menyingkirkan rintangan yang menghalangi tujuan.
.
Bagian 2
Pada waktu istirahat, lorong-lorong akademi dipenuhi oleh para siswa-siswi.
Liburan musim panas baru saja berakhir, jadi ada banyak topik yang bisa dibicarakan, dan teman-teman sedang bersenang-senang.
Sebagian topiknya termasuk cerita yang menarik.
"Aku mendengar dari beberapa orang yang tinggal di akademi selama liburan musim panas."
Seorang siswa laki-laki dengan bersemangat berbicara dengan teman-temannya tentang topik yang baru saja dia dapatkan.
"Yang Mulia Julius dan yang lainnya datang untuk mengundang siswi beasiswa bahkan saat liburan musim panas!"
Masing-masing siswa tertarik mendengar bahwa ada pergerakan di sekitar Julius dan kelompoknya selama mereka berada di akademi.
"Apakah benar-benar semenarik itu dengan siswi beasiswa dari kalangan biasa?"
"Yang lebih penting lagi, bagaimana kabar Angelica? Dia tunangannya, kan?"
"Itu berantakan di pesta akhir semester.——Mungkin Yang Mulia Julius bosan dengan kasih sayang Angelica?"
Karena ini adalah topik yang menarik, anak-anak itu terlalu asyik dengan pembicaraan mereka.
Jadi mereka tidak menyadari bahwa ada orang di dekat mereka yang terkait dengan topik tersebut.
"——Aku rasa aku mendengar nama ku disebut, tetapi jika kamu memiliki urusan dengan ku, mengapa kita tidak berbicara di sini?"
Tidak lama kemudian, keadaan di sekeliling menjadi hening, dan rasa gugup terasa di lorong.
Ketika para pria, yang tadinya bersemangat, melihat ke arah gadis yang menyela percakapan mereka, darah mengalir dari wajah mereka.
"Eh, a-ano, itu——"
Anak laki-laki yang mengangkat topik itu gemetar saat dia mencoba membuat alasan.
Ketika dia berbalik, ada sekelompok gadis.
Itu adalah seorang siswi dan para pengikutnya.
Melangkah di depannya adalah [Angelica Rafa Redgrave].
Rambut pirangnya dikepang dan disanggul ke belakang, dan dia memiliki sorot mata yang tajam.
Anak laki-laki itu gemetar di depan mata merah yang berkemauan keras itu.
Sikap berani yang tadi tidak terlihat lagi.
Angelica menyilangkan tangannya di bawah payudaranya yang besar dan menatap anak laki-laki itu dengan tatapan dingin.
"Ada apa? aku pikir aku mendengar kamu mengatakan sesuatu tentang kasih sayang. Kenapa kamu tidak menceritakan kelanjutan ceritanya?"
"U-uwah."
Ketika anak laki-laki itu mundur selangkah, teman-temannya dengan cepat melarikan diri.
Anak laki-laki itu, yang merasa ditinggalkan, membelakangi Angelica dan mencoba melarikan diri.
Kemudian, salah satu gadis mencengkeram tengkuk anak laki-laki itu untuk mencegahnya melarikan diri.
Bawahan Angelica termasuk beberapa siswi yang memiliki latar belakang bela diri.
Anak laki-laki yang sedang dilatih di akademi itu tertangkap basah, tetapi jika dia melawan, itu akan mempengaruhi kegiatan perburuan pernikahan di masa depan. Karena takut akan hal itu, anak laki-laki di akademi tersebut tidak dapat menyentuh mereka.
"Jangan lari. Jawab pertanyaan Angelica-sama.——Cepatlah."
"A-aku minta maaf! aku tidak bermaksud menyinggungmu!"
Anak laki-laki yang meminta maaf itu tertunduk di lantai saat dia dibawa ke depan Angelica.
Saat melakukannya, Angelica menatap wajah anak laki-laki itu dengan mata dingin.
"Apa yang terjadi dengan keberanianmu sebelumnya? Siapa yang bosan dengan kasih sayangku? Dan katakan padaku dari mana rumor itu berasal. ——Kau akan memberitahuku, kan?"
Mendengar nada suaranya yang acuh tak acuh dan dingin, anak laki-laki itu gemetar dan menganggukkan kepalanya berulang kali.
.
Bagian 3
Ruang Upacara Minum Teh.
Di ruangan yang digunakan oleh anak laki-laki untuk mengundang para gadis untuk minum teh, Angelica dan dua anak laki-laki berada di ruangan itu.
Salah satunya adalah Julius.
Yang satunya lagi adalah [Jilk Fia Marmoria].
Dia adalah seorang siswa laki-laki dengan rambut hijau panjang dan pembawaan yang lembut.
Dia tinggi dan tampan, dan keluarganya adalah bangsawan istana, seorang Viscount.
Dia dan Julius adalah saudara angkat yang tumbuh bersama sejak usia dini.
Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa dia adalah pengikut terbaik Julius.
Jilk sedang menyiapkan teh untuk Angelica.
Dan secara kebetulan, dengan sedikit komentar untuk Angelica.
"Angelica-san, harap tenang sedikit. Bagaimana Yang Mulia menghabiskan liburan musim panasnya, itu tidak ada hubungannya denganmu, Angelica-san."
Angelica, yang ditawari secangkir teh, menatap Jilk dengan tajam.
"Aku adalah tunangan Yang Mulia. Jika Yang Mulia begitu terpaku dengan wanita lain, aku juga akan khawatir tentang hal itu."
(Aku tidak tahu apa yang dipikirkan orang ini.——Namun, tehnya memiliki bau yang aneh, bukan?)
Berhenti untuk menyesap tehnya, Angelica menatap Julius, yang duduk di seberang meja darinya.
Julius juga tidak menyentuh teh yang disiapkan oleh Jilk, tetapi menyilangkan tangannya untuk menutupi mulutnya.
"Apa kau bilang aku tidak boleh istirahat? Berkat ayahmu, aku memiliki liburan musim panas yang sibuk."
"Ayahku juga bertindak demi Yang Mulia."
"Benarkah Itu."
(TLN : ini sarkasme ya, bukan pertanyaan)
Selama liburan musim panas, Julius diajak bersosialisasi oleh ayah Angelica [Vince], yang akan menjadi ayah mertuanya.
Alasannya adalah karena Vince mengetahui bahwa rumor aneh menyebar di akademi dan bertindak demi Angelica.
Namun rupanya hal itu mengganggu Julius.
"Ayahmu mengatakannya berkali-kali. Dia menyuruh ku untuk menjaga waktu bermain ku secukupnya. ——Aku rasa kamu tidak seharusnya mengandalkan ayahmu seperti membawa masalah akademi ke luar akademi."
Ada aturan tidak tertulis di akademi.
Yaitu, "Tidak sopan mengadu kepada Guru atau orang tua" di antara para siswa.
Pada kenyataannya, banyak siswa yang melakukan apa pun yang mereka inginkan dengan kekuatan keluarga orang tua mereka di luar.
Namun, anak-anak muda merasa bahwa hal ini tidak keren.
Bagi Julius, Angelica adalah orang yang berperilaku tidak bijaksana.
Angelica juga menyadari hal ini, dan mati-matian mencari alasan.
"Aku-aku hanya menjelaskan situasinya!"
Dia melaporkan bahwa hubungannya dengan Julius tidak berjalan dengan baik.
Akibatnya, Vince bergerak untuk menjadi penengah di antara keduanya.
Namun bagi Julius, tampaknya hal itu sama saja.
"Jangan terlibat dalam situasi Olivia. Aku tidak akan memaafkan mu karena ikut campur. Dan apa pun yang aku lakukan adalah urusan ku."
Saat Julius duduk, Angelica menunduk dan meremas kedua tangannya di pangkuannya.
.
Bagian 4
Ketika Angelica meninggalkan ruangan, dia mendapati pengikutnya sedang berdebat dengan seseorang.
"Sudah kubilang, Angelica-sama sedang sibuk!"
"Bahkan sedikit obrolan pun tidak bisa diterima? Sepertinya keluarga Roseblade telah diremehkan."
Siswi itu, yang menyembunyikan mulutnya dengan kipas angin, memiliki rambut pirang panjang yang digulung vertikal seperti bor.
Dia adalah siswi kelas tiga dengan atmosfer yang unik, dan dari sudut pandang Angelica, dia adalah seorang senior.
Dan mereka sudah saling mengenal satu sama lain sejak sebelum mereka memasuki akademi.
Angelica menyuruh pengikutnya mundur.
"Deirdre. Apa yang kamu inginkan dariku?"
Gadis yang satunya adalah [Deirdre Fou Roseblade].
Berdasarkan kelas, dia adalah putri seorang bangsawan dengan kekuatan paling besar di antara siswa kelas tiga.
Dia sebenarnya bertanggung jawab untuk mengatur siswa kelas tiga.
Deidre menatap Angelica dengan tatapan tajam.
"Aku dengar Stephanie dari keluarga Offrey berperilaku sangat semaunya di akademi. Angelica, jika dia terlalu sulit ditangani, aku bisa membantumu, kau tahu?"
Angelica terlihat muak dengan tawaran dari seorang siswa senior.
Ini karena dia tahu bahwa ini bukan sekadar tawaran kerja sama.
"Jangan membawa perselisihan keluargamu ke dalam akademi. Dan aku akan menyelesaikan masalah siswa tahun pertama. Aku tidak membutuhkan bantuan mu."
Deirdre melipat kipasnya untuk menunjukkan ekspresinya, tetapi dia tersenyum ringan di depan Angelica.
"Sayang sekali. Aku hanya mencoba menunjukkan betapa berbedanya kita."
"Apakah Kamu memiliki konflik pribadi dengan Stephanie?"
"Tidak, aku tidak punya. Pertama-tama, dia melarikan diri ketika melihatku. Dia benar-benar gadis yang lemah."
Keluarga Roseblade dan keluarga Offrey memiliki hubungan seperti minyak dan air.
Sebagai Counts Roseblade, yang menghargai martabat mereka sebagai bangsawan kerajaan Holfort, mereka tidak menyukai Counts Offrey, yang bangkit dari jajaran pedagang.
Ada banyak konflik antara kedua belah pihak, dan pertempuran bahkan telah terjadi beberapa kali.
Kedua keluarga itu adalah lawan yang memiliki sejarah.
Angelica meletakkan tangannya di pinggul dan menghela napas.
Ada sejumlah aturan di akademi.
Ada banyak masalah ketika siswa yang bermusuhan belajar di akademi yang sama, dan kadang-kadang, banyak siswa yang terlibat dalam duel karena perselisihan antara keluarga orang tua mereka.
Jadi, ada aturan bahwa tidak ada hubungan atau konflik dari luar yang boleh dibawa ke dalam akademi.
Meski begitu, tidak mungkin memisahkan hubungan dari dunia luar sepenuhnya, dan akademi beroperasi dalam keseimbangan yang sangat genting.
Angelica menatap Deirdre dengan tajam.
"Kalau begitu, jangan ganggu aku. Jika kamu membuat keributan, aku tidak akan mentolerirnya, bahkan jika itu kamu."
Deirdre tersenyum pada Angelica, yang mengintimidasinya.
"Oke, Angelica. Wajahmu itu selalu membuatku geli."
Namun, pihak lain juga merupakan putri seorang Count.
Selain itu, sebagai putri dari keluarga Roseblade, yang konon terkenal dengan semangat bela dirinya, tekanan Angelica tidak mengintimidasinya.
Deirdre membuka kipasnya untuk menutupi mulutnya.
"Hati-hati dengan gadis itu. Ini adalah saran ku sebagai senior."
"——Apa kau tahu sesuatu?"
Mendengar pertanyaan Angelica, Deirdre hanya tersenyum sebelum membalikkan badan dan berjalan pergi.
Para bawahan yang diam berbicara dengan Angelica.
"Angelica-sama, apa yang harus kita lakukan?"
Angelica memberi tahu bawahannya yang meminta instruksi untuk membiarkannya.
"Tidak perlu melakukan apapun. Deirdre tidak akan melakukan hal bodoh. Jika ada, Stephanie lah yang akan menimbulkan masalah."
Dia khawatir Stephanie akan bertindak gegabah.
Angelica menghela nafas atas masalah yang muncul satu demi satu.
"Yare yare—— mengapa semua masalah ini terus berdatangan?"
.
Bagian 5
Ruang kelas.
Saat kami kembali setelah membicarakan tentang festival akademi, Daniel dan Raymond saling menertawakan satu sama lain.
"Kita sangat bodoh karena salah mengira puding sebagai semacam kata rahasia~"
Ketika Daniel mengatakannya, Raymond menggunakan jari telunjuknya untuk meluruskan posisi kacamatanya dengan cepat.
"Itu berarti kita sangat putus asa juga, sampai-sampai kita kehilangan perspektif. Namun, siswa tahun pertama tahun ini beruntung karena kita memiliki Marie-san. Dia sangat baik hati memperkenalkan kita dengan gadis-gadis yang tidak keluar dari asrama perempuan."
Gadis-gadis bermasalah yang jarang keluar dari asrama putri.
Tanpa Marie, kami tidak akan pernah mengenalnya.
Bagi kami, kehadiran Marie sangat kami hargai.
Aku mengeluh di depan dua orang yang sedang berbahagia itu.
"Aku ingin sekali dikenalkan juga, tapi Marie langsung marah-marah begitu aku mengungkitnya."
Namun demikian, ketika aku mengatakan hal ini, reaksi orang-orang di sekelilingku sangat halus.
Malahan, Daniel dan Raymond menatap ku dengan tatapan dingin.
Oi kalian, bukan seperti itu cara kalian memandang teman kalian.
"Aku sudah memikirkan hal ini sejak lama, tapi apa Leon itu idiot?"
"Leon, sebaiknya kau benar-benar menyesal. Jika tidak, sebaiknya kamu berhati-hati di jalan pada malam hari."
Semua orang bereaksi sama seperti orang-orang ini.
"Apa kamu serius berpikir Marie dan aku berpacaran?"
Daniel menghela nafas dan tampak kagum.
"Aneh rasanya jika kalian tidak berpacaran. Bukankah Marie-san menghabiskan liburan musim panas di rumah orang tuamu? Itu seperti kalian sudah bertunangan."
Raymond, yang sangat setuju dengan pendapat Daniel, menyilangkan tangannya dan menganggukkan kepalanya berulang kali.
"Karena kamu belum mengumumkannya secara resmi, aku menebak ini hanya tinggal selangkah lagi menuju pertunangan? Namun, dari sudut pandang kami, kami iri padamu. Yah, aku punya Ellie-chan kesayanganku, jadi tidak masalah."
Daniel memelototi Raymond yang mengatakan hal seperti itu.
"Oi, Raymond. Apa kau mengincar Ellie-chan? Kau tahu kalau aku mengincar Ellie-chan, kan?"
Tiba-tiba, suasana permusuhan mulai mengalir di antara keduanya.
"Daniel—— Persahabatan tidak ada artinya di hadapan cinta. Yang penting adalah siapa yang akan Ellie-chan pilih, kan?"
Daniel mencengkram kerah pakaian Raymond dengan kedua tangannya dan mengangkatnya sambil menantangnya.
"Apa kau mengincar Ellie-chan ku juga!?"
"Ellie-chan, gadis pencinta buku dan pendiam, lebih cocok untukku daripada kamu, Daniel!"
Aku menyaksikan momen ketika persahabatan berantakan hanya karena seorang gadis.
Mereka adalah kelompok yang sangat berisik.
Ketika aku memperhatikan mereka dengan takjub, Marie masuk ke dalam kelas.
Dia memegang selebaran di tangannya.
"Dengar, dengar! Pada hari ketiga festival akademi, akan ada kompetisi! Jika kalian masuk dalam tiga besar, kalian akan mendapatkan hadiah!"
Mata Marie berbinar-binar dengan semua ini, dan Kamu bisa tahu hanya dengan melihatnya bahwa dia bahagia.
Dia dibutakan oleh hadiah uang.
Dia benar-benar setia pada keinginannya.
"Eh? Apakah Kamu akan berpartisipasi?"
Ketika aku bertanya, Marie menggelengkan kepalanya.
"Gadis-gadis tidak diperbolehkan. Para atlet ditentukan oleh latar belakang keluarga dan hubungan kekuasaan. Pertama-tama, tidak banyak kompetisi yang bisa diikuti oleh anak perempuan."
Kompetisi ini diadakan pada hari ketiga festival akademi, dan peserta utamanya adalah anak laki-laki.
Alasan utamanya? Ya, ada banyak kompetisi yang ketat, jadi tentu saja ada lebih banyak anak laki-laki —— tetapi alasan utamanya adalah untuk mencari pasangan pernikahan.
Ini adalah acara yang kompetitif, tetapi juga merupakan kesempatan bagi anak laki-laki untuk menunjukkan keterampilan mereka.
Ini adalah kesempatan berharga untuk mempromosikan diri mu kepada para gadis.
Dalam Otome Game itu, ini juga merupakan acara di mana para pria yang menjadi target tangkapan memainkan peran aktif.
Apakah para tokoh utama akan memainkan peran aktif? Tergantung pada status mereka, mereka pasti akan aktif, tetapi kamu tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi di dunia ini, dan aku tidak tertarik untuk terlibat.
Marie membuka selebaran di depan ku dan menunjukkannya kepada ku.
"Jadi, Leon, apakah kamu ingin berpartisipasi dalam acara ini?"
Selebaran yang ditunjukkan Marie kepada ku menjelaskan tentang kompetisi balap Airbike.
Itu adalah kompetisi yang paling menarik di festival akademi.
"Balap Airbike? Itu tidak mungkin."
"Kenapa? Hadiah uang untuk lomba ini sangat besar! Tunjukkan lah sedikit motivasi!"
Ini bukan masalah motivasi.
"Balap Airbike sangat populer, jadi ada banyak persaingan di antara anak laki-laki untuk mendapatkan slot. Sama seperti anak perempuan memiliki keluarga yang berbeda, kita para laki-laki juga memiliki hal yang harus diperhitungkan mengingat kasta kita”
Ini bukan kasta akademi yang ada seperti di sekolah di kehidupan ku dulu, tetapi sebuah negara dengan sistem kasta kelas yang nyata.
Kasta adalah sistem kelas, dan ada kelas-kelas bangsawan yang terdefinisi dengan baik.
Meskipun kemampuan kontestan sendiri diperhitungkan saat memutuskan siapa yang akan berpartisipasi, tidak diragukan lagi bahwa status keluarganya akan berdampak.
Tidaklah cukup hanya dengan menjadi kompeten.
Marie berbisik kepada ku.
"Dengar, dengan Luxion, Kamu bisa bersaing dan memenangkan kejuaraan, bukan?"
"——Kamu tidak memahaminya."
Aku yakin robot itu akan berkata, "Uang?——aku bisa memberikan sebanyak yang kamu inginkan, lalu kenapa?".
Saat aku memikirkan hal itu, Luxion menjawab sehingga hanya kami berdua yang bisa mendengar.
[Saya memeriksa persyaratannya. Berpartisipasi dalam kompetisi dan menang, kan? Kalau begitu, mari kita buat para pemain utama jatuh sakit sekarang, dan mari kita buat para peserta mengalami kecelakaan malang di hari kompetisi. Dengan begitu, Master akan bisa memenangkan kejuaraan].
Itu di luar imajinasi ku.
Maksudku, apa sih kecelakaan yang tidak menguntungkan itu?
Marie juga berpikir bahwa berbahaya untuk mengandalkan Luxion, dan dia melihat brosur itu dan menurunkan bahunya.
"Aku pikir aku bisa menghasilkan banyak uang."
"Kenapa kamu membuatku berpartisipasi dan kamu akan mendapat bagian? Apa kamu bodoh?"
"Jika Kamu akan berpartisipasi, setidaknya aku akan mendukung mu! Lebih dari itu, tolonglah. Aku sedang dalam kesulitan bulan ini, jadi bantulah aku."
"Ha? aku sudah memberimu uang saku, kan."
Aku merasa sangat kasihan padanya sehingga aku memberinya uang saku sebelum awal semester kedua.
Selain itu, uang itu cukup banyak, dan aku tidak berpikir itu bisa dihabiskan dengan cepat.
Marie menggenggam tangannya dan menceritakan keadaannya, meskipun sulit untuk dikatakan.
"Aku membutuhkan lebih banyak uang untuk keadaan darurat. Dan itu tidak masalah selama aku masih di akademi. Tapi apa yang kamu pikir akan terjadi setelah lulus? Penagih utang akan datang mengetuk pintu ku."
"Apa kau bercanda?"
Luxion menganalisa situasi saat ini.
[Keluarga Marie terlilit hutang. Penagih hutang akan mengharapkan pelunasan dari Marie, yang bisa membayarnya].
Aku pikir mudah bagi ku untuk mengatakan tidak pada cerita mengerikan yang dia katakan.
"Itu bukan utang pribadi Marie, kan?"
[Tidak, ada kemungkinan nama Marie digunakan dalam beberapa kasus. Ada kemungkinan dia dijadikan penjamin bersama tanpa menyadarinya].
Marie menjadi pucat ketika mendengar kata penjamin.
"Tidak ——hanya penjamin bersama—— sama sekali tidak."
Situasi Marie saat ini sangat buruk sehingga aku kehilangan kata-kata.
Mendengar kata "penjamin bersama," Marie mulai menangis, dan Daniel serta Raymond, yang sedari tadi mengawasinya, memelototi aku.
Mereka mungkin mengira aku membuatnya menangis.
Aku buru-buru menghibur Marie.
"Sudahlah, berhentilah menangis. Itu benar! Mereka melakukan perjudian di kompetisi, dan aku akan menang."
Biasanya itu adalah kalimat yang bodoh untuk didengar, tapi aku punya Luxion, jadi aku bisa dengan mudah memenangkan taruhan.
Akan tetapi, Marie menolaknya dengan keras.
Wajahnya yang menangis benar-benar berubah menjadi wajah yang serius.
"Itu tidak baik."
"Eh?"
"Aku benci berjudi! Dan kamu juga tidak boleh melakukannya."
"O-Oh."
——Aku pikir hidup ini seperti berjudi, tapi tidak ada gunanya mengatakan itu, jadi aku memutuskan untuk tutup mulut.
Marie memegangi kepalanya di tangannya dan mengerang.
"Jika sudah begini, aku akan mencari uang dengan jujur di festival akademi! kita harus mencari tahu apa yang bisa kita jual."
Dia adalah orang yang sangat tangguh.
Post a Comment