Bonus Buku Elektronik
Cerita Pendek Baru
Setelah insiden di gudang olahraga, saat istirahat siang, setelah makan siang, aku dibantu untuk merapikan buku di perpustakaan.
Tentu saja, ini instruksi dari Shirahime.
Tugasnya adalah mengembalikan buku yang ditumpuk di dalam kotak plastik ke rak buku berdasarkan genre, dan itu cukup merepotkan.
Meskipun begitu, Shirahime datang untuk mengganggu...
“Yahalo, Toui-kun♡”
“Apa lagi... Aku sedang bekerja. Jika kamu datang untuk mengganggu, pergilah.”
“...Sulit bekerja? Toui-kun tampaknya tidak tertarik pada buku. Sebaiknya kamu membaca lebih banyak? Aku pikir itu akan mempercepat pekerjaan ini.”
“Diam kau...”
“Oh, bagaimana dengan ini?”
Buku yang Shirahime tarik dari rak buku secara sembarangan adalah buku pengembangan diri yang bertuliskan “Berani Membatasi Diri: Pentingnya Kerjasama”.
“Kamu menggodaku?”
“Oh, aku harus membaca ini!”
Buku berikutnya yang dibawa Shirahime adalah buku parenting yang berjudul “Cara Menghadapi Anak yang Sedang membangkang”.
“Aku akan memukulmu! Lagipula, kenapa buku parenting ada di perpustakaan sekolah!”
Shirahime mengabaikan omonganku, asal-asalan membolak-balik halaman buku, dan melihat ke dalam. Terlihat seolah-olah dia tidak membaca isinya.
“...Nee, Toui-kun”
Dan kemudian— tiba-tiba bibirku ditutup. Shirahime menggunakan buku yang terbuka sebagai partisi, sehingga wajah kami tidak terlihat oleh orang lain, dan menciumku.
“Kamu, bahkan di tempat seperti ini... Jika seseorang melihat kita, apa yang akan kamu lakukan..."
“Aku akan pulang lebih awal untuk pekerjaan modelku. Jadi aku harus melakukannya sekarang♡ Itu sebabnya aku datang kesini! Oh, aku pikir aku akan terlambat besok, tapi aku pasti akan datang ke sekolah, jadi jangan khawatir. Sampai jumpa besok!”
Shirahime mengatakan itu, melemparkan buku yang dia bawa ke dalam kotak pengembalian buku di sebelahku, dan pergi dari perpustakaan sambil melambaikan tangan.
“Hah!? Hei, tunggu! Dari mana buku ini! Sialan, dia sama sekali tidak lucu! Baiklah, aku akan memasukkannya ke sini secara sembarangan... eh, waaa!”
Entah sebagai hukuman untuk diriku yang malas, atau sebagai teguran untuk membaca buku, sekitar satu rak buku jatuh ke kepalaku dari rak buku yang aku coba masukkan dua buku yang Shirahime bawa.
Aku pasti tidak akan pernah membaca buku!
Post a Comment