NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Darenimo Natsukanai Tobikyuu Tensai Youjo ga, Ore ni Dake Amaetekuru Riyuu V1 After Story

 After Story

Alasan Mengapa Gadis Jenius yang Lompat Kelas dan Tidak Mau Dekat dengan Siapa pun, Hanya Manja padaku


──Hoshimiya Hijiri tersenyum kecil.


(Yohei memang anak laki-laki yang aneh ya.)


Anak laki-laki yang baru saja melambaikan tangan perpisahan, Ozora Yohei, sedang berjalan di kejauhan.


Sambil menatap punggungnya, Hijiri memikirkan sesuatu.


(Dari manapun dilihat, dia benar-benar biasa saja... Tapi kenapa dia berbeda dari anak laki-laki lain?)


Yohei adalah siswa SMA biasa tanpa ciri khusus. Baik cara berjalan, punggung, wajah, maupun kemampuannya, semuanya bisa dikatakan biasa saja.


Namun,


(Bagaimana bisa Hime-chan begitu dekat dengannya?)


Adik perempuannya yang sangat waspada, Hoshimiya Hime, justru mempercayai Yohei.


Sebagai kakak yang tahu betapa sulitnya Hime didekati, keberadaan Yohei bukanlah sesuatu yang "biasa."


Tiba-tiba, Hijiri teringat ucapan Hime.


("Yohei-kun, menikahlah dengan Kakak.")


Ucapan yang sangat mengejutkan Hijiri.


Hijiri masih belum terbiasa dengan fakta bahwa adiknya mempercayai seorang anak laki-laki sampai menyuruhnya menikahi kakaknya.


(Saat itu, aku benar-benar terkejut.)


Awalnya, dia curiga dan khawatir Hime dimanfaatkan. Demi melindungi adiknya, Hijiri memutuskan untuk mendekati Yohei.


Namun, setelah mengenalnya, ia mengerti. Atau lebih tepatnya, dibuat mengerti.


(Dia perhatian, tenang, selalu mendengarkan, dan tidak pernah menolak atau menyangkal. Sekarang aku tahu kenapa Hime begitu menyukainya.)


Hijiri akhirnya paham alasan Hime begitu dekat dengan Yohei.


Pribadinya yang nyaman membuatnya dianggap pantas sebagai calon kakak ipar oleh Hime.


(Saat di dekat Yohei, rasanya sangat tenang sekali.)


Seorang yang bisa membuatmu merasa nyaman. Di luar keluarga, bagi Hijiri, ini adalah pengalaman pertamanya.


(...Mungkin, ini tidak buruk.)


Hijiri memang belum menganggap Yohei sebagai lawan jenis. Dia bukan tipe yang tertarik pada percintaan. Namun, ia merasa Yohei adalah anak laki-laki dengan kesan terbaik yang pernah ditemuinya.


(Kalau begini terus, mungkin suatu saat aku bisa jatuh cinta... ya?)


Meski perasaannya belum jelas, ia merasa ada kemungkinan.

Pertemuan ini terjadi berkat Hime, dan Hijiri merasa bersyukur pada adiknya.


"Hei, Hime-chan, tahu tidak──"


Hijiri ingin menyampaikan perasaannya tentang Yohei pada Hime.


Namun sebelum itu...


"............"


"Eh, Hime-chan? Hei?"


Hijiri menyadari ada yang aneh dengan adiknya.


Ia memanggil berkali-kali, tetapi tidak ada jawaban. Hime tampak kosong, menatap ke arah Yohei pergi.


(Apa dia tidak enak badan?)


Sempat khawatir tentang heatstroke, namun Hime terlihat baik-baik saja.


Bahkan, ia tampak tersenyum... atau lebih tepatnya, menyeringai.


Wajah Hime memerah, matanya sayu, dan bibirnya tersenyum lembut.


Sebuah ekspresi yang terlalu bahagia untuk dikaitkan dengan penyakit.


Melihat itu, Hijiri terkejut.


(Eh? Ini... jangan-jangan...)


Sebuah firasat muncul di hatinya.


Hime... jatuh cinta pada Yohei?


Tentu saja bukan hanya sebagai seorang teman.


Hijiri merasa bahwa adiknya melihat Yohei sebagai lawan jenis.


(Waktu di kelas tadi!)


Pikiran Hijiri menghubungkan semua kejadian.


Di kelas, Hime pernah memakan cokelat dari tangan Yohei—lengkap dengan jarinya.


(Hime belum pernah semanja itu pada siapa pun. Kalau dipikir-pikir, ini semua karena dia suka pada Yōhei... bukan?)


Pasti Hime belum menyadari perasaannya. Jika ia sadar, ia tidak akan pernah menyuruh kakaknya menikah dengan orang yang disukainya.


Lagi pula, Hime baru berumur delapan tahun.


Hoshimiya Hijiri. 17 tahun. Musim panas.


Kini ia menyadari bahwa anak laki-laki yang sedikit ia sukai, ternyata adalah anak yang dicintai adiknya.



(Apa yang harus Kakak lakukan sekarang, Hime-chan!?)


Di tengah kebingungannya, Hijiri merasa sangat panik.



Previous Chapter | ToC | Next Chapter

Post a Comment

Post a Comment

close