Kita semua telah pindah ke kamar Rinka.
Aku terpaksa duduk di lantai, berpikir bahwa hal serupa telah terjadi padaku sebelumnya.
Saat ini, aku dicurigai berselingkuh dengan Nonoa-chan.
Aku tidak punya rasa bersalah. Tapi, aku berusaha mati-matian untuk menjelaskan situasinya kepada Rinka.
Bagaimanapun, Nonoa-chan hanya memintaku untuk bermain pernikahan dan melamarnya.
"...... Jadi itu yang terjadi."
"Apa kau percaya padaku?"
"Em."
"...... Apa kau marah?"
"Tidak. Aku tidak berpikiran sempit untuk marah karena permainan anak-anak."
Rinka menghela napas lega. Masalah ini tampaknya diselesaikan sekarang.
"Seperti yang diharapkan dari Rinka-senpai. Kamu berpikiran luas, ya."
"Tentu saja. Aku istri Kazuto-kun. Jika aku marah karena hal kecil, aku akan mempermalukan nama suamiku." kata Rinka dengan nada tak tergoyahkan.
Ketika Kiyokawa mendengarnya, dia tersenyum, tapi aku tidak tahu apa yang dia pikirkan di dalam.
"Maksudku, jika Kiyokawa-san tidak membuat keributan, tidak akan ada masalah."
''Aku minta maaf. Aku terkejut melihat Ayanokouji-senpai mengajukan lamaran dengan penuh semangat kepada Nonoa-chan."
"Yah, aku tidak mengerti kenapa kau akan sangat terkejut ......"
Ketika aku keluar dari kamar mandi dan pergi ke ruang tamu, aku menemukan bahwa seorang anak SMA sedang serius melamar anak kelas satu.
Hal ini tentu siapa pun akan terkejut.
Namun, kenyataannya adalah bahwa itu hanya permainan anak-anak. Jadi, aku tidak ingin dia membuat keributan.
"Kemarilah, Nonoa-chan. Aku akan sering bermain denganmu."
"Nggak! Aku mau main dengan Kazuto-niichan!"
"Gaahh!"
Kiyokawa terkejut sampai dia refleks melontarkan "Gaahh" setelah ditolak dengan kekuatan penuh oleh Nonoa-chan.
Sepertinya dia bahkan tidak tahu dia dibenci.
Meskipun, Kiyokawa sendiri sepertinya menyukai anak-anak.......
"Aneh......kenapa dia lebih memilih Ayanokouji-senpai dibandingkan denganku ..."
"Itu karena kau memikirkan pikiran sesat dan kotor setiap hari. Anak-anak sensitif terhadap pikiran kotor."
"Aku tidak sesat, oke! Seperti naamaku Kiyokawa, pikiranku sebersih sungai murni!"
"Aku meragukannya. Kau terlihat seperti gadis polos. Tapi, kau mungkin memiliki buku erotis yang kau sembunyikan."
"Kalau begitu, orang yang melempar buku erotis adalah Ayanokouji-senpai. Itu Erokouji-senpai."
"Maaf mengecewakanmu, tapi aku tidak memiliki satu pun buku erotis."
"Kalau begitu, itu e-book. Aku yakin kamu punya banyak gambar erotis di smartphonemu ..."
"Apa kau tidak membicarakan dirimu sendiri? Tuan mesum?"
"Aku tidak mesum! Aku akan mencubit lenganmu kalau kau tidak menghentikannya!"
Kami berdua saling menatap, mengirimkan percikan api.
"Hah? Kazu-kun dan Ayane-chan entah bagaimana bisa bergaul dengan baik, bukan?"
"Apanya yang akrab? Ini lebih seperti kita dalam hubungan kucing dan anjing."
"Itu benar. Bahkan jika itu adalah Nana-senpai. Aku tidak ingin diberitahu olehmu tentang itu."
Kiyokawa dan aku langsung menyangkalnya, tapi Kurumizaka-san tidak menarik kembali kata-katanya.
"Meskipun kalian mengatakan itu. Nafas kalian sangat sinkron. Dan juga, kalian tidak ragu untuk mengatakannya satu sama lain...... Aku tahu itu, kalian benar-benar rukun, ya?"
""Kami tidak seperti itu!""
Kemudian, pada saat yang sama Kurumizaka-san bergumam, "Aku tahu itu, kalian benar-benar sinkron......", kami secara bersamaan menyangkalnya.
Apa yang Rinka pikirkan saat dia melihat kami, tapi dia mengeluarkan gerutuan kecil "Muu~" dan duduk di sampingku di lantai, meremas bahuku erat-erat.
"Umm...... Rinka? Ada apa?"
"Bukan apa-apa."
"Tidak, tapi..."
"Bukan apa-apa."
"Ah... baiklah."
Mungkin dia sedang kesal, tapi Rinka hanya mengatakan itu bukan apa-apa.
Dia juga memelukku erat-erat seolah-olah mengklaim aku sebagai miliknya.
"Rin-chan. Apa kamu mencoba bersaing dengan Ayane-chan?"
"Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan. Itu normal bagi seorang istri untuk meringkuk ke suaminya, bukan?"
"Memang, tapi ini terlalu tiba-tiba ......"
Kurumizaka-san benar. Ada terlalu banyak inkoherensi dalam tindakan Rinka.
Jika itu masalahnya, apakah Rinka...... cemburu dengan pertukaran antara aku dan Kiyokawa?
Kalau begitu, itu sangat tidak baik.
Dia terlalu imut ....
Dengan kata lain, sangat lucu bahwa dia berusaha keras untuk tidak membiarkan orang tahu bahwa dia cemburu.
"Nana-senpai. Sudah waktunya untuk itu ......"
"Ah, kamu benar. Alasan Ayane-chan dan aku di sini adalah karena kami ingin meminta bantuan Kazu-kun."
"Bantuanku?"
"Ya. Kami sudah mendapat izin Rin-chan, jadi jangan khawatir."
Aku ingin tahu apa permintaannya. Aku tidak punya perasaan yang baik tentang ini.
"Tidak apa-apa, Kazuto-kun. Yang harus kamu lakukan adalah melihat kostum baru kami dan memberi tahu kami pendapatmu."
"Kostum baru......? Mungkinkah itu untuk Star☆Mines'?"
"Eee, kami baru saja menyelesaikan kostum baru kami untuk konser musim panas. Kami telah memutuskan bahwa kami ingin mendapatkan beberapa pendapat dari seseorang sebelum kami merilisnya."
"Begitu, ya.."
Aku menganggukkan kepalaku pada penjelasan Rinka.
"Cuma mau ngasih tahu aja, bahwa bahwa kostum yang akan kami tunjukkan kepada Ayanokouji-senpai belum diumumkan ke publik. Jadi, tolong jangan beri tahu siapa pun."
"Aku mengerti."
..... Serius?
Aku tidak percaya aku akan melihat kostum baru Star☆Mines sebelum orang lain.
"Aku akan ganti sekarang!"
"Oke."
"......"
"......?"
Tatapan ketiga Idol itu bertemu denganku.
Aku bertanya-tanya untuk apa mereka melihatku.
"Maaf, Kazu-kun. Bisakah kamu meninggalkan ruangan ini? Kami akan berganti pakaian di sini sekarang."
"A-Ah! Jadi begitu maksudnya, Astaga!"
"Aku tidak masalah Kazuto-kun melihatku, tapi..."
"Itu bukan masalah untuk Rinka-senpai, tapi ini untuk kita."
"Ahaha......aku juga malu."
"Maaf. Aku pergi sekarang."
Aku meninggalkan kamar Rinka. Sepertinya Nonoa-chan akan tinggal di kamar.
Aku menutup pintu dan pergi ke ruang tamu dan duduk di sofa.
"......Serius? Kostum baru?"
Aku tidak pernah berpikir aku akan melihat Star☆Mines dalam kostum. Apalagi itu adalah kostum baru yang berkilauan yang belum diumumkan ke publik.
Bodoh sekali jika aku tidak terlalu berharap.
* * *
Setelah beberapa saat, gadis-gadis yang telah selesai berganti pakaian datang ke ruang tamu.
Aku duduk di sofa dan melihat mereka dengan perasaan aneh.
Ketiganya mengenakan kostum atas dan bawah yang terpisah. Itu adalah kostum musim panas. Jadi, sedikit lebih terbuka. Lengan mereka terlihat penuh dan perut mereka terlihat. Paha yang terbentang dari rok memiliki jumlah daging yang sehat.
Warnanya sebagian besar putih, dengan kostum Kurumizaka-san berwarna putih dan merah muda, sedangkan Rinka putih dan biru muda dan Kiyokawa hanya putih. Dalam kasus Kiyokawa, nilai jualnya adalah kerapian. Jadi, semua warna putih lebih cocok dengan citranya. Secara pribadi, kupikir warna pink muda baik-baik saja. Bagaimanapun, dia adalah seorang mesum. Meskipun, dia agak terbuka.
"......Ayanokouji-senpai. Apa kamu tidak memikirkan sesuatu yang kasar?"
Dia memberiku tatapan tajam. Dia memiliki intuisi yang tajam.
"Bagaimana menurutmu, Kazu-kun? Apa ada yang aneh?"
"Tidak ada. Kau terlihat imut, Kurumizaka-san."
Itu pendapat jujurku. Aku tidak bisa memikirkan apa pun selain imut dalam kosakataku.
Kostum baru memiliki suasana menyegarkan yang menunjukkan keceriaan Kurumizaka-san sepenuhnya dan kostum Kiyokawa memiliki kesejukan yang cocok untuk musim panas tanpa mengorbankan citranya yang sopan dan elegan. Jadi tidak ada yang akan kukeluhkan.
"Kazuto-kun, kamu pelit."
"Eh?"
"Kazuto-kun, kamu melihat seorang gadis selain aku dan mengatakan 'kamu sangat imut'."
Rinka cemberut ringan dan dia mengeluh ketidakpuasannya.
"Bukan itu maksudku. Aku hanya menyanjungnya bahwa dia imut......"
"Tidak apa-apa, terutama. Aku membawa Nana dan Ayane ke sini karena aku sudah siap untuk itu."
Meskipun dia berbicara dengan sangat tenang, itu juga terdengar agak cemberut.
Hal seperti inilah yang bisa memicu terjadinya kerusuhan.
"Ini bukan pujian, tapi kau tahu, Rinka yang paling imut."
Itu bukan kebohongan atau pujian. Pakaian barunya lebih terbuka, meski tidak seterbuka baju renang sekolah, tapi tidak vulgar. Sebaliknya, itu adalah gambar yang menyegarkan. Kostum seperti ini sangat cocok dengan tipe keren Rinka.
"...... Betulkah?"
"Ya, sejauh ini kau yang paling imut. Sejujurnya, kau sangat imut sehingga dua lainnya menjadi buram."
"Kazu-kun, kalau kamu mengatakan itu banyak, kita akan kehilangan posisi kita."
Ini pendapat jujurku, meskipun Kurumizaka-san menatapku dengan tajam.
Tentu saja, Rinka yang paling imut ..
Aku selalu menjadi penggemar berat Mizuki Rinka untuk waktu yang lama, jadi wajar aku jika aku berpikir begitu.
Aku minta maaf kepada Kurumizaka-san dan yang lainnya karena mengatakannya. Tapi, aku bukan penggemar Star☆Mines.
"Kazuto-kun. Betapa imutnya aku?"
"Sangat imut sehingga aku ingin memintamu untuk menikah denganku lagi dan lagi."
"M-Muu. Kami sudah menikah selama bertahun-tahun."
Pipi Rinka memerah. Lagipula, kami resmi menjadi kekasih.
"Nee, Kazuto-niichan. Bagaimana denganku?"
Nonoa-chan, yang telah berganti menjadi gaun polka dot, menunjukkan padaku pakaiannya.
"Kau terlihat sangat imut. Seperti malaikat."
"Benarkah? Membuatmu ingin melamarku lagi dan lagi?"
"Ya! Tentu saja."
Aku merasakan tatapan dingin di leherku yang membuatku tidak bisa menyelesaikan dialogku.
Aku tidak perlu memeriksa untuk melihat siapa yang menatapku. Itu jelas Rinka.
Dia mentolerir permainan anak-anak, tetapi dalam kasus ini, tampaknya berbeda.
"Umm, Ayanokouji-senpai. Bisakah kamu memberikan pemikiranmu tidak hanya untuk Rinka-senpai dan Nonoa-chan, tapi juga untukku?"
Kiyokawa yang tercengang menuntut dengan ketidakpuasan.
Aku mengambil waktu sejenak untuk mengalihkan pandanganku dari kepala sampai kaki Kiyokawa.......
"Ya, iya.. kau terlihat imut kok."
"Apa-apaan itu!? Itu sama sekali bukan pujian!"
|| Previous || Next Chapter ||
5 comments