¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
"Aku mencintaimu, Kazu-kun. Tolong berkencanlah denganku."
Pada hari yang indah dan cerah sejauh mata memandang.
Di atap sekolah yang bermandikan sinar matahari yang menyenangkan.
Aku, Kazuto Ayanokouji, .....
---- mendadak dapat pengakuan dari Kurumizaka Nana.
Dengan wajah memerah karena rasa malu dia menggenggam roknya dengan kuat dengan kedua tangan yang gemetar saat mengatakan itu.
Aku bisa melihat keseriusan perasaannya di matanya yang penuh tekad.
"Kurumizaka-san......"
"Aku tidak ingin mengkhianati Rin-chan. Tapi aku tidak bisa membohongi perasaanku ini lagi......"
Mungkin dia bimbang antara perasaannya terhadap sahabatnya yang berharga atau minat cintanya sendiri.
Dengan air mata di matanya, Kurumizaka-san mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya.
"Aku tidak peduli jika aku harus membuang semuanya....... Jadi, Kazu-kun, tolong berkencanlah denganku."
"......."
Apa yang harus kulakukan? Tidak, aku tidak perlu mengkhawatirkannya.
Karena bagiku ....
"Kazu-kun!"
"――――"
Seolah membuatku lengah, Kurumizaka-san melompat ke dadaku.
Aku tidak bisa tidak menerimanya ...
Betapa lembut dan kecilnya tubuhnya.
"Bagaimana jika...... Kazu-kun bertemu denganku terlebih dahulu sebelum Rinka-chan, apa yang akan... terjadi?"
"Itu ......"
Menempel di dadaku, Kurumizaka-san menatapku dengan mata basah.
Aku kehilangan kata-kata di hadapan pesona dan kerapuhan yang begitu luar biasa.
"Kazu-kun......"
Kurumizaka-san berdiri berjinjit meregangkan dirinya dan mendekatkan wajahnya ke wajahku.
Dia akan menciumku.
"......."
Aku mencoba untuk melarikan diri secara refleks, tetapi untuk beberapa alasan, tubuhku tidak bergerak seolah-olah aku lumpuh.
Jika tidak melakukan apa-apa, ciuman pertamaku akan diambil.
Tapi, aku tidak bisa menahannya dan tepat saat bibirku akan bersentuhan dengan bibir Kurumizaka-san――――
Bip, bip, bip, bip, bip!!
Suara keras alarmku segera membuat dunia di depanku menghilang.
Aku perlahan membuka kelopak mataku untuk melihat langit-langit yang familiar di bidang penglihatanku.
Aku terbangun di tempat tidur di kamarku.
"............Mimpi, ya?"
Tentu saja, kan~?
Tidak mungkin Idol yang sangat populer seperti Kurumizaka-san akan jatuh cinta padaku.
"Aku ingin tahu apakah mimpi ini juga dihitung sebagai perselingkuhan di mata Rinka......?"
Kurasa dia akan ....
Sambil merasakan hawa dingin menjalari tulang punggungku, aku mematikan alarm dari smartphoneku.
Aku bertanya-tanya kenapa di aku bermimpi bahwa Kurumizaka-san mengaku padaku.
Dia bahkan mencoba menciumku.
Apakah aku secara tidak sadar menyimpan keinginan seperti itu ....?
"Ah, ini dari Rinka."
Aku menerima pesan dari Rinka di smartphoneku.
Isinya adalah pesan ucapan pagi biasa yang diawali dengan "Selamat pagi" .
Namun, kali ini ada bonus yang bagus.
Terlampir gambar dua foto Rinka dan Nonoa-chan dengan senyum lebar di wajahnya.
"S-sangat imut! Ini sangat berharga......!"
Yosh, aku akan menggunakan ini sebagai layar kunci.
Yah, wajah Rinka terlihat aneh, seperti dia gagal tersenyum, tapi aku tidak mempermasalahkannya.
"Baiklah, ayo pergi ke sekolah hari ini dengan semangat tinggi~"
Sudah sebulan sejak aku mengetahui bahwa istriku dalam game adalah Mizuki Rinka.
Aku mulai terbiasa dengan perubahan drastis dalam kehidupan sehari-hariku ini.
Dengan kata lain, aku mengalami hari yang damai.
Alangkah baiknya jika semuanya bisa berjalan tanpa hambatan.......
Yah, aku tidak berpikir apa pun selain peristiwa besar untuk mengetahui bahwa istrimu dalam game sebenarnya adalah Idol populer akan terjadi di masa depan.
□
Sekarang, aku sedang menunggu jam pelajaran pertama hari ini.
Saat aku duduk di kursi paling belakang dekat jendela, aku menatap ke arah Rinka yang duduk di barisan depan.
Dia sepertinya sedang membaca buku seperti biasa.
Postur tubuhnya seindah biasanya dan punggungnya lurus dengan anggun.
Rambut yang menggantung di punggungnya benar-benar berkilau dan melihatnya saja membuatku jatuh cinta padanya.
..... Aku mendapatkan banyak perhatian dari gadis cantik itu, bukan?
Ini adalah fakta yang bagus untuk dipertimbangkan kembali.
"Aku harus, mengatakannya ......"
Tidak baik memanfaatkan kesukaan Rinka selamanya.
Aku harus memilah perasaan dan pikiranku dan memberikan jawaban yang jujur secepat mungkin.
"Meski begitu,......apakah aku pria yang cukup pantas untuk Idol populer seperti dia?"
Aku diberitahu oleh Kasumi-san bahwa tidak apa-apa untuk tetap sepertiku. Tapi, itu tidak membuatku merasa lebih baik.
Kupikir aku akan mencoba yang terbaik untuk berolahraga dan belajar terlebih dahulu.
Ini mungkin ide yang baik untuk mencoba dan mendapatkan semacam hasil dan mendapatkan kepercayaan diri.
Saat aku memikirkannya sambil melihat punggung Rinka.
Aku merasakan sedikit getaran di saku celanaku.
Itu berasal dari smartphoneku.
Aku mengeluarkan smartphoneku dan memeriksanya.
Ada obrolan dari Kurumizaka-san.
[Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu selama istirahat makan siang hari ini. Silakan datang ke atap sendirian]
.... Aku ingin tahu tentang apa ini.
Tiba-tiba aku teringat mimpiku tadi pagi.
Kurumizaka-san menatapku dengan matanya yang basah, bersandar ke dadaku dan mendekatkan wajahnya untuk dicium――――.
"T-tidak, tidak,............, apa yang aku pikirkan?"
Aku merasa bersalah pada Rinka dan dadaku mulai perih dan sakit.
Aku seharusnya tidak memikirkan hal ini ...
Kurumizaka-san adalah sahabat Rinka.
Bahkan delusi tidak diperbolehkan.
Aku menjawab "Oke" padanya dan mengantongi kembali smartphoneku.
Aku punya prediksi yang cukup bagus tentang apa yang ingin Kurumizaka-san bicarakan.
Aku yakin ini pembicaraan tentang Mizuki-san dan aku berteman dengan operasi atau semacamnya.
Dan setelah itu...... pasti dia akan bertanya padaku tentang sejauh mana hubungan kami berkembang.
Aku sudah beberapa kali ditanya via chat sebelumnya, tapi aku selalu memberikan jawaban yang samar dan tidak jelas.
Aku yakin dia tidak puas dengan itu dan memutuskan untuk bertanya langsung kepadaku di kehidupan nyata.
Suatu hari, dia menggerutu, "Kazu-kun dan Rin-chan tidak akan memberitahuku apa-apa" kepadaku.
"......"
Kurasa aku harus melapor ke Rinka bahwa aku akan bertemu Kurumizaka-san saat istirahat makan siang.
Jika dia mencurigaiku selingkuh seperti sebelumnya. Aku akan memiliko lubang di perutku.
|| Previous || Next Chapter ||
12 comments