-->
NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

My Wife in The Web Game is a Popular Idol [WN] Chapter 21

Chapter 21 - Idola yang penuh Energik, Kurumizaka Nana

¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯

Istirahat makan siang tiba tanpa insiden.

Menanggapi panggilan Kurumizaka-san, aku datang ke atap sekolah.

"Dia masih belum datang, ya?"

Mungkin aku sedikit terlalu terburu-buru.

Aku duduk di tangga dan menunggu Kurumizaka-san tiba.

Yah, mungkin aku akan membaca web novel sambil menunggunya.

Saat aku mengeluarkan smartphoneku, aku mendengar langkah kaki menaiki tangga.

"Ah, Kazu-kun. Maaf~. Apa aku membuatmu menunggu?"

"Tidak, aku baru saja sampai."

Senyum ceria muncul di wajah Kurumizaka-san.

Dia sedikit berkeringat.

Dia juga sepertinya datang ke sini dengan tergesa-gesa.

"Aku memberitahu Rinka bahwa kita akan bertemu, apa tidak apa-apa?"

"Ya, tidak apa-apa. Aku juga takut Rin-chan akan marah padaku."

Cara dia mengatakannya, terdengar seperti dia telah melalui ini beberapa kali.

Kemudian, Kurumizaka-san segera bertanya padaku.

"Jadi, Kazu-kun. Seberapa jauh hubunganmu dan Rin-chan? Aku sangat penasaran karena kalian berdua tidak pernah memberitahuku apa-apa!"

"Seperti yang kukatakan kemarin, kami cukup dekat."

"Apa maksudmu dengan "cukup dekat" ? Itu terlalu ambigu, Kazu-kun!"

Dia sepertinya ingin tahu lebih banyak tentang hubungan kami.

Dia mendekatiku dengan penuh semangat.

Ini buruk, aku mulai mengingat dan menjadi sadar akan mimpi yang kualami pagi ini.

"Maaf, tapi aku akan mendapat masalah kalau kau terlalu dekat denganku......"

"Hmm, kenapa? Ah,...... apakah aku bau?"

"Tidak, tidak. Baumu wangy seperti biasanya."

"...... Caramu mengatakannya terdengar seperti orang mesum."

"......"

Kurumizaka-san menatapku dengan mata setengah tertutup.

Kurasa aku sudah membuat kesalahan dalam pilihan kata-kataku..

"Kamu datang ke rumah Rin-chan minggu lalu, kan?"

"Bagaimana kau tahu?"

"Kasumi-san melaporkannya padaku!"

Serius? Aku tidak tahu bahwa mereka memiliki koneksi ......

Tidak, tidak aneh jika mereka punya koneksi.

Rinka dan Kurumizaka-san sepertinya sudah lama berteman dan tidak aneh jika Kurumizaka-san dan Kasumi-san juga berteman.

"Kalau begitu, kupikir kau seharusnya bertanya pada Kasumi-san ......"

"Eeeeh, kenapa aku harus melakukan itu? Padahal aku bisa langsung bertanya pada orang yang bersangkutan, kan?"

"Aku tidak tahu apakah aku bisa mengerti apa yang kau maksud, tapi ....... Ini memalukan jika aku memberitahumu sendiri."

"Sebagai komandan operasi pertemanan Kazu-kun dan Rin-chan, jadi aku harus melacak hubungan mereka! Sekarang, katakan padaku!"

"Huh, baiklah ......"

Aku pernah mendengar bahwa gadis-gadis suka mendengar tentang kehidupan cinta orang lain dan sepertinya Idol populer ini, Kurumizaka Nana, tidak terkecuali.

Aku memutuskan untuk menceritakan saat aku berada di rumah Mizuki.

Mulai dari adik perempuannya, Nonoa-chan, sampai berbelit-belit dengan kakak perempuan tertuanya, Kasumi-san, tentang Ibunya yang mabuk yang baru saja pulang.

Yang terpenting, sku tidak boleh melupakan Ayahnya.

Ayah Rinka meninggalkan kesan yang kuat padaku, baik untuk lebih baik dan lebih buruk.

Pada akhirnya, aku bertanya-tanya apa yang dia coba katakan kepadaku.

Setelah aku selesai menceritakan semuanya, Kurumizaka-san, yang menganggukkan kepalanya dengan antusias, berbicara dengan wajah datar.

"Kamu sudah mendapatkan persetujuan semua anggota keluarga. Jadi, kenapa kalian berdua belum pacaran?"

"Ugh!"

"Apa kamu tidak melihat Rin-chan sebagai seorang gadis, Kazu-kun?"

"Tidak, bukan itu masalahnya."

Aku melihatnya sebagai gadis yang sangat menarik.

Bahkan jika dia adalah gadis yang agak aneh yang mencoba bertingkah seperti seorang istri di kehidupan nyata.

"Ngomong-ngomong, apakah kalian berdua pernah berkencan?"

"..... Tidak, belum. Kami bahkan belum resmi berpacaran."

"Meski begitu, akan menyenangkan untuk bersenang-senang dengannya setidaknya sekali, bukan?"

"Kami selalu bersenang-senang bersama di game online."

"Bukan itu maksudku....... Kau tahu maksudku, kan?"

"......Iya."

Dia mengangkat alisnya sedikit dan menatapku dengan tatapan mengancam.

Namun, karena wajah aslinya terlalu imut, aku tidak merasa takut, tetapi lebih merasa terpesona.

Ini seperti tupai kecil yang mencoba yang terbaik untuk mengintimidasimu.

"Oke, sudah diputuskan. Lain kali, kalian berdua harus pergi bersama."

"...... Apa kau serius? Bukankah akan membuat gempar jika orang-orang di sekitar mengetahuinya? Bagaimana jika seseorang mengambil foto dan menyebarkannya di media sosial...."

"Hmm, tenang saja. Kita akan menyamar."

"Bukankah mereka masih bisa mengenali meski dalam penyamaran? Aura seorang Idol populer bukanlah sesuatu yang bisa dengan mudah disembunyikan, kau dan Rinka sangat populer."

"Ahaha, kamu melebih-lebihkan, Kazu-kun. Kami hanya gadis biasa, lho."

Ya itu sih menurutmu saja ...

Bukannya dia bersikap rendah hati, tetapi dia sepertinya mengatakannya dari lubuk hatinya.

Kurasa perasaan sarkastik ini adalah rahasia popularitasnya.

Keceriaan dan keramahannya membuatku mudah berinteraksi dengannya sebagai orang normal.

"Anehnya, kalau kamu memakai topi, kacamata dan masker, kamu tidak akan dikenali. Juga, penting untuk mengubah suasanamu. Cukup sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata, tetapi kurang lebih seperti itu."

"Aku mengerti ...".

Sepertinya menjadi Idol membuat mereka kesulitan menjalani kehidupan sehari-hari.

"Minggu ini dan minggu depan...... aku khawatir jadwal kami padat. Kalau kami dapat libur, aku akan memberitahumu. Jadi, kamu harus mengundang Rin-chan saat itu!"

"Bahkan kalau kau mengatakan itu ...... aku belum pernah berkencan dengan gadis mana pun sebelumnya, jadi aku tidak tahu apa yang harus kulakukan."

"Serahkan saja padaku! Aku akan mengikutimu untuk memastikan kencan kalian berjalan lancar!"

Kurumizaka-san merespon dengan percaya diri sambil meletakkan tangannya di dadanya.

Payudaranya agak besar, jadi aku sulit untuk tidak melihatnya.

".... Apa kau pernah berkencan dengan laki-laki?"

"Belum?"

"Apaaa......"

Aku tidak berpikir aku bisa mengandalkan seseorang yang tidak memiliki pengalaman.

Saat aku merasa skeptis, Kurumizaka-san, yang tampaknya telah merasakan perasaan batinku, buru-buru membuat alasan.

"J-jangan khawatir! Aku menonton banyak drama dan film romantis! Selain itu, aku bahkan menyukai anime romcom!"

"......Begitu?"

"Itu..., meskipun aku tidak berpengalaman. Tapi, aku setidaknua punya banyak.... pengetahuan."

"Bisakah pengetahuan itu diterapkan pada kehidupan nyata?"

"I-itu bisa, mungkin....... Selama malam itu, aku bisa menyelesaikan permainan di mana anak laki-laki bergaul satu sama lain dalam satu malam."

"Bukankah itu permainan BL? Itu tidak membantu sama sekali. Apalagi, kau sudah begadang semalaman hanya untuk menyelesaikannya?"

Tak terbayangkan, tapi Kurumozaka-san adalah orang seperti itu.

Yah, aku tidak keberatan ...

Setiap orang memiliki hobi dan minatnya masing-masing.

Tapi, tidak ada informasi seperti itu yang tertulis di profil resminya.

Jadi, dia menyembunyikannya, ya?

"J-jangan khawatirkan. Kazu-kun, kamu akan melakukan yang terbaik untuk menanggapi perasaan Rin-chan, bukan? Kamu bilang kamu ingin menghadapi Rin-chan di kehidupan nyata juga, bukan?"

".......Aku memang sudah mengatakan itu."

"Kalau begitu, ajak dia jalan bareng kapan-kapan, oke?"

Kurumizaka-san telah menghancurkan rute pelarianku hanya sebagai serangan balik.

Sungguh Idola yang menakutkan ....

Entah itu demi menyamarkan ketertarikannya atau demi sahabatnya Rinka, dia dengan agresif mendorongku.

.... Tidak, aku tidak bisa terus seperti ini.

Aku masih belum bisa mengambil keputusan meski semua ini mendapat dukungan dari orang-orang di sekitarku.......

"Kurasa kamu tidak perlu berpikir terlalu keras. Apa kamu membenci gagasan bersenang-senang dengan Rin-chan?"

"Tidak ...... aku tidak membencinya."

"Aku senang. ...... Oh, sudah hampir waktunya. Aku harus kembali ke kelas."

"Kau benar."

"Kalau begitu aku akan menghubungimu jika kita punya hari libur!"

Kurumizaka-san tersenyum lega dan melambai padaku sebelum berjalan menuruni tangga.

Suara langkah kakinya yang ringan bergema dari dinding saat dia bergerak menjauh.

Dia benar-benar gadis yang energik.

Dia adalah orang yang peduli, atau lebih tepatnya, dia langsung pada tujuannya.......

"Kenapa dia bekerja begitu keras demi Rinka?"

Dia tidak hanya ikut campur.

Dia sebelumnya mengatakan dia ingin Rinka bahagia.

Tapi, kupikir kata-kata yang dia ucapkan bukan sebagai teman, tetapi karena emosi yang lebih dalam.

Itu bukan sesuatu yang bisa kuketahui dengan memikirkannya.

Apa yang harus kupirkan sekarang adalah tentang 'kencan' nanti. Hal yang belum pernah kulakukan sebelumnya.



|| Previous || Next Chapter ||
2

2 comments

  • KabukiRyou.co
    KabukiRyou.co
    15/5/22 05:10
    Adem banget
    Reply
  • Teq
    Teq
    17/10/21 11:30
    This comment has been removed by a blog administrator.
close