NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Gimai Seikatsu Volume 6 SS 1

Short Story 1

Perayaan Anime ASMR 1 - Hujan Deras Mendadak Bersama Adik Tiriku (Yuuta)


Huff, huff.

Fiuh... Tunggu, Ayase-san?!

Kau juga tidak membawa payung?

Yah, itu masuk akal.

Ramalan cuaca pagi ini mengatakan akan cerah sepanjang hari.

Tapi kami yakin kehabisan keberuntungan, mengingat hujan mulai turun saat kami dalam perjalanan pulang.

Boleh aku duduk di sebelahmu?

Terima kasih.

Sekarang, harus memeriksa kerusakan.

Astaga, aku benar-benar berlari tapi baju dan blazerku basah kuyup.

Tasku aman karena aku melakukan yang terbaik untuk melindunginya dan karena hujan baru saja turun, sepatuku juga selamat dari hujan.

Hanya harus mengeringkan rambutku dengan sapu tangan...

Yosh, sepertinya ini tidak akan membuatku sakit kepala besok, setidaknya.

Bagaimana denganmu, Ayase-san? ...Dang, kau tidak apa-apa, ya.

Oh, ya. Kau akan sedikit khawatir ketika langit yang tadinya cerah tiba-tiba tertutup awan.

Entah kau akan terus berjalan dan berdoa agar kau sampai di rumah dalam keadaan kering atau kau segera mencari tempat berlindung. Kurasa di sinilah perbedaan antara kau dan aku.

Maksudku, aku tidak punya alasan yang memaksaku untuk bergegas pulang atau semacamnya.

Aku hanya ingin mendengarkan hujan dari rumah.

Bukankah menurutmu, suara hujan sangat membantu ketika kau membiarkannya bermain di latar belakang?

Saat aku sedang belajar atau membaca, itu membuatku merasa fokusku meningkat.

Lofi hip-hop juga bagus, tetapi suara hujan alami bukanlah sesuatu yang bisa aku dengarkan setiap hari.

Ini seperti menemukan lantai rahasia dungeon dan mendapatkan segala macam item... Ah, maaf, itu adalah contoh yang akan kugunakan dengan Maru.

Pokoknya, itu adalah hal-hal yang biasanya tidak dapat kau dengarkan, yang membuatnya begitu hebat.

Jika bukan karena situasi ini, tentu saja.

Jika memungkinkan, aku lebih suka menikmatinya dengan buku yang bagus dan kopi.

Apalagi, memilikimu di sampingku sementara aku bisa mendengarkan hujan juga tidak terlalu buruk.

A-Ah, aku tidak bermaksud aneh, aku hanya mengatakan bahwa ini adalah berkah yang terselubung.

Ngomong-ngomong, bagaimana dengan hujannya sekarang?

Kupikir itu akan segera berhenti.

Awan perlahan-lahan berlalu dan aku bisa melihat langit cerah di kejauhan.

Kurasa hujan ASMR yang indah ini akan berakhir pada saat aku sampai di rumah, bahkan jika aku buru-buru pulang sekarang ...

Hup, ini dia.

Aku senang aku tidak ada shift hari ini.

Kami harus mengeluarkan penutup vinil untuk payung dan memindahkan pajangan di dekat pintu masuk. Aku tidak terlalu keberatan dengan tindakan anti-hujan di toko buku...

Tetapi melihat pelanggan yang berusaha sangat berhati-hati agar tidak menabrak buku membuatku merasa kasihan pada mereka.

Dalam hal ini, toko kami adalah toko buku yang cukup beruntung. Lagipula, banyak pelanggan yang mencoba berhati-hati terhadap buku-buku yang kami jual.

Kelembaban juga merupakan musuh bebuyutan semua buku... Ya, aku mungkin tidak akan merasa gelisah sepanjang waktu di tempat kerja.

Bahkan jika kami mendapatkan lebih sedikit pelanggan yang datang karena hujan, pekerjaan kami sendiri juga tidak menjadi lebih mudah.

Jika ada, mungkin akan jauh lebih menegangkan.

Sekarang kalau kupikir-pikir lagi, sebagian besar situasi mungkin lebih buruk ketika ada hujan....

Lihatlah kami, kami tidak bisa pulang ke rumah karena hujan. Terlebih lagi, aku juga tidak merasa stres... Aku bertanya-tanya mengapa.

Ah, begitu.

Ketika ada seseorang yang berada dalam kesulitan yang sama denganmu, itu membuatmu merasa jauh lebih santai. Mungkin?

Berada dalam masalah, dipaksa melalui sesuatu yang kau benci atau bahkan memiliki sesuatu yang kau khawatirkan....

Semuanya terasa tidak terlalu berat ketika kau bisa berbagi dengan seseorang.

Aku senang kau ada di sini bersamaku, Ayase-san.

Dan bukan hanya ketika hujan, maksudku setiap hari.

Ah, hujannya sudah reda.

Kita harus pergi dari sini sebelum bus datang.

Yosh.

Oh, pelangi.

Itu biasanya muncul setelah hujan, bukan?

Menikmati pemandangan pelangi sambil berjalan pulang... Tidak terlalu buruk juga.

Ah, genangan air!

Sial... Aku begitu teralihkan oleh pelangi sehingga aku tidak melihat jalan di depanku.

Astaga, padahal sebelumnya sepatuku aman dari air hujan.. Sekarang aku harus mengeringkannya begitu sampai di rumah.

Hati-hati dengan genangan air, oke Ayase-san?

Ngomong-ngomong, haruskah kita pulang?



Perayaan Anime ASMR 2 - Berjalan-jalan Saat Senja (Saki x Shiori)

> (Shiori): Maaf, ya. Repot-repot mau menemaniku setelah selesai shift.

> (Saki): Santai saja. Baik Asamura-kun maupun aku sama-sama tidak punya rencana.

> (Shirori): Oho, ho? Apakah ini berarti kamu sudah mengetahui semua rencana yang dimiliki oleh Kouhai-kun, Saki-chan?

> (Saki): Jika kami memiliki rencana penting, kami biasanya saling memberitahu satu sama lain.

> (Shiori): Fufu, benar juga. Yah, makasih sudah mau ikut, kalian berdua.

> (Saki): Nggak masalah. Dan hal semacam ini tidak ada salahnya sesekali. Btw, sudah berapa jauh kita berjalan, sih?

> (Shiori): Hmm, Saki-chan. Mungkinkah kamu tidak suka berjalan-jalan tanpa tujuan yang jelas? 

> (Saki): Nggak juga...

> (Shiori): Yah, mari kita berjalan sampai kita lapar.

> (Saki): Aku sudah makan siang tadi. Jadi, aku masih kenyang.

> (Shirori): Bagaiamana dengan makan malam? Apa kamu sudah punya rencana untuk makan malam?

> (Saki): Aku berharap aku punya.

> (Shiori): Aku belum memutuskan apa pun. Jadi, aku terbuka untuk saran apa pun~

> (Saki): Saran... Sulit untuk memikirkan apa yang harus dimakan ketika kamu bahkan tidak lapar.

> (Shiori): Kurasa kamu benar. Aku ingin tahu apakah ada restoran yang tampak lezat di sekitar sini? Aku ingin sekali mengumpulkan beberapa referensi.

> (Saki): Lagipula, kita sudah cukup jauh dari distrik hiburan... Kalau kita terus lewat sini, kita akan berakhir di distrik perumahan.

> (Shiori): Kadang-kadang kamu bertemu dengan bar izakaya atau sejenisnya.

> (Saki): Oh, ada toko ramen.

> (Shiori): Terlalu berat untuk perutku!
Tapi mungkin kamu ingin makan, Kouhai-kun?

> (Saki): Orang yang terakhir kali istirahat adalah Asamura-kun, kau tahu?

> (Shirori): Ah, benar juga.

> (Saki): Satu-satunya hal lain di sini adalah toserba...

> (Shirori): Oh, aku melihat sebuah taman!Ada beberapa anak yang sedang bermain lempar tangkap. Haruskah kita bergabung dengan mereka?

> (Saki): Silakan. Asamura-kun dan aku akan mengawasimu.

> (Shiori): Ya ampun, membosankan sekali kamu ini, Saki-chan. Aku yakin Kouhai-kun juga ingin bermain dengan mereka, bukan?

...Astaga, aku hanya bercanda.

> (Saki): Sulit membayangkan kamu bermain lempar tangkap, Yomiuri-san.

> (Shiori): Benarkah?

> (Saki): Aku merasa kamu lebih suka duduk di bangku di bawah bayang-bayang dan membaca buku.

> (Shiori): Oh, apa itu sebagai pujian untukku?

> (Saki): Hanya sebagai contoh. Kamu tampak seperti gadis sastra.

> (Shirori): Ufufu, menurutmu begitu, ya? Yah, kamu tidak sepenuhnya salah.

> (Shirori): Hei, kalian! Bentar lagi matahari terbenam!

> (Saki): Jelas mereka tidak akan mendengarkanmu.

> (Shiori): Ara, benar juga. Saat kamu masih anak-anak, kamu tidak peduli dengan lingkungan sekitarmu. Aku yakin itu akan menjadi kenangan yang baik bagi mereka.

> (Saki): Apa kamu memiliki kenangan seperti itu, Yomiuri-san?

> (Shirori): Hm, entahlah..

> (Shiori): Burung-burung gagagk sudah mulai berkicau, ya

> (Saki): Ini benar-benar membuatnya terasa seperti senja.

> (Shiori): Nee, Kouhai-kun... Apa kamu lelah?

>(Saki): Sepertinya dia masih bisa terus berjalan.

> (Shiori): Siswa SMA memang tangguh! Bukankah kamu baru saja melewati seluruh shift di tempat kerja?

> (Saki): Dan kamu masih mahasiswa. Kamu tidak jauh lebih tua, Yomiuri-san.

> (Shiori): Kamu akan segera memahaminya, Saki-chan.

> (Shiori): Ada jurang yang lebih dalam dari lautan yang membayangi antara seorang gadis SMA dan seorang gadis universitas...

> (Saki): Aku tidak sabar menunggu.

> (Shiori): Aww, seorang gadis SMA memamerkan masa mudanya padaku~!

> (Saki): Sama sekali bukan itu masalahnya. Dan kenapa kamu tidak memamerkan kerennya orang dewasa saja?

> (Shirori): Jika kamu mendorongku sebanyak itu, maka aku tidak bisa mundur seperti ini. Mari kita berjalan sedikit lagi.

> (Shiori): -Okaaay, keretanya udah datang!

> (Saki): Bukankah kamu terlalu bersemangat, Yomiuri-san?

> (Shirori): Karena ada anak-anak yang bermain di sekitar, kupikir aku harus memberikan sedikit peringatan.

> (Shiori): Ditambah lagi, tidak akan mengejutkanku jika orang tua dari anak-anak ini berada di kereta itu. Lagipula, ini sudah waktunya bagi semua orang yang bekerja untuk pulang dari kerja.

> (Saki): Anak itu melambaikan tangan pada kita melalui jendela, ya?

> (Shiori): Iya, dan aku juga melambaikan tangan kepada mereka.

> (Shiori): Apa kamu menemukan pria gaji yang berjalan-jalan?

> (Saki): Tidak terlalu banyak, setidaknya.

-Kita sudah berjalan cukup jauh, bukan?

> (Shirori): Ah, hei... bukankah ini baunya cukup enak?

> (Saki): Ini... kari?

> (Shiori): Mhm, baunya enak!

> (Yuuta): Mungkin keluarga yang tinggal di sini sedang membuatnya untuk makan malam.

> (Shiori): Oh, Kouhai-kun! Seseorang lapar, ey?

> (Saki): Yomiuri-san, tidak baik memaksakan keinginan perutmu pada orang lain.

> (Shiori): Hee, hee. Sepertinya kamu tahu siapa aku ini.

> (Shiori): Pokoknya, makan malam malam ini akan menjadi kari! Perutku sudah tidak tahan lagi.

> (Yuuta): Kedengarannya enak. Haruskah kita membuat kari untuk makan malam hari ini?

> (Saki): Kalau begitu, kita harus pulang cepat.

> (Shiori): Saki-chan, Kouhai-kun, terima kasih sudah mau menemaniku.

> (Yuuta): Ah, yah. Makasih juga sudah mau mengajak kami.

> (Saki): Makasih, Yomiuri-san. Tadi itu menyenangkan..

> (Shiori): Senang mendengarkan.
Pokoknya, ayo kita pulang sebelum hari mulai gelap.





|| Previous || ToC || Next Chapter ||
0

Post a Comment



close